Regionalisme Dalam Arsitektur Taksonomi Regional

6 Latar belakang regionalisme lebih bersifat politis, karena pasca perang dunia ke-2, negara-negara di dunia memandang security sebagai salah satu yang sangat penting. Collective security menjamin kemanan mereka. Pada era perang dingin, regionalisme terbentuk akibat adanya dua blok yang saling berseteru yaitu blok barat dan blok timur. Pada era sesudah perang dingin, muncullah new regionalism atau suatu bentuk regionalisme baru. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa empat faktor yaitu, berakhirnya perang dingin yang juga mengakhiri blok-blok pada era tersebut, perubahan yang terjadi dalam aspek perekonomian dunia, berakhirnya paham tentang istilah ‘Dunia Ketiga’, demokraisi Fawcett dan Hurrel, 2002.

2.2. Regionalisme Dalam Arsitektur

Menurut Jenks 1977 regionalisme diperkirakan berkembang sekitar tahun 1960. Timbulnya usaha untuk memperkuat antara arsitektur tradisional dan arsitektur yang baru diakibatkan munculnya gaya arsitektur modern yang biasa disebut international style yang berusaha meninggalkan masa lampaunya dan meninggalkan ciri serta sifat-sifatnya. Salah satu aliran tersebut adalah regionalisme Dharma, 2006. Regionalisme merupakan suatu kesadaran untuk membuka kekhasan tradisi dalam merespon terhadap tempat dan iklim, kemudian melahirkan kembali identitas formal dan simbolik ke dalam bentuk kretaif yang baru Beng, 1994. Curtis 1985 mengatakan bahwa regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, menyatu antara yang lama dan yang Universitas Sumatera Utara 7 Gambar 2.1. Alung Sumber : Abarchitecs.blogspot.com Universitas Sumatera Utara 8 Gambar 2.2. Sketsa bangunan hotel Lombok Intan Laguna Sumber : Abarchitecs.blogspot.com Universitas Sumatera Utara 9 Gambar 2.3. Kyoto Confrence Hall Sumber : Abarchitecs.blogspot.com Gambar 2.4. Chigi Sumber : Abarchitecs.blogspot.com Universitas Sumatera Utara 10 • sesuai banyak tidak se • secara susuna

2.4. Taksonomi Regional

Regionalisme bagian, yaitu : 1. Pola Derivatif Meniru atau m fungsi bangunan bar kecendrungan • Tipologis, men membangun sa • Interpretif atau membangunny • Konservasi, m menyesuaikann 10 suai dengan tuntutan bentuk auditorium, bagian ak orang dituntuk ruang lebih besar, sedangka k sejajar baik bagi akustik. ra struktural dengan adanya bentuk tersbut, susunan letak lantai, melebar ke bawah atau menyem onalisme Arsitektur e menurut Budiharjo 1997 dikelompokka u memelihara bentuk arsitektur tradisi atau ve baru atau modern. Dalam hal ini kita dapt engelompokkan bangunan vernakular, kemudi un salah satu tipe yang dianggap baik untuk kepe tau interpretasi, menafsirkan bangunan verna unnya untuk kepentingan baru. , mempertahankan bangunan lama yang masih kannya dengan kepentingan baru. Gambar 2.5. Bentuk trapezoidal Sumber : En.wikipedia.org 10 ian bawah dimana gkan dinding yang sbut, dapat mengatur yempit ke atas. pokkan menjadi 2 u vernakular, untuk dapt melihat tiga udian memilih dan pentingan baru. nakular kemudian sih ada, kemudian Universitas Sumatera Utara 11 2. Pola transformatif Gagasan arsitektur regional yang bersifat transformatif, tidak lagi sekedar meniru bangunan lama. Tetapi berusaha mencari bentuk-bentuk baru, dengan titik tolak ekspresi bangunan lama baik yang visual maupun abstrak. Gagasan arsitekur yang bersifat visual dapat dilihat dari usaha pengambilan elemen-elemen bangunan lama yang yang dianggap baik, menonjol atau ekspresif untuk di ungkapkan kepada bangunan baru. Pemilihan elemen yang dianggap baik ini disebut eklektik. Kemudian pastiche, atau mencampur-baurkan beberapa elemen bangunan baik modern maupun tradisional, beberapa diantara desain bangunan seperti ini juga dapat menimbulkan kesan ketidakserasian. Sedangkan reinterpretatif, adalah menafsirkan kembali bangunan lokal itu dalam versi baru.

2.5. Penerapan Regionalisme dalam Desain Arsitektur