INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN

ETAP.58 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

BAB 12 INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN

ENTITAS ANAK RUANG LINGKUP 12.1 Bab ini harus diterapkan untuk investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak. 12.2 Bab ini tidak mengatur: a investasi pada joint venture; b hak paten, merek dagang, dan aset yang serupa; c sewa pembiayaan. Entitas Asosiasi 12.3 Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas bukan Perseroan Terbatas seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian dalam joint venture. 12.4 Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional stratejik atas suatu entitas, tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut. a Jika investor memiliki secara langsung atau tidak langsung misalnya melalui entitas anak 20 persen atau lebih hak suara investee, maka investor mempunyai pengaruh signifikan, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa tidak ada pengaruh signifikan. b Jika investor memiliki secara langsung atau tidak langsung misalnya melalui entitas anak kurang dari 20 persen hak suara investee, maka investor tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa investor mempunyai pengaruh signifikan. Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP ETAP.59 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 c Suatu kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak menentukan pengaruh signifikan yang dimiliki oleh investor. Entitas Anak 12.5 Entitas anak adalah suatu entitas yang dikendalikan oleh entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari aktivitas tersebut. 12.6 Pengendalian dianggap ada jika entitas induk memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak lebih dari setengah hak suara dari suatu entitas, kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak menunjukkan adanya pengendalian. 12.7 Pengendalian dapat juga muncul ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang hak suara suatu entitas tetapi memiliki: a mempunyai hak suara lebih dari setengah berdasarkan suatu perjanjian dengan pemegang saham lain; b mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c mempunyai hak untuk menunjuk atau memberhentikan mayoritas anggota dewan direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh oleh dewan atau badan tersebut; atau d mempunyai hak untuk bertindak sebagai suara mayoritas dalam rapat dewan direksi atau badan yang setara dan pengendalian entitas dilakukan oleh dewan atau badan tersebut. ETAP.60 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 METODE AKUNTANSI Entitas Asosiasi 12.8 Investor harus mengukur investasi pada entitas asosiasi dengan menggunakan metode biaya cost method. 12.9 Dalam metode biaya, investasi diukur pada biaya perolehan dikurang akumulasi kerugian penurunan nilai sesuai dengan Bab 22 Penurunan Nilai Aset. 12.10 Investor harus mengakui dividen dan penerimaan distribusi lainnya sebagai penghasilan terlepas apakah hal tersebut berasal dari akumulasi laba entitas asosiasi yang timbul sebelum atau sesudah tanggal perolehan. Entitas Anak 12.11 Investor harus mencatat investasi pada enitas anak dengan menggunakan metode ekuitas equity method. 12.12 Dalam metode ekuitas, investasi pada entitas anak awalnya diakui pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi dan selanjutnya disesuaikan untuk mencerminkan bagian investor atas laba atau rugi dan pendapatan dan beban dari entitas anak. 12.13 Entitas anak tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan investor sebagai entitas induk. PENGUNGKAPAN 12.14 Investor harus mengungkapkan hal-hal berikut: a kebijakan akuntansi yang digunakan untuk investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak; b jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak; Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP ETAP.61 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 c nilai wajar investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak yang tersedia kuotasi harga yang dipublikasikan. 12.15 Untuk investasi pada entitas asosiasi, investor harus mengungkapkan jumlah dividen dan penerimaan distribusi lainnya yang diakui sebagai penghasilan. 12.16 Untuk investasi pada entitas anak, investor harus mengungkapkan secara terpisah bagiannya atas laba atau rugi dan bagiannya atas operasi yang dihentikan dari entitas anak tersebut. ETAP.62 Hak Cipta © 2009 IKATAN AKUNTAN INDONESIA Entitas tanpa Akuntabilitas Publik SAK ETAP 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38

BAB 13 INVESTASI PADA JOINT VENTURE