Faktor Internal Faktor Eksternal

2.1.2.5 Tahap Prestasi Tinggi

Tahap ini merupakan bagian yang terakhir dari seluruh proses program latihan. Tujuan pada tahap ini adalah kemampuan atlet untuk mengikuti kejuaraan nasional dan internasional serta mencatatkan prestasi terbaik. Sasaran latihan pada tahap ini adalah prestasi tinggi Ria Lumintuarso 2013:50.

2.1.3 Faktor Pendukung Prestasi

Usaha mencapai prestasi merupakan usaha yang multikomplek yang melibatkan banyak faktor baik internal maupun eksternal, kualitas latihan merupakan penopang utama tercapainya prestrasi olahraga, sedangkan kualitas lataihan itu sendiri ditopang oleh faktor internal yakni kemampuan atlet bakat dan motivasi serta faktor eksternal Djoko Petik Irianto, 2002:8.

2.1.3.1 Faktor Internal

Faktor Internal merupakan pendukung utama tercapainya prestasi atlet, sebab faktor ini memberikan dorongan yang lebih stabil dan kuat yang muncul dari dalam diri atlet itu sendiri, yang meliputi : 1 Bakat: Kemampuan dasar seseorang untuk belajar dalam tempo yang relatif pendek dibandingkan orang lain, namun hasilnya justru lebih baik. Bakat merupakan potensi yang dimiliki oleh seseorang sebagai bawaan sejak lahir, dan merupakan variabel kondisional yang memungkinkan seorang atlet mencapai prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu Rubianto Hadi, 2007:9. 2 Motivasi : Suatu kekuatan atau tenaga pendorong untuk melakukan suatu hal atau menampilkan suatu perilaku tertentu pada manusia baik secara intrinsik maupun ekstrinsik Singgih D. Gunarsa 2008:47. Motivasi intrinsik berfungsi karena adanya dorongan-dorongan yang berasal dari dalam diri individu sendiri. Orang dengan motivasi intrinsik biasanya tekun dalam memperdalam ilmu, sebagaimana juga atlet dengan motivasi ekstrinsik biasanya mereka memperlihatkan dedekasi yang tinggi terhadap latihan-latihan. Dalam dunia olahraga motivasi intrinsik sering pula di sebut competence motivation karena atlet dengan motivasi intrinsik biasanya sangat bergairah untuk meningkatkan kompetensinya dalam usaha mencapai kesem- purnaan. Motivasi ekstrinsik berfungsi karena adanya rangsangan dari luar diri seseorang. Dalam dunia olahraga motivasi ekstrinsik sering pula competitive motivation, karena dorongan untuk bersaing dan untuk menang memegang peranan yang lebih besar daripada rasa kepuasan karena telah berprestasi dengan baik Harsono, 1988:250-252.

2.1.3.2 Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan penguat yang berpengaruh terhadap kualitas latihan yang selanjutnya akan mempengaruhi prestasi. Faktor tersebut meliputi: 1 Pelatih Pelatih adalah seorang profesional yang tugasnya membantu olahragawan dan tim dalam memperbaiki penampilan olahraga. Pelatih juga sebagai subjek yang dominan mempengaruhi pembinaan atlet secara langsung. Standarisasi pelatih diperlukan untuk menciptakan sistem pembinaan yang objektif serta terukur. Akan tetapi, pelatih tidak dapat mengoptimalkan potensinya tanpa dukungan organisasi yang baik Russel R. Pate 1993:5. Suatu cabang olahraga untuk mendapatkan olahraga yang maksimal tidak lepas dari peranan seorang pelatih, dimana tugas dari seorang pelatih tidak hanya membina atau melatih pemain dalam berlatih akan tetapi lebih dari itu seorang pelatih harus mengetahui karakteristik atau kejiwaan seorang pemain atau atlet yang dibinanya. Pelatih harus dapat bertindak tegas dan tepat. 2 Fasilitas Untuk menunjang prestasi diperlukan dukungan fasilitas baik fisik maupun non fisik. Fasilitas fisik antara lain : peralatan, dana, teknologi. Fasilitas non fisik meliputi : perhatian, motivasi dan suasana yang kondusif di dalam tim. 3 Hasil riset Temuan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan metodelogi penelitian. Untuk itu pelatih maupun atlet dituntut memililki kemampuan untuk mengetahui hasil-hasil riset dalam proses melatih yang dapat ditemukan pada buku-buku, jurnal maupun internet.Dengan mengetahui hasil-hasil riset diharapkan pelatih maupun atlet dapat menambah pengetahuan dan wawasan terhadap olahraga yang digeluti. 4 Pertandingan Pertandingan atau kompetisi merupakan muara dari pembinaan prestasi, dengan adanya kompetisi yang baik dapat dipergunakan sebagai sarana mengevaluasi hasil latihan serta meningkatkan kematangan bertanding atletnya.

2.1.4 Sistem Pelatihan

Bentuk perkembangan dari sistem latihan harus dapat dibuat model latihan untuk jangka panjang yang diterapkan semua pelatih. Sistem latihan adalah proses yang sistematis dari berlatih atau bekerja, yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian bertambah jumlah beban latihan pekerjaannya. Sistem pelatihan ada 2 aspek yang harus diperhatikan, yaitu tujuan latihan dan tenaga pelatih.

2.1.4.1 Tujuan Latihan