Kesimpulan Saran KESIMPULAN DAN SARAN

Stok bahanbaku yang tidak digunakan banyak menumpuk digudang hal ini menjadi masalah karena kualitas bahan baku semakin lama disimpan maka kualitasnya akan semakin menurun dan juga keterbatasan ukuran gudang untuk menyimpan bahan baku tersebut. Bagaimana membangun sistem informasi untuk mengoptimalkan produksi di CV.Wiranty. Bagaimana cara mengetahui kebutuhan bahan baku untuk memproduksi produk sesuai dengan pesanan dalam suatu periode tertentu. Maksud Maksud dari dibuatnya tugas akhir ini adalah membangun sistem informasi untuk mengoptimalkan produksi dengan studi kasus di CV.Wiranty Tujuan Untuk megubah sistem pengimputan data manual menjadi data digital. Untuk mengetahui berapa banyak kebutuhan bahan baku yang harus disiapkan atau dipesan sehingga proses produksi bisa berjalan lancar dan memenuhi laju permintaan pelanggan. Tujuan Memberikan kemudahan dalam hal pembuatan laporan yang lebih akurat dan meningkatkan efisiensi waktu. Untuk mengorganisir pemesanan bahan baku agar dapat mangurangi resiko terlambatnya pengerjaan karena kekurangan bahan baku dan penumpukan bahanbaku di gudang Tujuan Untuk meningkatkan keuntungan perusahaan dengan meminimalkan ongkos produksi. - Hak akses Sistem yang akan dibangun memiliki kemampuan dalam mengatur hak akses dimana hanya terdapat dua jenis hak akses yaitu Admin sebagai pemilik hak akses tertinggi dalam sistem ini dipegang oleh pemilik perusahaan dan satu lagi adalah user dalam sistem ini user dibagi menjadi dua bagian ada bagian administrasi dan juga bagian produksi yang memiliki tugas berbeda satu sama lain. - Karakteristik Sistem 1 Sistem informasi ini hanya mengolah data pesanan, supplier, bahan baku, karyawan, pelanggan, barang, dan transaksi. Sistem tidak mengelola keuangan perusahaan - Karakteristik Sistem 2 Sistem ini hanya menangani analisis pemesanan bahanbaku yang dilakukan oleh perusahaan Sistem yang dibangun berbasis web base - Karakteristik Sistem 3 Data base yang digunakan sistem ini adalan MySQL - Metode Unggulan Metode yang akan digunakan untuk mengoptimalkan pemesanan bahanbaku adalah dengan menggunkan pendekatan metode MRP Material Requirment Planning . Sedangkan utuk perhitungan pengadaan bahanbaku akan menggunakan motode EOQ Ecconomic Order Quantity. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur, dimana tools yang digunakan adalah Flowmap dan Entity Relationship Diagram ERD, sedangkan untuk menggambarkan diagram proses mengggunakan Data Flow Diagram DFD. MRP MRP MRP MRP adalah proses perencanaan produksi dan persediaan sistem kontrol yang digunakan untuk mengelola proses produksi. Jadwal Pesanan Terencana yaitu penentuan jumlah kebutuhan material serta waktu pemesanannya untuk masa yang akan datang. Laporan Pengeluaran Pesanan berguna bagi pembeli yang akan digunakan untuk bernegosiasi dengan pemasok, dan berguna juga bagi kepala produksi, yang akan digunakan untuk mengontrol proses produksi. Perubahan terhadap pesanan yang telah direncanakan adalah yang merefleksikan pembatalan pesanan, pengurangan pesanan, pengubahan jumlah pesanan. Laporan Penampilan suatu tampilan yang menunjukkan sejauh mana sistem bekerja, kaitannya dengan kekosongan stock dan ukuran yang lain. Pesanan. Membuat Bill Of Material Komposisi Bahan Penyusun. Inventory Status. Menghitung Lotting dengan Metode EOQ. Pesanan Pesanan Pesanan Pesanan.... Pada bula September 2012 CV.Wiranty mendapat beberapa pesanan barang yaitu sebanyak 150 buah kaos kerah dan training olah raga pada minggu pertama, 48 buah kaos dengan lengan ¾ dengan training olah raga pada minggu ketiga dan 47 buah stelan olah raga dengan lengan panjang dan celanan training. Membuat Membuat Membuat Membuat Bill Of Material Bill Of Material Bill Of Material Bill Of Material Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi Bahan Bahan Bahan Bahan Penyusun Penyusun Penyusun Penyusun. . . . Untuk 150 buah kaos kerah dan training olah raga NO NO NO NO Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku satuan satuan satuan satuan Yang Yang Yang Yang dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan Minimal Minimal Minimal Minimal pemesanan pemesanan pemesanan pemesanan harga harga harga harga 1 1 1 1 Kain Lacoste Biru Meter 75 1 Rp. 50.000 2 2 2 2 Rib Lacoste Biru Meter 22.5 1 Rp.55.000 3 3 3 3 Kain Nike Biru dongker Meter 75 1 Rp. 60.000 4 4 4 4 Film Buah 3 1 Rp. 124.000 5 5 5 5 Tinta putih Ml 2625 500 Rp. 86.000 6 6 6 6 Tinta kuning Ml 3000 500 Rp. 86.000 7 7 7 7 Tinta hitam Ml 6750 500 Rp. 86.000 Membuat Membuat Membuat Membuat Bill Of Material Bill Of Material Bill Of Material Bill Of Material Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi Bahan Bahan Bahan Bahan Penyusun Penyusun Penyusun Penyusun. . . . Komposisi bahan baku penyusun untuk membuat 48 buah stelan olah raga dengan kaos lengan ¾ adalah Barang Barang Barang Barang Bahan baku Bahan baku Bahan baku Bahan baku stelan olah raga dengan kaos stelan olah raga dengan kaos stelan olah raga dengan kaos stelan olah raga dengan kaos lengan ¾ lengan ¾ lengan ¾ lengan ¾ Combet Fanta Rib Combet bunga Nike putih 24 Meter 7 Meter 24 Meter Membuat Membuat Membuat Membuat Bill Of Material Bill Of Material Bill Of Material Bill Of Material Komposisi Komposisi Komposisi Komposisi Bahan Bahan Bahan Bahan Penyusun Penyusun Penyusun Penyusun. . . . Untuk 47 buah setelan olah raga dengan lengan panjang dan celana training Barang Barang Barang Barang Bahan baku Bahan baku Bahan baku Bahan baku kaos kerah kaos kerah kaos kerah kaos kerah dan training dan training dan training dan training olahraga olahraga olahraga olahraga Lacoste pink Rib Lacoste pink Spandex hitam Film Tinta putih Tinta hitam Tinta biru Tinta merah 23.5 Meter 7.99 Meter 23,5 Meter 4 buah 1057 ml 587ml 563 ml 235 ml Inventory Status. Inventory Status. Inventory Status. Inventory Status. No No No No Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku Bahan Baku satuan satuan satuan satuan Yang Yang Yang Yang dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan dibutuhkan Persediaan Persediaan Persediaan Persediaan digudang digudang digudang digudang Minimal Pemesanan Minimal Pemesanan Minimal Pemesanan Minimal Pemesanan Harga Harga Harga Harga 1 1 1 1 Kain Lacoste meter 98,5 meter 5,33 meter Kelipatan 1meter Rp. 50,000 2 2 2 2 Rib Lacoste meter 33,49 meter 6,58 meter Kelipatan 1 meter Rp. 55,000 3 3 3 3 Kain Combet meter 24 meter 9,2 meter Kelipatan 1 meter Rp. 46,000 4 4 4 4 Rib Combet meter 6,9 meter 3 meter Kelipatan 1 meter Rp. 50,000 5 5 5 5 Kain Spandex meter 23,5 meter 1,7 meter Kelipatan 1 meter Rp. 47,000 6 6 6 6 Kain nike meter 99 meter 4,3 meter Kelipatan 1 meter Rp. 60,000 7 7 7 7 Film Buah 7 buah 0 buah 1 Buah Rp. 124,000 8 8 8 8 Tinta hitam ml 3587 ml 90 ml 1 botol 500 ml Rp. 86,000 9 9 9 9 Tinta Putih ml 3682 ml 57 ml 1 botol 500 ml Rp. 86,000 10 10 10 10 Tinta merah ml 235 ml 34 ml 1 botol 500 ml Rp. 86,000 11 11 11 11 Tinta biru ml 563 ml 19 ml 1 botol 500 ml Rp. 86,000 12 12 12 12 Tinta kuning ml 6750 ml 32 ml 1 botol 500 ml Rp. 86,000 Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung Lotting Lotting Lotting Lotting dengan dengan dengan dengan Metode Metode Metode Metode EOQ. EOQ. EOQ. EOQ. Contoh Perhitungan untuk Kain Lacoste Keterangan : D = Kebutuhan Bahan Baku S = Biaya Pesan per Pesan H = Biaya Simpan per hari H = h x C h = biaya penyimpanan, asset perusahaan biaya operasional C = harga barang tiap satuan F = Frekuensi tiap pesanan T = Jarak tiap pesanan OI = OnHand Inventory Persediaan di tangan SR = Scheduled Receipts Jumlah Penerimaan NR = Net Requirement Kebutuhan Bersih Current Inventory = jumlah material yang secara fisik tersedia dalam gudang Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung Lotting Lotting Lotting Lotting dengan dengan dengan dengan Metode Metode Metode Metode EOQ. EOQ. EOQ. EOQ. Contoh Perhitungan untuk Kain Lacoste Diketahui : D = 98,5 Meter C = Rp.50,000 S = Rp.4.500 pesanan h = . . . . = 14,86 pertahun; h = , = 1,24 perbulan h= 1,24 perbulan H = h x C = 1,24 X 50.000 H = Rp.620 Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung Lotting Lotting Lotting Lotting dengan dengan dengan dengan Metode Metode Metode Metode EOQ. EOQ. EOQ. EOQ. Contoh Perhitungan untuk Kain Lacoste Maka jumlah barang yang disarankan untuk dipesan adalah Q = √ . . Q = . , . = 37,81 Meter dikarenakan ada minimal pemesanan maka Q dibulatkan menjadi 38 Meter Q = 38 Meter Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung Lotting Lotting Lotting Lotting dengan dengan dengan dengan Metode Metode Metode Metode EOQ. EOQ. EOQ. EOQ. Contoh Perhitungan untuk Kain Lacoste Frekuensi pemesanan adalah F = F = , = 2,59 dibulatkan menjadi 3 Jarak perpesanan adalah T = T = = 10 Perbandingan Perbandingan Perbandingan Perbandingan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Metode Metode Metode Metode MRP MRP MRP MRP dan dan dan dan Tidak Tidak Tidak Tidak No No No No Nama Nama Nama Nama Bahan Bahan Bahan Bahan Baku Baku Baku Baku Total biaya Total biaya Total biaya Total biaya Tanpa Metode MRP Tanpa Metode MRP Tanpa Metode MRP Tanpa Metode MRP Total biaya Total biaya Total biaya Total biaya Menggunakan Metode Menggunakan Metode Menggunakan Metode Menggunakan Metode MRP MRP MRP MRP Selisih Selisih Selisih Selisih 1 1 1 1 Kain Lacoste Rp. 29.232 Rp. 49.974 Rp. -20.742 2 2 2 2 Rib Lacoste Rp. 64.510 Rp. 26.111 Rp. 38.399 3 3 3 3 Kain Combet Rp. 25.410 Rp. 22.224 Rp. 3.186 4 4 4 4 Rib Combet Rp. 20.666 Rp. 8.282 Rp. 12.384 5 5 5 5 Kain Spendex Rp. 23.394 Rp. 18.428 Rp. 4.966 6 6 6 6 Kain Nike Rp. 34.663 Rp. 21.163 Rp. 13.500 7 7 7 7 Film Rp. 6.000 Rp. 10.611 Rp. -4.611 8 8 8 8 Tinta Hitam Rp. 6.884 Rp. 7.208 Rp. -324 9 9 9 9 Tinta Putih Rp. 5.748 Rp. 6.398 Rp. -650 10 10 10 10 Tinta Merah Rp. 6.564 Rp. 2.639 Rp. 3.925 11 11 11 11 Tinta Biru Rp. 4.927 Rp. 2.970 Rp. 1.957 12 12 12 12 Tinta Kuning Rp. 8.533 Rp. 4.596 Rp. 3.937 Total Rp. 236.531 Rp. 180.604 Rp. 55.927 Menghitung Menghitung Menghitung Menghitung Lotting Lotting Lotting Lotting dengan dengan dengan dengan Metode Metode Metode Metode EOQ. EOQ. EOQ. EOQ. Contoh Perhitungan untuk Kain Lacoste Perkiraan persediaan ditangan adalah: OI = OI = OI = OI = Current Inventory Current Inventory Current Inventory Current Inventory + SR + SR + SR + SR– –– – NR NR NR NR = = = = 5,33 kg + 3X 38 – 98,5 Meter OI = OI = OI = OI = 20,83 Meter Kesimpulan pemesanan dilakukan sebanyak 3 kali pesan dengan jarak tiap pesanan setiap 10 hari banyaknya pemesanan setiap frekuensi adalah sebanyak 38 meter Perkiraan persediaan ditangan sebanyak 58,83 meter. Petugas administrasi bertanggung jawab atas segala proses pemesanan barang, pembelian bahanbaku, data pelanggan, pembayaran pesanan oleh pelanggan dan data supplier. Seorang kepala produksi bertanggung jawab atas segala proses produksi seperti mendesain barang, mengontrol penggunaan bahanbaku, dan pembuatan barang pesanan pelanggan. Pemesanan barang oleh pelanggan dilakukan secara tatap muka langsung. Form pesanan pelanggan dibuat tiga rangkap satu untuk bagian produksi, satu untuk arsip bagian administrasi, dan satu lagi untuk pelanggan. Semua desain pesanan pelanggan akan disimpan menjadi arsip perusahaan. Ukuran all size memiliki ukuran yang sama dengan ukuran M. Pengadaan suatu bahanbaku tidak dipasok oleh satu supplier saja Semua proses bisnis yang terjadi dipercayakan pemilik kepada bagian administrasi dan bagian produksi. Pemilik hanya akan melakukan pengecekan saja. Ukuran all size memiliki ukuran yang sama dengan ukuran M. Pengadaan suatu bahanbaku tidak dipasok oleh satu supplier saja Semua proses bisnis yang terjadi dipercayakan pemilik kepada bagian administrasi dan bagian produksi. Pemilik hanya akan melakukan pengecekan saja. Pembuatan pesanan akan dilakukan sehari setelah hari pemesanan. Batas akhir pemesanan adalah pukul 23.59 pada hari yang sama. Satuan yang digunakan untuk mengukur penggunaan bahanbaku kain adalah meter PERANGKAT PERANGKAT PERANGKAT PERANGKAT SERVER SERVER SERVER SERVER CLIENT CLIENT CLIENT CLIENT Processor Processor Processor Processor Core 2 Duo 2,3 GHz Dual core 1,8 GHz RAM RAM RAM RAM 4 GHz 1 GHz Harddisk Harddisk Harddisk Harddisk 500 Gb 160 Gb Monitor Monitor Monitor Monitor Resolusi 11366 X 768 Resolusi 1280 X 768 VGA VGA VGA VGA 128 Mb Tidak Ada LAN Card LAN Card LAN Card LAN Card 10100Mbps 10100Mbps PERANGKAT LUNAK PERANGKAT LUNAK PERANGKAT LUNAK PERANGKAT LUNAK KETERANGAN KETERANGAN KETERANGAN KETERANGAN Sistem Sistem Sistem Sistem Operasi Operasi Operasi Operasi Windows 7 Ultimate Bahas Bahas Bahas Bahas Pemrograman Pemrograman Pemrograman Pemrograman PHP dan HTML Web Web Web Web Server Server Server Server WAMP 2.0 Database Database Database Database MySQL Server 5 Web Web Web Web Server Server Server Server Google chrome DFD DFD DFD DFD Modeler Modeler Modeler Modeler Visio 2007 Jika data yang dimasukan benar maka sistem secara fungsional akan mengeluarkan keluaran sesuai dengan harapan. Jika data yang dimasukan salah maka sistem akan mengeluarkan pesan kesalahan dan data keluaran tidak akan sesuai dengan harapan. Dengan kata lain bahwa pembangunan Sistem ini bebas kesalahan dan secara fungsional mengeluarkan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan jika data yang dimasukan merupakan data yang benar. Membantu mengatasi kesalahan – kesalahan dalam pencatatan transaksi. Meningkatkan efisiensi waktu. Membantu untuk mempersiapkan pengadaan bahanbaku untuk periode yang akan datang. Cukup mudah digunakan dan juga dipelajari Membantu pendistribusian informasi. Konten sudah cukup memadai untuk proses bisnis ynag berjalan saat ini. Memudahkan pencarian dan pembuatan laporan seluruh proses bisnis yang terjadi. Pendekatan metode MRP yang diterapkan cukup membantu mengoptimalkan proses produksi terlebih dalam pengadaan bahanbaku dan pemecahan detail barang. Membantu bagian administrasi untuk mengurangi kesalahan – kesalahan dalam pencatatan transaksi dan mengurangi resiko kerugian perusahaan akibat rusak atau hilanggnya data. Memudahkan pembuatan laporan seluruh proses bisnis yang terjadi, sehingga pemilik dapat mengontrol seluruh kegiatan produksi dengan mudah. Membantu untuk mempersiapkan pemesanan bahanbaku untuk periode yang akan datang dengan memperhitungkan pemesanan optimal dan frekuensi pemesanan sehingga proses produksi bisa berjalan lancar dengan biaya sekecil mungkin dan mengurangi antrian produksi yang sering terjadi hal ini dibuktikan dengan pengujian kasus pada bab 3 halaman 70 - 72. Sistem Informasi ini cukup mudah digunakan dan juga dipelajari. Hanya pada bagian peramalan produksi membutuhkan proses yang sedikit panjang, data yang dimasukan sangat mempengaruhi hasil akhir peramalan. Membantu pendistribusian informasi. Setiap bagian tidak perlu repot lagi mondar mandir untuk mengambil data sehingga jalannya proses produksi menjadi lebih optimal. Konten sudah cukup memadai untuk proses bisnis yang berjalan saat ini. Perhitungan EOQ hanya alat bantu untuk membuat keputusan tetapi keputusan akhir tetap ada pada bagian terkait. Diharapkan pada pengembangan selanjutnya dapat ditambahkan proses pembayaran baik secara tunai ataupun secara transfer. adanya data penggunaan bahanbaku yang lebih akurat tidak sekedar perkiraan. Perlu dibuatnya sistem backup agar jika terjadi hal yang tidak diinginkan perusahaan tidak kehilangan data. Demo Program Terima Kasih iii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, serta hidayah-Nya sehingga Skripsi dengan judul “Sistem Informasi Untuk Mengptimalkan Proses Produksi Di CV.Wiranty ” dapat terselesaikan dengan baik. Atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi ini hingga selesai, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ayah dan ibu penulis yang telah membesarkan dan mendidik, serta memberikan dukungan moril dan materil kepada penulis. 2. Bapak Irawan Afriayanto, M.T selaku ketua program studi IF UNIKOM 3. Ibu Sri Nurhayati, S.Si., M.T. selaku dosen pembimbing dan penguji 2 yang telah memberikan bimbingan dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Bapak Andri Heryandi, S.T., M.T selaku reviewer dan penguji 1 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Riani Lubis, S.T., M.T selaku penguji 3 yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini. 6. Ibu Rani Susanto, S.kom selaku dosen wali dimana tempat bertanya dan bernaung. 7. Rekan-rekan di program studi IF UNIKOM, khususnya IF-11 2008 yang telah banyak membantu penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna, baik dari segi materi maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan dalam penyempurnaan skripsi ini. Terakhir penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan hal yang bermanfaat dan menambah wawasan bagi pembaca dan khususnya bagi penulis juga. Bandung, Februari 2013 Penulis, 35

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem systems analysis dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya Nugroho, 2004.

3.1.1 Analisis Masalah

Mengidentifikasi mengenal masalah merupakan langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisis sistem. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Masalah inilah yang menyebabkan sasaran dari sistem tidak dapat dicapai. Oleh karena itu langkah pertama yang harus dilakukan pada tahap ini adalah mengidentifikasi terlebih dahulu masalah- masalah yang terjadi identify. Dari hasil penelitian yang telah dilakuakan msalah yang telah diidentifikasikan adalah: 1. Kesulitan mengontrol stok barang 2. Kesulitan menentukan waktu yang tepat kapan barang sebaiknya diorder. 3. Pengolahan data masih dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi 4. Pada proses pengelolaan dan pendistribusian data pesanan dalam pengerjaanya masih belum optimal dikarenakan untuk media penyimpanan datanya belum terstruktur dengan baik. 5. Dalam pencarian dan pengecekan data pesanan umumnya memakan waktu yang lama, sehingga dapat mempengaruhi kinerja menjadi lebih lambat dan informasi yang dihasilkan tidak akurat.

3.1.2 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis prosedur pada sistem yang sedang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui. Prosedur yang sedang berjalan diperusahaan terdapat 2 prosedur diantaranya: prosedur pemesanan barang oleh pelanggan, prosedur pemesanan bahan baku.

3.1.2.1 Proses Pemesanan Oleh Pelanggan

1. Pelanggan memesan barang Kaos, Training, Jaket, Kmeja, dll. 2. Bagian administrasi melakukan pengecekan pesanan dan desain. 3. Jika pelanggan belum memiliki desain maka bagian administrasi akan memeberikan contoh desain yang dimiliki. 4. Pelanggan mengecek desain yang diberikan. 5. Jika pelangan tidak suka dengan desain yang diberikan maka bagian produksi akan membuat desain baru sesuai dengan keinginan pelanggan. 6. Jika pelanggan suka maka proses produksi dapat dilanjutkan. 7. Jika tetap tidak suka maka bagian produksi akan membuat desain yang lain 8. Jika pelanggan sudah memiliki desain sendri maka bagian produksi akan menganalisis desain pesanan pelanggan. 9. Jika ada kendala dalam desain yang diinginkan pelangan maka bagian administrasi akan memeberikan solusi untuk pesanana pelanggan. 10. Pelanggan membuat keputusan pesanan. 11. Jika keputusan pelanggan membatalkan pesanan maka proses pemesanan selesai. 12. Jika pelanggan setuju dengan solusi yang diberikan maka proses produksi dapat dilanjutkan. 13. Bagian administrasi membuat nota pesanan dan lembar instruksi kerja masing – masing dua rangkap satu buah untuk dijadikan arsip. 14. Lembar instruksi kerja diberikan kepada bagian produksi. 15. Nota pesanan diberikan kepada pelanggan. 16. Nota pesanan diberikan kepada pelanggan. Gambar 3.1 Flowmap pemesanan oleh pelanggan

3.1.2.2 Proses Pembelian Bahanbaku Oleh CV.Wiranty

1. Bagian administrasi memberikan lembar instruksi kerja kepada bagian produksi. 2. Bagian produksi mengecek ketersediaan bahan baku yang ada di gudang. 3. Jika bahan baku tidak tersedia bagian produksi membuat laporan bahanbaku. 4. Bagian poduksi mengirim laporan bahan baku kebagian administrasi. 5. Bagian administrasi mencari supplier yang ada dalam arsip supplier. 6. Setelah ditemukan bagian administrasi melakukan pemesanan bahan baku baik melalui telpon, SMS, atau dating langsung ketempat supplier. 7. Bagian produksi membuat catatan pesanan sebanyak dua rangkap dan satu untuk dijadikan arsip dan satu lagi dikirim kepada supplier 8. Supplier menerima catatan pesanan 9. Supplier membuat nota pembayaran. 10. Suplier mengirim pesanan bahan baku dan nota pembayaran. 11. Bagian administrasi menerima nota pembayaran dan membuat laporan keuangan untuk dijadikan asip. 12. Jika kiriman bahan baku sudah sesuai maka bagian produksi akan memulai produksi barang pesanan pelangaan. Gambar 3.2 Flowmap pembelian bahanbaku oleh CV.Wiranty

3.1.3 Analisis Aturan Bisnis

Analisis aturan bisnis berisikan analisis aturan-aturan yang berlaku pada sistem yang sedang berjalan. Analisis Aturan Bisnis dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

3.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis Berdasarkan Fakta

Dibawah ini adalah aturan – aturan bisnis yang berlaku di CV.Wiranty 1. Petugas administrasi bertanggung jawab atas segala proses pemesanan barang, pembelian bahanbaku, data pelanggan, pembayaran pesanan oleh pelanggan dan data supplier. 2. Seorang kepala produksi bertanggung jawab atas segala proses produksi seperti mendesain barang, mengontrol penggunaan bahanbaku, dan pembuatan barang pesanan pelanggan. 3. Pemesanan barang oleh pelanggan dilakukan secara tatap muka langsung. 4. Form pesanan pelanggan dibuat tiga rangkap satu untuk bagian produksi, satu untuk arsip bagian administrasi, dan satu lagi untuk pelanggan. 5. Semua desain pesanan pelanggan akan disimpan menjadi arsip perusahaan. 6. Ukuran all size memiliki ukuran yang sama dengan ukuran M. 7. Pengadaan suatu bahanbaku tidak dipasok oleh satu supplier saja 8. Semua proses bisnis yang terjadi dipercayakan pemilik kepada bagian administrasi dan bagian produksi. Pemilik hanya akan melakukan pengecekan saja. 9. Pembelian bahanbaku akan dilakukan pada hari berikutnya batas akhir pencatatan detail pembelian adalah pukul 23.59 pada hari yang sama. 10. Pembuatan pesanan akan dilakukan sehari setelah hari pemesanan. Batas akhir pemesanan adalah pukul 23.59 pada hari yang sama. 11. Satuan yang digunakan untuk mengukur penggunaan bahanbaku kain adalah meter

3.1.3.2 Analisis Bisnis Berdasarkan Kebutuhan

Dibawah ini merupakan aturan bisnis berdasarkan kebutuhan. 1. Hak akses dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian administrasi yang mengelola data pesanan, pembelian, bahanbaku, pelanggan, dan supplier. Bagian produksi yang mengelola data barang, penggunaan bahanbaku. Dan pemilik yang memiliki akses untuk mengontrol semua kegiatan bisnis yang terjadi, dan menambahkan hak akses untuk bagian administrasi dan bagian produksi. 2. Bagian produksi dapat melakukan perhitunga EOQ berdasarkan pengguanaan bahanbaku yang terjadi selama beberapa waktu.

3.1.3.3 Kesimpulan Aturan Bisnis

Dari aturan bisnis berdasarkan fakta dan kebutuhan maka dapat disimpulkan bahwa beberapa aturan yang ada sudah cukup untuk menjadi dasar pembuatan Sistem Informasi Untuk Mengoptimalkan Proses Produksi Di CV.Wiranty.

3.1.4 Spesifikasi Perangkat Lunak

Spefikasi kebutuhan perangkat lunak berisikan deskripsi dari kebutuhan perangkat lunak yang akan dibangun, baik kebutuhan fungsional maupun kebutuhan non fungsional. Dibawah ini adalah Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak di CV.Wiranty. Table 3.1 Spesifikasi Perangkat Lunak No Kode Deskripsi Kebutuhan 1 SKPL-F-01 Mengolah Data Bahanbaku, jenisbahanbaku, supplier, pelanggan Tambah, Edit, Hapus, Cari 2 SKPL-F-02 Mengelola Data Pesanan, Pembelian Bahanbaku, dan retur pembelian.Tambah, Edit, Cari 3 SKPL-F-03 Mengelola Data Barang Tambah, Edit, Hapus, Cari 4 SKPL-F-04 Menampilkan laporan, Pembelian, Pesanan, dan penggunaan bahanbaku. 5 SKPL-F-05 Melakukan perhitungan EOQ untuk pengadaan bahanbaku 6 SKPL-F-06 Melakuakan login berdasarkan hakskses

3.1.5 Analisis Pengkodean

Pengkodean digunakan untuk mengklasifikasikan data, memasukkan data ke dalam arsip dan untuk mengetahui informasi yang diperlukan, sehingga dapat lebih efektif dan efisien dalam mengolah data. Kode yang digunakan di sebagai berikut : CV. Wiranty saat ini adalah sebagai berikut : 1. Kode Pelanggan Kode pelanggan adalah kode atau nomor yang menyatakan nomor urut yang didalamnya terdapat kode nomor urut pelanggan. Kode pelanggan terdiri dari 4 digit angka dengan format sebagai berikut: 9999 Contoh: 4337, Menyatakan kode pelanggan 4337 untuk pelanggan Jordy 2. Kode Supplier Kode Supplier adalah kode atau nomor yang menyatakan nomor urut yang didalamnya terdapat kode supplier. Kode supplier terdiri dari 4 digit angka. Dengan format sebagai berikut : 9999 Contoh: 1245, Menyatakan kode supplier 1245 untuk supplier Penta Tex 3. Kode Bahanbaku Kode bahanbaku adalah kode yang didalamnya terdapat kode bahanbaku, dan kode warna yang sudah ditetapkan oleh pemasok. Menunjukan kode pelanggan sesuai dengan no mor urut supplier Menunjukan kode pelanggan sesuai dengan no mor urut pelanggan Kode bahanbaku terdiri dari 4 digit hurup dan 3 digit angka dengan format sebagai berikut : XXXX 999 Contoh: blus001, Menyatakan kode bahanbaku blus001 untuk bahanbaku kain blus berwarna putih. 4. Kode Barang Kode barang adalah kode yang didalamnya terdapat kode jenis barang. Kode barang terdiri dari 4 digit huruf dan 3 digit angka dengan format sebagai berikut : XXXX 999 Contoh: swtr002, Menyatakan kode barang swtr002 untuk barang sweater berwarna hitam 5. Kode EOQ Kode EOQ adalah kode atau nomor yang didalamnya terdapat nomor EOQ. Kode EOQ terdiri dari 4 digit angaka dengan format sebagai berikut : 9999 Contoh : 0002, Menyatakan kode eoq 0002 untuk bahanbaku btry002. 6. Kode Pesanan Kode Pesanan adalah kode atau nomor yang didalamnya terdapat nomor pesanan. Kode pesanan terdiri dari 9 digit angka dengan format sebagai berikut : Menunjukan nomor urut warna Menunjukan kode bahanbaku Menunjukan nomor urut warna Menunjukan kode Barang Menunjukan kode EOQ sesuai dengan no mor urut EOQ 999999999 Contoh : 000000020, Menyatakan kode pesanan 000000020 untuk pesanan atas nama jordy. 7. Kode pembelian bahan baku kode pembelian bahan baku adalah kode atau nomor yang didalamnya terdapat nomor pembelian bahan baku. Kode pembelian terdiri dari 6 digit angka dengan format sebagai berikut : 999999 Contoh : 000001, Menyatakan kode pembelian bahanbaku untuk pembelian bahanbaku dengan supplier Penta Tex. 8. Nomor Induk Karyawan Nomor Induk Karyawan adalah kode atau nomor yang menyatakan nomor urut yang didalamnya terdapat nomor induk karyawan. Nomor Induk Karyawan terdiri dari 8 digit angka dengan format sebagai berikut : 99999999 Contoh: 12345002, Menyatakan Nomor Induk Karyawan untuk Nomor Induk Karyawan yang bernama Aceng. 9. Kode Jenis Bahanbaku Kode jenis bahanbaku adalah kode atau nomor yang menyatakan nomor urut yang didalamnya terdapat kode jenis bahanbaku. Menunjukan kode pesanan sesuai dengan nomor urut pesanaan Menunjukan kode pelanggan sesuai dengan no mor urut pembelian Menunjukan Nomor Induk Karyawan Kode jenis bahanbaku terdiri dari 3 digit angka dengan format sebagai berikut: 999 Contoh: 001, Menyatakan kode jenis bahanbaku untuk kode jenis bahanbaku dengan jenis kain. 10. Kode Jenis Barang Kode jenis bahanbaku adalah kode atau nomor yang menyatakan nomor urut yang didalamnya terdapat kode jenis bahanbaku. Kode jenis bahanbaku terdiri dari 3 digit angka dengan format sebagai berikut: 999 Contoh: 001, Menyatakan kode jenis barang untuk kodejenis barang dengan jenis baju.

3.1.6 Analisis Metode MRP

Sebelum menggunakan metode MRP ada baiknya untuk meninjau syarat dan asumsi MRP apa sudah sudah terpenuhi semua atau belum. Jika syarat dan asumsi sudah terpenuhi maka langkah selanjutnya adalah menyiapkan inputan yang dibutuhkan : A. Orders Pesanan-pesanan B. Jadwal Induk Produksi Master Production ScheduleMPS C. Inventory StatusRecord FilesItem Master D. Requirement catatan kebutuhan E. Bill of Material BOM Menunjukan kode jenis bahanbaku Menunjukan kode jenis bahanbaku Karena sistem kerja CV.Wiranty adalah make to order yaitu membuat barang sesuai dengan pesanan maka penjadwalan tidak bisa dibuat diawal tetapi LT Lead Time tetap bisa dibuat. Lead time yang dimaksud disini adalah lamanya pengadaan pembuatan barang dari saat mulai memesan bahanbaku sampai barang berada digudang dan siap untuk diserahkan kepada pelanggan. Metode MRP akan digunakan sebagai alat bantu untuk memprediksi pemesanan barang dalam satu periode. Didalam metode MRP nilai-nilai yang akan diprediksi yaitu kuantitas bahanbaku yang akan dipesan dalam satu kali pemesanan, jumlah frekuensi pemesanan dalam satu periode, prediksi total biaya yang akan dikeluarkan perusahaan dalam satu kali periode pemesanan, proyeksi persediaan barang ditangan untuk periode yang akan datang, total biaya penyimpanan bahanbaku yang harus dikeluarkan selama satu periode. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh kasus berikut ini. Pada bulan September 2012 CV.Wiranty mendapat beberapa pesanan barang yaitu sebanyak 150 buah kaos kerah dan training olah raga pada minggu pertama, 48 buah kaos dengan lengan ¾ dengan training olah raga pada minggu ketiga dan 47 buah stelan olah raga dengan lengan panjang dan celanan training. Berdasarkan hasil wawancara yang didapatkan dengan pemilik CV.Wiranty saat ini CV.Wiranty memiliki asset kurang lebih sebesar Rp.286.000.000 dan biaya perawatan, operasional, dan penyimpanan Rp.19.250.000 pertahun. Dalam kasus ini akan dicari biaya total pesan, persediaan dan total kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan.

3.1.6.1 Jadwal Induk Produksi MPS Pada Bulan September

Karena sistem kerja CV.Wiranty adalah make to order yaitu membuat barang sesuai dengan pesanan maka penjadwalan tidak bisa dibuat tetapi LT Lead Time tetap bisa dibuat sesuai dengan pemesanan yang telah lalu. 1. Untuk minggu pertama CV.Wiranty membuat kaos kerah dan training olah raga sebanyak 150 buah berikut LTnya Gambar 3.3 Lead Time minggu pertama 2. Untuk minggu ketiga CV.Wiranty membuat kaos kerah dengan lengan ¾ dan training olah raga sebanyak 48 buah berikut LTnya Gambar 3.4 Lead time minggu ketiga 3. Untuk minggu Keempat CV.Wiranty membuat kaos kerah dengan lengan panjang dan training olah raga sebanyak 47 buah berikut LTnya Gambar 3.5 Lead time minggu keempat

3.1.6.2 Komposisi Bahan Penyusun Barang

Komposisi bahan penyusun barang adalah perincian dari bahanbaku yang digunakan dan banyak penggunaannya untuk setiap bahanbaku untuk membuat suatu barang. Komposisi bahanbaku untuk setiap pesanan yang diterima oleh CV.Wiranty selama bulan september adalah : 1. Komposisi bahan baku penyusun untuk membuat 150 buah kaos kerah dan training olahraga Table 3.2 Bahanbaku penyusun pesanan pada minggu pertama Barang Bahan baku kaos kerah dan training olahraga Lacoste biru Rib Lacoste Biru Nike putih Film Tinta putih Tinta hitam Tinta kuning 75 Meter 25.5 Meter 75 Meter 3 buah 2625 ml 3000 ml 6750 ml 2. Komposisi bahan baku penyusun untuk membuat 48 buah stelan olah raga dengan kaos lengan ¾