69
merupakan upaya membangun budaya yang memungkinkan untuk membangun karakter, terutama berkaitan dengan budaya kerja dan belajar di sekolah Karnadi,
2010. Selanjutnya di Menwa juga demikian, membiasakan anggotanya untuk berpenampilan rapi dan disiplin, tidak hanya itu Menwa juga aktifitasnya diatur
dalam peraturan dinas dalam PUDD Satuan. Terutama bagi anggota Putra karena aktifitas kesehariannya di Mako Menwa sehingga harus menaati PUDD
yang dibuat oleh Menwa Unnes. Dengan kondisi tersebut pendidikan karakter Cinta Tanah Air juga akan terbentuk pada Menwa Unnes.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa strategi yang digunakan Menwa Unnes pembiasaan sudah sesuai dengan pelaksanaannya
sehingga perlu dikembangkan dan dijaga agar strategi pembiasaan tersebut selalu tertanam pada anggota Menwa.
b. Nilai-nilai yang dikembangkan Menwa
Menwa dalam mengembangkan pendidikan karakter Cinta Tanah Air selalu berpegang teguh pada semboyan Widya Castrena Dharma Sidha yang berarti
penyempurnaan ilmu pengetahuan dengan olah keprajuritan. Dalam aplikasinya nilai-nilai tersebut tercermin dalam berbagai kehidupan terutama sikap taqwa
religius, tanggap peduli, tanggon menempatkan diri sesuai dengan tempatnya, toleransi dan demokratis, dan trengginas cekatan tangguh.
Penerapan semboyan Widya Castrena Dharma Sidha ternyata sesuai yang diungkapkan oleh Handoyo, Tijan, 2010: 118.
Sikap taqwa dapat ditunjukan pada kegiatan kesehariannya yaitu meyakini adanya suatu kepercayaan, Menwa Unnes semuanya memeluk suatu agama,
70
anggota Menwa juga mengenal adanya perbedaan agama dan menjunjung tinggi nilai menghormati atau toleransi terhadap pemeluk agama lain, karena anggota
Menwa Unnes tidak hanya beragama muslim tetapi juga agama kristen. Bentuk ketagwaannya yang muslim slalu doa bersama pada setiap hari kamis, yang non
muslim selalu diberiakan waktu untuk beribadah ke Gereja. Sikap tanggap Menwa selau dibiasakan seperti melaksanakan perintah baik
dari Pembina dan Senior. Tidak hanya itu ketika di lingkup Menwa terutama anggota terbaru harus tanggap, menyapu ketika halaman kotor, merapikan ketika
perlengkapan latihan berantakan, tidak harus menunggu perintah untuk melaksanakan tugas tersebut.
Sikap tanggon Menwa juga dibiasakan pada berbagai tempat, ketika sedang berbicara Menwa harus tahu siap lawan bicaranya, berpenampilan juga harus
melihat tempat dan bergaul juga tidak membedakan antara yang kaya, berpangkat dengan yang miskin dan orang biasa. Misal ketika di lingkungan kampus seorang
Menwa tidak hanya menghormati Dosen semata tetapi smua civitas akademika yang patut dihormati harus dihormati.
Sikap trengginas Menwa dibiasakan baik di lingkungan kampus dan di luar kampus. Misal di kampus, Menwa sebagai mahasiswa harus trengginas, aktif
dalam bertanya, diskusi dan dalam melaksanakan tugas juga harus benar, sesuai instruksi, dan cepat terselesaikan. Terkait sikap trengginas seorang Menwa juga
dituntut mandiri, tidak manja, dan kreatif. Dari uraian diatas dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa, ternyata nilai-nilai
yang dikembangkan Resimen Mahasiswa yang sesuai dengan semboyan Widya
71
Castrena Dharma Sidha yang meliputi sikap taqwa, tanggap, tanggon, dan trengginas adalah wujud nilai yang harus dijaga karena dengan nilai-nilai tersebut
karakter Cinta Tanah air Menwa bisa terwujud.
c. Pembinaan, Pendidikan, dan Kegiatan Menwa 1 Pembinaan