berkenaan dengan fisik bukuukuran buku, kertas, cetakan, ukuran huruf, warna, juga ilustrasi.
2.2.2 Kompetensi Menyimak
Dalam hal ini akan diuraikan beberapa hal mengenai kompetensi menyimak yaitu pengertian menyimak, jenis menyimak, dan kompetensi
menyimak di SMP berdasarkan standar isi. Ketiga hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
2.2.2.1 Pengertian Menyimak
Menyimak merupakan suatu keterampilan berbahasa yang tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia sehari-hari baik di lingkungan formal maupun
informal. Menyimak memiliki makna yang hampir sama dengan mendengar dan mendengarkan.
Mendengar merupakan kegiatan yang pasif, sedangkan dalam kegiatan mendengarkan unsur kejiwaan terlibat sehingga aktivitas mental muncul tetapi
belum setinggi aktivitas menyimak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendengar mempunyai makna
dapat menangkap bunyi dengan telinga. Proses mendengar terjadi tanpa proses perencanaan tetapi datang secara kebetulan. Bunyi yang hadir ditelinga bisa
menarik perhatian, dan bisa juga tidak menarik perhatian. Dalam kegiatan menyimak bunyi bahasa, bunyi ditangkap oleh alat pendengar lalu diidentifikasi,
dikelompokkan menjadi suku kata, kata, frase, klausa, kalimat, dan menjadi wacana.
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna
yang terkandung di dalamya Alkhadi-at 1992:12 dalam Sutari dkk. 1997:19. Menurut Tarigan 1983:19 dalam Sutari dkk. 1997:19 menyimak
adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi, serta memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembaca melalui ujian atau bahasa lisan. Faktor kesengajaan dalam menyimak
cukup besar lebih besar daripada mendengarkan karena dalam kegiatan menyimak ada usaha untuk memahami apa yang disimaknya.
Proses menyimak tidak dapat dipisahkan dari proses berbahasa lainnya yaitu membaca, menulis, dan berbicara. Menyimak merupakan dasar yang cukup
penting umtuk berbicara. Menyimak juga merupakan dasar untuk membaca dan menulis.
Setelah proses penerimaan bunyi, dalam kegiatan menyimak terjadi aktivitas mental dalam berbagai tingkat yaitu proses identifikai bunyi, proses
pembentukan pemahaman, proses pemanfaatan, dan proses penyimpanan dalam ingatan jangka panjang.
Kegiatan menyimak merupakan kegiatan berbahasa yang cukup komplek karena melibatkan berbagai proses menyimak pada saat yang bersamaan. Pada
saat penyimak mendengar bunyi bahasa, pada saat itupula mental penyimak aktif bekerja mencoba memahami, menafsirkan apa yang disampaikan pembicara, dan
pada saat itu pula ia harus memberi respon Sutari dkk. 1997:21. Menurut Subarti dkk. dalam Sutari. dkk 1997:11 menyimak berperan
sebagai dasar belajar bahasa, menunjang keterampilan berbicara, membaca, dan menulis, pelancar komunikasi lisan, dan penambah informasi atau pengetahuan.
Keterampilam menyimak bukan keterampilan yang pasif karena mental penyimak harus aktif dan kreatif menyusun arus bunyi yang berpotensi fonologis,
semantik, dan sintaksis suatu bahasa. Pada dasarnya menyimak merupakan suatu proses kejiwaan mulai dari proses pengenalan bunyi-bunyi yang didengar dengan
penuh perhatian melalui alat pendengar. Kemudian menyusun penafsiran diteruskan dengan proses penyimpanan dan menghubungkan hasil penafsiran
untuk memperoleh pemahaman komunikasi yang ditawarkan lewat bahasa lisan.
Kegiatan menyimak yang baik menyangkut sikap, ingatan, persepsi, kemampuan membedakan, intelegensi, perhatian, dan motivasi yang harus
dikerjakan secara integral dalam tindakan yang optimal pada saat kegiatan menyimak berlangsung baik menyimak intensif maupun ekstensif. Menyimak
intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih diawasi, dikontrol pada suatu hal tertentu baik dari program pengajaran bahasa
maupun pemahaman serta pengetahuan umum secara kritis, konsentratif, kretaif, eksploratif interogatif, dan selektif, berbeda dengan menyimak ekstensif. Untuk
melaksanakan dan mengoptimalkan kemampuan menyimak siswa tersebut, salah satu pendekatannya adalah pendekatan kontekstual.
Dapat disimpulkan pengertian menyimak adalah suatu rentetan proses, mulai dari proses mengidentifikasi bunyi, menyusun penafsiran, penyimpanan,
dan menghubungkan penafsiran itu dengan keseluruhan pengetahuan dan pengalaman Bistok 1986:8 dalam Sutari dkk. 1997:21.
2.2.2.2 Jenis Menyimak