11
2. Pola transformatif Gagasan arsitektur regional yang bersifat transformatif, tidak lagi
sekedar meniru bangunan lama. Tetapi berusaha mencari bentuk-bentuk baru, dengan titik tolak ekspresi bangunan lama baik yang visual maupun abstrak.
Gagasan arsitekur yang bersifat visual dapat dilihat dari usaha
pengambilan elemen-elemen bangunan lama yang yang dianggap baik, menonjol atau ekspresif untuk di ungkapkan kepada bangunan baru. Pemilihan elemen yang
dianggap baik ini disebut eklektik. Kemudian pastiche, atau mencampur-baurkan beberapa elemen bangunan baik modern maupun tradisional, beberapa diantara
desain bangunan seperti ini juga dapat menimbulkan kesan ketidakserasian. Sedangkan reinterpretatif, adalah menafsirkan kembali bangunan lokal itu dalam
versi baru.
2.5. Penerapan Regionalisme dalam Desain Arsitektur
Menurut Wondoamiseno 1991 penerapan regionalisme dalam desain arsitektur sebagai berikut, yaitu pengkaitan Arsitektur Masa Lampau AML dan
Arsitektur Masa Kini AMK menjadi satu kesatuan adalah : a. Tempelan elemen AML pada AMK
Satu bangunan yang di rancang sebagai bangunan modern kemudian diberi elemen budaya lokalnya disebut tempelan elemen AML pada AMK.
Contohnya kantor Gubernur Padang, Sumatera Barat. Kantor Gubernur dibangun tahun 1968 dengan desain arsitektur modern, kemudian beberapa
tahun kemudian ditempel atap gonjong untuk menampilkan kembali ciri khas kedaerahan.
Universitas Sumatera Utara
12
Rancangan awal kantor Gubernur Padang
bangunan modern, 1968
Gambar 2.6. Contoh bangunan tempelan elemen AML pada AMK Sumber : Couto 2008
Atap gonjong tradisional Padang
Kantor Gubernur Padang dengan
tambahan atap gonjong Menempelkan
Kantor Gubernur Padang , 2015
Universitas Sumatera Utara
13
c. Wujud AML m Suatu bangun
AMK. Contohn tampak samping
Gamba
Gam
Gam
13
ML mendominasi AMK unan mencoba mentransformasikan bentuk-be
ontohnya Bank Nagara Padang mentransformasika ping bentuk badan rumah tradisonal Padang.
bar 2.7. Rancangan awal Mesjid Ganting, Pada Sumber : Couto 2008
Atap Limas ciri khas mesjid lama kota Padang
Penambahan 2 menara ciri khas mesjid lama kota
Padang
ambar 2.8. Mesjid Ganting, Padang 2015 Sumber : Couto 2008
ambar 2.9. Rumah tradisional Padang AML Sumber : Couto 2008
13
-bentuk AML ke sikam kemiringan
adang
Universitas Sumatera Utara
14
Gambar 2.10. Bank Nagara, Padang AMK Sumber : Couto 2008
Gambar 2.11. Rumah Padang AML Sumber : Couto 2008
Universitas Sumatera Utara
15
Gambar 2.12. Bank Indonesia Padang AMK Sumber : Couto 2008
Universitas Sumatera Utara
16
2.6. Arsitektur Melayu
Suku bangsa penyebaran suku mela
Utara yaitu Langkat, Kota Pinang. Pada a
yang berada di pesisi kesultanan Aru, kesul
2.7. Karakteristik Ar
Karakterist tiang-tiang tinggi seki
Gambar 2.13.
16
elayu di Sumatera Utara
sa Melayu di Sumatera utara berasal dari M elayu di Sumatera Timur yang sekarang dinam
kat, Deli, Serdang, Lima Puluh, Asahan, Kuala awalnya Sumatera Timur memiliki kesultana
sisir. Kemudian muncullah kesultanan Deli da sultanan Serdang, kesultanan Langkat, dan kesul
Arsitektur Melayu di Sumatera Utara
ristik arsitektur melayu adalah rumah panggun sekitar 2 - 2,5M. Hal ini sesuai dengan iklim
2.13. Peta negeri-negri di Sumatera Timur 1863 Sumber : Basarshah II 2003
16
i Malaka. Terjadi namakan Sumatera
ualah, Bilah, Panai, sultanan Aru Haru
li dari cikal bakal sultanan Asahan.
ung, dan memiliki klim setempat serta
1863
Universitas Sumatera Utara
17
kebiasaan yang suda pengaruh syariat Isl
pemisahan ruang lela rumah melayu domina
suluran dan menghinda
2.8. Arsitektur Melayu