Corpus Luteum Kegiatan Belajar

58 ovum. Pecahnya folikel de Graaf yang membawa ovum keluar sering diistilahkan dengan sebutan ovulasi . Setelah ovulasi makafolikel akan menciut. Dan ovulasi ini diikuti oleh pendarahan yang cukup meluas didalam rongga folikel.

3. Corpus Luteum

Luteunasi adalah proses pembentukan corpus luteum oleh sel-sel granulose dan sel-sel theca. Segera sesudah ovulasi, terjadi kawah pada permukaan ovarium. Kawah tersebut kemudian diisi oleh darah dan lymphe sehingga berwarna merah, dan membentuk corpus haemorrhagicum. Darah ini cepat membeku dan diresorbsi. Kemudian rongga ini diganti dan diisi oleh sel-sel lutein yang semakin lama semakin banyak. Pada ternak sapi, sel-sel lutein mengandung suatu pigmen lipochrom kuning lutein . Apabila kebuntingan terjadi maka corpus luteum akan mempertahankan ukuran besarnya dan disebut sebagai corpus luteum verum. Sedangkan apabila tidak terjadi kebuntingan disebut corpus luteum spurum. Jika tidak terjadi fertilisasi peleburan sel telur dan sel sperma maka corpus luteum beregresi karena aktifitas hormon progesteron menurun, dan memungkinkan folikel de Graaf yang lain menjadi matang. Kemudian corpus luteum beregresi akan mengecil dan berwarna pucat dan disebut corpus albicant. Aktifitas FSH Follicel Stimulating Hormone akan semakin dipacu lagi yang menyebabkan perkembangan folikel tersier menjadi folikel de Graaf. Pengecilan corpus luteum disertai dengan munculnya tenunan pengikat, lemak dan struktur semacam hialine di antara sel-sel luteum. Hal ini akan mempercepat regresi sel luteum dan akhirnya sel luteum dan akhirnya sel luteum tidak terdapat lagi. Bekas tempat corpus 59 luteum berubah menjadi jaringan parut yang berwarna coklat kepucat- pucatan, yang kemudian disebut corpus albicans. Gambar 10. Pertumbuhan dan perkembangan follikel Sumber : Pewidya blogspot. Com 4. Tuba Uterin Atau Tuba Fallopii oviduct Tuba Fallopii atau oviduct merupakan saluran reproduksi yang letaknya paling dekat dengan ovarium atau paling anterior. Pada umumnya tuba fallopii merupakan saluran kecil, berliku-liku dan terasa keras seperti kawat terutama pada pangkalnya. Namun, Tuba fallopii pada unggas tidak keras, besar dan kurang panjang. Antara ovarium dan oviductterdapat hubungan anatomik yang erat,walaupun tidak bersambung dalam arti kata yang sebenarnya. Pada saat ovulasi, ovum disapu ke dalam ujung 60 oviduct yang berfindriae. Kapasitas sperma, fertilisasi dan pembelahan embrio terjadi di dalam oviduct. Pengangkutan sperma ke tempat fertilisasi dan pengangkutan ovum ke uterus untuk perkembangan selanjutnya diatur oleh kerja cilier dan kontraksi-kontraksi muskuler yang dikoordiner oleh hormon-hormon ovarial, estrogen dan progesteron. Selain golongan unggas, hewan betina mempunyai sepasang oviduct. Saluran ini menghubungkan antara ovarium dengan uterus. Oviduct merupakan saluran kecil yang panjang dan berkelok-kelok. Bagian oviduct terdiri atas: infundibulum, ampula dan bagian yang terakhir yang berhubungan langsung dengan uterus disebut istmus Oviduct terbagi menjadi 3 bagian, yaitu : a. Infundibulum Oviduct yang paling unjung disebut Infundibulum. Infundibulum adalah ujung oviduct yang letaknya paling dekat dengan ovarium. Infundibulum memiliki mulut dengan bentuk berjumbai yang berfungsi untuk menangkap ovum yang telah diovulasikan oleh ovarium. Bagian ujung dari infundibulum membentuk fimbria. Fimbria ini letaknya dekat sekali dengan ovarium bahkan biasanya menyelimuti ovarium. Fimbriae mempunyai sifat ovotoxis artinya bergerak kearah adanya ovum. Bahkan ada yang berpendapat bahwa fimbriae ini dapat mengusap-usap ovarium untuk mempercepat proses ovulasi, dapat mengambil ovum yang jatuh kedalam ruang abdomen dan bahkan fimbriae kiri dapat menangkap ovum yang diovulasikan dari ovarium kanan dan sebaliknya. Sedangkan lubang infundibulum yang dilewati ovum menuju uterus disebut ostium. b. Ampula 61 Setelah ovum ditangkap oleh fimbria, kemudian menuju ampula yaitu bagian oviduct yang kedua, di tempat inilah akan terjadi fertilisasi. Sel spermatozoa akan menunggu ovum di ampula untuk dibuahi. Panjang ampula merupakan setengah dari panjang oviduct. Ampula bersambung dengan bagian oviduct yang terakhir yaitu isthmus. c. Isthmus Bagian yang membatasi antara ampula dengan isthmus disebut ampulary ismichjunction. Isthmus dihubungkan langsung ke uterus bagian cornu tanduk sehingga di antara keduanya dibatasi oleh utero tubal junction. Dinding oviduct terdiri atas 3 lapisan yaitu membrana serosa merupakan lapisan terdiri dari jaringan ikat dan paling besar, membrana muscularis merupakan lapisan otot dan membrana mucosa merupakan lapisan yang membatasi lumen. Fungsi dari oviduct adalah : 1 Menerima telur yang diovulasikan ovarium 2 Transportasi spermatozoa dari uterus menuju tempat pembuahan 3 Transportasi ovum yang telah dibuahi zigot menuju uterus 4 Mempertemukan sel ovum dengan spermatozoa 5 Menyalurkan sel ovum yang telah dibuahi zigot ke dalam uterus 6 Menyeleksi sperma. Bagian oviduct yang mempunyai konstruksi khusus dan disebut utero tubal junction UTJ mempunyai fungsi untuk menyeleksi sperma yang akan masuk kedalam tuba fallopii dari uterus 7 Kapasitasi spermatozoa,adanya cairan oviduct menyebabkan spermatozoa mengalami proses pendewasaan 62 Pada ternak kerbau, tuba fallopi lebih sering bersatu dengan ligamen dan lebih kasar dibandingkan dengan sapi. panjang oviduct untuk kebanyakan spesies ternak adalah 20 - 30 cm.

5. Uterus