42
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian adalah penerapan pendekatan ilmiah pada pengkajian suatu masalah Margono 2003: 18, yang mempunyai tujuan yaitu untuk menemukan jawaban
terhadap persoalan yang signifikan, melalui penerapan prosedur-prosedur ilmiah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang berarti
interpretasi terhadap isi dibuat dan disusun secara sistematikmenyeluruh dan sistematis. Data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, dan perilaku tidak
dituangkan dalam bentuk bilangan atau angka statistic, melainkan tetap dalam bentuk kualitatif yang memiliki arti lebih kaya dari sekedar angka atau frekuensi Margono
2003 : 39
3.2 Lokasi, Sasaran, dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan terhadap kelompok musik rebana Asy-Syabab yang terdapat di desa Trahan Kecamatan Sluke kabupaten Rembang .
3.2.2 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian ini sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah diungkapkan, yaitu bentuk pertunjukan dan fungsi kesenian musik rebana Asy-
43
Syabab sebagai media dakwah terhadap masyarakat desa Trahan Kecamatan Sluke Kabupaten Rembang.
3.2.3 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2015 hingga memperoleh data- data yang lengkap untuk menyusun skripsi. Penelitian berakhir pada tanggal 11 Juni
2015, jadi penelitian dilakukan kurang lebih 4 minggu atau 1 bulan.
3.3 Tehnik Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dan akurat dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.
Tanpa mengetahui tehnik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan Sugiono 2010: 62.
3.3.1 Tehnik Observasi
Sayodih 2005 : 220 observasi atau pengamatan merupakan suatu tehnik atau cara pengumpulan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut berkenaan dengan proses pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kesenian musik rebana Asy-Syabab meliputi: pada saat
melakukan latihan dan melakukan pertunjukan di beberapa ivent. Observasi dilakukan dengan melakukan kegiatan beberapa hal, dan factor yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Menurut Guba dan Lincold Moloeng 2002:125; ada beberapa alas an mengapa dalam penelitian kualitatif pengamatan dimanfaatkan
44
sebesar-besarnya: 1 tehnik pengamatan ini didasarkan pada pengamatan secara langsung, 2 tehnik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati sendiri,
kemnudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada kejadian yang sebenarnya, 3 pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam
situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang diperolah secara langsung dari data, 4 untuk mengecek tingkat kepercayaan data, 5
tehnik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, dan 6 dalam kasus tertentu dimana tehnik lainnya tidak dimungkinkan,
pengamatan dapat menjadi alat yang serba guna. Menurut Margono 2003:158, observasi diartikan sebagai pengamatan dan
pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama obyek yang diselidiki disebut observasi langsung.
Faisal dalam Sugiono, 2010: 64 mengklasifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi participant observation, observasi yang secara terang-
terangan dan tersamar overt observation dan covert observation, dan observasi yang tak berstruktur unstructured observation.
1 Observasi partisipatif. Dalam observasi ini, peneliti perlu terlibat dengan kegiatan sehari-hari
orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data
45
penelitian. Dengan obsevasi partisipan ini maka data yang diperoleh akan lebih lengkap,tajam,dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap
perilaku yang nampak. 2 Observasi terus terang dan tersamar
Dalam hal ini, peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi
mereka yang diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktifitas peneliti.
3 Observasi tak berstruktur. Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan tidak berstruktur,
Karen focus penelitian belum jelas. Focus observasi akan berkembang selama kehiatan observasi berlangsung. Observasi tak berstruktur adalah observasi
yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Penelitian ini menggunakan jenis observasi terus terang atau tersamar,
yaitu peneliti dalam melakukan pengumpulan data menyatakan terus terang kepada sumber data, bahwa ia sedang melakukan penelitian. Jadi mereka yang
diteliti mengetahui sejak awal sampai akhir tentang aktifitas peneliti. Sehingga peneliti berada bersama objek yang diteliti. Jadi penelti terjun
langsung ke lapangan dan mengamati sendiri bagaimana pelaksanaan kegiatannya dengan menggunakan pedoman observasi. Tehnik observasi
tersebut dilaksanakan untuk mengetahui keadaan lingkungan tempat kesenian rebana Asy-Syabab itu berada, latihan bermusik sampai pada kegiatan
46
pertunjukannya, serta peranannya yang menimbulkan akibat secara positif dari sebagai media dakwah kesenian rebana Asy-Syabab tersebut.
3.3.2 Tehnik Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu dilakukan antara dua pihak, yaitu wawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang
diwawancarai memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moloeng 2002:135. Tehnik komunikasi adalah cara mengumpulkan data melalui kontak atau hubungan pribadi
antara pengumpul data dengan sumber data Margono 2003:165. Tehnik wawancara atau interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan
sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula Margono 2003:165.
Esterberg dalam Sugiono 2010: 73 mengemukakan beberapa macam wawancara, yaitu wawancara terstruktur, semi terstruktur, dan tidak terstruktur.
3.3.2.1 Wawancara Terstrukutr Structured interview
Wawancara terstruktur digunakan sebagai tehnik mengumpulkan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrument peneliti berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang
alternative jawabannya juga telah disiapkan. Dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul
47
data juga menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lainnya yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.
3.3.2.2 Wawancara Semi Terstruktur Semi structured interview
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-detn interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan wawancara terstruktur. Tujuan
dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara terbuka, dimana pihak yang diajak wawancara dimintai pendapat, tentang ide-idenya.
3.3.2.3 Wawancara Tak Terstruktur Unstructured Interview
Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Wawancara tidak terstruktur atau terbuka, sering digunakan dalam penelitian pendahuluan atau malahan untuk penelitian yang lebih
mendalam tentang aspek yang diteliti. Untuk mendapatkan gambaran masalah yang lebih lengkap, maka peneliti perlu melakukan wawancara pada pihak-pihak yang
mewakili sebagai tingkatan yang ada dalam objek. Penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, karena didalam melakukan
wawancara peneliti telah menyiapkan instrument penelitian berupa pertanyaan- pertanyaan tertulis yang telah disiapkan. Selain itu dalam melakukan wawancata
peneliti menggunakan alat bantu seperti; tape recorder, gambar, brosur, dan material
48
lainnya yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar Esterberg dalam Sugiono 2010: 73.
Wawancara dalam penelitian ini dilaksanakan kepada pimpinan kelompok kesenian musik rebana As-Syabab, dan anggota-anggotanya. Tehnik wawancara ini
dilakukan untuk dapat mengangkat data-data tentang kegiatan kelompok kesenian musik rebana As-Syabab beserta peranannya sebagai media dakwah.
3.3.3 Tehnik Studi Dokumen
Tehnik dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau
hokum-hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah penelitian Margono 2003: 181. Data dokumentasi yang akan dicari pada penelitian ini berupa foto
bangunan tempat latihan, daftar anggota kesenian musik Asy-Syabab, serta foto-foto yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan kesenian musik Asy-Syabab.
Studi dokumen pada penelitian kualitatif merupakan alat pengumpul data yang utama karena pembuktian hipotesisnya yang diajukan secara logis dan rasional
melalui pendapat, teori atau hokum-hukum yang diterima, baik mendukung maupun yang menolong hipotesis tersebut. Margono 2003: 181.
49
3.4 Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data
Data atau dokumen yang diperoleh dalam penelitian kualitatif perlu diperiksa keabsahannya trustworthiness. William dalam Sumaryanto 2010: 112,
menyarankan empat macam standar atau criteria keabsahan data kualitatif, yaitu: 1 derajat kepercayaan credibility, 2 keteralihan transferability, 3 kebergantungan
dependability, 4 kepastian confirmalibility. Tehnik yang dipakai dalam penelitian ini memakai kriterium derajat
kepercayaan credibility, yaitu pelaksanaan inkuiri dengan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti sehingga tingkat kepercayaan penemuan
dalam kriterium ini dapat dipakai. Criteria derajat kepercayaan menuntut suatu penelitian kualitatif agar dapat dipercaya oleh pembaca yang kritis dan dapat
dibuktikan oleh orang-orang yang menyediakan informasi yang dikumpulkan selama penelitian berlangsung. Triangulasi dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu
triangulasi sumber, triangulasi metode, dan triangulasi data Sumaryanto 2010: 113. Menurut
Patton Moloeng,
1989: 195
triangulasi sumber
nerarti membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan jalan: 1 membandingkan data hasil observasi dengan data hasil
wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, 3 membandingkan apa-apa yang dikatakan orang
50
tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatannya sepanjang waktu, 4 membandingkan keadaan dan perspektif seseorangdengan bernagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang pemerintahan, dan 5 membandingkan wawancara
dengan isi suatu dokumen yang berkaitan. Dari kelima triangulasi sering digunakan pengujian melalui sumber lainnya,
oleh karena itu, dalam penelitian inidigunakan triangulasi sumber, penulis melakukan perbandingan dan pengecekkan baik derajat kepercayaan suatu informasi yang
diperoleh pada waktu dan alat yang berbeda. Tujuannya adalah untuk menverifikasikan dan mengkonfirmasikan. Artinya mengecek kebenaran data tertentu
dan membandingkan dengan data yang diperoleh dari suber lain pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu berlainan dan dengan menggunakan sumber data
informasi dari pimpinan kelompok kesenian musik rebana Asy-Syabab, pelatih, anggota kelompok kesenian musik rebana Asy-Syabab.
3.5 Tehnik Analisis data