Urutan Penyajian Tata Panggung Tata Rias

27

2.5.1 Urutan Penyajian

Bentuk seni pertunjukan, baik musik maupun tari mempunyai urutan-urutan penyajian yang merupakan bagian dari keseluruhan pementasannya, namun ada juga yang tidak. Untuk bentuk seni pertunjukan yang mempunyai urutan sajian, dapat diamati apakah ada bagian pembuka misalnya tari pembuka atau music pembuka yang kemudian dilanjutkan dengan lagu sajian utam yang masuk bagian utama, dan bagian akhir yang juga masih merupakan rangkaian dari keseluruhan pementasan.

2.5.2 Tata Panggung

Sebuah pertunjukan apapun bentuknya selalu memerlukan tempat dan ruangan guna menyelenggarakan pertunjukan tersebut. Tempat pertunjukan tersebut biasa dikenal dengan panggung. Secara umum panggung terbagi menjadi dua, yaitu panggung terbuka dan panggung tertutup. Panggung terbuka adalah panggung yang terbuat di lapngan terbuka dan luas. Sedangkan panggung tertutup panggung yang dibuat dalam ruang tertutup, seperti di dalam sebuah gedung. Panggung tertutup dapat pula disebut panggung proscenium, yaitu panggung konvensional yang memiliki ruang proscenium atau suatu bingkai dimana penonton menyaksikan pertunjukan Lathief dalam Wijanarko 2013 :15.

2.5.3 Tata Rias

Fungsi rias menurut Jazuli 1994 : 12 adalah mengubah karakter pribadi menjadi karakter tokoh yang sedang dibawakan untuk memperkuat ekspresi dan untuk menambah daya tarik penampilan misalnya rias tentang keindahan, kecantikan untuk penampilan penyajian seni yang berhubungan dengan keindahan, namun ada 28 pula tat arias yang berhubungan dengan adegan yang bersifat jenaka atau lawakan dan bias juga tat arias yang berhubungan dengan hal-hal yang seram dan menakutkan. Dan tata rias untuk pertunjukan berbeda dengan tata rias sehari-hari. Riasan yang digunakan biasanya adalah riasan panggung untuk arena terbuka, yaitu pemakaian rias tidak terlalu tebal dan lebih utama harus nampak halus dan rapi.

2.5.4 Tata Busana