4
467–495 µm. Dinding spora terdiri atas dua lapisan. Ketebalan dinding spora keseluruhan
6.6 µm. Lapisan pertama ialah lapisan terluar, berwarna
oranye –
cokelat, mempunyai
perhiasan seperti kawah tersusun padat, rapat, dan berbentuk tidak beraturan. Diameter
kawah 6.6-13.3 µm. Lapisan kedua tipis dan hialin. Spora yang ditemukan dalam keadaan
kosong atau kempis dan tidak dijumpai adanya dinding perkecambahan. Sel induk
spora tidak di temukan. Spora berasal dari rizosfer ubi jalar dari Desa Colalisa, Kec.
Sindang
kasih, Kab.
Majalengka D7.
Preparat spora : ALY118.
Gambar 2 Spora Acaulospora foveata yang pecah.
3. Acaulospora tuberculata Janos Trappe
Gambar 3 Spora ditemukan tunggal, berbentuk bulat
sampai agak bulat, berwarna kuning keemasan – cokelat, berukuran 126-165 x 130–165 µm.
Dinding spora terdiri atas 3 lapisan. Lapisan pertama ialah dinding terluar yang berwarna
kuning keemasan - cokelat kemerahan. Tebal dinding 4–6.6 µm, memiliki perhiasan berupa
tonjolan halus, rapat dan seragam, tinggi tonjolan ±1 µm. Lapisan kedua ialah dinding
unit, berwarna kuning, tebalnya 2-3.6 µm. Lapisan ketiga berupa membran yang hialin
dan tipis, tebal ±1 µm. Sel induk spora tidak ditemukan. Dinding kecambah tidak ada.
Spora berasal dari rizosfer kacang tanah dari Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab.
Majalengka D9. Preparat spora: ALY129; 131; 133; 136; 139; 140.
Gambar 3 Spora Acaulospora tuberculata yang pecah.
4. Glomus diaphanum Morton Walker
Gambar 4 Spora ditemukan tunggal, berbentuk bulat
sampai agak
bulat, berwarna
putih kecokelatan, berukuran
66.5–93.1 x 93.1- 106.4 µm. Dinding spora terdiri atas dua
lapisan. Lapisan pertama hialin, rapuh dan hancur saat spora pecah. Lapisan kedua hialin,
tipis seperti
membran. Tebal
dinding keseluruhan sekitar 2.6–6.6 µm. Dinding
spora berlanjut dengan dinding ‘subtending’ hifa
hifa sporogen,
mudah rapuh.
‘Subtending’ hifa hialin, berdiameter 5.3-13.3 µm. Spora berasal dari rizosfer jagung dari
Dukuh Asem, Kec. Sindang kasih, Kab. Majalengka D6. Preparat spora: ALY98;
100; 102; 103; 105; 113; 114; 117.
Gambar 4 Spora utuh Glomus diaphanum.
5 . Glomus
etunicatum Becker
Gerdemann Gambar 5 Spora ditemukan tunggal, berbentuk bulat
sampai agak bulat, kuning muda – cokelat, spora berukuran 106-165 x 113-165 µm.
Permukaan dinding dikelilingi lemak atau dinding yang luruh. Dinding spora terdiri atas
dua lapisan. Lapisan pertama hialin dan tipis. Lapisan kedua kuning – cokelat, ketebalannya
antara 2–6 µm, menjadi lebih gelap saat spora dewasa. Ketebalan dinding keseluruhan 6.6
µm.
Dinding ‘subtending’ hifa berlanjut
dengan dinding spora. ‘Subtending hifa hialin – kuning muda, diameternya 2.6–6.6 µm.
Spora berasal dari rizosfer jagung dari Dukuh Asem, Kec. Sindang kasih, Kab. Majalengka
D3 D6, rizosfer padi dari Desa Sukagalih, kec. Cikalong, Kab.
Cianjur D4, tanah pertanian dari Dukuh Asem, Kec. Sindang
kasih, Kab. Majalengka D5, rizosfer jagung dari Desa Jatiserang, Kec Panyingkiran, Kab.
Majalengka D8, rizosfer kacang tanah dari Desa Jatiserang, Kec Panyingkiran, Kab.
Majalengka D9 dan rizosfer karet dari Jasinga, Kab. Bogor D11. Preparat spora:
D3:ALY43; 44; 45; 46; 49; 51; 52; 53; 54; 55; 56; D4:ALY 57; 58; 59; 60; 61; 62; 63; 64;
65; 66; 67; 68; 69; 70; 71 ; D5:ALY71; 72;
40 µm
20 µm
20 µm
5
73; 74; 77; 78; 79; 80; 81; 82; 83; 84; 85; 86; 87; 89; 90; 91; 92; 93; 94; 95; 96; 97;
D6:ALY101; 106; 107; 108; 109; 110; 111; 112; 115; 116; D8:ALY119; 120; 121; 122;
123; 124; 125; D9:ALY126; 127; 128; 130; 132; 134; 135; 137; D11:ALY145; 146; 147;
148; 149; 150.
Gambar 5 Spora utuh Glomus etunicatum