77
Subjek penelitian ini adalah anak-anak kelompok B semester 2 tahun pelajaran 20102011. Jumlah subjek penelitian sebanyak 36 orang anak yang
terbagi dalam dua kelas, yaitu Kelas B1 dengan jumlah siswa 18 orang anak dan kelas B2 dengan jumlah siswa 18 orang anak. Dalam penelitian ini kelas B1
dijadikan kelas eksperimen dan kelas B2 dijadikan kelas kontrol. Dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas control, peneliti tidak menggunakan
teknik sampling tetapi semua anak kelompok B dijadikan sebagai subjek penelitian. Hal ini berpedoman pada pendapat Suharsimi Arikunto 1997:5
bahwa penentuan sampel berjumlah kurang dari 100 orang dapat digunakan total sampling artinya seluruh anak menjadi sampel, selain itu baik kelas B1 maupun
kelas B2 sama-sama mempunyai struktur yang heterogen.
C. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kasalahan dalam menafsirkan judul penelitian ini, perlu penulis menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul tersebut, sebagai
berikut. 1.
Efektivitas adalah keefektifan KBBI, 2000 : 284. Keefektifan itu sendiri diartikan sebagai keberhasilan tentang suatu tindakan. Suatu metode
pembelajaran dikatakan efektif apabila dapat memberikan hasil atau berhasil guna dalam meningkatkan prestasi. Seperti yang dikemukakan oleh Russel
1974: 92-95 bahwa suatu model perhitungan mengenai taraf keefektifan dan kelancaran suatu model atau systempengajaran modul yang mempunyai
78
diagnostic dan remedial, yang mempergunakan datainformasi angka nilai scores prestasi belajar siswa dengan menggunakan formulasi sebagai berikut.
Formula keberhasilan keefektifan ialah
Atau
2. Model pembelajaran kooperatif teknik kancing gemerincing adalah metode
pembelajaran yang mendorong anak untuk aktif bertukar pikiran dengan sesamamnya dalam memahami suatu materi pelajaran, anak belajar dan
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil dengan struktur kemampuan yang heterogen.
Dalam penerapan
model pembelajaran
kooperatif ini
peneliti menggunakan teknik kancing gemerincing yang dikembangkan oleh Spencer
Kagan Isjoni, 2010: 79 dengan langkah-langkah sebagai berikut: a guru menyiapkan satu kotak kecil yang berisi kancing-kancing, b Sebelum
kelompok memulai tugasnya, setiap anak didik dalam masing-masing kelompok dua atau tiga buah kancing, c guru membacakan suatu peristiwa
untuk ditanggapi
oleh anak,
d setiap
kali seorang
anak berbicaramengeluarkan pendapat dia harus menyerahkan salah satu
kancingnya, e anak yang sudah menghabiskan kancingnya tidak Keefektifan = Terminal behaviors – Entry behaviors
Nilai Prestasi = Nilai post-test – Nilai Pre-test gain, achievement
79
diperkenankan lagi berbicara dengan maksud memberi kesempatan kepada anak lain untuk berbicara
3. Berbicara didefinisikan secara konseptual oleh Elizabeth B. Hurlock 1978:
176 sebagai bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud.
Menurut Elizabeth Hurlock 1978: 185 belajar berbicara mencakup tiga proses terpisah tetapi saling berhubungan satu sama lain, yakni: belajar
mengucapkan kata, membangun kosa kata, dan membentuk kalimat. Pengembangan aspek-aspek keterampilan berbicara anak TK Bhakti
Pertiwi Boros dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Elizabeth Hurlock di atas, yaitu: belajar mengucapkan kata, membangun kosa kata, dan
membentuk kalimat. Dalam penelitian ini secara operasional Keterampilan berbicara
didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh anak TK dalam: 1 mengucapkan kata dengan lafal yang benar, 2 mengembangkan jumlah kosa
kata, dan 3 menggabungkan kata ke dalam kalimat yang tata bahasanya betul dan dapat dipahami oleh orang lain..
4. Keterampilan sosial secara konseptual didefinisikan oleh Combs Slaby
dalam Cartledge dan Milburn, 1992:7 sebagai berikut. …social skill is the ability to interact with other in a given social context
in specific ways that are socially acceptable or valued and at the same time personality beneficial, mutually beneficial, or beneficial primarily to
other.
80
Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara-cara yang khusus dapat diterima atau
dihargai secara sosial dan pada saat yang sama dapat menguntungkan individu, atau bersifat saling menguntungkan atau menguntungkan orang lain.
Aspek-aspek keterampilan sosial menurut pendapat Cartledge dan Milburn 1992 : 15 sebagaimana dalam daftar berikut:
Social skill list: 1
Self-related behaviors: a accepting consequences, b ethical behavior, c expressing feelings,d positive attitude toward self, e
responsible behavior, f self care.
2 Environmental behaviors: a care for the invironment, b dealing
with emergencies, c lunchroom behavior, d movement around environment.
3 Interpersonal behaviors: a accepting authority, b copipng with
conflict, c gaining attention, d greeting others, e helping others, f making conversation, g organized play, h positive attitude
toward others, i palying informally, j property: own and other.
4 Task-related behaviors: a asking and answering question, b
attending behavior, c classroom discussion, d completing task, e following directions, f group activities, g independent work, h on-
task behavior, i performing before others, j quality of work.
Pengembangan aspek-aspek keterampilan sosial anak TK Bhakti Pertiwi Boros dalam penelitian ini berpedoman pada pendapat Cartledge dan
Milburn di atas, namun tidak seluruh poin dalam setiap aspek diteliti karena terbatasnya waktu dalam penelitian ini. Pengembangan aspek keterampilan
sosial yang diteliti meliputi: 1
Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri self-related behaviors dengan indikator: merawat diri sendiri, berperilaku etis, misalnya
mendengarkan guru ketika guru sedang menjelaskan, menyatakan
81
perasaan,dan sikap bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas sampai selesai
2 Perilaku terhadap lingkungan dengan indikator: peduli terhadap kebersihan
lingkungan, perilaku saat makan bersama, tindakan terhadap lingkungan, dan gerak-gerik di sekitar lingkungan
3 Perilaku tehadap orang lain interpersonal behaviors dengan indikator:
penerimaan terhadap orang lain, membantu orang lain, membuat percakapan, sambutan terhadap guru dan teman ketika tiba di sekolah, dan
bersikap positif terhadap orang lain. 4
Perilaku yang berhubungan dengan tugas task-related behaviors dengan indikator: bertanya dan menjawab pertanyaan, partisipasi dalam diskusi
kelas, partisipasi dalam kegiatan kelompok, mengikuti petunjuk guru dalam mengerjakan tugas, dan kualitas pekerjaan.
Berdasarkan uraian di atas secara operasional keterampilan sosial dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan anak TK dalam melakukan
interaksi dengan menunjukkan: 1 perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri, 2 perilaku yang berhubungan dengan lingkungan, 3 perilaku terhadap orang lain,
dan 4 perilaku yang berhubungan dengan tugas, sehingga dapat diterima secara sosial dan mempunyai keuntungan positif bagi anak itu sendiri, bagi orang lain,
dan bahkan saling menguntungkan diantara keduanya.
82
D. Instrumen Penelitian