Pemanfaatan Ekstrak Kompos Kotoran Sapi untuk Mengendalikan Penyakit Bercak Ungu pada Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum)

IMAS SRWIULYATI. Pemanfaatan Ekstrak Kompos Kotoran Sapi untuk
Mengendalikan Penyakit Bercak Ungu pada Bawang Merah (Allium cepa var.

ascalonicum) @i bawah bimbingan TITIEK SITI YULIANI dan SURYO
WNONO).
Berbagai upaya pengendalian penyakit pada tanaman bawang merah telah
dilakukan diantaranya menanam varietas resisten, pergiliran tanaman, mengadakan
sanitasi serta pengendalian hayati yang dianggap sebagai teknik yang memperhatikan
dan menjaga keseimbangan lingkungan.

Pengendalian kimia yang awalnya jadi

pilihan utama, akhirnya sedikit demi sedikit tergeser karena ternyata bahan kimia
berpengaruh buruk terhadap lingkungan dan adanya residu pestisida pada produk
pertanian. Pergeseran ini mendorong para peneliti mencari alternatif bahan untuk
pengendalian penyakit bercak ungu yang efektif. Ekstrak kompos kotoran sapi
merupakan salah satu alternatif bahan yang berpotensi sebagai pengendali A. porri,
karena kandungan mikroorganisme yang cukup tinggi dan tidak berpengaruh buruk

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak kompos
kotoran sapi dalam pengedalian penyakit bercak ungu A. porri pada bawang merah.

Percobaan di laboratorium (uji perkecambahan konidia) menggunakan
Rancangan Acak Lengkap @AL) yang terdiri dari 8 perlakuan yaitu 3 perlakuan
ekstrak kompos kotoran sapi yang disaring dengan filter bakteri pada konsentrasi
2,5%, 5% dan lo%, 3 perlakuan ekstrak kompos kotoran sapi yang tidak disaring

..

11

dengan filter bakteri pada konsentrasi 2,5%, 5% dan lo%, 1 perlakuan untuk
pembanding yaitu Dithane M-45 dan 1 perlakuan Air steril sebagai kontrol. Masingmasing perlakuan tersebut diulang 3 kali. Uji statistik dengan uji Duncan Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf 0,05.

Percobaan di tanaman menggunakan

Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan yang sama pada uji
perkecambahan konidia. Masing-masing perlakuan diulang 5 kali dan tiap ulangan
terdiri atas satu tanaman. Data pengamatan diuji lanjut dengan uji DMRT pada taraf
0,05. Pengamatan mikroorganisme dilakukan dengan metodepengenceran berseri
dengan perlakuan, ulangan dan uji statistik yang sama pada uji perkecambahan

konidia. Kemudian hasil pengenceran itu dibiakkan pada medium Nutrien Agar,
Martin Agar dan Water Yeast Extrac Agar.
Hasil penelitian uji perkecambahan konidia, menunjukan bahwa ekstrak
kompos kotoran sapi pada berbagai konsentrasi meningkatkan perkecambahan
konidia dibandingkan pada perlakuan Dithane M-45. Percobaan di tanaman tidak
menunjukan pengaruh yang nyata karena pada umumnya intensitas serangan sangat
kecil yaitu sekitar 1%,sehingga tidak dapat ditarik suatu kesimpulan.

PEMANFAATAN EKSTRAK KOMPOS KOTORAN SAP1
UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BERCAK UNGU
PADA BAWANG ME-

(Allium cepa var. ascalonicum)

Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkm gelar Sajana Pertmian
Pada Program Studi Hama dan Penyakit Tumbuhan.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

oleh


IMAS SRIMULYATI
A06495027

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN
F m T A S PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000

Judul

: PEMANFAATAN EKSTRAK KOMPOS KOTORAN SAP1

UNTUK MENGENDALIKAN PENYAKIT BERCAK UNGU
PADA BAWANG MERAH (Allium cepa var. ascalonicum)
Nama Mahasiswa : TMAS SRIMULYATI
Nomor Pokok

: A06495027


Menyetujui
Dosen Pembimbing I

Dosen pembimbing I1

Ir. Titiek Siti Yuliani. SU
NIP. 130906762
Mengetahui :

Tanggal Lulus :

0 3 t:gB

s~s-fi
ebCJ:;