jawab secara menyeluruh dalam usaha yang dilakukannya. Walaupun resiko mengalami tingkat stress yang tinggi dan rasa keputusasaan dapat dialami tapi
dengan kerja keras dan optimis itu semua dapat dijalani.
2.5 Penyebab Kegagalan dalam Berwirausaha
Saat memulai usaha baru seorang wirausaha biasanya menghadapi resiko bisnis yang besar. Ada beberapa alasan-alasan atau penyebab terjadinya kegagalan
dalam berwirausaha menurut Anoraga 2002: 151 antara lain : a. Seorang wirausaha terlalu cepat masuk ke dalam dunia kewirausahaaan.
Terlalu tergesa-gesa terjun dalam pekerjaan baru yang mempunyai banyak resiko, tanpa melakukan perencanaan yang mendalam. Sehingga kegagalan itu
dialami oleh seorang wirausaha b. Seorang wirausaha kehabisan uang atau modal. Jika seorang wirausaha tidak
dapat menyelaraskan daftar gaji atau upah atau membayar semua kebutuhan, maka seorang wirausaha itu dikatakan keluar dari usahanya. Perencanaan
kebutuhan uang yang realistic merupakan hal yang sangat penting. Perkiraan kebutuhan khas merupakan prioritas utama sebelum memulai usaha baru.
c. Kegagalan perencanaan jelas merupakan suatu kesalahan. Rencana usaha yang terperinci
mendorong seorang
wirausaha untuk
berpikir kedepan,
merefleksikan, dan memutuskan bagaimana usahanya bisa maju. Tingkat kegagalan usaha yang baru lebih besar dibandingkan usaha yang
besar dan telah mapan, hal tersebut dikarenakan keterbatasan sumber daya, kurangnya pengalaman manajemen dan kurang stabilnya keuangan. Zimmerer dan
Scarborough 2008:39 menjelaskan mengenai sebab-sebab kegagalan dalam berwirausaha, antara lain:
a. Ketidakmampuan melakukan manajemen Manajemen yang buruk merupakan penyebab utama kegagalan
berwirausaha. Penerapan sistem manajemen yang tidak tepat, pengambilan keputusan usaha yang salah kepemimpinan yang kurang tegas membuat
wirausaha yang dilakukan menjadi terhambat dan tidak berkembang. Manajemen usaha yang buruk membuat wirausahawan tidak mengetahui apa yang seharusnya
dia lakukan dalam menjalankan usahanya. b. Kurangnya pengalaman berwirausaha
Pengusaha perlu memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang jenis wirausaha yang dijalankan. Pengalaman dan pengetahuan tersebut dapat dijadikan
sebagai landasan bagi pengusaha untuk menentukan keputusan bisnis dan sebagai pertimbangan dalam pengambilan resiko. Apabila wirausahawan kurang
berpengalaman dengan usaha barunya, maka dia cenderung kurang yakin terhadap pengambilan resiko usaha yang besar.
c. Pengendalian keuangan yang buruk Keberhasilan dalam berwirausaha memerlukan pengendalian sistem
keuangan yang baik. Wirausahawan yang baru memulai usahanya cenderung sangat optimis dan sering salah menilai uang yang dibutuhkan dalam mengelola
usahanya. Akibatnya usaha yang dijalankan menjadi terhambat dikarenakan pengaturan keuangan yang bermasalah.
d. Lemahnya usaha pemasaran Penyusunan strategi pemasaran yang baik dan kuat merupakan salah satu
cara memajukan usaha. Wirausahawan dituntut untuk memiliki inovasi dan kreatifitas dalam melakukan pemasaran usahanya. Pemasaran yang berhasil
ditunjukkan dengan kembalinya pelanggan. Lemahnya usaha pemasaran menjadikan sebuah usaha tidak berkembang.
e. Kegagalan mengembangkan perencanaan bisnis Tanpa strategi yang ditentukan dengan jelas, wirausahawan tidak memiliki
dasar yang berkesinambungan untuk menciptakan dan memelihara keunggulan usahanya sendiri. Membangun perencanaan bisnis memaksa wirausahawan untuk
selalu berpikir agar produk yang dihasilkan lebih unggul dibandingkan produk dari pesaing usahanya.
f. Pertumbuhan yang tidak terkendali Wirausahawan terkadang mendorong pertumbuhan usahanya secara pesat,
hal tersebut akan berdampak negatif apabila hal tersebut melewati kemampuan wirausahawan dalam mengelola usahanya. Semakin besar usaha yang dijalankan,
maka hambatan yang akan ditemui oleh wirausahawan akan semakin besar. Persaingan usaha juga akan semakin berat dikarenakan harus bersaing dengan
usaha besar yang telah lebih dulu berkembang. g. Lokasi berwirausaha yang buruk
Pemilihan lokasi yang tepat dalam berwirausaha merupakan hal yang penting. Lokasi yang tepat dan strategis akan mendorong kemajuan dalam
berwirausaha, hal tersebut dikarenakan pelanggan cenderung kembali apabila
lokasi dari tempat berwirausaha cukup strategis dan mudah dijangkau. Tempat wirausaha yang buruk akan berdampak para pelanggan tidak nyaman untuk
melakukan transaksi usaha. h. Pengendalian persediaan yang tidak tepat
Pengendalian dalam cadangan barang wirausaha diperlukan agar pelanggan tidak kecewa apabila kehabisan stok. Akan tetapi banyak
wirausahawan yang menyia-nyiakan uang yang dimilikinya untuk menimbun persediaan yang tidak bermanfaat. Persediaan tidak tepat tersebut dikarenakan
wirausahawan kurang mempertimbangkan strategi pemasaran. i. Penetapan harga yang tidak tepat
Wirausahawan harus dapat menentukan harga yang sesuai terhadap produknya, berdasarkan besarnya biaya untuk membuat produk, memasarkan dan
mendistribusikan barang dan dalam penetapan harga juga perlu memperhatikan pesaing. Apabila harga barang yang ditawarkan terlalu tinggi, maka pelanggan
akan mencari barang yang sama dengan harga lebih murah dengan kualitas yang sama.
j. Ketidakmampuan membuat transisi kewirausahaan Setelah sebuah wirausaha sudah mulai berkembang maka secara tidak
langsung terjadi perubahan yang drastis dalam gaya manajemen. Pertumbuhan mendorong para wirausahawan ke dalam wilayah yang tidak dikuasainya
sehingga kemungkinan terjadinya resiko kegagalan semakin besar. Berdasarkan faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut, dapat ditarik
kesimpulan bahwa faktor penyebab utama kegagalan berwirausaha kebanyakan
berasal dari keterampilan individu ketidakmampuan melakukan manajemen, kurangnya pengalaman berwirausaha, pengendalian keuangan yang buruk,
lemahnya usaha pemasaran, kegagalan mengembangkan perencanaan bisnis, pertumbuhan yang tidak terkendali, pengendalian persediaan yang tidak tepat,
penetapan harga yang tidak tepat dan ketidakmampuan membuat transisi kewirausahaan. Sedangkan penyebab kegagalan berwirausaha yang bersumber
dari lingkungan adalah lokasi berwirausaha yang buruk.
2.6 Pedagang Etnis Cina dan Jawa