TA : Sistem Emergency Dengan Menggunakan SMS Gateway Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada Kompleks Perumahan Graha Family.

(1)

PERUMAHAN GRAHA FAMILI

Oleh :

Nama : Muhammad Rendy Adityo Nugroho NIM : 06.41010.0190

Program : S1 (Strata Satu) Program Studi : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA


(2)

Kejadian yang terjadi di perumahan sangat banyak dan tidak terduga sama sekali, seperti kasus kebakaran, perampokan, pencurian, pembunuhan dan lain-lain. Dengan adannya informasi kejadian, sangat dibutuhkan bagi para petugas keamanan kompleks perumahan, khususnya bagi para pihak pengelola perumahan. Jika petugas keamanan kompleks perumahan segera mengetahui kejadian maka petugas keamanan dapat mengambil tindakan lebih sergap.

Permasalahan yang dihadapi adalah penerimaan informasi lokasi kejadian dari pemilik rumah ke petugas keamanan kompleks perumahan belum tentu sesuai dengan laporan kejadian yang terjadi pada saat itu, dikarenakan pengiriman informasi pada saat ini masih menggunakan Telepon untuk komunikasi sehingga informasi yang didapat tidak jelas.

Solusi yang dilakukan adalah dengan membuat sistem informasi geografis (SIG) dan SMS Gateway. SIG berfungsi sebagai visualisasi untuk menampilkan lokasi rumah yang mengalami kejadian emergency dan lokasi pos petugas keamanan kompleks perumahan, sedangkan SMS Gateway berfungsi dalam pengirirman informasi kejadian yang sedang terjadi menggunakan handphone sebagai medianya.

Berdasarkan uji coba yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat menjadi alternatif sistem keamanan perumahan berupa aplikasi yang dapat menampilkan informasi lokasi pelapor maupun jarak lokasi pelapor dengan pos penjaga.

Kata kunci: Emergency, SIG, SMS Gateway.


(3)

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 6

2.1.1 Sistem Informasi... 6

2.1.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi ... 7

2.2 System Flow ... 8

2.3 Data Flow Diagram ... 8

2.4 Permodelan Basis Data ... 8

2.5 Entity Relatioship Diagram (ERD) ... 9

2.6 Short Message Service (SMS) ... 10

2.6.1 Arsitektur SMS ... 11 ix


(4)

2.6.3 SMS Centre ... 13

2.6.4 Koneksi ke SMS Centre ... 14

2.6.5 SMS Gateway ... 14

2.6.6 SMS Gateway Client dan Server ... 15

2.7 Sistem Informasi Geografis ... 16

2.7.1 Model Data ... 18

2.8 Perhitungan Jarak ... 18

2.9 Konsep Jaringan Local Area Network (LAN) ... 20

2.10 Sistem Keamanan Rumah ... 22

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 24

3.1 Analisa Permasalahan... 24

3.1.1 Desain Arsitektur ... 26

3.1.2 Desain Sistem Proses Menampilkan Data Lokasi ... 27

3.1.3 Peta ... 30

3.1.4 Pembuatan Aplikasi ... 30

3.2 Perancangan Sistem... 30

3.2.1 System Flow ... 31

3.2.2 Data Flow Diagram... 32

3.3 Entity relation Diagram (ERD) ... 37

3.4 Struktur Database ... 39

3.5 Desain Input Output ... 41

3.5.1 Desain Form Utama ... 41


(5)

3.5.3 Desain Form Maintenace Pos Penjaga ... 44

3.5.4 Desain From User ... 45

3.5.5 Desain Form Registrasi Keamanan Rumah ... 46

3.5.6 Desain Form Pencarian Lokasi Pemilik Rumah ... 48

3.5.7 Desain Form Alert ... 49

3.5.8 Desain Form Laporan ... 50

3.6 Desain Uji Coba ... 51

3.6.1 Desain Uji Coba Fitur Login ... 51

3.6.2 Desain Uji Coba Fitur Maintenace Pos Pejaga ... 52

3.6.3 Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Data User ... 52

3.6.4 Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Registrasi Pemilik Rumah ... 54

3.6.5 Desain Uji Coba Fitur Pencarian Pemilik Rumah ... 55

3.6.6 Desain Uji Coba Fitur Pesan Alert ... 56

3.6.7 Desain Uji Coba Fitur Form Alert ... 56

3.6.8 Desain Uji Coba Fitur Laporan ...57

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 59

4.1 Implementasi Sistem ... 59

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 59

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 60

4.1.3 Instalasi Program ... 60

4.2 Evaluasi Sistem ... 61

4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 61


(6)

BAB V PENUTUP ... 85

5.1 Kesimpulan ... 85

5.2 Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

LAMPIRAN ... 87


(7)

1.1Latar Belakang Masalah

Kejadian yang terjadi di perumahan seperti kasus kebakaran, perampokan, pencurian, dan pembunuhan sangat banyak dan tidak terduga sama sekali.Contohnya pada bulan Februari tahun 2011terdapat kasus perampokan di perumahan, diantaranya terdapat pada media elektronik“Graha Family Disatroni Kawanan Perampok”http://www.surabayapagi.com(diakses 18 Februari 2011). Adanya beberapa kasus perampokan tersebut, mendorong beberapa pengembang perumahan terutama di perumahan elit memberikan sejumlah penanganan dan pencegahan dengan menerapkan sistem satu pintu (one gate system), mendirikan lebih banyak pos-pos keamanan, dan peningkatan intensitas sistem patroli.

Jika terjadi kasus tersebut, informasi kejadian sangat dibutuhkan sekali bagi para petugas keamanan kompleks perumahan, khususnya bagi para pihak pengembang perumahan. Jika petugas keamanan kompleks perumahan segera tahu pada saat kejadian maka petugas keamanan dapat mengambil tindakan lebih sergap. Untuk penyampaian pelaporan kejadian dari pemilik rumah kepada petugas keamanan perumahan sekarang ini masih menggunakan telepon, dengan menggunakan telepon, informasi yang disampaikan bisa saja salah sehingga informasi yang didapat tidak jelas atau tidak akurat. Dengan belum digunakannya peta sebagai informasi untuk menentukan lokasi rumah pelapor serta penggunaan telepon, maka petugas keamanan perumahan kesulitan dalam mencari lokasi rumah pelapor sehingga bisa saja petugas keamanan salah dalam menemukan


(8)

lokasi rumah pelapor serta bisa memakan waktu lama untuk menemukan lokasi rumah pelapor.

Untuk membantu petugas keamanan perumahan dalam menemukan lokasi rumah pelapor, setidaknya petugas keamanan memiliki gambaran konkritnya, yaitu sebuah peta yang dapat menampilkan lokasi rumah pelapor secara visualisasi.

Dengan divisualisasikan maka informasi yang didapat tampak jelas, dengan begitu petugas keamanan mendapatkan informasi yang cepat dan jelas sehingga petugas keamanan dapat menangani secara cepat. Dari data yang dikirimkan pelapor berupa SMS, dan diolah dan ditampilkan kedalam sebuah aplikasi berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) berupa peta. Kemudian menampilkan data alert berupa nama pemilik rumah, alamat, lokasi rumah, jarak lokasi rumah dengan pos petugas keamanan.

Dengan memanfaatkan SMS (Short Message Service) yang terdapat pada teknologi seluler baik GSM maupunCDMA informasi yang disampaikan diharapkan akan lebih jelas dan cepat jika dibandingkan dengan penggunaan telepon yang dikhawatirkan kesalahan pendengaran yang akan berakibat fatal pada informasi kejadian.

Dengan adanya sistem informasi geografis ini diharapkan dapat menampilkan informasi secara jelas, baik lokasi maupun data lokasi sesuai dengan yang diinformasikan oleh pelapor. Sehingga dapat menjadi alternatif untuk mempermudah dan mempercepat petugas keamanan dalam proses penanganan.


(9)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah, yaitu bagaimana membuat Sistem emergency dengan mengunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) pada kompleks perumahan Graha Famili.

1.3Batasan Masalah

Dalam pembuatan Tugas Akhir Sistem Emergency dengan menggunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Pada kompleks perumahan Graha Famili ini, ruang lingkup permasalahan hanya akan dibatasi pada:

1. Ruang lingkup peta yang digunakan untuk simulasi adalah kompleks area perumahan Graha Familli.

2. Aplikasi yang dibangun menggunakan Sistem Infromasi Geografis (SIG). 3. Data yang khusus digunakan untuk sebagai nama pemilik rumah adalah data

fiktif.

4. Peta yang digunakan adalah peta yang sudah jadi sehingga untuk hal proses editing peta dilakukan diluar kerja sistem.

5. Kompleks perumahan Graha Famili hanya digunakan sebagai simulasi untuk pembuatan aplikasi.

1.4Tujuan

Dengan mengacu pada perumusan masalah maka tujuan yang dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini adalah untuk menghasilkan Sistem emergency yang dapat menjadi solusi keamanan di perumahan.


(10)

1.5Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini terdiri dari lima bab yaitu pendahuluan, landasan teori, metodologi penelitian atau perancangan sistem, implementasi dan evaluasi, serta penutup. Masing-masing bab terdiri atas beberapa sub bahasan sebagai berikut.

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskanpermasalahan yang ada beserta solusi yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut. Penjelasan tersebut akan dibagi-bagi menjadi beberapa sub-bab yaitu latar belakang masalah dan penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah, batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan tugas akhir, dan sistematika penulisan buku ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas berbagai macam teori yang mendukung dalam pembuatan Tugas AkhirSistem emergency dengan mengunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) pada kompleks perumahan Graha Famili. Pada landasan teori menjelaskan tentang permasalahan yang meliputiantara lainpengertian tentang sistem keamanan rumah, Sistem Informasi Geografis, SMS Gateway, Visual Basic, Tatuk GIS, MapInfo Professional v10.0.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini membahas tentang analisis dan desain sistem dalam Sistem emergency dengan mengunakan SMS Gateway berbasis Sistem


(11)

Informasi Geografis (SIG) pada kompleks perumahan yang meliputi context diagram, data flow diagram, desain sistem proses pengiriman SMS gateway, arsitektur Sistem, entity relationship diagram, struktur database, dan desain uji coba.

BAB IV : EVALUASI DAN IMPLEMENTASI

Bab ini membahas tentang implementasi dan evaluasi dari aplikasi yang dibuat serta kebutuhan sistem. Serta melakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibuat untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dan saran yang ada dari rancang bangun aplikasi ini didapatkan dari hasil evaluasi bab empat. Kesimpulan akan menjelaskan hasil dari evaluasi sistem, sedangkan saran akan menjelaskan saran atau masukan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.


(12)

Landasan teori atau kajian pustaka yang digunakan dalam membangun sistem informasi ini, terdapat teori-teori ilmu terkait yang digunakan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada berkaitan dengan sistem yang akan dibuat. Landasan teori tentang permasalahan dapat dijelaskan sebagai berikut.

2.1Konsep Dasar Sistem Informasi

Dalam perancangan sistem terlebih dahulu harus mengerti sub sistem. Sub sistem yaitu serangkaian kegiatan yang dapat ditentukan identitasnya, yang berhubungan dengan suatu sistem. “Sistem adalah suatu kebulatan dari bagian-bagian atau unsur-unsur yang saling berhubungan menurut suatu pengaturan yang tertib guna mencapai maksud tertentu” (The Liang Gie, 1976). Dari pendapat yang dikemukakan mempunyai maksud bahwa sistem bertanggung jawab memproses masukan (input) dan kemudian menghasilkan keluaran (Output).

2.1.1 Sistem Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari data item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu. Di dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian nyata yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disebut transaksi.


(13)

Sistem adalah sekumpulan komponen yang dirangkai untuk suatu tujuan tertentu. Sistem merupakan buatan manusia yang terdiri dari himpunan yang terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen-komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses data dan menghasilkan informasi yang digunakan untuk menentukan keputusan bagi user.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi mempunyai komponen-komponen yaitu :

1. Blok masukan, input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. 2. Blok manual, terdiri dari kombinasiprosedur, logika, dan model matematik

yang akan memanipulasi data input.

3. Blok teknologi, untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan data, dan mengakses data.

4. Blok basis data, kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di perangkat lunak.

5. Blok kendali untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat merusak suatu sistem.

2.1.2 Unsur-Unsur Sistem Informasi

Sistem informasi, yang memiliki tiga kegiatan utama, yaitu menerima data sebagai masukan kemudian memprosesnya dengan perhitungan dan penggabungan unsur data dan akhirnya memperoleh informasi sebagai keluaran


(14)

(Output). Secara sederhana sebuah sistem informasi menerima dan memproses data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi.

2.2System Flow

System Flow adalah suatu bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagian ini menjelaskan urutan prosedur yang ada di dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow sebaiknya ditentukan pada fungsi-fungsi yang melaksanakanatau bertanggung jawab terhadap sub gambar sistem.

2.3Data Flow Diagram

Model sistem logika dari sistem informasi menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sstem informasi secara logika akan bekerja. Logika model dapat digambarkan dengan menggunakan diagram arus data (dataflow diagram / DFD).

2.4Pemodelan Basis Data

Basis data adalah data yang terstruktur dan terintegrasi. Pembentukan basis data dimaksudkan untuk mengidentifikasi kebutuhan file-fle basis data yang diperlukan dalam pembuatan perangkat lunak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan basis data sebagai berikut:

a. Basis data Relasional

Model data yang akan digunakan dalam perancangan basis data adalah model data relasional, karena kemudahan dalam penerapan dan kemampuannya dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan pengolahan basis data yang ada di


(15)

dunia nyata. Sebuah basis data relasional terdiri dari sekumpulan tabel yang diti dengan nama unik. Setiap tabel terdiri atas lajur mendatar yang disebut dengan basis data dan lajur vertikal yang disebut dengan kolom. Tabel merupakan bentuk alamiah dalam menyatakan fakta data yang sering kita gunakan.

b. Diagram Entitas Relasi

Model Entitas-Relasi yang berisi komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan atribut-atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau.

c. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu pendekatan untuk mencari bentuk yang baik dengan melakukan pengujian data dan kelompok data. Salah satu tujuan dari proses normalisasi adalah menghasilkan relasi yang tidak redudansi. Redudansi adalah kejadian berulangnya data atau kumpulan data yang sama dalam sebuah database yang mengakibatkan pemborosan media penyimpanan.

2.5Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram digunakan untuk menginterprestasikan, menentukan dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari aplikasi. Adapun elemen-elemen dari ERD ini adalah:

a. Entitas, adalah sesuatu ang dapat diidentifikasikan di dalam lingkup pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan dikembangkan.

b. Atribut, entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan karakteristik dari entitas.


(16)

c. Pengidentifikasi, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasi entitas tersebut. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik.

Hubungan atau relasi berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas dengan entitas yang lain. Hubungan ini boleh memiliki atribut. Banyaknya entitas dalam satu relasi menunjukkan tingkat dari relasi yang bersangkutan, namun yang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi adalah model yang menggunakan relasi tingkat dua atau yang disebut dengan hubungan biner. Hubungan biner ini memiliki tiga tipe yaitu hubungan biner satu ke satu, hubungan biner satu ke banyak dan hubungan biner banyak ke banyak.

2.6Short Message Service (SMS)

Short Message Service (SMS) adalah pesan berita singkat berupa teks. Jumlah karakter dalam setiap pengiriman satu SMS tergantung pada operatornya. Agar fasilitas SMS bisa digunakan harus di setup terlebih dahulu service center SMS yaitu +6285600000000 untuk Indosat IM3 atau nomor lain sesuai dengan providernya. SMS dibedakan menjadi dua yaitu: Mobile Orginated (MO) dan Mobile Terminated (MT). MO berarti GSM Modem atau telepon selular tersebut bertindak sebagai pengirim pesan. MT berarti GSM Modem atau telepon selular tersebut bertindak sebagai penerima pesan. (Nokia Data Suite Help).

SMS adalah salah satu tipe Instant Messaging (IM) yang memungkinkan user untuk bertukar pesan singkat kapanpun, walaupun user sedang melakukan call data/suara. SMS dihantarkan pada chanel signal GSM (Global System For Mobile Communication) spesifikasi teknis ETSI. SMS diaktifkan oleh ETSI dan dijalankan di scope 3GPP. SMS juga digunakan pada teknologi GPRS dan


(17)

CDMA, SMS menjamin pengiriman pesan oleh jaringan. Jika terjadi kegagalan pesan akan disimpan dahulu di jaringan, pengiriman paket SMS bersifat Out Of Band dan menggunakan Bandwidth rendah.

2.6.1 Arsitektur SMS

SMS dimaksudkan untuk menjadi alat pertukaran informasi antara dua mobile subcriber. Elemen-elemen utama pada arsitektur SMS terdiri dari Short Message Entity (SME) dan Email Gateway yang terkoneksi dengan elemen-elemen pada GSM sebagai Chanel penghantar.

2.6.2 Cara Kerja SMS

Short Message Service adalah sebuah mekanisme pengiriman pesan pendek yang berakhir pada sebuah jaringanyang bersifat mobile. Dimana terdapat suatu media penyimpanan dan jalur penerus pesan transmisi ke dan dari perangkat mobile. Sebuah pesan (berupa teks) yang dikirim dari media mobile tadi kemudian disimpan didalam sebuah pusat Short Message Center (SMS) yang kemudian diteruskan ke perangkat mobile tujuan. Hal tersebut berarti jika alat penerima tidak tersedia, maka pesan akan disimpan dan dapat dikirim kemudian. Asing-masing SMS tidak lebih dari 160 karakter. Pesan tersebut dapat berupa teks (alphanumeric) atau berupa non-teks (biner). Hal yang paling menarik dalam fiture SMS ini adalah fungsi return receipts. Fungsi fitur tersebut adalah sebagai pengirim, jika kita menginginkan sebuah pesan kecil untuk memberitahukan bahwa pesan telah terkirim kepada orang yang kita tuju. Dengan dasar jaringan pada ketiga teknologi (GSM, CDMA, TDMA) yang sama-sama mendukung SMS, menjadikan sedikit banyaknya SMS dijadikan sebagai layanan mobiledata yang


(18)

bersifat universal.

Catatan, batas ukuran untuk sekali pengiriman sebuah SMS adalah 160 karakter untuk abjad latin, dan 70 karakter untuk latin Cina atau Arab.

SMC (Short Message Central) adalah sebuah entitas yang bertugas untuk menyimpan dan meneruskan kembali pesan yang dikirim ke atau dari mobile station. SME (Short Message Entity) bertugas mengalokasikan SMS (mengirim atau menerima) pada suatu fixel network atau pada sebuah mobile station.

SMS GWMS (SMS Gateway MSC) adalah sebuah Gateway MSC yang juga berfungsi untuk menerima SMS. Gateway MSC adalah sebuah network point dimana jaringan mobile dapat terkoneksi dengan jaringan lainnya. Pada penerimaan SMS dan SMC, GMSC menggunakan jaringan ss7 untuk menanyakan posisi yang tepat dari sebuah mobile station yang memebentuk HLR (Home Location Register).

HLR adalah sebuah database utama dalam suatu jaringan mobile. HLR menyimpan informasi yang menyangkut profil pelanggan dari mobile, dan juga tentang informasi routing pelanggan yaitu berupa area (dicakup oleh MSC) dimana mobile diposisikan secara akurat, sehingga GSMC mampu menyampaikan pesan kepada MSC dengan benar.

MSC (Mobile Swicthing Center) adalah sebuah entitas dalam sebuah jaringan GSM yang berfungsi untuk menukar koneksi antar mobile station atau antar mobile station dan fixed network.

Suatu VLR (Visitor Location Register) berhubungan dengan masing-masing MSC dan VLR berisi informasi yang bersifat temporary tentang mobile station, seperti halnya dengan informasi identitas mobile dan cell (atau suatu


(19)

kelompok cell) dimana mobile diposisikan secara tepat. Penggunaan informasi yang dibentuk oleh VLR adalah MSC yang dapat memungkinkan untuk bertukar informasi (Short Message) pada BSS yang sesuai (Base Station System, BSC+BTSS), yang mana dipancarkan short message pada mobile. BSS terdiri dari transceiver, yang mana tersebut mengirimkan dan menerima informasi dengan perantaraan radio penghubung, ke dan dari mobile station. Informasi tersebut mengabaikan pemberian chanel sinyal, sehingga mobile dapat menerima pesan sekalipun suatu panggilan data atau suara sedang berlangsung.

2.6.3 SMS Centre

Pada sat kita mengirim pesan SMS dari hanphone (mobile originated) pesan tersebut secara tidak langsung dikirimkan ke handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke SMS Centre, baru kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan. Pada gambar2.1 adalah skema cara kerja SMS.

Gambar 2.1Skema cara kerja SMS

Dengan adanya SMS centre ini, kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah sampai atau gagal diterima oleh handphone tujuan. Apabila handphone tujuan dalam keadaan aktif dan dapat menerima pesan SMS yang dikirim, ia akan mengirimkan kembali pesan konfirmasi ke SMS Centre yang menyatakan bahwa pesan telah diterima. Kemudian SMS Centre


(20)

mengirimkannya kembalistatus tersebut kepada si pengirim. Jika handphone tujuan dalm keadaan mati, pesan yang kita kirimkan akan disimpan pada SMS Centre sampai periode-vslidity terpenuhi.

2.6.4 Koneksi ke SMS Centre

Untuk dapat mengirim dan menerima pesan, kita harus melakukan koneksi ke SMS Centre. Ada beberapa cara untuk melakukan koneksi ke SMS Centre antara lain :

a. menggunakan terminal baik berupa GSM modern atau handphone. Cara ini adalah yang paling mudah tetapi memiliki beberapa kekurangan antara lain jumlah pesan yang dikirim per menit sangat terbatas (sekitar 6-10 pesan per menit). Untuk mengantisipasi hal ini biasanya digunakan lebih dari satu terminal.

b. Koneksi langsung ke SMS Centre. Dengan melakukan koneksi ke SMS Centre kita dapat mengirim pesan dalam jumlah yang banyak, dapat mencapai sekitar 600 SMS per menit, bergantung kepada kapasitas dari SMS Centre itu sendiri. Untuk melakukan koneksi ke SMS Centre diperlukan protokol penghubung. c. Menggunakan software bantu. Saat ini banyak vendor telekomunikasi

menawarkan software bantu untuk melakukan koneksi ke SMS Centre, dari yang bersifat freeware, opensource sampai dengan komersial.

2.6.5 SMS Gateway

Seperti yang telah diuraikan diatas, jadi SMS Gateway adalah sebuah sistem yang mengakomodasi SMS atau Short Message Service, untuk berbagai keperluan, contoh penggunaan SMS Gateway adalah, SMS Pooling seperti


(21)

pemilihan seorang bintang di media televisi dengan pengumpulan jumlah SMS terbanyak, SMS pulsa refill atau penggunaan sms sebagai sarana penjualan pulsa telephone genggam, dan lain sebagainya.

SMS Gateway di Indonesia akan terus berkembang pesat, mengingat kultur dari masyarakat Indonesia, yang banyak sekali memanfaatkan telephone genggam, baik dengan system GSM ataupun CDMA, terbukti dari tahun ke tahun, masyarakat Indonesia, menjadi lahan pasar utama produsen telephone genggam dunia saat ini.

Memang dari sebagian Gateway yang bersifat general, artinya masih bisa dikembangkan lebih jauh, sesuai dengan kebutuhan dari para klien. baik SMS Gateway tersebut dengan kapasitas kecil atau besar.

Keleluasaan disediakan agar para klien memiliki pengguna SMS Gateway kami, pada saat ini memanfaatkan sebagai sarana untuk CRM (Customer relationship management), seperti antrian bengkel, booking service dan semacamnya, walaupun sebenarnya, masih bisa dikembangkan lagi sesuai dengan kebutuhan klien, untuk itulah SMS Gateway kami, dibuat untuk General.

2.6.6 SMS Gateway Client dan Server

Pada gambar 2.2 terlihat hubungan antara server dan client. SMS yang datang ke terminal untuk diambil oleh server kemudian diteruskan ke agent melalui web browser. Begitu pula SMS yang dikirimkan oleh agent, diambil alih oleh server untuk kemudian dikirimkan ke terminal.


(22)

Gambar 2.2Skema Hubungan Server dan Client

Hal yang perlu diperhatikan disini adalah SMS Server tidak memerlukan koneksi ke internet manapun karena sifatnya memang bekerja sendirian (Stand alone). SMS Server memerlukan satu atau beberapa buah terminal, akan tetapi dalam program ini didesain khusus untuk bekerja pada sebuah terminal dengan alasan untuk lebih menyederhanakan pemograman, pemilihan banyak terminal akan menjadikan pengiriman dan penerimaan SMS semakin cepat, misalnya untuk aplikasi SMS Broadcast.

2.7Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) mempunyai berbagai definisi, antara lain: Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris: Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi bereferensi geografis.

SIG adalah sistem penanganan data keruangan. SIG adalah alat yang berfungsi untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan, pengubahan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan fisik yang ada.


(23)

Sistem Informasi Geografis menurut Aronoff (dalam Prahasta, 2001:56) adalah sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasikan informasi-informasi geografis, SIG dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis objek-objek dan fenomena dimana lokasi geografis merupakan karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis.

Sedang pengertian yang lain menyebutkan bahwa SIG adalah teknologi informasi yang menganalisis, menyimpan, menayangkan, baik data keruangan dan non keruangan, dengan pengertian ini dapat ditarik satu kesimpulan bahwa pengertian yang saat ini sedang berkembang, SIG adalah sistem informasi yang mendasarkan pada kerja dasar komputer yang mampu, memasukkan, mengelola (memberi dan mengambil kembali, memanipulasi dan analisis data). Pemanfaatan SIG sekarang ini telah meliputi berbagai bidang dan aktifitas, mulai dari organisasi pemerintah sampai dengan organisasi swasta, dari aktivitas perencanaan hingga pemantauan. SIG sebagai alat bagi peneliti dan pengambil keputusan untuk memecahkan persoalan, menentukan pilihanatau menentukan kebijaksaan melalui metode analisis keruangan dengan memanfaatkan komputer.

Didalam SIG data sebagai masukan harus bersifat numerik yang artinya data masukan apapun bentuknya harus diubah menjadi data digital, data lain adalah atribut. Dalam pemrosesan data sampai dengan menghasilkan keluaran merupakan perincian dari adanya dinamisasi proses pemasukan, klasifikasi dan analisis. Dinamisasi memungkinkan SIG dapat menerima dan memproses data dalam jumlah besar dalam waktu yang relatif singkat. Dari begitu banyak keunggulan dari SIG, diantaranya adalah kemampuan untuk mengatasi berbagai macam problem yang ada dalam real world (permasalahan yang berkaitan dengan


(24)

keadaan geografis), karena SIG menyimpan informasi real world sebagai kumpulan dari thematic layer yang dapat dilink secara geografis. Analisis keruangan SIG dapat dilakukan dengan cara menyusun secara bartahap beberapa peta menjadi satu peta yang kompleks. Untuk keperluan tersebut, terlebih dahulu harus dibuat beberapa peta transparan dengan skala yang sama, dengan cara ini dapat diperoleh peta gabungan yang bersifat padu (integrated). Setiap data dan informasi pada sistem tumpang susun saling terikat oleh lokasi masing-masing, sehingga keterpaduan analisis juga terikat oleh lokasi tersebut.

2.7.1 Model Data

Secara umum terdapat dua buah jenis data yang dapat digunakan dalam mempresentasikan atau memodelkan fenomena-fenomena yang terdapat di dunia nyata. Pertama adalah jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek keruangan dari fenomena yang bersangkutan. Jenis data ini biasanya disebut jenis data spatial. Sedangkan kedua adalah jenis data yang mempresentasikan aspek-aspek diskritif dari fenomena yang dimodelkannya dan disebut juga dengan jenis data atribut (data non-spatial).

2.8 Perhitungan Jarak

Untuk menghitung jarak antara koordinat tujuan terhadap koordinat awal adalah menggunakan rumushaversine. Rumus Haversineadalah persamaan pada navigasi yang memberikan jarak lingkaran besar antara dua titik pada permukaan Bumi berdasarkan bujur dan lintang. Posisi di bumi dapat direpresentasikan dengan posisi garis lintang (latitude) danbujur (longitude).Penggunaan rumus ini mengasumsikan pengabaian efek ellipsoidal, cukup akurat untuk sebagian


(25)

besarperhitungan,juga pengabaian ketinggian bukit dan kedalaman lembah di permukaan bumi.

Sudut pada rumus menggunakan satuan radian untukmenggunakan fungsi trigonometri.Rumus ini dapatdigunakan untuk menghitung jarak lingkaran yang jauh antara dua titik. Berikut rumushaversine formula(Veness,2010):

dimana :

= latitude asal. = latitude tujuan. = longitude asal. = longitude tujuan.

= besaran perubahan latitude. = besaran perubahan longitude.

= radius bumi (mean radius = 6,371km). = kalkulasi perpotongan sumbu (km). = jarak (km).

Untuk merubah dari derajat ke radian yaitu dengan mengkonversi besarnya sudut sebuah lingkaran. 2 phi radian setara dengan 360 derajat, atau 1 phi radian setaradengan 180 derajat.Perhitungannya adalah :


(26)

2.9 Konsep Jaringan Local Area Network (LAN)

Berdasarkan jenis jaringan menurut Ardianyah (2003:2), jaringan dibagi menjadi beberapa macam salah satu diantaranya adalah Local Area Network yaitu jaringan yang dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar satu kilometer persegi.

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya dijadikan sebuah file server yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak (software) sebagai aplikasi yang digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan. Komputer – komputer yang terhubung ke dalam jaringan disebut sebagai workstation, dimana umumnya kemampuan workstation lebih di bawah file server dan mempunyai aplikasi lain di dalam hardisknya selain aplikasi untuk jaringan. Kebanyakan LAN menggunakan media kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lainnya. Sebuah LAN dibutuhkan sebuah topologi agar jaringan dapat berjalan menurut Ardiansyah (2003:14) Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan, topologi jaringan yang umum dipakai adalah Mess, Bintang (star), BUS, Tree, dan Cincin(ring). Masing bentuk jaringan dapat dilihat pada gambar 2.3 sebagai berikut:


(27)

Gambar 2.3. Topologi Jaringan.

1. Topologi jaringan Mesh.

Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar setral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n=jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. 2. Topologi jaringan Bintang (star).

Pada topologi jaringan bintang, salah satu sentral pusat. Bila dibandingkan dengan topologi Mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban pada sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.

3. Topologi jaringan BUS.

Pada topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut BUS. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Topologi jaringan BUS tidak umum digunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem jaringan komputer.


(28)

4. Topologi jaringan Pohon (tree).

Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat, topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang lebih rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi.

5. Topologi jaringan Cincin (ring).

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun yang berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan lebih rendah, juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem.

2.10 Sistem Keamanan Rumah

Rumah adalah tempat yang tidak terlepas dari resiko kemanan. Sama seperti bangunan lain, rumah juga bisa dilanda bencana seperti misalnya kebakaran, kemalingan, atau gempa bumi. Hal terbaik yang dapat lakukan adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi resiko-resiko tersebut.

Sistem keamanan rumah adalah seperangkat alat yang dipasang di rumah untuk misalnya mendeteksi api, kehadiran orang asing, kebocoran pipa, dan lain-lain. Perangkat standar keamanan yang dipakai di perumahan misalnya terdiri atas tombol, alarm, atau mungkin layar monitor dan kamera CCTV.


(29)

Sistem keamanan di rumah harus mampu mendeteksi munculnya bahaya, dan memberitahu melalui bunyi alarm. Bunyi alarm adalah perangkat utama untuk memulai tindakan pencegahan. Semua perangkat ini dioperasikan secara langsung atau dengan baterai dan terhubung pada alarm. Jenis sistem keamanan rumah yang dapat di aplikasikan di rumah antara lain yaitu :

1. Alarm maling

Alat ini digunakan untuk melindungi rumah dari penyusup. Sensor ini dipasang di suatu tempat di rumah dan terhubung ke sistem alarm.

2. Kamera CCTV

Kamera CCTV dapat memberi tahu mengenai keadaan ruangan tertentu. Jika ruangan besar, maka tidak bisa setiap saat mengecek kondisi setiap ruangan. CCTV biasanya diarahkan ke pekarangan rumah untuk melihat siapa yang datang. 3. Detektor asap dan api

Perangkat ini biasa dipasang di langit-langit rumah. Sistem ini terhubung dengan alat penyiram otomatis yang sangat sensitif terhadap kenaikan suhu atau keberadaan asap. Jika sensornya bekerja, alat ini akan menyiramkan air ke seluruh ruangan. Alat ini berfungsi untuk mencegah kerugian akibat kebakaran.

4. Detektor gas

Karbon monoksida adalah gas yang merugikan kesehatan manusia. Sumbernya bisa berasal dari kebocoran tabung gas di dapur atau cerobong asap. Untuk mendeteksi peningkatan konsentrasi CO, gunakanlah detektor gas ini. 5. Detektor gempa

Detektor ini dapat mendeteksi guncangan atau getaran kecil dalam ruangan atau bangunan.


(30)

Keberhasilan dari aplikasi ini akan sangat bergantung pada data input yang dimasukkan oleh user, kondisi jaringan selular serta kemampuan sistem untuk menganalisa dan mengolah data input tersebut menjadi sebuah informasi yang ditampilkan dalam bentuk SIG (Sistem informasi geografis).

Tahap-tahap yang dilakukan sistem untuk mengolah data input dari usermelalui media pengiriman pesan adalah :

3.1Analisa Permasalahan

Sistem keamanan di perumahan terutama diperumahan elit saat ini sudah menerapkan sistem satu pintu (one gate system). Salah satu perumahan yang menerapkan sistem satu pintu adalah Graha Famili. Namun dengan hanya menerapkan sistem satu pintu masih mempunyai kendala. Kendala yang dihadapi adalah penerimaan informasi lokasi kejadian dari pemilik rumah atau pelapor ke petugas keamanan kompleks perumahan kadang tidak sesuai atau tidak jelas, dikarenakan pengiriman informasi pada saat ini masih menggunakan telepon untuk komunikasi sehingga laporan yang diberikan oleh pelapor belum tentu sesuai dengan laporan kejadian yang terjadi pada saat itu. Dikhawatirkan kesalahan pendengaran yang akan berakibat fatal pada informasi kejadian.Dari permasalahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem keamanan perumahan membutuhkan aplikasi yang dapat mendukung penerimaan informasi secara jelas sehingga dapat mempermudah proses penanganan.


(31)

Untuk mengetahui secara lebih jelas tentang gambaran sistem dari aplikasi yang dibuat, dapat dilihat dari tahapan seperti gambar 3.1beserta penjelasannya sebagai berikut:

Data Alert Data Spasial

Aplikasi SIG Data pemilik rumah

Data Lokasi

Data Alert Data Pos

Gambar 3.1Block Diagram Aplikasi Sistem Emergency

Alur pada gambar 3.1 tampak terdapat masukan berupa data pemilik rumah, data pos, data lokasi (peta),dan data Alert. Data pemilik rumah berisi tentang data-data pemilik rumah seperti nama, alamat, nomor telpon beserta nomor handphone dan nomor rumah yang nantinya juga akan digunakan dalam proses pengiriman pesan untuk melapor. Data peta atau lokasi merupakan inputan dari map software yang menggunakan perumahan Graha Famili sebagai peta dengan format SHP. Data pos berisi tentang informasi pos yang nantinya juga akan digunakan sebagai client. Sedangkan data alertadalah data-data dari pengaduan pelapor atas keadaan darurat.

Masukan tersebut selanjutnya diolah dengan memakai Peta sebagai media untuk menampilkan informasi yang telah dimasukkan, lalu melakukan proses pesan alert secara broadcast untuk mengirimkan informasi tersebut ke setiap aplikasi yang terdapat dipos penjaga. Output yang dihasilkan berupa map lokasi beserta alert message yang ditujukan kepada petugas keamanan dan output yang dihasilkan bagi pihak developer adalah report alert.Dalam aplikasi ini, sistem informasi geografis lebih difungsikan sebagai media untuk menampilkan


(32)

informasi lokasi rumah pelapor. Dengan adanya aplikasi berbasis SIG ini, penjaga pos langsung dapat mengetahui lokasi rumah pelapor, lokasi pos yang terdekat dengan rumah pelapor serta dapat mengetahui nama pemilik rumah tersebut. 3.1.1 Desain Arsitektur

Pada Sistem Emergency perumahan ini terdapat server dan client, server digunakan oleh pos penjag pusat sedangkan client digunakan oleh penjaga keamanan di beberapa pos penjaga lainnya. Aplikasi yang diletakkan di server difungsikan lebih untuk melakukan register manipulasi data master, pencarian alamat pemilik rumah, pengiriman broadcast ke semua aplikasi pos penjaga, dan melihat laporan. Sedangkan aplikasi yang diletakkan di client difungsikan untuk menerima data alert, menampilkan lokasi pemilik rumah di kompleks perumahan, dan pencarian alamat pemilik rumah.

Alur sistem tersebut dimulai dari ketika pelapor mengirimkan data alert atau data pengaduan ke penjaga pusat, setelah itu aplikasi secara otomatis akan mengecek apakah data alert yang dikirimkan sesuai, jika sesuai aplikasi mengirimkan pesan konfirmasi ke pelapor bahwa laporan sudah diterima dan mengirimkan data alert ke semua aplikasi yang diletakkan di semua pos penjaga. Didalam aplikasi tersebut akan menampilkan data alert yang berisi nama pelapor, alamat pelapor, jarak lokasi rumah pelapor dengan semua pos penjaga yang terdapat di kompleks perumahan tersebut, dan menampilkan lokasi dalam bentuk peta. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat desain arsitektur pada gambar 3.2.


(33)

Gambar 3.2 Arsitektur Aplikasi Sistem Emergency Perumahan 3.1.2 Desain Sistem Proses Menampilkan Data Lokasi


(34)

Desain sistem yang terdapat pada gambar 3.3 terdapat proses untuk menampilkan lokasi rumah pelapor dan jarak lokasi pelapor dengan pos penjaga. Dimulai dari pelapor yang mengirimkanpesan alert ke pos pusat berupa kode lalu aplikasi mengecek apakah kode yang diterima sudah benar atau sesuai, jika belum aplikasi pos penjaga pusat akan mengirim konfirmasi bahwa kode yang diinputkan belum sesuai atau belum benar, jika sudah sesuai, aplikasi pos penjaga pusat menampilkan data lokasi pelapor dan petugas akan mengirimkan data lokasi pelapor ke aplikasi pos penjaga lainnya, setelah diterima oleh pos penjaga lainnya, petugas yang berada di setiap pos penjaga juga mengirim balik pesan konfirmasi ke pos penjaga pusat lalu proses selesai dan petugas melakukan tindakan. Untuk memperjelas alur dalam proses tindakan, letak lokasi pos penjaga dapat dilihat pada peta Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Tampilan Pos Penjaga Pada Peta

Didalam aplikasi emergency perumahan menampilkan jarak antara lokasi pelapor dengan pos penjaga. Jarak antara lokasi pelapor dan pos penjaga dalam aplikasi emergency perumahan digunakan untuk mengetahui pos mana yang paling dekat dengan pelapor. Sehingga petugas pos dapat lebih cepat melakukan


(35)

tindakan. Untuk perhitungan jarak antara lokasi pelapor dengan pos penjaga membutuhkan data longitude/latitude dari pelapor dan longitude/latitude dari pos penjaga yang diambil dari database aplikasi emergency. Sedangkan proses untuk menampilkan data lokasi pada setiap aplikasi di semua pos penjaga dibutuhkan data yang sudah diolah dari pos penjaga pusat.

Untuk proses perhitungan jarak lokasi pelapor dengan pos penjaga terdekat menggunakan rumushaversine formula(Veness,2010):

dimana :

= latitude asal. = latitude tujuan. = longitude asal. = longitude tujuan.

= besaran perubahan latitude. = besaran perubahan longitude.

= radius bumi (mean radius = 6,371km). = kalkulasi perpotongan sumbu (km). = jarak (km).


(36)

3.1.3 Peta

Peta yang digunakan adalah peta perumahan Graha Famili format yang digunakan adalah SHP. layer-layer peta yang digunakan adalah sebagai jalan, rumah, sungai, lapangan golf, point jalan.

Gambar 3.5 Peta Graha Famili 3.1.4 Pembuatan Aplikasi

Pembuatan aplikasi dilakukan dengan menggunakan Microsoft Visual Basic.Net 2005, database menggunakan Microsoft SQL Server 2005, untuk mempercantik user interface menggunakan komponen ComponentOne,untuk menyajikan peta menggunakan komponen Tatuk GIS, danuntuk pengolahan peta menggunakan komponen MapInfo Professional 10.0. untuk desain tampilan aplikasi dapat dilihat pada bab 4 buku ini dan untuk kode programnya dapat dilihat pada bagian lampiran pada buku ini.

3.2Perancangan Sistem

Pada perancangan sistem ini akan diterangkan beberapa dokumen dan diagram yang akan membantu dalam pembuatan aplikasi ini, dintaranya adalah system flow, Hirarki Input Proses Output (HIPO), Data Flow Diagram (DFD),


(37)

Entity Relationship Diagram (ERD) dan Struktur Database serta desain input dan output.

3.2.1 System Flow

System Flow berikut menjelaskan jalannya pekerjaan dari setiap proses yang ada, dimana proses dikerjakan secara komputerisasi baik itu proses transaksi maupun pengolahan data.


(38)

Keterangan :

a. Tabel Peta yaitu digunakan untuk menyimpan lokasi rumahyang nantinya akan digunakan untuk mencari lokasi pemilik rumah.

b. Untuk mengirim pesan alert kepada aplikasi pos penjaga dibutuhkan data nomor Gateway yang ada pada Tabel Gateway Pos penjaga.

c. Untuk proses pengaduan oleh pelapor, kode yang dimasukkan dicocokkan dengan data pemilik rumah. Karena sebagian kode menggunakan nomor rumah.

3.2.2 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus data dan sistem secara logika. Keuntungan menggunakan Data Flow Diagram (DFD) adalah memudahkan pemakaian yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang dikembangkan.

Penggambaran alur sistem dilakukan dengan membagi sistem yang kompleks menjadi sub-sub sistem yang lebih sederhana dan mudah dimengerti. Adapaun simbol-simbol yang digunakan dalam Data Flow Diagram(DFD) adalah sebagai berikut :

1. Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

2. External Entity merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi, atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan memeberikan input atau menerima output dari sistem.


(39)

3. Data Store sebagai penyimpan data. Data Flow menggambarkan aliran data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem.

A.Hirarki Input Proses Output (HIPO)

Hirarki input proses output (HIPO) menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam DFD. Pada HIPO Sistem emergency perumahan terdiri dari 5 (lima) proses utama yaitu login, input data master, input data alert, pencarian lokasi pemilik rumah, dan proses kirim data pos. Masing-masing dari sistem proses tersebut akan dijabarkan kembali ke dalam beberapa sub proses yang dapat dilihat pada Gambar 3.7.

0

Sistem Emergency Perumahan Berbasis Sistem Informasi

Geografis

1 Login

2 Input data

master

3 Input data

Alert

5 Proses kirim

data ke Pos 3.1

Proses Penyimpanan

Data Alert

4 Pencarian Lokasi pemilik

rumah 2.1

DML Data Gateway Pos

2.2 DML Data

User


(40)

B.Context Diagram

Contect diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem.Context diagram untuk Sistem emergency perumahan berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat dilihat pada Gambar 3.8.

Konfirmasi

Data alert Data User

Data Alert Login

Data Gateway Pos

0

Sistem Emergency perumahan

+

Petugas Kemanan

Pusat

Pemilik rumah

Gambar 3.8 Context Diagram Sistem Emergency Perumahan Berbasis SIG Pada Context Diagram diatas terdapat 2 (dua) buah external entity yaitu, entity Petugas Pos Pusat dan entityPemilik rumah. Sistem kerja dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. EntityPetugas Pos Pusat memberikan 3 (tiga) inputan yaitu data Gateway pos, data user, dan login. Lalu dari proses entity Petugas Pos Pusat menerima informasi berupa data alert.

b. Entity Pemilik rumahmengirim pesan data alert dan memperoleh konfirmasi dari sistem.


(41)

C. DFD

C1. DFD Level 0 Sistem Emergency Perumahan Berbasis SIG

Pada DFD Level 0 seperti gambar 3.9 memiliki 5 (lima) sub proses, yaitu proses login, proses input Gateway Pos, proses input data User, proses pencarian lokasi, proses pengiriman pesan alert. Dan juga terlihat ada 5 (lima) tabel yang dibuat dalam SQL Server 2005, yaitu tabel user, tabel Gateway Pos penjaga, tabel Data Alert, tabel master pemilik rumah, dan tabel Peta. Untuk sistem kerja pada diagram level 1 akan dijelaskan selanjutnya.

Gambar 3.9 DFD Level 0 Sistem Emergency Perumahan Berbasis SIG

data_pemilik data_alert data_login [Data alert] [Konfirmasi] Data Alert [Data Alert] Data Lokasi [Data Gateway Pos]

Data Gateway Pos

[Data User] Data User Data login [Login] Petugas Kemanan Pusat Petugas Kemanan Pusat Petugas Kemanan Pusat Petugas Kemanan Pusat 1 Login

+

10 User 2 Input data Gateway Pos

+

3 Input Data User

+

11 Master Gateway

Pos penjaga

4 Pencarian

Lokasi

+

12 Master Peta

5 Pengiriman Pesan Alert

+

13 Alert Pemilik rumah Pemilik rumah


(42)

C2. DFD Level 1 Proses Login

Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Validasi Data Login

Untuk validasi data login, Petugas Pos Pusat memeberikan data login yang akan divalidasi dengan menyesuaikan tabel User.

C3. DFD Level 1 Proses Input Data Gateway Pos Penjaga

Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Input Data Gateway Pos Penjaga C4.DFD Level 1 Proses Input Data User

Gambar 3.12 DFD Level 1 Proses Input Data User [data_login] [Login] [Data login] Petugas Kemanan Pusat 10 User 1.1 Prcs_122 1.2 Validasi Data Login

Input Data User

Data Gateway Pos [Data Gateway Pos] [Data Gateway Pos]

Petugas Kemanan Pusat 11 Master Gateway Pos penjaga 2.1 DML Data Gateway Pos [data_login] Data User [Data User] [Data User] Petugas Kemanan Pusat 10 User 3.1 DML Data User


(43)

C5. DFD Level 1 Proses Pencarian Lokasi

Gambar 3.13 Level 1 Proses Pencarian Lokasi C6. DFD Level 1 Proses Pengiriman Pesan Alert

Gambar 3.14 Level 1 Proses Pengiriman Pesan Alert 3.3 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) menjelaskan hubungan antar entity secara konsep seperti yang terlihat pada gambar 3.15

Gambar 3.15 Conceptual Data Model GIS untuk Emergency perumahan [data_pemi l i k]

[data_al ert] Al amat

Data Lokasi

[Data Lokasi ]

12 Master Peta

4.1 Proses Mencari

Lokasi Petugas

Pos Pusat

Pengi ri man Pesan Al ert

14 Master pemi l i k rumah

no_rumah

[data_al ert] [Data al ert]

[Konfi rmasi ]

[Data Al ert] [Data Al ert] Petugas Kemanan

Pusat

13 Al ert

5.1 Proses Pengi ri man

Al ert Pemi l i k

rumah

Pemi l i k rumah

Pencari an Lokasi 14 Master pemi l i k rumah

Relation_70 Relation_66 Relation_65 Relation_63 Relation_62 User ID_USER USERNAME PASSWD

Master Gateway Pos penjaga ID_POS NAMA_POS NO_GAT EWAY_POS Master Peta KODE_SPASIAL NO_OBJEK LONGIT UDE LAT IT UDE JENIS_OBJEK KET _OBJEK Alert ID_ALERT ID_PEMILIK ID_SPASIAL WAKTU_KIRIM KET ERANGAN

Master pemil i k rumah kode_pemi l ik nama al amat_rumah no_rumah no_tel pon


(44)

Dengan men-generate ERD dalam bentuk CDM, maka dihasilkan ERD dalam bentuk Physical Data Model (PDM) yang menjelaskan hubungan antar entity secara fisik seperti yang terlihat pada gambar 3.16

Gambar 3.16 Physical Data Model

Dari gambar ERD dalam bentuk PDM dapat dijelaskan tabel-tabel yang akan digunakan pada Sistem emergency perumahansebagai berikut:

a. Tabel USER digunakan unutk menyimpan data-data login user.

b. Tabel MASTER GATEWAY POS PENJAGA digunakan untuk menyimpan data Gateway Pos penjaga

c. Tabel ALERT digunakan untuk menyimpan data pesan alert setiap kejadian. d. Tabel MASTER PETA digunakan untuk menyimpan data peta.

e. Tabel MASTER PEMILIK RUMAH digunakan menyimpan data pemilik rumah.

KO DE_PEMI LIK = KODE_PEMI LI K

KO DE_SPASI AL = KO DE_SPASIAL

I D_PO S = I D_PO S

KO DE_PEMI LIK = KODE_PEMI LI K KO DE_SPASI AL = KO DE_SPASIAL I D_ALERT = I D_ALERT

I D_PO S = I D_PO S I D_USER = I D_USER

USER ID_USER varchar(20) USERNAME varchar(20) PASSWD <undefined> MASTER_GATEWAY_POS_PENJ AGA ID_POS varchar(20) ID_USER varchar(20) KODE_SPASIAL varchar(20) NAMA_POS varchar(50) NO_GATEWAY_POS varchar(20) MASTER_PETA KODE_SPASIAL varchar(20) KODE_PEMILIK varchar(20) ID_POS varchar(20) NO_OBJEK varchar(50) LONGITUDE varchar(50) LATITUDE varchar(50) JENIS_OBJEK varchar(50) KET_OBJEK varchar(50) ALERT ID_ALERT varchar(20) KODE_PEMILIK varchar(20) KODE_SPASIAL varchar(20) WAKTU_KIRIM timestamp KETERANGAN varchar(50) MASTER_PEMILIK_RUMAH KODE_PEMILIK varchar(20) KODE_SPASIAL varchar(20) NAMA varchar(50) ALAMAT_RUMAH <undefined> NO_RUMAH varchar(5) NO_TELPON varchar(20) RELATION_63 ID_POS varchar(20) ID_ALERT varchar(20)


(45)

3.4Struktur Database

Setelah melewati tahap perancangan sistem maka dapat dibuat struktur database dengan mengacu pada Physical Data Model (PDM). Berikut akan dijelaskan struktur database tersebut:

a. Database User

Nama Tabel : USER

Fungsi : Untuk menyimpan data-data User Primary Key : USER_ID

Foreign Key : -

Tabel 3.1 Tabel User

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 USER_ID Varchar(20) PK id pengguna 2 USERNAME Varchar(20) Nama pengguna 3 PASSWORD Varchar(20) Password

pengguna

b. Database Gateway Pos Penjaga

Nama Tabel : MASTER_GATEWAY_POS_PENJAGA Fungsi : Untuk menyimpan Gateway Pos penjaga Primary Key : ID_POS

Foreign Key :ID_USER, KODE_SPASIAL

Tabel 3.2 Tabel Gateway Pos Penjaga

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_POS Varchar(20) PK Id Pos

2 ID_USER Varchar(20) FK Id User

3 KODE_SPASIAL Varchar(20) FK Kode Spasial

4 NAMA_POS Varchar(50) Nama Pos


(46)

c. Database Pemilik Rumah

Nama Tabel : MASTER_PEMILIK_RUMAH

Fungsi : Untuk menyimpan data-data pemilik rumah. Primary Key : KODE_PEMILIK

Foreign Key : KODE_SPASIAL

Tabel 3.3 Tabel Data Pemilik Rumah

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 KODE_PEMILIK Varchar(20) PK Id pemilik rumah 2 KODE_SPASIAL Varchar(20) FK Id Spasial peta

3 NAMA Varchar(50) Nama pemilik rumah

4 ALAMAT_RUMAH Varchar(50) Alamat Rumah 5 NO_RUMAH Varchar(5) Nomor rumah 6 NOMOR_TELPON Varchar(20) Nomor Telepon

d. Database Alert

Nama Tabel : ALERT

Fungsi : Untuk menyimpan data-data alert. Primary Key : ID_ALERT

Foreign Key : KODE_PEMILIK,KODE_SPASIAL Tabel 3.4 Tabel Alert

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 ID_ALERT Varchar(20) PK Id Alert 2 KODE_PEMILIK Varchar(20) FK Kode Pemilik 3 KODE_SPASIAL Varchar(20) FK Kode Spasial

4 WAKTU_KIRIM Date Waktu Pengiriman

5 KETERANGAN Varchar(50) Keterangan

e. Database Master Peta

Nama Tabel : MASTER_PETA


(47)

Primary Key :KODE_SPASIAL

Foreign Key : KODE_PEMILIK, ID_POS Tabel 3.5 Tabel Master Peta

No Field Tipe Data Key Keterangan

1 KODE_SPASIAL Varchar(20) PK Id Spasial peta 2 KODE_PEMILIK Varchar(20) FK Kode Pemilik 3 ID_POS Varchar(20) FK Id Pos

4 NO_OBJEK Varchar(50) No Objek 5 LONGITUDE Varchar(50) Longitude

6 LATITUDE Varchar(50) Latitude

7 JENIS_OBJEK Varchar(50) Jenis Objek 8 KET_OBJEK Varchar(50) Keterangan Objek

3.5 Desain Input Output

Pembuatan tampilan sangat diperlukan agar user dapat berinteraksi dengan aplikasi, sehingga dibutuhkan perancangan secara detil mengenai tampilan aplikasi berdasarkan informasi yang ditampilkan.

3.5.1 Desain Form Utama

Desain Form Utama adalah form yang muncul saat kita mulai menjalankan program. Pada form ini terdapat 2 (dua) menu yaitu:

1. Menu File yaitu digunakan untuk melakukan Login dan Exit dalam menggunakan aplikasi.

2. Menu Report yaitu menu untuk menuju ke form laporan.

Form ini adalah form utama dari keseluruhan sistem. Pada form ini akan ditampilkan peta yang bersal dari layer-layer yang sudah disediakan. Untuk penjelasan lebih lengkapnya dapat melihat pada gambar 3.17


(48)

Gambar 3.17 Desain Form Utama

Untuk fungsi-fungsi tiap objek menu form utama terdapat pada Tabel 3.6 dibawah ini.

Tabel 3.6 Fungsi Objek Form Utama

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 File Expandable Menu

Digunakan untuk

menampilkan form login dan menutup aplikasi

2 Master Tombol Digunakan untuk membuka menu expand master 3 Report Expandable Menu digunakan untuk membuka

menu expand report

4 Longitude,Latitude Label Digunakan untuk menunjukkan

posisi peta saat mouse digerakkan

5 Map Map Digunakan untuk menampilkan

Peta kompleks perumahan

6 Data pemilik

rumah Data Grid

Digunakan untuk menampilkan Data pemilik rumah yang sudah teregistrasi


(49)

3.5.2 Desain Form Login

Desain Form Login adalah form yang muncul saat tombol menu login ditekan. Pada Form Login user diminta memasukkan username dan Password seperti diurakan pada gambar 3.18

Gambar 3.18 Desain Form Login

Data yang akan diisi pada form login terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu Username, password, dan nama Pos. Fungsi-fungsi objek dalam desain form login dapat dilihat pada tabel 3.7.

Table 3.7 Fungsi Objek Form Login

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Nama Pos Combo Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

3 Login Tombol Masuk ke dalam sistem 4 Tutup Tombol Menutup form Login

Setelah melakukan login user dapat mengakses expandable menu yang tersedia adapun menu-menu tersebut diuraikan sebagai berikut:


(50)

a. Expandable Menu File

Pada menu ini terdapat 2 (dua) sub menu yaitu:

-Logout yaitu digunakan untuk logout dan login sesuai otoritas user yang digunakan sebagai pihak pengguna untuk menggunakan aplikasi sesuai dengan hak aksesnya.

-Exit yaitu digunakan untuk menutup aplikasi. b. Expandable Menu Report

Pada menu ini terdapat 1 (satu) submenu yaitu sub menu laporan untuk menampilkan laporan setiap kejadian.

3.5.3 Desain Form Maintenace Pos Penjaga

Desain Form Maintenance Pos Penjaga digunakan untuk meng-input-kan data Pos penjaga yang akan digunakan. Tombol daftar pos berfungsi untuk menyimpan data Pos penjaga yang akan digunakan ke database. Dan untuk tombol tutup digunakan untuk menutup form Maintenance Pos Penjaga. Tampilan desain Form Maintenance Pos Penjaga dapat dilihat pada gambar 3.19


(51)

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form Maintenace Pos penjaga dapat dilihat pada tabel 3.8.

Tabel 3.8 Fungsi Objek Form Maintenace Pos Penjaga

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Daftar pos Tombol Untuk medaftar pos penjaga yang digunakan

3 Tutup Tombol Digunakan untuk menutup form Registrasi Pos penjaga

3.5.4 Desain Form User

Desain Form User digunakan untuk maintenance user. Didalam Form User terdapat inputan yang digunakan untuk menambah User data dan mengubah data User. Untuk menampilkan inputan yaitu dengan cara menekan gridview data yang bersesuaian. Untuk desain Form User pada aplikasi bisa dilihat pada Gambar 3.20.


(52)

Gambar 3.21 Desain Form Manipulasi User

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form registrasi Pos penjaga dapat dilihat pada tabel 3.9

Tabel 3.9 Fungsi Objek Form User

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Reset User Tombol Digunakan untuk mereset data User

2 Hapus User Tombol Digunakan untuk menghapus data User

3 Simpan Tombol Digunakan untuk menyimpan data User

4 Batal Tombol Digunakan untuk

mengkosongkan Field 5 Tutup Tombol Digunakan untuk menutup

Form User

6 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

7 Data Grid Data Grid Digunakan untuk menampilkan data User

3.5.5 Desain Form RegistrasiKeamanan Rumah

Desain Form Keamanan Pemilik Rumah digunakan untuk maintenance data keamanan lokasi Pemilik Rumah. Didalam Form Keamanan Rumah terdapat


(53)

inputan yang digunakan untuk menambah data lokasi dan mengubah data Lokasi. Untuk desain Form Maintenance Pemilik Rumah pada aplikasi bisa dilihat pada Gambar 3.22.

Gambar 3.22 Desain Form Registrasi Pemilik Rumah

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form Maintenace Pos penjaga dapat dilihat pada tabel 3.10.

Tabel 3.10 Fungsi Objek Form Maintenace Pemilik Rumah

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Simpan Tombol Digunakan untuk menyimpan data Registrasi pemilik rumah

3 Ubah Tombol Digunakan untuk mengubah data Registrasi pemilik rumah

4 Hapus Tombol Digunakan untuk menghapus data Registrasi pemilik rumah

5 Batal Tombol Digunakan untuk mengkosongkan Field

6 Tutup Tombol Digunakan untuk menutup form Registrasi pemilik rumah


(54)

3.5.6 Desain Form PencarianLokasi Pemilik Rumah

Desain Form cari lokasi pemilik rumah digunakan untuk melakukan pencarian alamat pemilik rumah. Didalam Form pencarian lokasi pemilik rumah terdapat inputan yaitu inputan yang sesuai dengan combo box pencarian. Untuk desain form pencarian lokasi pemilik rumah pada aplikasi bisa dilihat pada Gambar 3.23

Gambar 3.23 Desain Form Pencarian Lokasi Pemilik Rumah

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form pencarian lokasi pemilik rumah dapat dilihat pada tabel 3.11.

Tabel 3.11 Fungsi Objek Form Pencarian Lokasi Pemilik Rumah

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Berdasarkan Combo Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

3 Cari Tombol

Digunakan untuk mencari lokasi sesuai nomor rumah dan nama pemilik rumah yang diinputkan


(55)

3.5.7 Desain Form Alert

Desain Form Alert digunakan untuk menampilkan data alert yang sudah dikirimkan oleh pelapor. Form ini tampil ketika pelapor melakukan request kepada Pos pusat penjaga melalui pesan alert, lalu map yang terdapat di pos pusat penjaga akan menyala dan menampilkan form alert yang berisi data lokasi pemilik rumah atau pelapor yang melakukan request. Tampilan desain Form Alert diuraikan pada gambar 3.24.

Gambar 3.24 Desain Form Alert

Pada form Alert terdapat informasi data pelapor dan informasi jarak lokasi rumah pelapor dengan pos penjaga keamanan. Informasi jarak digunakan untuk mengetahui jarak pos penjaga mana yang paling terdekat dengan lokasi rumah pelapor. Tombol closedigunakan untuk menutup form alert. Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form alert dapat dilihat pada tabel 3.12.

Tabel 3.12 Fungsi Objek Form Alert

No Nama

Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Label Label Untuk menampilkan data sesuai ketentuan yang berada disebelah kiri 2 Close Tombol Digunakan untuk menutup form Alert


(56)

3.5.8 Desain Form Laporan

Desain Form Laporan digunakan untuk menampilkan data hasil dari alert yang sudah diproses. Untuk desain form laporan pada aplikasi bisa dilihat pada gambar 3.25.

Gambar 3.25 Desain Form Laporan

Adapun fungsi-fungsi objek dalam desain form laporan dapat dilihat pada tabel 3.13.

Tabel 3.13 Fungsi Objek Form Laporan

No Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi

1 Field Text Box

Digunakan untuk mengisi data sesuai dengan

ketentuan yang berada disebelah kiri

2 Filter Tombol

Digunakan untuk mencari data yang bersesuaian dengan data yang difilter

3 Tutup Tombol Digunakan untuk menutup

form Laporan 4 Report Report viewer Digunakan untuk


(57)

3.6Desain Uji Coba

Desain uji coba bertujuan untuk memastikan bahwa aplikasi yang telah dibuat sesuai dengan kebutuhan, hasil atau tujuan yang diharapkan. Kekurangan atau kelemahan pada aplikasi ini akan dievaluasi sebelum diimplementasikan secara nyata.

Desain uji coba fitur dasar sistem ini dilakukan dengan menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai uji coba untuk membuktikan bahwa aplikasi yang telah dibuat telah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

3.6.1 Desain Uji Coba Fitur Login

Proses login dilakukan dengan cara memasukkan username,passwordpengguna, dan nama Pos. Berdasarkan username dan password pengguna ini akan diketahui hak user masing-masing apakah aplikasi digunakan admin pusat pos penjaga pos. Data login yang digunakan terlihat pada Tabel 3.14.

Tabel 3.14 Data User Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Username admin admin

Password adminpusat1 adminpusat2 Nama Pos Pos Jaga 1 Pos Jaga 2

Tabel 3.15 Test Case Login Test

Case ID Tujuan Input Output Diharapkan

1 Deskripsi username danpassword valid

Memasukkan data-1 dan data-2

Form Login tertutup dan semua menu muncul


(58)

2

Deskripsi username dan password non valid.

memasukkan

username=pusat1 dan password=pusat1

Muncul pesan "Login anda gagal" 3 Deskripsi username validdan password non valid memasukkan username=pospusat1 dan password=pusat1

Muncul pesan "Login anda gagal"

4

Deskripsi username non valid dan password valid

memasukkan

username=pusat1 dan password=adminpusat1

Muncul pesan "Login anda gagal"

3.6.2 Desain Uji Coba Fitur Maintenace Pos Penjaga

Proses manipulasi Maintenance Pos penjaga adalah proses penyimpanan untuk data baru seputar data pos penjaga. Proses Uji coba pada form ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan keberhasilan dari fungsi-fungsi objek. Data registrasi pos penjaga yang digunakan terlihat pada Tabel 3.16.

Tabel 3.16 Data Maintenance Pos Penjaga Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Nama Pos Pos Jaga 1 Pos Jaga 2

Tabel 3.17 Test Case Maintenance Pos Penjaga Test

Case ID

Tujuan Input Output

Diharapkan 5 Menginputkan

Nama Pos Mengisi Field Nama Pos

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri 6 Menyimpan data

Menginputkan data berdasarkan tabel .. Kemudian menekan tombol Daftar Pos

Data masuk ke dalam database


(59)

Proses manipulasi data user adalah proses manipulasi untuk otoritas user. Proses Uji coba pada form ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan keberhasilan dari fungsi-fungsi objek. Data user yang digunakan terlihat pada Tabel 3.18.

Tabel 3.18 Data User Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Username admin admin

Password adminpusat1 adminpusat2

Ulangi Password adminpusat1 adminpusat2

Tabel 3.19 Test Case Data User Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

7 Menginputkan Username

Mengisi Field Username

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

8 Menginputkan Password

Mengisi Field Password

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

9 Menginputkan ulang Password

Mengisi Field Password

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

10 Menyimpan data

Menginputkan data berdasarkan tabel .. Kemudian menekan tombol Simpan

Data masuk ke dalam database

11 Membatalkan penyimpanan data

Menginputkan data berdasarkan tabel .. Kemudian menekan tombol Batal

Field kembali seperti semula

12 Merubah data

Menekan data yang bersesuaian pada Gridview

Menampilkan Form edit user

13 Tutup Menekan tombol


(60)

3.6.4 Desain Uji Coba Fitur Manipulasi Registrasi Pemilik Rumah

Proses manipulasi Maintenance Pemilik Rumah adalah proses manipulasi untuk registrasi lokasi pemilik rumah. Proses Uji coba pada form ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan keberhasilan dari fungsi-fungsi objek. Data pemilik rumah yang digunakan terlihat pada Tabel 3.20.

Tabel 3.20 Data Lokasi Pemilik Rumah Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

ID PH000000000000019 PH00000000000021

Latitude -7.30122559846547 -7.29828941918113 Longitude 112.684826563939 112.683599367882

Nomor Rumah AA No 19 AA No 21

Nama Pemilik Bambang Wirono Bambang Mujiono Nomor HP<Gateway> 085646852396 082154488788 Alamat Graha Famili Blok AA

No.19

Graha Famili Blok AA No.21

Tabel 3.21 Test Case Data Lokasi Pemilik Rumah Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

14 Menginputkan Nomor Rumah

Mengisi Field Nomor Rumah

Data yang sesuai dengan ID keluar di field yang sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri 15

Menginputkan nomor HP <Gateway>

Mengisi Field Nomor HP<Gateway>

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

16 Menginputkan

Alamat Mengisi Field Alamat

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri


(61)

17 Menyimpan data

Menginputkan data berdasarkan tabel .. Kemudian menekan tombol simpan

Data masuk ke dalam database

18 Mengubah data

Setelah data memenuhi field yang bersesuaian maka user mengedit data dan menekan tombol edit

Data akan masuk ke dalam database dan menumpuk data lama

19 menghapus data

Setelah data yang

bersesuaian yakin dihapus maka user menekan tombol hapus

Data yang berada di field bersesuaian hilang

3.6.5 Desain Uji Coba Fitur Pencarian Pemilik Rumah

Proses pencarian pemilik rumah adalah proses mencari lokasi pemilik rumah yang ada dalam data spasial, lalu menampilkan pada data grid kemudian digunakan untuk menampilkan lokasi yang terdapat pada peta. Proses Uji coba pada form ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan keberhasilan dari fungsi-fungsi objek. Data untuk pencarian lokasi pemilik rumah yang digunakan terlihat pada Tabel 3.22

Tabel 3.22 Data pencarian lokasi pemilik rumah Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Rumah AA No 21 BB no 122 Nama Pemilik Bambang Mujiono Bambang Efendi

Tabel 3.23 Test Case Pencarian Lokasi Pemilik Rumah Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

20 Memilih pencarian Memilih combo box

Field sesuai dengan ketentuan yang ingin dicari


(62)

21 Menginputkan field sesuai pencarian

Mengisi Field sesuai pencarian

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri 22 Menemukan lokasi rumah yang mengandung data inputan

Mengisi data ke dalam Field yang bersesuaian kemudian tekan tombol cari

Data lokasi dan data pemilik akan keluar dalam grid view

23 Menuju lokasi

data grid yang sesuai objek di tekan

Peta lokasi akan menyala sesuai data yang diinputkan

3.6.6 Desain Uji Coba Fitur Pesan Alert

Proses pengirman Pesan Alert adalah proses mengirimkan pesan pendek kepada pos penjaga pusat, kemudian menampilkan data alert. Setelah diproses data alert dikirimkan ke cabang pos penjaga. Proses Uji coba pada form ini bertujuan untuk mengetahui dan menentukan keberhasilan dari fungsi-fungsi objek. Data yang digunakan untuk uji coba Pesan Alert terlihat pada Tabel 3.24.

Tabel 3.24 Data Pesan Alert Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Tujuan 08188738373 0989877272 Isi Pesan Alert <Kode Alert> <Kode Alert>

COM 5 5

Tabel 3.25 Test Case Pesan Alert Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

24 Menampilkan data alert pemilik rumah Mengirim pesan alert berdasarkan tabel ..

Data pesan alert yang dikirim masuk dan menampilkan alert


(63)

Uji coba fitur form Alert ini digunakan untuk menampilkan data alert guna menampilkan data yang lebih detil berdasarkan kesesuaian data yang dikirimkan melalui Pesan Alert sebelum diproses. Data yang digunakan untuk uji coba filter pada laporan terlihat pada Tabel 3.26.

Tabel 3.26 Data Alert Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Pemilik 085646852396 082154488788 Tanggal Kirim 29/09/2012 29/09/2012

Nomor Rumah AA No 19 AA No 21

Nama Bambang Wirono Bambang Mujiono

Logitude 112.684826563939 112.683599367882 Latitude -7.30122559846547 -7.29828941918113 Alamat Lokasi Graha Famili Blok AA

No.19

Graha Famili Blok AA No.21

Jarak dari POS 1 80 Meter 83 Meter

Table 3.27 Test Case Form Alert Test Case

ID Tujuan Input Output Diharapkan

25 Tampil data dari Pesan Alert

Data dari Pesan Alert

Data Alert sesuai ketentuan yang dikirim dari Pesan Alert

3.6.8 Desain Uji Coba Fitur Laporan

Uji Coba Fitur Laporan ini digunakan untuk menguji kesesuaian inputan dengan laporan yang ditampilkan sebelum dicetak. Hasil laporan yang ditampilkan pada form memanggil desain dari crystal report yang telah dibuat. Laporan yang dihasilkan berupa alert. Adapun inputan untuk fitur laporan adalah inputan untuk filter. Data yang digunakan untuk uji coba filter pada laporan terlihat pada Tabel 3.28.


(64)

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Rumah AA No 19 AA No 21

Nama Pemilik Bambang Wirono Bambang Mujiono Nomor Gateway 085646852396 082154488788

Tabel 3.29Data Alert Untuk Desain Uji Coba

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Pemilik 085646852396 082154488788 Tanggal Kirim 29/09/2012 29/09/2012

Nomor Rumah AA No 19 AA No 21

Nama Bambang Wirono Bambang Mujiono

Logitude 112.684826563939 112.683599367882 Latitude -7.30122559846547 -7.29828941918113 Alamat Lokasi Graha Famili Blok AA

No.19

Graha Famili Blok AA No.21

Tabel 3.30 Test Case Laporan Test

Case ID

Tujuan Input Output Diharapkan

26

Menginputkan data untuk memfilter data alert

Mengisi Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

Field sesuai dengan ketentuan yang berada disebelah kiri

27

Memfilter data alert berdasarkan Nomor Rumah, Nama Pemilik, dan Nomor Gateway

Tekan tombol filter Laporan berdasarkan data yang terfilter tampil

28 Menampilkan semua

data alert Tekan tombol refresh

Laporan tampil dengan isinya semua data alert 29 Tutup Tekan tombol tutup Form Laporan ditutup


(65)

4.1Implementasi Sistem

Implementasi program adalah implementasi dari hasil analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Aplikasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuatsedemikian rupa sehingga dapat memudahkanpengguna untuk menggunakan aplikasi Sistem Emergency dengan menggunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Graha Famili. Sebelumnya pengguna harus mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dari program yang akan diimplementasikan baik dari segi perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan.

4.1.1 Kebutuhan perangkat Keras

Untuk dapat menjalankan aplikasi Sistem Emergency dengan menggunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Graha Famili dibutuhkan persyaratan minimal perangkat keras (hardware) sebagai berikut:

1. Prosesor Intel Celeron, Pentium IV, atau diatasnya. 2. Memory 256 Mb atau lebih.

3. Harddisk 30 Gb atau lebih.

4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768.

5. VGA Card 8 Mb, Mouse, ModemGateway dan Keybord.


(66)

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Adapun kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Profesional. 2. Database untuk pengolahan data mengguakan SQL Server 2005.

3. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic.NET 2005.

4. .NET Framework Minimal Versi 2.0.

5. Untuk reportmenggunakan Crystal Reports for Visual Studio .NET 2005. 6. Komponen peta menggunakan Tatuk GIS Developer Kernel for .NET 7. Komponen SMS menggunakan Gammu.

8. Pembuatan data layer peta menggunakan Mapinfo Professional 10.0. 9. Pengolahan dta layer peta format SHP menggunakan ArcView 3.3. 4.1.3 Instalasi Program

Pengembangan aplikasi Sistem Emergency dengan menggunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Graha Famili membutuhkan perangkat lunak yang telah terinstalasi, adapun tahapan-tahapan instalasi dan pengaturan sistem adalah:

a. Instalasi sistem operasi Microsoft Windows 7Ultimate.

b. Instalasi aplikasi database Microsoft SQL Server 2008, attach database yang dibutuhkan.

c. Instalasi komponen pendukung untuk aplikasi.

d. Instalasi aplikasi Sistem Emergency dengan menggunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) Graha Famili.


(67)

4.2Evaluasi Sistem

Adapun tahapan evaluasi sistem terbagi menjadi dua yaitu Evaluasi hasil uji coba sistem dan Analisa hasil uji coba sistem. Evaluasi hasil uji coba sistem dilakukan untuk mengkroscek kembali semua tahapan yang sudah dilakukan dan analisa hasi uji coba sistem bertujuan untuk menarik kesimpulan terhadap semua hasil uji coba yang dikerjakan terhadap sistem. Uji coba dilakukan dalam tahapan beberapa uji coba (testing) yang telah disiapkan sebelumnya.

Proses pengujian menggunakan Black Box Testing dimana aplikasi akan diuji dengan melakukan berbagai percobaan untuk membuktikan apakah aplikasi yang telah dibuat sudah sesuai dengan tujuan yang akan dicapai.

4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem

Untuk mendapatkan sistem yang sesuai dengan apa yang akan dicapai maka dilakukan beberapa uji coba. Uji coba meliputi pengujian terhadap fitur dasar aplikasi dan uji coba validasi pengguna terhadap pemakaian aplikasi dengan menggunakan black box testing. Uji coba yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:

A.Hasil Uji Coba Form Utama

Pada saat aplikasi mulai dijalankan, form menu utama akan tampil bersamaan dengan form login.Pada aplikasi ini tombol yang aktif hanya tombol yang terdapat pada formlogin saja yang aktif. Untuk tombol pada formmenu utama tidak aktif. Sehingga untuk masuk form menu utama harus login dengan mengisi form login terlebih dahulu dengan benar. Untuk tampilan menu utama bisa dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2.


(68)

Tabel 4.1 Evaluasi Uji Coba Form Utama

No. Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output Sistem 1 Membuka

Form Login.

Menekan Tombol Login

Form Login terbuka dan user sudah bisa melakukan login

Form Login terbuka

2 Menutup Form

Menekan Tombol X atau masuk menu File lalu pilih Exit

Aplikasi tertutup

Aplikasi Tertutup

Gambar 4.1 Gambar Form Utama dan form Login


(69)

B.Hasil Uji Coba Form Login

Pada saat tombol login ditekan pada form menu utama, Form Login akan muncul. Form Login digunakan untuk mengisi username, password, dan nama pos yang akan petugas jaga. Aplikasi hanya bisa diakses oleh pos penjagauntuk mengakses keseluruhan menu. Form Login terlihat pada Gambar 4.3 dan untuk validasi login dapat dilihat pada Gambar 4.4. data login yang digunakan terlihat pada Tabel 4.2 berisi username danpassword untuk masing-masing pengguna berstatus hak akses admin Pos Penjaga.

Tabel 4.2 Data Uji Coba User Login

Nama Field Data-1 Data-2

Username admin admin

Password Adminpusat1 adminpusat2

Nama Pos Pos Jaga 1 Pos Jaga 2

Tabel 4.3 Evaluasi Uji Coba Login

No. Tujuan Input Hasil yang

diharapkan Output Sistem 3 Memasukkan username dan password yang valid. Memasukkan data login pada

username = benar password = benar

Form Login tertutup dan semua tombol menu sudah bisa diakses Login berhasil dan tampil Form Utama sesuai hak akses. 4 Test Validasi username salah dan password valid Memasukkan data Login pada

Username = salah, password = benar

Muncul pesan "Login anda gagal" Sukses memunculkan pesan 5 Tes Validasi username valid dan password salah Memasukkan data Login username = benar, password = salah Muncul pesan "Login anda gagal" Sukses memunculkan pesan 6 Tes Validasi username dan password kosong Mengkosongkan data username = "" dan password= "" Muncul pesan "username kosong" Sukses memunculkan pesan


(70)

Uji coba Tabel 4.3 akan menampilkan Form Login yang digunakan oleh pengguna hak akses sebagai Pos Penjaga ditampilkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Form Login

Gambar 4.4 Validasi pengguna form Login

Form Login pada gambar 4.4 merupakan form autentikasi dan autorisasi pengguna agar dapat menggunakan sistemsesuai dengan fungsinya masing-masing berdasarkan jabatan dan hak akses yang dimiliki setiap pengguna. Form ini mengatur hak akses dari para pengguna sistem. Semua menu aktif setelah login berhasil.


(1)

Gambar 4.20 Laporan alert

Tabel 4.18 Data Filter Laporan Berdasarkan Nomor Rumah

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Pemilik 081235595934 081123455708 Tanggal Kirim 01/12/2013 09/04/2013

Nomor Rumah BB No 123 AA No 23

Nama Nanang Wijianto Jupri Mochtar

Logitude 112.684652458957 112.679771767499 Latitude -7.30125610853293 -7.28978084541525 Alamat Lokasi Graha Famili Blok BB

No 123

Graha Famili Blok AA No 23

Gambar 4.21 Laporan Alert Berdasarkan Nomor Rumah Pelapor Tabel 4.19 Data Filter Laporan Berdasarkan Nama Pelapor

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Pemilik 087755560050 081235595934 Tanggal Kirim 07/10/2013 01/12/2013

Nomor Rumah AA No 55 BB No 123

Nama Bambang Kristanto Nanang Wijianto Logitude 112.68400261944 112.684652458957 Latitude -7.29102881487206 -7.30125610853293


(2)

82

Alamat Lokasi Graha Famili Blok AA No 55

Graha Famili Blok BB No 123

Gambar 4.22 Laporan Alert Berdasarkan Nama Pelapor Tabel 4.20 Data Filter Laporan Berdasarkan Nomor Gateway

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Pemilik 081235595934 085635357890 Tanggal Kirim 01/12/2013 07/06/2013 Nomor Rumah BB No 123 BB No 111

Nama Nanang Wijianto Akhir Widarto

Logitude 112.684652458957 112.682774004849 Latitude -7.30125610853293 -7.29920033072237 Alamat Lokasi Graha Famili Blok BB

No 123

Graha Famili Blok BB No 111


(3)

Gambar 4.23 Laporan Alert Berdasarkan Nomor Gateway Pelapor Tabel 4.21 Data Filter Laporan Berdasarkan Tanggal Pengiriman

Nama Field Data-1 Data-2

Nomor Pemilik 087755560050 085635357890 Tanggal Kirim 07/10/2013 07/06/2013

Nomor Rumah AA No 55 BB No 111

Nama Bambang Kristanto Akhir Widarto Logitude 112.68400261944 112.682774004849 Latitude -7.29102881487206 -7.29920033072237 Alamat Lokasi Graha Famili Blok AA

No 55

Graha Famili Blok BB No 111

Gambar 4.24 Laporan alert Berdasarkan Tanggal Pengiriman Tabel 4.22 Evaluasi Uji Coba Laporan

No. Tujuan Input Hasil yang

diharapkan

Output Sistem 24

Memfilter data yang ditampilkan

Menginputkan data.

Laporan berdasarkan data yang terfilter tampil Laporan berhasil tampil sesuai hasil 25 Menampilkan semua data alert textbox dikosongkan ,tekan refresh Laporan menampilkan semua data alert Laporan berhasil tampil sesuai hasil


(4)

84

26 Tutup Tekan tombol Tutup

Form Laporan ditutup

Form Laporan ditutup 4.2.2 Analisis Hasil Uji Coba Sistem

Pada uji coba yang telah dilakukan pada fitur-fitur dasar sistem seperti tampak pada uji coba evaluasi mulai Tabel 4.1 sampai dengan uji coba evaluasi Tabel 4.22 Telah berhasil. Output yang diharapkan telah terpenuhi dengan melakukan proses alur program sebagaimana mestinya. Dan validasi telah berhasil muncul apabila data pengisian ada yang kosong atau jika tidak sesuai dengan data yang harus diisi. Dapat disimpulkan bahwa fitur-fitur dasar tersebut telah berjalan dengan baik dan tidak terdapat error. Fungsi-fungsi simpan data, ubah data, dan hapus data dapat berjalan sebagaimana output yang diharapkan.


(5)

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji coba dan analisa yang telah dilakukan dalam pembuatan aplikasi Sistem emergency dengan mengunakan SMS Gateway berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG) pada kompleks perumahan Graha Family, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Aplikasi dapat menerima SMS pelapor sesuai dengan kode pelapor.

2. Aplikasi dapat menampilkan lokasi pelapor, jarak lokasi pelapor dengan pos penjaga.

3. Aplikasi dapat mengirim SMS konfirmasi ke pelapor.

4. Aplikasi dapat mencari alamat pemilik rumah dengan lingkup kompleks perumahan.

5. Aplikasi dapat menghasilkan laporan tindakan kejadian yang difilter berdasarkan tanggal kejadian.

5.2 Saran

Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi yang telah dibuat antara lain :

1. Rumah dipasang CCTV, sehingga ketika menampilkan lokasi juga bisa menampilkan keadaan rumah.

2. Aplikasi dibuat lebih interaktif dengan menyertakan fitur penambahan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Eddy, Prahasta, 2001. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Bandung: Informatika.

Gunawan, Ferry, 2003. Membuat Aplikasi SMS Gateway Server dan Client dengan Java dan PHP, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Herlambang, Soendoro, dan Haryanto Tanuwijaya, 2005. Sistem Informasi: Konsep,

Teknologi, dan Manajemen, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Rizky, Soetam, 2006. Interaksi Manusia dan Komputer. Surabaya : STIKOM. Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem. Surabaya : STIKOM.

Vidya, Yohana. 2009. Aplikasi Sistem Informasi Geografis pada Perusahaan Federal

Express sebagai Decision Support System. Lampung : Universitas Lampung

Romuald Ireneus.1997. Elementary-Geometry Trigonometry web page : Oxford University Math. 1999. Deriving the haversine formula: Oxford University

Haversine formula. URL : http://en.wikipedia.org/wiki/Heversine-formula, 6 2012.