Tabel 1.2 Daftar Aktiva Tetap PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan
Umu r Man f aat T ah u n
T an aman Me n g h asilkan : Ke lap a Saw it
2 5 T e h
5 0 Ban g u n an Ru mah :
Pe rman e n 2 0
Se mi Pe rman e n 5
Ban g u n an Pe ru sah aan : Pe rman e n
2 0 Se mi Pe rman e n
5 Me sin d an I n st alasi :
Me sin 2 0
I n st alasi 8
Jalan , Je mb at an d an Salu ran Air Pe rman e n
1 6 Se mi Pe rman e n
5 Alat Pe n g an g ku t an :
Di Darat 5
Di Air 5
Alat Pe rt an ian d an I n ve n t aris Ke cil 5
HGU Se su ai SK
HGB Se su ai SK
Nama Akt iva T e t ap
C. Cara Perolehan Aktiva Tetap
Menurut S. Hadibroto ada beberapa cara untuk memperoleh aktiva tetap dalam perusahaan. Diantaranya adalah: 1. Dengan pembelian tunai, 2.
Dengan pembelian angsuran, 3. Dengan pertukaran aktiva lain, 4. Dengan membuat sendiri, 5. Sewa guna usaha, 6. Pertukaran dengan sekuritas dan 7.
Dari pemberian atau hadiah. Dari beberapa cara perolehan aktiva tetap diatas, PT. Perkebunan
Nusantara IV Persero Medan pada umumnya memperoleh aktiva tetapnya dengan cara pembelian tunai.
Universitas Sumatera Utara
Proses Perolehan Aktiva Tetap : 1. Unit Usaha mengajukan dalam RKAP RKAP.27BC
2. Jika RKAP telah disetujui, untuk merealisasi investasi baru Unit Usaha membuat PABI untuk yang bukan fisik barang dan PP AU.31 yang
berbentuk fisik barang misalnya mesin pabrik dan lain sebagainya 3. Bagian P2BJ Kantor Pusat akan menerbitkan Kontrak untuk yang bukan
fisik barang dan Bagian Pengadaan menerbitkan OPL untuk yang berbentuk fisik barang
4. Rekanan mengerjakan pekerjaan di Unit untuk yang bukan fisik barang atau mengirim barang untuk yang berbentuk fisik barang
5. Untuk yang bukan fisik barang : - Setelah pekerjaan selesai Unit Usaha membuat BAST, AU.79, Berita
Acara Pemeriksaan Barang BAPB, AU.53 kemudian menjurnal dan membukukannya
- Unit Usaha menerbitkan Nota Kredit ke Kantor Pusat
6. Untuk yang berbentuk fisik barang : -
Setelah barang diterima, Unit Usaha menerbitkan Berita Acara Pemeriksaan Barang BAPB dan AU.53
- Unit Usaha menerbitkan Nota Kredit ke Kantor Pusat
- Unit Usaha menerbitkan Bon AU.58
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3
Bagan Proses Pembukuan Investasi baru
PABIPP Diproses GUU
PABIPP Dari Unit
PABIPP Diproses
RKAP 27 BC
AU.53 BAPB
Terbit KontrakOPL Dari Kanpus
Kartu Gudang BAST
AU.79
Jurnal Bagian Finansil
Bon AU.58
Nota Kredit KRBBB
DKAT NERACA
PERCOBAAN
Universitas Sumatera Utara
D. Metode Penyusutan
Penyusutan adalah penurunan kemampuan aktiva tetap dalam menyediakan manfaat dalam rangka aktivitas operasional perusahaan. Hal ini
pemakaian yang terus – menerus, sehingga mengakibatkan fungsi aktiva tetap tersebut menurun dari hari ke hari.
Dalam menghitung penyusutan depresiasi ada beberapa faktor yang perlu di perhatikan yaitu sebagai berikut:
1. Harga perolehan aktiva tetap Asset Cost 2. Nilai residusisa Residual Value, yaitu nilai yang diharapkan dapat
direalisasikan pada saat aktiva tidak dapat digunakan lagi. 3. Masa manfaat Useful Life
4. Metode penyusutan Depreciation Method. Metode penyusutan aktiva tetap yang digunakan oleh suatu perusahaan harus sesuai dengan sifat dan
penggunaan aktiva tetap. Kebijaksanaan pimpinan dan metode penyusutan yang digunakan harus konsisten.
Menurut PSAK 17 penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Besarnya
penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
a. Berdasarkan Waktu Metode penyusutan berdasarkan waktu terdiri dari 2 metode yaitu:
1. Metode garis lurus straight line method 2.
Metode pembebanan yang menurun declining balance method
Universitas Sumatera Utara
b. Berdasarkan Penggunaan Metode penyusutan berdasarkan penggunaan terdiri 2 metode yaitu:
1. Metode jam jasa service haours method 2. Metode jumlah unit produksi productive output method
c. Berdasarkan kriteria Lainnya Metode penyusutan berdasarkan waktu terdiri dari 3 metode yaitu:
1. Metode berdasarkan jenis dan kelompok group and composite method
2. Metode anuitas annuity method 3. Sistem persediaan inventory system
PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan menggunakan metode garis lurus straight line method. Hal ini dikarenakan selain perhitungannya
mudah, metode garis lurus merupakan metode perhitungan yang paling sederhana karena metode ini menghasilkan biaya secara wajar dalam
penggunaan aktiva. Jika suatu aktiva tidak digunakan setahun penuh maka tahunnya disesuaikan menurut lamanya pemakaian.
Metode garis lurus sangat sederhana dan dipergunakan secara luas. Metode ini menciptakan transfer biaya yang layak ke beban periodik. Jika
pemanfaatan aktiva dan pendapatan yang terkait dari pemakaian itu sama setiap periodenya. Samanya penyusutan aktiva tersebut tiap periodenya
mempermudah pemegang saham melihat penyusutan dilaporan keuangan. Nilai sisa dianggap Rp. 0, perhitungan beban penyusutan ditetapkan dari biaya
perolehan historisnya.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan metode penyusutan pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan sudah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yaitu
dengan menggunakan salah satu metode penyusutan yang ada yaitu dengan menggunakan metode garis lurus straight line method.
E. Tujuan Pengawasan Aktiva Tetap