Kriteria Penelitian Identifikasi Variabel Definisi Operasional

m. Aplikasi ArcGIS Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah a. Feses b. Larutan NaCl c. Formalin 10 untuk pengawet

3.8. Cara Kerja

1. Responden mengisi biodata dan mengisi kuisioner 2. Peneliti mengumpulkan sampel feses 3. Peneliti melakukan pemeriksaan feses dengan metode apung 4. Survey ke rumah dilakukan untuk melengkapi kuisioner dan observasi 5. Data yang didapat diolah dengan aplikasi SatScan untuk mengetahui ada tidaknya klaster lalu dipetakan menggunakan aplikasi ArcGIS

3.9 Alur Penelitian

Gambar 9. Alur Penelitian 3.10.Pengolahan dan Analisis Data 3.10.1. Pengolahan Data Data yang telah diperoleh dari proses pengumpulan data akan diubah kedalam bentuk tabel-tabel, kemudian data diolah menggunakan Didapatkan sampel dari responden Melakukan pemeriksaan sampel di Labolatorium Parasit Fakultas Kedokteran Unila Mendapatkan hasil pengamatan Pengolahan dan Analisa data Survey ke Rumah Siswa Membuat surat izin penelitian Memberikan kertas informed concent dan kuisioner kepada calon responden Setelah para responden bersedia menjadi responden dalam penelitian, pengisian kuesioner dilakukan setelah diberikan penjelasan oleh peneliti dan dilakukan pengambilan sampel feses Seminar proposal  Pengajuan Ethical Clearance program perangkat lunak statistik. Proses pengolahan data menggunakan program komputer ini terdiri beberapa langkah : a. Editing, kegiatan pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. b. Coding, untuk mengkonversikan menerjemahkan data yang dikumpulkan selama penelitian kedalam simbol yang sesuai untuk keperluan analisis. c. Data entry, memasukkan data ke dalam program komputer. d. Cleaning, pengecekan ulang data dari setiap sumber data atau responden untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan kemudian dilakukan koreksi Notoatmodjo, 2010. Pada aplikasi SatScan dan perangkat lunak GIS, sebelumnya data dimasukkan dengan aplikasi Microsoft Excel untuk mengisi data nama sampel, jenis kelamin, kasus, serta koordinat tempat tinggal siswa. Selanjutnya dilakukan analisis dan output berupa gambaran ada tidaknya klaster dan hasil analisa. 3.10.2. Analisa Data a. Analisis Univariat Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik tiap variabel penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data numerik

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Higiene dengan Infeksi Cacing Soil Transmitted Helminths pada Siswa-siswi SD Negeri No. 101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2011

0 38 78

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KECACINGAN DAN JENJANG KELAS DENGAN KEJADIAN KECACINGAN SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) PADA SISWA KELAS 4, 5, DAN 6 SD NEGERI 1 PINANG JAYA BANDAR LAMPUNG

4 40 53

HUBUNGAN PENCEMARAN TANAH OLEH TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN KEJADIAN KECACINGAN PADA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) 01 KRAWANGSARI NATAR

4 24 68

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN RISIKO KEJADIAN ALERGI PADA ANAK SD KELAS 1-4 BERDASARKAN KUESIONER ISAAC DI SD NEGERI 1 KRAWANGSARI KECAMATAN NATAR LAMPUNG SELATAN

5 116 77

HUBUNGAN INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN PERTUMBUHAN DAN STATUS ANEMIA ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) DI KECAMATAN KELUMBAYAN KABUPATEN TANGGAMUS

1 16 87

Hubungan Perilaku, Higienitas Personal, dan Sanitasi Lingkungan Rumah dengan Kejadian Infeksi Soil Transmitted Helminths (STH) pada Siswa-siswi SD Negeri 060925, Kelurahan Harjosari I, Kecamatan Medan Amplas 2015

1 28 146

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTHS (STH) DENGAN KADAR EOSINOFIL DARAH TEPI PADA SISWA SD BARENGAN DI KECAMATAN TERAS BOYOLALI.

0 0 12

HUBUNGAN ANTARA INFEKSI KECACINGAN SOILTRANSMITTED HELMINTH (STH) DENGAN ANEMIA PADA ANAKANAK DI SDN BARENGAN, KECAMATAN TERAS, KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 10

Bahaya penyakit cacing Soil Trasnmitted Helminth

0 0 4

DERAJAD EOSINOFILIA PADA PENDERITA INFEKSI SOIL-TRANSMITTED HELMINTH (STH)

0 0 8