Acaulospora delicata Walker, Pfeiffer Acaulospora

3 Tabel 1. Spora CMA hasil biakan pot yang diisolasi dan diidentifikasi Spesies CMA Asal rizosfer tanah Lokasi pengambilan contoh tanah Acaulospora delicata Padi Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D1 Acaulospora foveata Ubi jalar Desa Colalisa, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D7 Acaulospora tuberculata Kacang tanah Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D9 Glomus diaphanum Jagung Dukuh Asem, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D6 Glomus etunicatum Jagung Dukuh Asem, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D3D6 Jagung Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D8 Padi Desa Sukagalih, Kec. Cikalong, Kab. Cianjur D4 Tanah pertanian Dukuh Asem, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D5 Kacang tanah Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D9 Karet Jasinga, Kab. Bogor D11 Glomus geosporum Padi Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D1 Jagung Dukuh Asem, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D3D6 Tanah pertanian Dukuh Asem, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D10 Glomus intraradices Padi Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D1 Kacang tanah Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D2 Glomus sp.1 Kacang tanah Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D2 Tanah pertanian Dukuh Asem, Kec. Sindang Kasih, Kab. Majalengka D510 Keanekaragaman spora yang diperoleh dibedakan berdasarkan bentuk spora mulai agak bulat, bulat, lonjong, dan tak beraturan. Spora CMA yang diperoleh berwarna bening, kuning, cokelat sampai hitam. Bentuk, warna dan ukuran spora menggambarkan karakteristik dari masing – masing spora. Deskripsi dari masing – masing spesies CMA yang berhasil diisolasi sebagai berikut:

1. Acaulospora delicata Walker, Pfeiffer

Bloss Gambar 1 Spora ditemukan tunggal, berbentuk bulat sampai agak bulat, hialin sampai kuning muda, berukuran 82-106 x 82-106 µm. Dinding spora terdiri atas 2 lapisan. Lapisan terluar tipis, hialin, tebal dinding ± 1 µm sebelum luruh dan berlanjut dengan dinding sel induk spora. Lapisan kedua menyatu dengan lapisan pertama, berwarna kuning muda, ketebalannya antara 2–3.5 µm. Tebal dinding keseluruhan antara 2.6–5.3 µm. Dinding perkecambahan terdapat dibagian terdalam dari dinding spora dan memisah dari dinding spora. Dinding perkecambahan berjumlah dua lapis, hialin, fleksibel, dan tebalnya mencapai 1-2 µm. Sel induk spora hialin, berukuran 60 x 90 µm dan dijumpai dalam keadaan kempis. Spora berasal dari rizosfer padi dari Desa Jatiserang, Kec. Panyingkiran, Kab. Majalengka D1. Preparat spora: ALY2; 6; 7; 8; 9; 10; 20; 21; 22; 23. Gambar 1 Spora Acaulospora delicata yang pecah.

2. Acaulospora

foveata Trappe Janos Gambar 2 Spora ditemukan tunggal, berbentuk bulat sampai agak bulat, berwarna oranye sampai cokelat kemerahan, berukuran 467–495 x 20 µm 4 467–495 µm. Dinding spora terdiri atas dua lapisan. Ketebalan dinding spora keseluruhan 6.6 µm. Lapisan pertama ialah lapisan terluar, berwarna oranye – cokelat, mempunyai perhiasan seperti kawah tersusun padat, rapat, dan berbentuk tidak beraturan. Diameter kawah 6.6-13.3 µm. Lapisan kedua tipis dan hialin. Spora yang ditemukan dalam keadaan kosong atau kempis dan tidak dijumpai adanya dinding perkecambahan. Sel induk spora tidak di temukan. Spora berasal dari rizosfer ubi jalar dari Desa Colalisa, Kec. Sindang kasih, Kab. Majalengka D7. Preparat spora : ALY118. Gambar 2 Spora Acaulospora foveata yang pecah.

3. Acaulospora tuberculata Janos Trappe