Pengertian Corporate Governance Corporate Governance

11

2.2.4. Komisaris Independen

Dalam mengelola perusahaan menurut kaedah-kaedah umum GCG, peran Komisaris Independen, sangat diperlukan. Komisaris Independen dapat berfungsi untuk mengawasi jalannya perusahaan dengan memastikan bahwa perusahaan tersebut telah melakukan praktek-praktek transparansi, disclosure, kemandirian, akuntabilitas dan praktek keadilan menurut ketentuan yang berlaku di suatu sitem perekonomian negara.

2.2.5. Kepemilikan Institusional

Institusional ownership adalah pemegang saham berbentuk instansipemerintah yang tidak aktif dalam kegiatan operasional perusahaan. Institusi adalah pengambil keputusan profesional yang mengetahui bagaimana mengukur kinerja perusahaan dan cara untuk mengawasi pihak manajemen. Kepemilikan institusi akan memiliki pengaruh pada biaya keagenan dan konsekuensinya berdampak pada kebijakan pembayaran dividen.

2.2.6. Kompetensi Komite Audit

Kompetensi komite audit menjadi salah satu karakteristik yang penting untuk memastikan bahwa komite audit melaksanakan tugas mereka secara efektif. Komite audit yang memiliki anggota dengan kompetensi akuntansi atau keuangan akan memiliki standar yang tinggi dalam melaksanakan tugasnya dan akan selalu berusaha untuk menghasilkan kinerja dan image yang baik bagi perusahaan Rahmat et al., 2009. 12 FCGI 2002 berpendapat bahwa komite audit minimal harus memiliki satu orang anggota yang mempunyai pengetahuan yang memadai tentang akuntansi. Anggota komite audit yang menguasai akuntansi akan lebih profesional dan cepat beradaptasi terhadap perubahan dan inovasi Hambrick dan Mason, 1984 dalam Rahmat et al., 2009. Semakin banyak anggota komite audit yang berkompetensi dibidang akuntansi atau keuangan maka akan semakin efektif dalam memitigasi perusahaan dari financial distress. Sedikitnya jumlah anggota komite audit yang memiliki kompetensi dibidang akuntansi atau keuangan akan membuat perusahaan mengalami penurunan kinerja sehingga menyebabkan perusahaan mengalami financial distress.

2.2.7. Opini Audit

Dalam melakukan penugasan umum, auditor ditugasi memberikan opini atas laporan keuangan satuan usaha. Opini yang diberikan merupakan pernyataan kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan dan hasil usaha dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berterima unum SPAP, 1994, alenia 1. Pendapat atau opini audit merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan audit. Laporan audit penting sekali dalam suatu audit atau proses atestasi lainnya karena laporan tersebut menginformasikan pemakai informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya. Pendapat audit diekspresikan pada paragraf pendapat yang merupakn bagian dari laporan audit.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Mekanisme Corporate Governance, Audit Tenure, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan: Studi Empiris Pada Perusahaan Bumn Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014

2 17 146

Financial Distress, Corporate Governance dan Karakteristik Peruahaan terhadap Pengungkapan Sukarela pada Laporan Tahunan Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013)

0 3 165

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS, EFISIENSI OPERASI, LEVERAGE, DAN MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Empiris pada Perusahaan Transportasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Periode 2013-2015)

4 28 94

PENGARUH STRUKTUR CORPORATE GOVERNANCE DAN FINANCIAL INDICATORS TERHADAP KONDISI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 26

PENDAHULUAN Pengaruh Kinerja Keuangan dan Mekanisme Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 2 8

Analisis Pengaruh Corporate Governance terhadap Financial Distress pada Perusahaan Textile Yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode 2010 - 2014.

0 1 26

Analisis Pengaruh Corporate Governance Terhadap Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1 9 20

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP FINANCIAL DISTRESS (Studi Pada Perusahaan Transportasi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2016)

0 4 10

PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2014

0 0 15

PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 14