ETAP.62
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik
SAK ETAP
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
BAB 13 INVESTASI PADA JOINT VENTURE
RUANG LINGKUP
13.1 Bab ini diterapkan untuk investasi pada joint venture. 13.2 Joint venture adalah perjanjian kontraktual dimana
dua pihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonomi yang menjadi subyek dari pengendalian bersama. Joint venture
dapat berbentuk pengendalian bersama operasi, pengendalian bersama aset, dan pengendalian bersama entitas.
13.3 Pengendalian bersama adalah kesepakatan kontraktual berbagi pengendalian atas suatu aktivitas ekonomi,
dan ada hanya jika keputusan strategis keuangan dan operasi terkait dengan aktivitas tersebut mensyaratkan persetujuan
pihak-pihak yang berbagi pengendalian venturer.
PENGENDALIAN BERSAMA OPERASI
13.4 Dalam pengendalian bersama operasi kegiatan joint venture meliputi pemanfaatan aset dan sumber daya lainnya
dari para venturer dan tidak memerlukan pembentukan suatu perseroan terbatas, firma, atau badan usaha lain atau suatu
pengelolaan keuangan yang terlepas dari ventures. Masing- masing venturer menggunakan aset tetap dan mengelola sendiri
persediaannya. Masing-masing venturer juga memikul pengeluarannya, menyelesaikan kewajiban serta mencari
sumber pendanaan untuk aktivitasnya sendiri. Aktivitas joint venture dapat dilakukan oleh karyawan venture yang juga
melakukan aktivitas lainnya dari venturer sendiri. Perjanjian joint venture biasanya mengatur cara pembagian pendapatan
dari penjualan produk bersama joint product dan pembagian beban bersama lainnya yang terjadi.
Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP
ETAP.63
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 13.5 Sehubungan dengan bagian partisipasi venturer pada
pengendalian bersama aset operasi, setiap venturer mengakui dan menyajikan dalam laporan keuangannya masing-masing:
a aset yang dikendalikan dan kewajiban yang timbul atas aktivitasnya sendiri;
b beban yang terjadi atas aktivitasnya sendiri dan bagiannya
atas pendapatan bersama dari penjualan barang dan jasa oleh joint venture tersebut.
PENGENDALIAN BERSAMA ASET
13.6 Beberapa joint venture meliputi pengendalian bersama, dan seringkali kepemilikan bersama, oleh venturer
atas satu aset atau lebih yang dikontribusikan atau diperoleh untuk joint venture serta didedikasikan untuk tujuan joint
venture tersebut.
13.7 Sesuai dengan haknya atas pengendalian bersama aset, venturer harus mengakui dalam laporan keuangannya:
a bagiannya atas pengendalian bersama aset, yang diklasifikasikan sesuai dengan sifat dari aset tersebut;
b kewajiban yang terjadi; c bagiannya atas kewajiban yang timbul bersama dengan
venturer lain dalam hubungannya dengan joint venture; d pendapatan dari penjualan atau pemakaian atas bagian
keluaran joint venture, bersama dengan bagiannya atas beban yang terjadi;
e beban lain yang terjadi terkait dengan bagiannya di joint venture.
PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS
13.8 Pengendalian bersama entitas adalah joint venture yang melibatkan pendirian suatu perusahaan, persekutuan atau
entitas lain dimana setiap venturer memiliki bagian. Entitas beroperasi dengan cara yang sama dengan entitas lain, kecuali
adanya perjanjian kontraktual antar venturer untuk membuat pengendalian bersama atas aktivitas ekonomi entitas tersebut.
ETAP.64
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik
SAK ETAP
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
Pengukuran
13.9 Venturer harus mengukur investasi pada pengendalian bersama entitas pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi kerugian penurunan nilai sesuai dengan Bab 22 Penurunan Nilai Aset.
13.10 Investor harus mengakui penerimaan distribusi dari investasi tersebut sebagai penghasilan terlepas
apakah distribusi tersebut berasal dari akumulasi laba pengendalian bersama
entitas yang timbul sebelum atau sesudah tanggal perolehan.
TRANSAKSI ANTARA VENTURER DAN JOINT
VENTURE
13.11 Jika venturer berkontribusi atau menjual aset ke joint venture, pengakuan porsi keuntungan atau kerugian harus
mencerminkan substansinya. Pada saat aset dikuasai oleh joint venture, serta manfaat dan risiko signifikan kepemilikan telah
dialihkan, venturer harus mengakui hanya porsi keuntungan atau kerugian yang diatribusikan ke venturer lain. Venturer
harus mengakui seluruh jumlah kerugian ketika kontribusi atau penjualan memberikan bukti kerugian penurunan nilai.
13.12 Jika venturer membeli aset dari joint venture, maka venturer tidak boleh mengakui bagiannya atas laba joint
venture dari transaksi tersebut sampai dengan venturer menjual kembali aset tersebut kepada pihak independen. Venturer harus
mengakui bagiannya atas kerugian yang timbul dari transaksi tersebut dengan cara yang sama dengan keuntungan, kecuali
kerugian tersebut harus segera diakui jika mencerminkan kerugian penurunan nilai.
Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP
ETAP.65
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
JIKA INVESTOR TIDAK MEMILIKI PENGENDALIAN
13.13 Investor yang mempunyai pengaruh signifikan dalam joint venture memperlakukan investasinya sesuai dengan Bab
12 Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak.
PENGUNGKAPAN
13.14 Investor pada suatu joint venture harus mengungkapkan:
a kebijakan akuntansi yang digunakan untuk pengakuan bagian partisipasinya dalam pengendalian bersama entitas.
b jumlah tercatat investasi pada pengendalian bersama entitas.
c jumlah agregat komitmennya terkait dengan joint venture, termasuk bagiannya dalam komitmen modal yang telah
terjadi secara bersama-sama dengan venturer lainnya, sebagaimana bagiannya atas komitmen modal joint
venture.
ETAP.66
Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik
SAK ETAP
1 2
3 4
5 6
7 8
9
10 11
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
22 23
24 25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38
BAB 14 PROPERTI INVESTASI