IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Lokasi Perusahaan
Kantor pusat PT X terletak di kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta. PT X juga memiliki kantor cabang di Medan, Bandung dan Surabaya.
4.1.2. Sejarah Perusahaan
PT X berdiri pada tahun 1977. Kegiatan awal dari PT X bergerak pada bidang Engineering dan Contracting yang kegiatanya berupa
pembangunan, perawatan dan penyedia peralatan listrik. PT X melakukan berbagai kerjasama dengan perusahaan asing dari berbagai negara, hal ini
dikarenakan adanya peraturan pemerintah tentang investasi asing. Peraturan pemerintah no 1 tahun 1967 tentang pengaturan investasi asing yang masuk
ke Indonesia, yang mengharuskan investor asing yang masuk ke Indonesia untuk bisa bekerjasama dengan perusahaan lokal Indonesia dan mempunyai
mitra perusahaan Indonesia. Dengan adanya peraturan pemerintah tersebut membuat PT X berhasil menjadi mitra dari berbagai perusahaan multinasional
yang ingin masuk ke Indonesia. Kerjasama dengan pihak asing tersebut mencakup berbagai bidang dan lingkup bisnis, terutama dalam bisnis
elektronika. Pada saat ini PT X membagi perusahaanya menjadi empat unit bisnis
yang mempunyai kebebasan untuk menerapkan strategi bisnisnya masing- masing. Ke empat unit bisnis PT X adalah :
1. Medical Product 2. Communication Networks
3. Engineering and Contracting 4. Mobile Devices
Pada unit bisnis Medical Product PT X bekerjasama dengan perusahaan dari Australia dan Jerman yaitu AUSTCO dan Muenchener
Medizin Mechanik untuk memasarkan peralatan rumah sakit dan sistem sterilisasi dari peralatan medis. PT X juga berperan aktif dalam kegitan riset,
penelitian dan pengembangan dari berbagai instalasi kesehatan modern di Indonesia. Unit bisnis Engineering and Contracting adalah salah satu bisnis
perintis pada PT X yang bergerak pada bidang perancangan, instalasi, pemeriksaan dan peralatan instalasi listrik, peralatan distribusi arus listrik dan
pengendalian sistem pengaturan lalu lintas. Pada unit bisnis Comunication Network, PT X bekerja sama dengan TELEDTEX dan TEKTRONIK, dua
perusahaan multinasional dari Amerika serikat, yang memasarkan segala bentuk instalasi komunikasi.
Untuk unit bisnis mobile devices PT X bekerjasama dengan salah satu vendor ponsel terbesar di dunia. Kerjasama ini sendiri terjadi sejak tahun
1995, yang memasarkan ponsel dengan merek XYZ di Indonesia. Perusahaan ini mengeluarkan jenis ponsel GSM yang dinamis dan sesuai dengan gaya
hidup pelanggan. Kerjasama yang baik antara PT X dengan perusahaan tersebut membuat PT X telah mencapai posisi yang kuat di pasar dan menjadi
salah satu dari tiga pemasok telepon seluler terbesar di Indonesia. Dengan semakin banyaknya vendor ponsel yang masuk ke dalam
pasar Indonesia membuat persaingan akan semakin ketat. Masing-masing vendor akan mengeluarkan berbagai strategi untuk memenangkan persaingan
dan meraih market share yang tinggi. Oleh karena itulah ponsel merek XYZ sebagai salah satu produk ponsel yang memiliki market share tertinggi di
Indonesia harus menerapkan strategi promosi yang efektif untuk lebih meningkatkan penjualanya. Pada penelitian ini akan membahas kegiatan PT
X dalam bisnis telepon seluler di Indonesia.
4.1.3. Struktur Organisasi
Pada struktur organisasi perusahaan terlihat bahwa perusahaan dipimpin oleh dewan pengurus perusahaan yang terdiri dari pemegang saham
perusahaan yang membawahi beberapa unit bisnis. PT X menerapakan strategi unit bisnis, dengan membagi unit bisnisnya menjadi Empat bagian
yaitu : communication network, mobile devices, medical product, engineering and contracting.
PT X dalam menjalankan unit bisnisnya menerapkan distinct marketing strategi, yaitu strategi bisnis unit yang memberikan kebebasan pada
unit bisnisnya untuk menerapkan strategi pemasaran tertentu yang berbeda antara satu bisnis unit dengan bisnis unit lainya. Jadi pada PT X yang terbagi
menjadi empat bisnis unit yang masing–masing mempunyai strategi tersendiri untuk memaksimalkan sumber daya yang dimiliki dan untuk
mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. PT X juga menerapkan autonomus profit center yaitu unit bisnis beroperasi sebagai suatu bisnis
tersendiri dengan tujuan dan sasaran tersendiri yang dipimpin oleh seorang manajer.
Masing–masing unit bisnis yang ada pada PT X dikepalai oleh seorang manajer yang membawahi divisi-divisi tertentu untuk menunjang strategi dari
unit bisnis. Pada unit bisnis communication networks, mobile devices dan medical products terdapat divisi sales, services dan logistic. Sementara pada
unit bisnis enginering dan contracting terdapat divisi industri and public utility dan traffic controller. Unit bisnis engineering and contracting
mempunyai divisi yang berbeda dengan unit bisnis lainya disebabkan karena unit bisnis tersebut tersebut merupakan suatu divisi yang berhubungan dengan
kegiatan pengadaan dan pembangunan kontraktor yang tidak terlalu berhubungan langsung dengan konsumen, sehingga divisi yang ada
disesuaikan dengan lingkup bisnisnya. Sedangkan divisi lainya berhubungan dan bersinggungan dengan konsumen sehingga dibutuhkan suatu divisi yang
dapat memberikan pelayanan dan menarik konsumen yaitu divisi sales serta services.
Untuk mendukung kelangsungan dan kelancaran perusahaan selain unit bisnis pada struktur organisasi PT X juga terdapat bagian operational
services. Bagian ini terdiri dari divisi information and tehnology, HRD, finance, dan business administration. Divisi ini terpisah dan berbeda dari
divisi yang ada pada unit bisnis yang ada pada PT X, divisi ini tidak mempunyai suatu strategi tertentu tetapi divisi ini mengawasi jalanya kegiatan
dari unit bisnis yang ada pada PT X.
Gambar 3. Struktur Organisasi PT X
Board of Directors Coorporate
Secretary
Communication Network
Mobile Devices
Medical Product
Engineering Contracting
Operational Services
Information tecnologi
Human Resources
Development Financial
Administration
Business Administration
Industri and Public Utility
Traffic Controller
Sales
Servicess Sales
Servicess
Sales
Servicess
Logistic
Logistic Logistic
4.1.4 Strategi Promosi dan Kegiatan Promosi
Pada unit bisnis mobile devices pada PT X, terbagi menjadi tiga divisi, yaitu divisi sales, services dan logistik. Promosi dilakukan oleh divisi sales
atau pemasaran. Sedangkan divisi services melayani segala bentuk pelayanan purna jual kepada para konsumen dan divisi logistik menangani persedian dan
distribusi produk. Dalam menjalankam strategi promosi divisi pemasaran, unit bisnis
mobile devices pada PT X, lebih menekankan pada promosi dengan biaya rendah tetapi kefektifan promosi yang dilakukan dapat diketahui dan
mempunyai dampak yang nyata bagi perusahaan. Oleh karena itu kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT X lebih menekankan pada promosi penjualan
berupa pemberian hadiah, publisitas dan humas berupa kegiatan sponsorship serta penjualan pribadi yang berupa mengikuti pameran dan pekan raya. PT
X tidak terlalu menggunakan alat promosi yang berupa iklan untuk memasarkan produknya, hal ini dilakukan karena biaya yang dikeluarkan
untuk beriklan, baik di media cetak maupun elektronik cukup mahal dan hasilnya yang berupa pembelian yang dilakukan oleh konsumen belum tentu
langsung didapatkan. Unit bisnis mobile devices PT X lebih memilih untuk menjalankan
promosi secara Below The Line BTL daripada Above The Line ATL. Hal ini dikarenakan divisi pemasaran menganggap promosi secara ATL tidak
terlalu memberikan dampak yang positif terhadap jumlah penjualan produk. Dengan biaya yang besar untuk melakukan promosi secara ATL, hasil
penjualan yang didapatkan relatif kecil dan belum tentu sesuai dengan hasil yang diharapkan. Jika menggunakan promosi secara BTL biaya yang
digunakan tidak terlalu besar, dan perusahaan bisa langsung menarik keuntungan berupa simpati dari masyarakat dan adanya publikasi gratis dari
media yang meliput kegiatan tersebut. Dengan lebih mengutamakan promosi secara BTL maka anggaran untuk biaya promosi BTL pada PT X jauh lebih
besar daripada anggaran untuk biaya promosi ATL, dengan proporsi 70 banding 30 anggaran promosi kuartal pertama tahun 2006.
PT X melakukan berbagai bentuk promosi untuk menarik konsumen, promosi tersebut ada yang secara langsung dan tidak langsung. Bentuk-
bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. X pada ponsel merek XYZ adalah: 1. Promosi Above The Line
Promosi ATL merupakan bentuk promosi yang dilakukan secara sengaja untuk mempromosikan produk yang ditawarkan kepada konsumen
dengan tujuan konsumen tertarik untuk melakukan pembelian terhadap produk yang ditawarkan. Adapun bentuk promosi ATL yang dilakukan
adalah : a. Iklan pada media cetak dan elektronik
Dalam rangka mengenalkan produk kepada konsumen, iklan merupakan salah satu alat promosi yang paling baik untuk dilakukan.
Hal ini disebabkan, karena dengan mengiklankan produk baik di media cetak maupun media elektronik maka produk yang di tawarkan
bisa dilihat oleh banyak orang, yang akan menjadi target pasar. Dalam melakukan kegiatan promosi, salah satu kegiatan yang dilakukan oleh
PT X adalah dengan mengiklankan produk ponsel merek XYZ, baik pada media cetak maupun media elektronik. Walaupun dianggap
sebagai salah satu kegiatan promosi yang baik, tetapi Kegiatan promosi berupa iklan jarang sekali dilakukan oleh PT X, hal ini
dikarenakan biaya iklan yang sangat tinggi, dan pihak manejemen dari PT. X menilai kegiatan iklan baik di media cetak dan elektronik
kurang efektif untuk dilakukan. Hal ini berkaitan dengan jumlah biaya iklan yang relatif tinggi dan belum tentu dengan melakukan iklan
perusahaan akan mendapatkan hasil yang ingin dicapai. Iklan dilakukan apabila PT. X mengeluarkan dan memperkenalkan suatu
produk baru, dan jika diperlukan untuk mengeluarkan iklan. Untuk PT
X sendiri proporsi untuk biaya iklan sangatlah kecil dibandingkan proporsi untuk kegiatan promosi lainya.
b. Billboard
PT X melakukan pemasangan billboard di berbagai tempat yang cukup strategis, diantaranya di berbagai tempat perbelanjaan di
pusat-pusat kota dan juga di tempat keramaian, selain itu billboard juga dipasang di kantor pusat mereka. Billboard yang ditampilkan
bisa berupa produk ponsel XYZ ataupun simbol atau logo dari ponsel merek XYZ.
c. Brosur Brosur dikeluarkan dan dicetak berdasarkan jenis produk yang
akan ditawarkan. Hal ini bertujuan untuk mendukung produk dan memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang kelebihan tentang
produk yang akan ditawarkan. Brosur tentang produk berisikan gambar dari produk yang ditawarkan, ukuran, fitur, harga, kelebihan
dan cara untuk memperoleh produk tersebut. 2. Promosi Below The Line
Promosi BTL merupakan suatu kegiatan promosi yang dilakukan secara terselubung dan tidak terang-terangan dalam mempromosikan
perusahaan. Bentuk promosi yang dilakukan oleh PT X dalam mempromosikan produk ponsel merek XYZ adalah :
a. Sponsorship
Perusahaan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak dan sebagai pendukung dalam berbagai kegiatan seperti menjadi mitra dan
sponsor pada acara olahraga, acara kemahasiswaan dan sebagainya. Dengan melakukan kerjasama diharapkan perusahaan mendapatkan
publikasi dari berbagai media, sehingga membuat kredibilitas perusahaan baik di mata masyarakat dan bisa meningkatkan hubungan
masyarakat yang lebih baik.
b. Kegiatan sosial PT X melakukan berbagai kegiatan amal yang diadakan pada hari
raya tertentu, dan memberikan bantuan serta sumbangan kepada penduduk sekitar lokasi perusahaan yang kurang mampu.
c. Melakukan rekrutmen terbuka PT X sering turun ke berbagai universitas terkemuka untuk
melakukan rekrutment terhadap mahasiswa yang dinilai berbakat dan tertarik untuk bekerja pada perusahaan. Rekrutment juga dilakukan pada
berbagai media untuk menarik tenaga kerja baru. Hal ini selain untuk menarik tenaga kerja potensial juga bisa untuk menarik simpati konsumen
sehingga bisa mempromosikan perusahaan secara tidak langsung. d. Mengikuti pameran dan pekan raya
Mengikuti pameran dan pekan raya merupakan salah satu promosi yang paling sering dilakukan oleh PT. X Dengan adanya kegiatan ini
divisi pemasaran bisa langsung mempresentasikan produk ponsel merek XYZ kepada konsumen, dan divisi pemasaran bisa mengetahui sejauh
mana ketertarikan konsumen terhadap produk ponsel merek XYZ yang ditawarkan oleh PT X.
e. Pemberian hadiah dan merchandise Untuk menarik pembeli agar tertarik dengan produk yang
ditawarkan, PT X memberikan hadiah tertentu kepada setiap konsumen yang melakukan pembelian terhadap produk ponsel merek XYZ. Hadiah
yang diberikan diharapkan menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik konsumen dan diharapkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian.
f. Sample atau contoh produk
Setiap mengeluarkan produk baru, perusahaan akan mengeluarkan sampel ataupun contoh produk yang akan disebarkan kepada distributor
dan pengecer, tujuan penyebaran sample tersebut adalah untuk memberikan pengetahuan kepada konsumen melalui agen distributor dan
pengecer tentang produk yang akan ditawarkan dan dikeluarkan. Produk contoh tersebut bisa berupa produk asli dari ponsel merek XYZ, ataupun
produk tiruan yang menyerupai produk asli yang terbuat dari karet, yang digunakan sebagai contoh produk yang ditawarkan.
4.1.5. Metoda penganggaran promosi ponsel merk XYZ
Dalam menetapkan kebijakan biaya promosi yang dikeluarkan, PT X menerapkan metode penganggaran tujuan dan tugas, yaitu suatu tekhnik yang
menganggarkan biaya promosi, sesuai dengan tujuan dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan. Dengan demikian perusahaan menentukan target
penjualan yang ingin di capai terlebih dahulu, baru menentukan biaya yang harus dianggarkan untuk promosi tersebut. Pada unit bisnis mobile devices
PT X kebijakan menentukan anggaran promosi ditentukan oleh PT X, perusahaan penghasil ponsel merek XYZ dan unit bisnis mobile devices PT
X. Setelah menentukan tujuan dan target penjualan yang ingin dicapai, maka PT X dan juga perusahaan penghasil produk ponsel merek XYZ
mengeluarkan biaya promosi yang akan digunakan oleh divisi pemasaran untuk menerapkan strategi promosi yang efektif.
Kegiatan penganggaran promosi yang dilakukan oleh PT X adalah berdasarkan per empat bulan atau kuartal. Jadi setiap empat bulan biaya
yang dikeluarkan untuk promosi akan diperiksa keefektifannya dengan membandingkan antara jumlah penjualan yang didapatkan dan juga target
serta tujuan dari perusahaan. Jika biaya promosi yang dikeluarkan sesuai dengan target dan tujuan dari perusahaan maka kegiatan promosi dinilai
efektif dan strategi promosi tersebut bisa diteruskan. Oleh karena itu biaya yang dianggarkan untuk promosi bisa berubah-ubah per empat bulan. PT X
melakukan pengukuran kinerja setiap empat bulan dikarenakan bisnis ponsel merupakan suatu bisnis yang dinamis, serta mempunyai tingkat persaingan
yang tinggi. Jadi jika pengukuran kinerja dilakukan secara empat bulan maka perusahaan bisa lebih peka dan lebih mengetahui tentang perkembangan
pasar. Untuk persentase penganggaran biaya promosi adalah lebih
memfokuskan kepada promosi BTL, dengan menitik berat kan pada kegiatan sponshorsip dan mengikuti kegiatan pameran dan pekan raya. Persentase
penganggaran promosi yang dilakukan oleh PT X sendiri berubah-ubah tiap kuartal atau tiap periode tertentu, sesuai dengan strategi dan tujuan yang
ditetapkan perusahaan pada saat itu. Untuk kuartal pertama tahun 2006 sendiri persentase antara biaya promosi ATL dan BTL adalah 70 untuk BTL
dan 30 untuk promosi ATL. Tabel 2 Berikut adalah biaya yang dianggarkan untuk promosi BTL dan ATL.
Tabel 2. Biaya promosi ATL, BTL dan biaya promosi total yang dikeluarkan oleh PT X
Biaya Promosi ATL Biaya Promosi BTL
Total Biaya Promosi Tahun Kuartal
Dalam Miliar
Rupiah Persentase Dalam
Miliar Rupiah
Persentase Dalam Miliar
Rupiah Persentase
1 1,6
40 2,4
60 4
100 2
1,72 40
2,58 60
4.3 100
2003 3
1,56 40
2,34 60
3.9 100
1 1,26
35 2,34
65 3.6
100 2
1,22 34
2.27 66
3.5 100
2004 3
1,12 35
2,08 65
3.2 100
1 1,26
40 1,89
60 3.15
100 2
1,32 40
1,98 60
3.3 100
2005 3
1,36 40
2,04 60
3.4 100
2006 1
1,02 30
2,38 70
3.4 100
Jumlah 13, 44
37 22,3
63 35, 74
100
Berikut adalah tingkat perbandingan antara biaya promosi BTL dan ATL yang dikeluarkan oleh PT X.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
Kuartal 1 Th
2003 Kuartal
2 Th 2003
Kuartal 3 Th
2003 Kuartal
1 Th 2004
Kuartal 2 Th
2004 Kuartal
3 Th 2004
Kuartal 1 Th
2005 Kuartal
2 Th 2005
Kuartal 3 Th
2005 Kuartal
1 Th 2006
Waktu B
iaya p ro
m o
s i
Biaya promosi ATL Biaya promosi BTL
Gambar. 4. Perbandingan biaya ATL dan BTL pada PT. X.
4.2. Uji Validitas dan Reabilitas