PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PERBAIKAN NEKROSIS SEL HATI TIKUS PUTIH (Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DI INDUKSI CCl4

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sejak lama manusia menggunakan tumbuhan dan bahan alami lain sebagai
obat untuk mengurangi rasa sakit, menyembuhkan, dan mencegah penyakit
tertentu. Catatan sejarah menyebutkan bahwa fito terapi atau terapi menggunakan
tumbuhan telah dikenal masyarakat sejak masa sebelum masehi. Hingga saat ini
penggunaan tumbuhan atau bahan alam sebagai obat tersebut dikenal dengan
sebutan obat tradisional (Depkes, 2005).
Obat tradisional kembali populer dipilih sebagai obat untuk menyembuhkan
berbagai penyakit karena disamping harganya terjangkau, tanpa efek samping
juga khasiatnya cukup menjanjikan (Muktiningsih dkk, 2001). Salah satu tanaman
obat tersebut adalah aloe vera atau lazim disebut lidah buaya. Adapun efek
farmakologis lidah buaya diantaranya adalah pencahar, memperbaiki pankreas,
anti inflamasi, dan antioksidan (Sudarsono, 2002).
Lidah buaya (Aloe vera) merupakan tanaman yang berasal dari kawasan
Afrika dan dikenal lama memiliki khasiat pengobatan antara lain secara empiris
dapat mengurangi inflamasi (peradangan) pada jaringan (Depkes, 2007). Lidah
buaya mengandung flavonoid yang dapat mempengaruhi terbentuknya senyawa
oksigen reaktif baru sehingga mempercepat terjadi perbaikan nekrosis sel hati

akibat radikal bebas (Pierre, 1995).
Kerusakan hati yang terjadi dapat meliputi kerusakan struktur maupun
gangguan fungsi hati. Saat ini lebih dari 900 macam obat, toksin, dan bahan kimia

1

2

dilaporkan menyebabkan kerusakan hati. Data di Amerika pada tahun 2008
tercatat bahwa angka kejadian kerusakan hati akibat bahan kimia adalah 10% dari
seluruh kasus hepatitis pada dewasa dibawah umur 50 tahun, 40% dari seluruh
kasus hepatitis pada orang dewasa berumur diatas 50 tahun dan 25% dari seluruh
kasus fulminant liver failure (Melisa, 2008). Selain itu, data di Indonesia 2008
menunjukan terdapat 200 kasus acute liver failure tiap tahun dan 50% disebabkan
obat dan bahan kimia, dimana 2-5% kasus dari pasien dengan jaundice dan kirakira 10% dari semua kasus menunjukkan hepatitis akut (Nilesh, 2008).
Bahan kimia yang masuk dalam tubuh manusia menimbulkan kerusakan sel
hati, melalui aktivitas radikal bebas. Radikal bebas sendiri, secara alami penting
dalam biologi tubuh seperti imunitas, radang, pertumbuhan, dan perbaikan tetapi
radikal bebas juga mempunyai efek negatif ketika radikal bebas merusak protein,
lemak, dan asam nukleat (Suryohudoyo, 2000).

Untuk memperbaiki kerusakan hati yang ditimbulkan oleh zat toksik,
sejumlah penelitian telah dikembangkan. Salah satu bahan alami yang memiliki
khasiat pengobatan adalah lidah buaya. Penelitian oleh Sudheer et al, 2011 yang
terbukti dapat menurunkan kadar SGOT, SGPT dan SALP. Secara signifikan
dengan pemberian dosis lidah buaya sebesar 100 mg/kg BB tikus/hari dengan 1,3
ml/kg BB CCl4 selama 14 hari.
Dari data diatas maka peneliti ingin mengetahui pengaruh pemberian jus
daun lidah buaya (Aloe vera) terhadap nekrosis pada sel hati tikus (Rattus
Novergicus Strain Wistar) yang di induksi CCl4.

3

1.2 Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian jus lidah buaya (Aloe vera) terhadap perbaikan
nekrosis sel hati tikus putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi
CCl4?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan adanya pengaruh pemberian jus daun lidah buaya (Aloe
vera) terhadap perbaikan nekrosis sel hati tikus putih (Rattus Novergicus

Strain Wistar) yang diinduksi CCl4.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui dosis optimum jus daun lidah buaya (Aloe vera) terhadap
perbaikan nekrosis sel hati tikus putih (Rattus Novergicus Strain
Wistar) yang diinduksi CCl4.
2. Mengetahui hubungan dosis jus daun lidah buaya (Aloe vera) terhadap
perbaikan nekrosis sel hati tikus putih (Rattus Novergicus Strain
Wistar) yang diinduksi CCl4.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Praktis
Memberikan informasi tentang manfaat jus daun lidah buaya sebagai
alternatif pengobatan nekrosis hati.
1.4.2 Manfaat Klinis
Menambah khasanah ilmu pengetahuan tentang manfaat tanaman obat
tradisional dalam hal ini lidah buaya dan dapat dijadikan sebagai dasar
pengembangan penelitian lebih lanjut.

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN LIDAH BUAYA

(Aloe vera) TERHADAP PERBAIKAN NEKROSIS SEL HATI TIKUS PUTIH
(Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DI INDUKSI CCl4

Oleh:
RINDHA DWI SIHANTO
08020093

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN JUS DAUN LIDAH BUAYA
(Aloe vera) TERHADAP PERBAIKAN NEKROSIS SEL HATI TIKUS PUTIH
(Rattus Novergicus Strain Wistar) YANG DI INDUKSI CCl4

KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
RINDHA DWI SIHANTO
08020093

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
ii

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang


Tanggal: 9 November 2011

Pembimbing I

dr. Isbandiyah, Sp.PD
Pembimbing II

dr. M. Aleq Sander, M. Kes. Sp.B, FINACS

Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes
iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Rindha Dwi Sihanto ini telah diuji dan dipertahankan di
depan Tim Penguji pada tanggal 9 November 2011


Tim Penguji

dr. Isbandiyah, Sp.PD

Ketua

dr. M. Aleq Sander, M. Kes. Sp.B, FINACS

Anggota

dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL

Anggota

iv

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Alhamdulillahirrabil’alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberi petunjuk dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya
tulis akhir dengan judul “Pengaruh pemberian jus daun lidah buaya (Aloe vera)
terhadap perbaikan nekrosis sel hati tikus putih (Rattus Novergicus Strain Wistar)
yang di induksi CCl4”. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan pada junjungan
Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman
gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama Islam.
Pada penulisan karya tulis akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
3. dr. Fathiyah Safitri, M. Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, SpKJ. selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

v


5. dr. Isbandiyah, Sp.PD, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu serta banyak memberikan masukan dan dukungan demi
kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.
6. dr. M. Aleq Sander, M. Kes. Sp.B, FINACS, selaku dosen pembimbing II
yang telah meluangkan waktu serta banyak memberikan masukan dan
dukungan demi kesempurnaan penelitian ini sehingga tugas akhir ini dapat
terselesaikan.
7. dr. Nanang Mardiraharjo, Sp. THT-KL, selaku dosen penguji tugas akhir
yang telah memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan
penelitian ini.
8. dr. Indra Setiawan, Sp. THT, selaku dosen penguji proposal yang telah
memberi tambahan ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang telah membantu dalam meyelesaikan karya tulis akhir
ini, penulis ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang membangun,
serta penulis mengharapkan agar karya tulis akhir ini dapat berguna serta
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr.wb


Malang, November 2011

Penulis

vi

ABSTRAK

Dwi Sihanto, Rindha. 2011. Pengaruh Pemberian Jus Daun Lidah Buaya (Aloe
Vera) terhadap Perbaikan Nekrosis pada Sel Hati Tikus (Rattus Novergicus
Strain Wistar) yang di Induksi CCl4. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Isbandiyah. (2) M.
Aleq Sander.
Latar Belakang: Hati dapat mengalami kerusakan struktur maupun gangguan
fungsi hati. CCl4 merupakan bahan kimia yang dapat menyebabkan acute
hepatocelluler injury melalui mekanisme peroksidasi lipid akibat dari CCl3-. Salah
satu indikator kerusakan hati adalah nekrosis hati. Sedangkan jus daun lidah
buaya (Aloe vera) diketahui memiliki kandungan flavonoid yang berperan pada
membran sel hepatosit dengan menangkap ion-ion berlebih Na+, K+, Fe2+,dan

Cu2+ yang dapat mempengaruhi terbentuknya peningkatan senyawa oksigen
reaktif baru sehingga mempercepat terjadi perbaikan nekrosis sel hati.
Tujuan: Membuktikan adanya pengaruh pemberian jus daun lidah buaya (Aloe
vera) terhadap perbaikan nekrosis sel hati tikus (Rattus Novergicus Strain Wistar)
yang diinduksi CCl4.
Metode: Menggunakan eksperimental murni, dengan rancangan
postest
controlled group design. Sampel penelitian dibagi menjadi 5 kelompok.
Kelompok I (kontrol negatif), kelompok II (kontrol positif) diberi CCl4 0,325
ml/ekor secara subcutan selama 3x sehari selama 3 hari, dan tiga kelompok
lainnya diberikan jus daun lidah buaya peroral dengan dosis: 0,5; 1; 2
ml/ekor/hari selama 14 hari dengan 5 kali ulangan. Dianalisis dengan oneway
ANOVA, uji korelasi dan uji regresi.
Hasil penelitian dan diskusi: Hasil analisis perbaikan nekrosis sel hati tikus (r =
0,895) (r2 = 0,801), artinya kenaikan dosis seduhan menyebabkan peningkatan
perbaikan nekrosis sel hati tikus. Pengaruh seduhan daun lidah buaya bermakna
memperbaiki nekrosis sel hati tikus (oneway ANOVA p-value < 0,05, uji korelasi
(sig = 0,000), uji regresi linier (α < 0,05) artinya ada hubungan antara dosis jus
daun lidah buaya terhadap perbaikan nekrosis hati sel tikus.
Kesimpulan: Jus daun lidah buaya (Aloe vera) dapat memperbaiki nekrosis sel hati
tikus (Rattus Novergicus Strain Wistar) yang diinduksi CCl4.

Kata kunci: Daun lidah buaya, Nekrosis hati, CCl4

vii

ABSTRACT

Dwi Sihanto, Rindha. 2011. The Effect of Juice an Aloe (Aloe vera) Leaf to
Repair the Necrosis on Cell of Liver in Rat (Rattus Norvegicus Strain
Wistar) Induced by CCl4. Final Project, Medical Faculty, Muhammadiyah
University of Malang. Advisors: ((1) Isbandiyah. (2) M. Aleq Sander.
Introduction: liver can undergo both structural and functional damages. CCl4 is a
chemical substance that is able to cause acute hepatocelluler injury through lipid
peroxidase mechanism caused by CCl3-. The obivios indicator for liver
disfunctionality is the necrosis on cell of liver. Nevertheless, the juice an aloe leaf
has been observed for the essence of flavonoid has a significant role in the
hepatosit cell membrane with catch ion-ions Na+, K+, Fe2+, and Cu2+ made
essence increased new reactive oksigen cell more quickly happened repaired
necrosis cell in liver.
Objective: This study was aimed to determine the effect of juice an aloe leaf to
repaired of the necrosis on cell of liver in the rats induced by CCl4.
Method & Sample: This study was true experimental, using postest controlled
group design. The sample was divided into 5 groups. Group I (negative control),
group II (positive control) were given CCl4 0,325/rat given through subcutan
injection three time in one day for 3 days, and three other groups was given an
aloe leaves with a dose: 0.5, 1, 2 ml/rat/day for 14 days with 5 replicates.
Analyzed using oneway ANOVA, correlation and regression test.
Result & discussion: The analysis result of repaired necrosis on cell of liver in the
rats (r = 0,895) (r2 = 0,801), that mean an increasing in dose that showed a in
increasing repaired of the necrosis on cell of liver in the rats. Effect of an aloe leaf
significantly repaired necrosis on cell of liver in the rats (Oneway ANOVA pvalue < 0,05), correlation tests (sig = 0.000), linear regression test (α < 0.05)
meant there was relationship between doses of an aloe leaf and repaired of the
necrosis on cell of liver in the rats.
Conclusion: Juice an aloe leaf showed an effect to repair the necrosis on cell of
liver in the rats induced by CCl4.

Keyword: An aloe leaf, necrosis, CCl4

viii

DAFTAR ISI
halaman

JUDUL .................................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL............................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... iii
LEMBAR PENGUJIAN ........................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ........................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................

1

1.1 Latar Belakang....................................................................................

1

1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................

3

1.3.1 Tujuan Umum ...........................................................................

3

1.3.2 Tujuan Khusus .........................................................................

3

1.4 Manfaat Penelitian ..............................................................................

3

1.4.1 Manfaat Praktis .........................................................................

3

1.4.2 Manfaat Klinis ...........................................................................

3

ix

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................................

4

2.1 Lidah Buaya (Aloe vera).....................................................................

4

2.1.2 Ciri Morfologi dan Khasiat Lidah Buaya ..................................

4

2.1.2 Kandungan Kimiawi Lidah Buaya ...........................................

7

2.1.3Flavonoid ....................................................................................

8

2.2 Hati .....................................................................................................

9

2.2.1 Anatomi – Histologi Hati ..........................................................

9

2.2.2 Proses Fisiologi Kerusakan Hati ............................................... 12
2.2.3 Proses Regenerasi Sel Hati ........................................................ 13
2.3 Karbon Tetraklorida ........................................................................... 16
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ........................................... 20
3.1 Kerangka Konsep ............................................................................... 20
3.2 Hipotesis ............................................................................................. 22
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................ 23
4.1 Rancangan Penelitian ......................................................................... 23
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 23
4.3 Populasi dan Sampel........................................................................... 23
4.3.1 Populasi .................................................................................... 23
4.3.2 Sampel ....................................................................................... 23
4.3.3 BesarSampel .............................................................................. 24
4.3.4 Karakteristik Sampel Penelitian ............................................... 24
4.4 Variabel Penelitian ............................................................................. 25
4.4.1 Variabel Bebas .......................................................................... 25
4.4.2 Variabel Tergantung ................................................................. 25
x

4.5 Definisi Operasional ........................................................................... 25
4.6 Bahan dan Instrumen Penelitian ......................................................... 26
4.6.1 Bahan......................................................................................... 26
4.6.2 Instrumen Penelitian.................................................................. 26
4.7 Prosedur Penelitian ............................................................................ 27
4.7.1 Proses Adaptasi ......................................................................... 27
4.7.2 Pembuatan Jus Daun Lidah Buaya ............................................ 28
4.7.3 Pembuatan Larutan CCl4 ........................................................... 28
4.7.4 Mekanisme Perlakuan x Perhitungan Dosis .............................. 28
4.7.5Pengambilan Organ Hati ............................................................ 30
4.7.6 Pembuatan Preparat Histopatologi ............................................ 31
4.7.7 Rencana Tabulasi Data .............................................................. 33
4.7.8 Penelitian Pendahuluan.............................................................. 34
4.8 Analisis Data ...................................................................................... 34
4.9 Alur Penelitian .................................................................................... 35
BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ............................... 36

5.1 Hasil Penelitian .................................................................................. 36
5.2 Analisa Data ..................................................................................... 37
5.2.1 Hasil Analisis Menggunakan One Way ANOVA untuk
Nekrosis Sel Hati Tikus Putih .................................................. 37
5.2.2 Korelasi ..................................................................................... 41
5.2.3 Analisis Regresi ........................................................................ 41
BAB 6

PEMBAHASAN ................................................................................ 44

BAB 7

KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 47
xi

7.1 Kesimpulan ........................................................................................ 47
7.2 Saran .................................................................................................. 47
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 49
LAMPIRAN ....................................................................................................... 55

xii

DAFTAR TABEL
halaman

Tabel 2.1 Zat-zat yang terkandung dalam daun lidah buaya ..............................

7

Tabel 2.1 Komposisi kimia daun lidah buaya .....................................................

8

Tabel 4.1 Penelitian penentuan lamanya pemaparan CCl4 dalam menimbulkan
nekrosis

hati tikus ......................................................................... 29

Tabel 4.2 Jumlah sel hati yang mengalami nekrosis pada tikus putih (Rattus
Novergicus Strain Wistar) yang di induksi CCl4 ............................... 33
Tabel 5.1 Hasil pengamatan jumlah nekrosis hati pada tikus (Rattus Novergicus
Strain Wistar) yang di induksi CCl4. ................................................ 35
Tabel 5.2 Pengujian asumsi normalitas residual ............................................... 37
Tabel 5.3 Pengujian asumsi homogenitas residual ............................................ 38
Tabel 5.4 Anova sel hati normal ........................................................................ 38
Tabel 5.5 Uji BNT untuk perlakuan terhadap banyak sel hati normal............... 39
Tabel 5.6 Korelasi pearson antara dosis jus daun lidah buaya (Aloe
vera) dengan nekrosis sel hati tikus yang diinduksi CCl4 ............... 41
Tabel 5.7 Hasil analisis regresi antara dosis jus daun lidah buaya (Aloe
vera) dengan nekrosis sel hati tikus putih yang diinduksi CCl4. ..... 42
Tabel 5.8 Uji hipotesis koefisien regresi variabel X .......................................... 43

xiii

DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 2.1 Daun lidah buaya (Aloe vera) ........................................................

5

Gambar 2.2 Bunga lidah buaya .........................................................................

6

Gambar 2.3 Akar lidah buaya ............................................................................

6

Gambar 2.4 Struktur kimia umum flavonoid .....................................................

9

Gambar 2.5 Anatomi hepar ..............................................................................

10

Gambar 2.6 Histologi hepar .............................................................................

12

Gambar 2.7 Mekanisme CCl4 dalam tubuh yang mengakibatkan nekrosis ......

19

Gambar 3.1 Skema kerangka konsep ................................................................. 20
Gambar 4.1 Diagram alur penelitian .................................................................. 35
Gambar 5.1 Q-Q plot residual dari nekrosis sel hati tikus putih ........................ 38
Gambar 5.2 Grafik nekrosis sel hati tikus putih pada berbagai perlakuan......... 40

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ANOVA

: Analysis of Variance

AP-1

: Activator Protein 1

ATP

: Adenosine Triphosphate

BM

: Berat Molekul

BNT

: Beda Nyata Terkecil

CCl4

: Carbon Tetrachloride

CCl3-

: Tricloromethyl

CYP450

: Enzim sitokrom P-450

C/EBP

: CCAAT/enhancer-binding protein

DNA

: Deoxyribonucleic Acid

EGF

: Epidermal Growth Factor

HE

: Hematoxilin-Eosin

HGF

: Hepatocyte Growth Factor

IL-6

: Interleukin 6

FLIP

: FLICE-inhibitory protein

NADH

: Nicotinamide Adenine Dinucleotide

NADPH

: Nicotinamide Adenine Dinucleotide Phosphate

NF-Κb

: Nuclear Factor Kappa-Light-Chain-Enhancer of Activated B
Cells

PI3-K

: Phosphatidyl Inositol-3 Kinase

STAT-3

: Signal Transducer and Activator of Transcription 3

RE

: Reticulum Endoplasmic
xv

RNA

: Ribonucleic Acid

RNS

: Reactive Nitrogen Species

ROS

: Reactive Oxygen Species

SALP

: Serum Alkaline Phosphatase

SER

: Soft Endoplasmic Reticulum

SGOT

: Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase

SGPT

: Serum Glutamic Pyruvic Transaminase

SLE

: Sindroma Lupus Eritematosus

SOD

: Superoxida Dismutase

SPSS

: Statistical Product and Solution Service

TGF-α

: Transforming Growth Factor Alpha

TNF-α

: Tumor Necrosis Factor alpha

VLDL

: Very Low Density Lipoprotein

xvi

DAFTAR LAMPIRAN
halaman

Lampiran 1 ANOVA untuk data nekrosis sel hati tikus putih ............................ 55
Lampiran 2 Korelasi ........................................................................................... 57
Lampiran 3 Analisis regresi ............................................................................... 58
Lampiran 4 Hasil foto pengamatan .................................................................... 59

xvii

DAFTAR PUSTAKA

Adiwisastra, 1987. Keracunan; Sumber, Bahaya dan Penanggulangannya,
Bandung: Binarupa Aksara.
Azwar Azrul, 2004. Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan
Masyarakat, Jakarta: Binarupa Aksara.
Blokhina, et al, 2003. Anoxia and Oxidative Stress: Lipid Peroxidation,
Antioxidant Status and Mitochondrial Functions in Plants. Diss. Univ.
Helsinki ABC [online], diunduh
13 Desember 2011, didapat dari
http://ethesis.helsinki.fi/ julkaisut/mat/bioti/vk/blokhina/79pp.
Casarett dan Doull’s, 1999. Toxicology the Basic Science of Poisons Fifth Edition.
The Mc Grow Hill Compenies, Inc. United states of America. Hlm 645-646.
Chapman dan Hall, 2002. A Textbooks of Hystology. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Chen T S dan Chen P S, 2010. The myth of Prometheus and the Liver. Department
of Pathology, East Orange Veterans Affairs Medical Center [online], diunduh
16 November 2011, didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/
PMC1294986.
Christoffolete MA, Doleschall M, Egri P, Liposits Z, Zavacki AM, Bianco AC,
Gereben B, 2010. Regulation of Thyroid Hormone Activation Via the Liver XReceptor/Retinoid X-Receptor Pathway. Human and Natural Sciences Center,
Federal University of ABC [online], diunduh 16 November 2011, didapat
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20176747.
Columbano A, Simbula M, Pibiri M, Perra A, Deidda M, Locker J, Pisanu A,
Uccheddu A, Ledda-Columbano GM, 2010. Triiodothyronine Stimulates
Hepatocyte Proliferation in Two Models of Impaired Liver Regeneration.
Department of Toxicology, Oncology and Molecular Pathology Unit,
University of Cagliari [online], diunduh 16 November 2011, didapat dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18422700.
Cotran, RS, 1999. Pathologic Basis of Disease. Sixth Edition. W.B. Saunders
Company. United States of America. Hlm 1-29.
Dahlan SM, 2008, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Darmansjah, 2004. Pengobatan Rasional sebagai Usaha Ampuh Menurunkan
Biaya Pengobatan. Makalah dalam Konvensi Nasional “ Kebijakan
Pengembangan Industry Farmasi dalam Perspektif Keterjangkauan dan
Kemandirian.

xviii

Dekant dan Vamvakas, 2005. Intoxicology of medicine [online], diunduh 11
februari 2011, didapat dari http://www.intoxicology_of_medicine.go.id
.html.
Delaney Kathleen, 1990. Metabolic Principle dalam Goldfrank, L.R. Flomenbaun,
N.E.et-all (eds) Toxicologic Emergencies 4 th edition. Prentice–Hall
International: USA.
Depkes, 2005. Museum Tanaman Obat dan Obat Tradisional [online], diunduh
11 februari 2011, didapat dari http://www.Litbang_depkes.go.id/bpto/
museum.html.
Depkes, 2007. Manfaat Lidah Buaya [online], diunduh 11 februari 2011, didapat
dari http://www.Litbang depkes.go.id/Lidah_Buaya.html.
Fausto N, Laird AD, Webber EM, 2010. Liver Regeneration. 2. Role of Growth
Factors and Cytokines in Hepatic Regeneration. Department of Pathology
and Laboratory Medicine, Brown University [online], diunduh 16 November
2011, didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/8529831.
Fausto N, 2010. Liver Regeneration. Department of Pathology, University of
Washington School of Medicine [online], diunduh 16 November 2011,
didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10728791.
Fawcett, 2002, Buku Ajar Histologi, Penerbit EGC, Jakarta.
Frank C Lu, 1995. Toksikology Dasar. Ed. Ke-2. Penerjemah: Edi Nugroho.
Jakarta: UI-Press. Hal 206-212.
Fernández V, Tapia G, Varela P, Videla LA, 2010. Redox Regulation of Thyroid
Hormone-Induced Kupffer Cell-Dependent Ikappab-Alpha Phosphorylation
in Relation to Inducible Nitric Oxide Synthase Expression. Molecular and
Clinical Pharmacology Program, Institute of Biomedical Sciences, Faculty of
Medicine, University of Chile [online], diunduh 16 November 2011, didapat
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/16028366.
Fujiyoshi M, Ozaki M, 2010. Molecular Mechanisms of Liver Regeneration and
Protection for Treatment of Liver Dysfunction and Diseases. Department of
General Surgery, Hokkaido University School of Medicine [online], diunduh
16 November 2011, didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
20607568.
Furnawanthi, I, 2002. Khasiat dan Manfaat Lidah Buaya. Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Galun E, Axelrod JH, 2010. The Role of Cytokines in Liver Failure and
Regeneration: Potential New Molecular Therapies. The Goldyne Savad
Institute for Gene Therapy, Hadassah Hebrew University Hospital [online],
diunduh 16 November 2011, didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/12421677.
xix

Gieseg Steven, 1999. Reducing Free Radical; A Dietary Revolution [online], cited
8 februari 2011, didapat dari Http//www.zool.canterbury.ac.nz/free_radicals/
html.
Guyton dan Hall, (1997). Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Terjemahan oleh Irawati
Setiawan, Jakarta: EGC.
Halliwel, B, Gutteridge JMT, 1999. Free Radicals in Biology and Medicine 3th.
Ed. New York: Oxford University Press Inc.
Handajani, 2006, Pengaruh Pemberian Ekstrak Buah Merah (Pandanus
conoideus lam) pada Kadar SGPT dan SGPT Tikus Putih yang
diinduksi Parasetamol Dosis Tinggi. Jurnal Airlangga University Library,
Surabaya.
Herlina, 2006. Pengaruh Pemberian Gel Daun Lidah Buaya (Aloe vera) terhadap
Pengurangan Luas Lesi (Perdarahan) pada Mukosa Usus Tikus (Rattus
Novergicus Strain Wistar) yang di induksi dengan Indometasin. Malang:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
Juariyah Farikhatin, 2005. Uji Sari Wortel untuk Mencegah Nekrosis Sel Hati
Mencit (Rattus Norveicus) yang disebabkan Bahan Toxic CCl4. Malang:
Fakultas Biologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Junqueira, L. C, Corneiro, Jase., Kalley, R.O., 1997. Histologi Dasar ed 8
diterjemahkan oleh Jan T. Jakarta: EGC.
Iimuro Y, Nishiura T, Hellerbrand C, Behrns KE, Schoonhoven R, Grisham JW,
Brenner DA, 2010. Nfkappab Prevents Apoptosis and Liver Dysfunction
during Liver Regeneration. Department of Medicine, The University of North
Carolina at Chapel Hill [online], diunduh 16 November 2011, didapat dari
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9466975.
Markham K. R, 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung: ITB.
Metha N, 2008. Drug-Induced Hepatotoxicity [online], cited 10 februari 2011,
didapat dari http://www.emedicine.com /med/topic3718.html.
Mizuno S, Nakamura T, 2007, Hepatocyte growth factor: a regenerative drug for
acute hepatitis and liver cirrhosis [online], cited 10 februari 2011, didapat
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17465748.
Muktiningsih, S.R, Muhammad, H.S., Harsana, I.W., Budhi, M., Panjaitan, P.,
2001 Review Tanaman Obat yang digunakan oleh Pengobat Tradisional di
Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali dan Sulawesi Selatan. Jakarta:
Media Litbang Kesehatan vol. XI: P.25-35.
Mursyidi, 1989. Analisis Metabolit Sekunder. Yogyakarta: UGM.

xx

Niki Etsuo, 1993. Antioxidant Defences in Eukariotik Cells-an Overview dalam
Poli C., Albano E., Diarzani, M.U. (eds) Free Radicals: From Basic Science
to Medicine. Birkhauser Verlag Basel: Switzerland. P. 365-373.
Nurilla S, 2001. Aneka Manfaat Lidah Buaya [online], diunduh 2 februari 2011,
didapat dari [online], didapat dari http://www.pikiran_rakyat.com/cetak/
404/29/cakrawala/lainnya07.html.
Noguchi, N. dan Niki, E, 1997. Chemistry of Active Oxygen Species and
Antioxidant. Dalam Papas, A.M. (eds) Antioxidant Status, Diet Nutrition and
health. CRC Press: USA P. 3-20.
Palmar M, (2008). Medication and the Liver Hepatitis [online], diunduh 11
februari
2011, didapat dari http://www.liverdisease.com/medications_
hepatitis.html.
Papas, A.M, 1997. Determinant of Antioxidant Status in Human dalam Papas,
A.M. (eds) Antioxidant Status, Diet Nutrition and Health. CRC Press. USA.
P.21-26.
Patricia, E. Levi, 1997. A Textbook of Modern Toxicology. Second Edition. United
Stated of America: The Mc Graw-Hill companies, Inc. Hlm 203-205.
Pierre, 1995. Analysis of Free Radicals in Biological System. Berlin: Birkhauser
Verlag.
Price dan Wilson, 2001. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit,
Edisi 6 Volume.1. Jakarta: EGC.
Purwanto, 2008, Pemeriksaan Laboratorium Fungsi Hati [online], diunduh 11
februari 2011, didapat dari http://meditamashare.blogspot.com/2008/06/
pemeriksaan-laboratorium-fungsi-hati.html.
Putz, R dan Pabst, R., 2000. Atlas Anatomi Sobotta. Jakarta: EGC.
Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi. Edisi 7, Penerbit EGC, Jakarta.
Robinson T, 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Bandung: Penerbit
ITB.
Sasaki H, Kume H, Nemoto A, Narisawa S, Takahashi N, 2010. Ethanolamine
Modulates the Rate of Rat Hepatocyte Proliferation in Vitro and in Vivo.
Meiji Institute of Health Sciences [online], diunduh 16 November 2011,
didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/9207089.
Shahidi F, 1997. Natural Antioxidant; Chemistry, Health Effect and Aplications,
AOCS Press Champaign. Canada P. 88-91.
Sipes dan Gandolfi, 1993. Biotransfarmasi of Toxicans and Doull's Toxicology
The Basic Science of Poisons 4th edition. Mc. Graw Hill. Inc. New York.

xxi

Smith, BJ dan Mangkowidjojo, S, 1988. Pemeliharaan, Pembiakan dan
Penggunaan Hewan Percobaan di Daerah Tropis. Jakarta: Balai Penerbit UI.
Hal 67-68.
Sudarsono, dkk., 2002. Khasiat tanaman lidah buaya . Jakarta: Agromedia
Pustaka.
Sudjari, 1996. Tikus Wistar sebagai Hewan Coba untuk Penelitian dengan
Toksoid Tetenus. Malang : Majalah Kedokteran UNIBRAW vol : XII No: 3.
Sukmawati D, 2005. Stress Oksidatif, Antioksidan, Vitamin, dan Kesehatan.
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Dokter Keluarga. 2 : 239-253.
Sundeer, et al, 2011. Hepatoprotective Activity of Plumeria Alba and Aloe Vera
on CCL4 induced Hepatotoxicity on Male Wistar Rats. India: Insitusi Farmasi
Raghavendra.
Supranto, 2007. Statistik Teori dan Aplikasi, Edisi Keenam. Jakarta: Pustaka
Primatama.
Suryohudoyo Purnomo, 2000. Kapita Selekta; Ilmu
Jakarta: CV Sagung Seto Hlm 31-47.

Kedokteran Molekuler.

Syahrizal, 2008. Pengaruh Proteksi Vitamin C terhadap Enzim Transaminse dan
Gambaran Histopatologis Hati Mencit yang dipapar Plumbum, Tesis.
Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatra Utara.
Sylvia,

2006, Patofisiologi
Penerbit EGC, Jakarta.

Konsep

Proses-Proses

Penyakit.

Edisi

4,

Tambayong Jan, 2002. Buku Ajar Histologi. Jakarta: EGC.
Tarlá MR, Ramalho FS, Ramalho LN, Silva Tde C, Brandão DF, Ferreira J, Silva
Ode C, Zucoloto S, 2010. A Molecular View of Liver Regeneration.
Department of Pathology, FMRP, USP [online], diunduh 16 November
2011, didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17013516.
Tapia G, Fernández V, Varela P, Cornejo P, Guerrero J, Videla LA, 2010.
Programa de Farmacologíca Molecular Clínical. Instituto de Ciencias
Biomédicas, Universidad de Chile [online], diunduh 16 November 2011,
didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12885587.
Thomas C, 1988. Histopatologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Thomsom, A. D dan Catton, R.E., 1997. Catatan Kuliah Patologi. Ed. Ke-3.
Penerjemah: R.F Maulany. Jakarta: EGC Penerbit Buku Kedokteran. Hal
615-616.
Videla LA, 2010. Molecular and Clinical Pharmacology Program, Institute of
Biomedical Sciences, Faculty of Medicine, University of Chile [online],
diunduh 16 November 2011, didapat dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/20503439.
xxii

Videla LA, 2010. Hormetic Responses of Thyroid Hormone Calorigenesis in the
Liver: Association with Oxidative Stress. Molecular and Clinical
Pharmacology Program, Institute of Biomedical Sciences, Faculty of
Medicine, University of Chile [online], diunduh 16 November 2011, didapat
dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/20503439.
Wahyu S, 2009, Sistem Enterohepatik [online], diunduh 2 februari 2011, didapat
dari http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=37021376&
ref_url.
Yamamoto, Y. dkk., 1996. Changes in Rat Plasma Free fatty Acid Composition
Under Oxidative Strees induced by CCl4: Decrese of Polymitoleic Acid. In
Eaton w. Nicholas (eds). Redox Report Communication in Free Radical
Research vol. 2.
Yayan, 2004. Lidah Buaya Tanaman Banyak Khasiat [online], diunduh 2 februari
2011, didapat dari http://www.vision.net.id/detail.php?id=3847.
Zimmerman, H.J. dan Maddrey, W.C., 1993. Toxic and Drug Induced Hepatitis
dalam Schiff L. and E.R. (eds). Disease of Liver 7 edition. Philadelphia:
Lippincott Company. P. 707-739.
.
.

xxiii

Dokumen yang terkait

Studi Pembuatan Teh Hijau Lidah Buaya (Aloe vera, L.)

2 36 87

Efek Anti Bakteri Ekstrak Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Staphylococcus aureus Yang Diisolasi Dari Denture Stomatitis (Penelitian In Vitro)

12 107 68

Pemanfaatan Lidah Buaya (Aloe vera) Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Kecamatan Rantau Selatan Kabupaten Labuhan Batu

3 38 75

PENGARUH PEMBERIAN AIR SEDUHAN DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP PERBAIKAN HISTOLOGI HEPATOSIT TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus novergicus strain wistar) YANG TELAH DIINDUKSI PARASETAMOL

0 12 25

Pengaruh Pemberian Jus Buah Semangka Merah (Citrullus vulgaris) Terhadap Motilitas Dan Viabilitas Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Jantan Yang Di induksi Alkohol

0 8 25

EFEK PEMBERIAN GEL DAUN LIDAH BUAYA (Aloe vera) TERHADAP PENGURANGAN LUAS LESI (PERDARAHAN) PADA LAMBUNG TIKUS (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIINDUKSI DENGAN INDOMETASIN

0 37 2

JUS LIDAH BUAYA (ALOE VERA) MENINGKATKAN KECEPATAN PENYEMBUHAN ACUTE DUODENAL ULCER TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS STRAIN WISTAR) YANG DIINDUKSI OLEH ASPIRIN

0 19 24

PENGARUH PEMBERIAN GEL EKSTRAK LIDAH BUAYA (Aloe Vera Linn) TERHADAP KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA BAKAR DERAJAT IIA PADA TIKUS PUTIH STRAIN WISTAR (Rattus Norvegicus)

4 35 20

PENGARUH JUS LIDAH BUAYA (Aloe chinensis Linn.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus novergicus) STRAIN WISTAR

1 27 1

Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak daging daun lidah buaya (aloe vera) menggunakan metode DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl)

9 74 51