Kerangka Teori TINJAUAN PUSTAKA

3.3 Subjek Penelitian

3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti. Notoadmojo, 2010. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid SD Negeri 1 Krawang Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan yaitu sebanyak 77 siswa. 3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang akan diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi Sugiyono, 2011. Penentuan besar sampel ditentukan dengan teknik total sampling. Total sampling, yaitu teknik menentukan sampel dengan cara menjadikan populasi menjadi sampel Sugiyono, 2011.

3.4 Kriteria Penelitian

3.4.1 Kriteria Inklusi a. Murid SD Negeri Krawang Sari, Kecamatan Natar, Lampung Selatan b. Murid yang mendapat izin dari orang tuanya untuk menjadi subjek c. Orang tua murid yang bersedia menjadi responden d. Orang tua yang menandatangani informed consent 3.4.2 Kriteria Eksklusi a. Murid yang tidak hadir saat pengambilan data b. Data yang tidak lengkap baik spesimen feses maupun kuisioner

3.5 Identifikasi Variabel

3.5.1. Variabel Dependen Variabel dependen pada penelitian ini yaitu Tingkat Pengetahuan dan Faktor Sosio-Ekonomi Orang tuawali murid. Sedangkan, 3.5.2. Variabel Independen Variabel independen pada penelitan ini adalah kejadian Infeksi STH.

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang doamati atau diteiti untuk mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan Instrumen atau alat ukur Notoatmodjo, 2010. Tabel 1 . Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Independen : Infeksi STH Keadaan dimana seseorang terinfeksi Soil Transmitted Helminth dibuktikan dengan ditemukannya telur STH pada spesimen tinjanya Pemeriks aan feses dengan metode apung 0 : Negatif 1 : Positif Nominal Dependen : Tingkat Pengetahuan Pengetahuan ibu terhadap PHBS dan kecacingan Kuisioner Wawanca ra 0 : Rendah 50 1 : Tinggi 49 Ordinal

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN PENCEMARAN TANAH OLEH TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 01 KRAWANGSARI NATAR

4 24 68

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN RISIKO KEJADIAN ALERGI PADA ANAK SD KELAS 1-4 BERDASARKAN KUESIONER ISAAC DI SD NEGERI 1 KRAWANGSARI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

5 116 77

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PERTUMBUHAN DAN STATUS ANEMIA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS

1 16 87

Hubungan Perilaku, Higienitas Personal, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada Siswa-siswi SD Negeri 060925, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas 2015

1 28 146

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI KECACINGAN SOILTRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN ANEMIA PADA ANAKANAK DI SDN BARENGAN, KECAMATAN TERAS, KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 10

Bahaya penyakit cacing Soil Trasnmitted Helminth

0 0 4

DERAJAD EOSINOFILIA PADA PENDERITA INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH (STH)

0 0 8