silam. Kehadiran Nasir tertangkap kamera pengawas rumah tahanan. Nasir akhirnya dijatuhi sanksi teguran tertulis dan dipindah dari Komisi Hukum.
7. Zulfikar Jambi
Diduga terlibat kasus penggunaan ijazah palsu untuk melakukan pencalonan anggota
legislatif untuk DPR RI.
8. Syofwatillah Muzaib Sumsel I
Merupakan anggota DPR yang tercatat kehadirannya 20 pada Masa Sidang III tahun
sidang 2011-2012 9 Januari-12 April 2012
9. Wahyu Sanjaya Sumsel II
Terlibat kasus pelanggaran terkait pemasangan alat peraga kampanye miliknya, di
kawasan yang dilarang berbentuk billboard ukuran besar, yang di pasang di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Talang Jawa, Muaraenim
10. Zulkifli Anwar Lampung I
Pernah diperiksa penyidik Kejati Lampung diduga terkait dalam kasus korupsi dalam
pengadaan tanah PLTU Sebalang, Lampung Selatan, Lampung.
Merupakan anggota DPR yang tercatat kehadirannya 25 pada Masa Sidang II tahun sidang 2012-2013 19 November-14 Desember 2012
11. Melani Leimana Suharli DKI II
Pernah diperiksa KPK terkait dugaan korupsi dalam pelaksanaan ibadah haji.
12. Dede Yusuf Macan Effendi Jabar II
Diduga terlibat dalam kasus peredaran uang palsu di wilayah Bogor, Jawa Barat, pada
tahun 2013
13. Syarifuddin Hasan Jabar III
Diduga terlibat dalam kasus pelanggaran terkait iklan layanan publik yang terpampang
dalam bentuk billboard yang ada di daerah Pasir Haya
14. Saan Mustopa Jabar VII
Pernah diperiksa KPK terkait dugaan kasus korupsi pengadaan PLTS dan Pekerjaan
Supervisi Pembangkit Listrik PSPL di Ditjen P2MKT Kemnakertrans tahun anggaran 2008, dengan terdakwa Neneng Sri Wahyuni.
Pernah diperiksa KPK terkait kasus korupsi dugaan penerimaan hadiah atau janji atas
proyek pembangunan wisma atlet Hambalang.
15. Herman Khaeron Jabar VIII
Diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pengadaan dekomposer cair dan pupuk
sehati senilai Rp 81 miliar di Kementerian Pertanian.
Merupakan anggota DPR yang tercatat kehadirannya 25 pada Masa Sidang II tahun sidang 2012-2013 19 November-14 Desember 2012
16. Linda Megawati Jabar IX
Pernah dilaporkan kepada Polisi oleh Dahlan Iskan terkait kasus dugaan pemerasan
yang dilakukan dalam sebuah rapat pertemuan pada 1 Oktober 2012 antara beberapa anggota Komisi XI dan direksi Merpati.
17. Djoko Udjianto Jateng III