Teknik Pengawasan Intern Aktiva Tetap

b. Untuk mendeteksi aktiva tetap yang telah hilang, rusak atau menganggur, perhitungan fisik persediaan aktiva tetap harus dilakukan secara periodik dalam rangka memeriksa keakuratan catatan akuntansi. Selain itu aktiva tetap harus diperiksa secara periodik untuk menentukan kondisinya. Pengawaan yang hati-hati harus dilaksanakan dalam pelepasan aktiva tetap. Semua pelepasan harus diotorisasi dan disetujui secara benar, c. Mengetahui keberadaan aktiva tetap apakah sesuai dengan fungsinya. Menurut Diana 2011;82, “Pengendalian Intern adalah semua rencana organisasional, metode, dan pengukuran yang dipilih oleh suatu kegiatan usaha untuk mengamankan harta kekayaannya, mengecek keakuratan dan keandalan data akuntansi usaha tersebut, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung dipatuhinnya kebijakan manajerial yang telah ditetapkan”. Menurut penulis sistem pengawasan intern aktiva tetap pada PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan telah sesuai teori pada kutipan yang penulis sajikan, dimana metode yang digunakan pengawasan aktiva tetap, maka sistem pengawasan yang telah dilakukan perusahaan sudah efektif.

F. Teknik Pengawasan Intern Aktiva Tetap

Dalam melakukan teknik pengawasan aktiva tetap tentunya tidak terlepas dari sistem pengawasan intern yang terdapat di dalam suatu perusahaan, sebab teknik pengawasan aktiva tetap merupakan bagian dari cara–cara yang digunakan oleh pimpinan untuk mengawasi operasional suatu perusahaan. Universitas Sumatera Utara PT. Perkebunan Nusantara IV Persero Medan melakukan teknik pengawasan internal atas aktiva tetapnya sebagai berikut: - Menempatkan karyawan yang cakap, dipercaya dan bisa mengoperasikan komputer, - Setiap aktiva diberi nomor aktiva yang berurut dan ditandai pada aktiva yang bersangkutan, - Secara periodik setahun sekali dilakukan pengecekkan fisik atas dasar kumpulan aktiva tetap DKAT yang bersangkutan dan hasil pemeriksaan akan dilaporan ke direksi kantor pusat. Untuk aktiva yang hilang, atau tidak bisa dipakai unit usaha diwajibkan membuat permohonan ke direksi untuk proses pengajuan afkir atas aktiva yang bersangkutan. Dari permohonan unit usaha tersebut direksi menugaskan tim dari bagian akuntansi dan bagian tekhnik berkunjung ke unit usaha untuk mengajukan permohonan tersebut. Hasil dari kunjungan tersebut berupa berita acara pemeriksaan aktiva tetap yang di afkir. Berita acara tersebut direksi memutuskan untuk menyetujui atau tidak. Bentuk persetujuan direksi berupa SK Afkir. Aktiva tetap yang telah disetujui disimpan ditempat yang khusus dan wajib dijaga oleh unit usaha yang bersangkutan. - Untuk aktiva tetap yang di afkir, apabila hendak dihapus bukukan dari laporan keuangan perusahaan. Direksi membuat surat permohonan persetujuan Dewan Komisaris dan RUPS Kementerian BUMN. Penghapus bukuan bisa dengan jalan pelelangan kerjasama dengan Badan Lelang Negara BLN atau pembangunan kembali terhadap aktiva-aktiva Universitas Sumatera Utara - Setiap tutup buku bulanan controller memeriksa biaya penyusutan dan akumulasi penyusutan perkebun, apakah sudah sesuai dengan neraca percobaan dengan daftar kumpulan aktiva tetap DKAT.

G. Fungsi dan Tanggung Jawab Controller Pengawasan Intern Aktiva Tetap