Kinerja Usaha Rencana Usaha

dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 lima Grup Unit Usaha GUU. Berikut penjelasan mengenai unit-unit usaha tersebut.

E. Kinerja Usaha

Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19 dan pembelian TBS dibawah RKAP sebesar 72.786 ton atau 30,99. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri dan Pembelian TBS Triwulan I2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.672 ton atau 1,50 dan 25. 722 ton atau 18,86. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61 dan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90. Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I2014 sebesar Rp 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.318,00 milyar maka bedara diatas RKAP sebesar Rp 156,97 milyar atau 11,91. Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I2014 sebesar Rp 1.202,05 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp 1.331,55 milyar maka realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp 129,50 milyar atau 9,73.Capaian Laba sebelum PPh Triwulan I2014 sebesar Rp 272,91 milyar jika dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp 286,46 milyar atau 2.114,56. Universitas Sumatera Utara

F. Rencana Usaha

Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang – bidang sebagai berikut : 1. Melakukan pengembangan industri hilir Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia dll. 2. Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan Sulawesi 3. Peningkatan kapasitas olah pabrik kelapa sawit 4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya 5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir 6. Spin off Rumah Sakit Sekolah PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG Good Corporate Governance secara konsisten dan berkelanjutan. Penerapan GCG sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu : 1. Transparansi transparency: yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dandalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan. 2. Akuntabilitas accountability: yaitu kejelasan fungsi pelaksanaan dan pertanggung jawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana Universitas Sumatera Utara secara efektif. 3. Pertanggungjawaban responsibility: yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat. 4. Kemandirian independency: yaitu pengelolaan perusahaan yang dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan pengaruh dan tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan perundangan yang berlaku serta prinsip – prinsip korporasi yang sehat. 5. Kewajaran fairness: yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan ketentuan yang berlaku. Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola. Universitas Sumatera Utara 37 BAB III FUNGI DAN TANGGUNG JAWAB CONTROLLER TERHADAP PENGAWASAN INTERN AKTIVA TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV PERSERO MEDAN

A. Aktiva Tetap