BAB I PENDAHULUAN
Berbeda dengan perkembangan obat antibakteri yang semakin meluas, manfaat klinis obat anti jamur masih terbatas. Alasan ketidaksesuaian ini karena adanya hubungan
yang erat antara jamur patogenik dengan inang mamalianya. Banyak proses biokimia yang menyediakan sasaran berguna untuk obat antibakteri tidak terdapat dalam jamur,
dan proses yang dapat menjadi sasaran dimiliki juga oleh inang mamalianya. Karena alasan ini, banyak senyawa yang memperlihatkan kemaknaan aktivitas antijamur invitro
tidak dapat digunakan secara terapeutik karena toksisitas inang.
1,2
Obat antijamur mempunyai beberapa sasaran yang ditujukan pada sel jamur agar sel tersebut mengalami kematian. Sasaran primer obat kemoterapeutik antijamur adalah
selaput jamur. Sebagian besar jamur mengandung ergosterol seperti sterol selaput utama. Manusia tidak mensintesis ergosterol tetapi menggunakan kolesterol sebagai sterol
selaput utama. Dengan pengecualian griseofulvin dan flusitosin, obat antijamur bekerja melalui pengikatan ergosterol amfoterisin B atau penghambatan biosintesis ergosterol
antijamur azol.
2
Selain menghambat kerja ergosterol, antijamur juga bekerja dalam menghambat sintesis dinding sel jamur, mengganggu fungsi dari membrane sel, menghambat sintesis
dari asam nukleat, menghambat sintesis protein, menghambat pembelahan inti sel, serta sebagai penghambat sistem metabolisme pada sel jamur. Semua kerja antijamur tersebut
bertujuan untuk mendapatkan efek fungistatik dan fungisid.
1
Pengobatan antijamur dapat kita kelompokkan ke dalam dua golongan besar berdasarkan tujuan pengobatan. Yang pertama antijamur yang bekerja sistemik, biasanya
digunakan untuk infeksi jamur sistemik seperti blastomikosis, histoplasmosis, candida, dan infeksi jamur lainnya. Sedangkan kelompok kedua bekerja secara topikal, hanya pada
daerah lesi saja. Obat yang dipakai untuk mikosis lokal yaitu golongan azole, nistatin, tolnaftat, naftitin, siklopiroks olenamin, asam undesilnat, dan haloprogin.
1,3
Pada tulisan ini, penulis ingin menyampaikan beberapa obat antijamur beserta mekanisme, indikasi pemakaian, efek samping. Mudah-mudahan apa yang akan saya
sampaikan ini bermanfaat bagi kita semua.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA