v = v.u v + w = v + w v 0 jika v ∫ 0 dan v = 0 jika v = 0 Vektor w Teorema : Misalkan u dan v adalah vektor-vektor di dalam v v u Perkalian Silang pada Vektor

θ adalah sudut siku-siku jika hanya jika u.v = 0 Jika sudut antara vektor u dan v siku-siku maka dikatakan bahwa kedua vektor itu orthogonal dan dituliskan v u ⊥ . Jadi vektor u dan v akan orthogonal jika u.v = 0. Teorema : Misalkan u, v, dan w adalah vektor-vektor di dalam R 2 atau R 3 dan k adalah skalar, maka a.

u.v = v.u

b. u.v + w = u.v + u.w c. ku.v = ku.v = u.kv d. v.v 0 jika v ∫ 0 dan v.v = 0 jika v = 0 Adakalanya kita perlu menyatakan suatu vektor u ke dalam bentuk jumlahan dua suku, yang satu sejajar vektor tak nol p sedang yang lain tegak lurus terhadap p. Keadaan vektor u dan dua vektor jumlahannya dapat digambarkan sebagai berikut. Kita dapat melihat bahwa w 2 = u - w 1 sehingga kita peroleh w 2 w 1 p u w 1 + w 2 = w 1 + u - w 1 = u Dalam hal ini vektor w 1 dinamakan proyeksi orthogonal u pada p atau disebut pula komponen vektor u sepanjang p, dinotasikan dengan proy p

u. Vektor w

2 dinamakan komponen vektor u yang orthogonal terhadap p. Karena w 2 = u - w 1 maka w 2 = u - proy p

u. Teorema : Misalkan u dan v adalah vektor-vektor di dalam

R 2 atau R 3 dan k adalah skalar, maka proy v u v v

u.v

2 = dan u - proy v u v v

u.v u

2 − = Pada R 3 , misalkan i, j, dan k menyatakan vektor satuan siku-siku berturut-turut pada komponen x, y, dan z yaitu i = 1,0,0, j = 0,1,0, dan k = 0,0,1. Dapat dilihat bahwa i k dan k, j j, i ⊥ ⊥ ⊥ serta berlaku 1 = = = k j i . Dengan vektor satuan ini, setiap vektor dalam R 3 dapat dinyatakan sebagai jumlahan dari perkalian skalar dengan vektor i, j, dan k. Contoh : Vektor 2,-1,3 dapat dinyatakan sebagai 2i - j + 3k sebab 2,-1,3 = 21,0,0 - 0,1,0 + 30,0,1.

3.3. Perkalian Silang pada Vektor

Pada sub bab di atas telah dibahas operasi perkalian dua vektor yang hasilnya berupa skalar, pada sub bab ini akan dibahas operasi perkalian dua vektor yang hasilnya berupa vektor. Definisi : Misalkan u = u 1 , u 2 , u 3 dan v = v 1 , v 2 , v 3 vektor-vektor di R 3 . Hasil kali silang dari u dan v, dinotasikan dalam u ä v adalah vektor yang didefinisikan sebagai u ä v = u 2 v 3 - u 3 v 2 , u 3 v 1 - u 1 v 3 , u 1 v 2 - u 2 v 1 atau dapat ditulis ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − = × 2 1 1 3 3 1 3 2 3 2 2 1 v v u u v v u u v v u u , , v u Hubungan hasil kali titik dan hasil kali silang diberikan dalam teorema berikut. Teorema : Jika u dan v adalah vektor-vektor di R 3 , maka a.

u.uäv = 0