Analisis Statistik Trophic structure and population biology of fishes in Semak Daun Island, Kepulauan Seribu
Tabel 5 Jumlah individu dan kepadatan ikan berdasarkan kebiasaan makanan di Pulau Semak Daun
No. Kebiasaan makanan Jumlah individu
Kepadatan ind.m
-2
1. Herbivor
354 0,708
2. Omnivor
1720 3,440
3. Karnivor
507 1,014
4. Plankton feeder
385 0,770
blm diketahui 29
0,058 Jumlah
2995 5,990
Sumber: diolah dari Siregar et al.2008
Dominasi kepadatan ikan menurut kategori kebiasaan makanannya tidak berbeda berdasarkan kondisi terumbu karang Tabel 6. Pada kondisi terumbu
karang sangat baik, sedang dan sangat buruk, seluruhnya didominasi oleh jenis ikan omnivor. Namun bila diperhatikan kepadatan ikan setiap kategori kebiasaan
makanan terlihat bahwa kepadatan ikan herbivor dan omnivor lebih banyak dijumpai pada lokasi dengan kondisi karang sedang luas penutupan karang hidup
31 – 50, sedangkan kepadatan ikan karnivor lebih banyak di lokasi dengan
kondisi terumbu karang sangat baik luas penutupan karang hidup 76 – 100.
Vincent et al. 2011 menyatakan adanya hubungan yang nyata antara kelimpahan ikan herbivor dengan kondisi tutupan karang, yaitu kelimpahan
herbivor secara keseluruhan meningkat seiring dengan peningkatan tutupan karang keras. Di lain pihak, Sandin et al. 2008 menyatakan bahwa tidak ada
hubungan yang jelas antara kebiasaan makanan ikan dengan kondisi tutupan karang hidup, namun terdapat korelasi positif antara tutupan makroalga dengan
biomasa ikan herbivor. Berdasarkan kedua hasil penelitian tersebut, diduga tingginya kepadatan ikan pada kondisi terumbu karang sedang disebabkan adanya
tutupan makroalga sehingga meningkatkan kepadatan ikan herbivor dan omnivor di lokasi penelitian pada kondisi terumbu karang sedang.
Tabel 6 Komposisi jenis ikan berdasarkan kebiasaan makanan pada masing- masing kondisi terumbu karang
Kondisi terumbu
karang Keterangan
Kebiasaan makan Total
Herbivor Karnivor
Omnivor Plankton
feeder belum
diketahui Sangat
baik Jumlah
individu 17
42 106
36 2
203 Kepadatan
ind.m
-2
0,034 0,084
0,212 0,072
0,004 0,406
Komposisi jumlah
8,37 20,69
52,22 17,73
0,99
Baik Jumlah ind.
45 68
374 178
9 674
Kepadatan ind.m
-2
0,090 0,136
0,748 0,356
0,018 1,348
Komposisi jumlah
6,68 10,09
55,49 26,41
1,34
Sedang Jumlah ind.
267 340
1066 94
64 1831
Kepadatan ind.m
-2
0,534 0,680
2,132 0,188
0,128 3,662
Komposisi jumlah
14,58 18,57
58,22 5,13
3,50 Sangat
buruk Jumlah ind.
25 57
174 30
1 287
Kepadatan ind.m
-2
0,050 0,114
0,348 0,060
0,002 0,574
Komposisi jumlah
8,71 19,86
60,63 10,45
0,35
Sumber: diolah dari Siregar et al. 2008
Pengolahan data terhadap hasil penelitian Siregar et al. 2008 memperlihatkan bahwa ikan herbivor yang mendominasi komunitas ikan pada
kondisi terumbu karang sangat baik, kondisi terumbu karang baik dan kondisi terumbu karang sedang adalah Pomacentrus moluccensis famili Pomacentridae,
sedangkan pada kondisi karang sangat buruk sebagai ikan herbivor dominan adalah Chlorourus sordidus famili Scaridae. Ikan omnivor dominan pada
kondisi terumbu karang sangat baik, kondisi terumbu karang baik dan kondisi terumbu karang sedang juga sama, yaitu Pomacentrus alexanderae famili
Pomacentridae. Pada kondisi terumbu karang sangat buruk, Amblyglyphidodon curacao dan Chromis atripectoralis famili Pomacentridae merupakan ikan
omnivor dominan pada habitat dengan kondisi karang tersebut. Hal ini mendukung hasil penelitian ini bahwa tingginya biomasa species Chlorourus
sordidus merupakan suatu indikasi bahwa pada ekosistem terumbu karang di Pulau Semak Daun telah terjadi pertumbuhan makroalga.