42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Populasi
Menurut Margono 2005:118 “populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah
KJKS NU Graha Ungaran yang berjumlah 40 orang. 3.2
Sampel
Margono, 2005:121 menyatakan “sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh monster yang diambil dengan menggunakan cara-cara
tertentu”. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Suharsimi 2006:134 menyatakan “bahwa apabila subjek penelitian kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitian merupakan penelitian populasi, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-25 atau lebih. Dari pendapat tentang
pengertian sampel tersebut dapat disimpulkan bahwa sampel merupakan pengambilan sebagian subjekobjek penelitian yang akan menjadi perwakilan dari
jumlah populasi”. Sedangkan populasi ini kurang dari 100, maka peneliti ini adalah penelitian populasi yaitu mengambil semua populasi yang berjumlah 40
orang dalam penelitian ini. 3.3
Variabel Penelitian
S.Margono 2005:133 menyatakan bahwa variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya
promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan manajer, dan sebagainya.
Sedangkan menurut Suharsimi 2006:118 variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel dalam penelitian ini
terdapat tiga variabel yaitu varibel bebas terdiri dari pendidikan perkoperasian X1 dan kemampuan manajerial pengurus X2, serta satu variable terikat yaitu
partisipasi anggota koperasi Y dengan uraian sebagai berikut: 3.3.1
Variabel bebas X
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau variabel penyebab Suharsimi 2006:119. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
pendidikan perkoperasian X1 dan kemampuan manajerial pengurus X2. 1. Pendidikan Perkoperasian X
1
Dalam penelitian ini, pendidikan perkoperasian adalah pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan KJKS NU Graha Ungaran kepada anggota
koperasi yang dilakukan seacara terencana dan mencangkup keseluruhan proses pengembangan kemampuan atau kecakapan di bidang perkoperasian
yang bertujuan untuk meningkatkan ideologi koperasi serta meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha koperasi demi kesejahteraan anggota dan
masyarakat. Berdasarkan konsep yang telah dijelaskan maka indikator pendidikan perkoperasian yang digunakan dalam penelitian mencangkup:
a. Menanamkan pengetahuan perkoperasian para anggota.
b. Meningkatkan pemahaman tentang asas dan sendi-sendi dasar
koperasi, cita-cita koperasi, teknik koperasi praktik dan kegiatan usaha koperasi.
c. Membangun citra koperasi.
d. Meningkatkan peran serta anggota dalam kegiatan organisasi dan
usaha koperasi. e.
Meningkatkan taraf hidup anggota dan masyarakat. f.
Membangun koperasi yang tangguh dan kokoh .
2. Kemampuan manajerial pengurus X
2
Dalam penelitian ini, kemampuan manajerial pengurus adalah suatu sifat yang melekat pada diri pengurus KJKS NU Graha Ungaran yang memungkinkan
pengurus melakukan atau melaksanakan sesuatu tindakan mental atau fisik. Indikator dari Kemampuan manajerial pengurus adalah :
a. Ketrampilan Teknik technical skill b. Ketrampilan Manusiawi human skill
c. Ketrampilan Konseptual conceptual skill
3.3.2 Variabel terikat Y
Variabel terikat adalah akibat variabel yang dipengaruhi Suharsimi, 2006:119. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah partisipasi anggota
koperasi Y. Dalam penelitian ini, partisipasi anggota adalah keikutsertaan semua unsur terhadap semua kegiatan yang dilakukan KJKS NU Graha Ungaran dengan
mendorong dan
memberikan sumbangan
tenaga, pikiran
serta pertanggungjawabannya sesuai dengan tujuan koperasi. Indikator dalam
partisipasi anggota adalah :
a. Partisipasi anggota dalam rapat anggota tahunan RAT b. Partisipasi anggota dalam permodalan
c. Partisipasi anggota dalam menggunakan jasa koperasi.
3.4 Metode Pengumpulan Data