F. Sifat Fisik dan Mekanik Tanah
Tanah merupakan media tumbuh bagi tanaman. Hardjowigeno 1995 menyatakan bahwa definisi ilmiah tanah adalah kumpulan dari benda alam di
permukaan bumi yang tersusun dalam horison-horison, terdiri dari campuran bahan mineral, bahan organik, air dan udara, dan merupakan media untuk
tumbuhnya tanaman. 1. Kadar Air
Das 1993, menyatakan bahwa kadar air tanah didefinisikan sebagai perbandingan antara berat cair dan berat butiran padat dari volume tanah
yang diselidiki. Kadar air sangat berkaitan dengan kelas drainase tanah, yaitu mudah tidaknya air hilang dari dalam tanah. Air terdapat di dalam
tanah karena ditahan diserap oleh massa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau keadaan drainase yang kurang baik Hardjowigeno, 1987.
2. Kerapatan Isi Tanah Metode pengukuran kerapatan isi tanah tergantung dari massa suatu
tanah yang sudah diketahui volumenya terlebih dahulu Davies et al., 1993. Kerapatan isi tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah
kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Kerapatan isi tanah menunjukkan kepadatan tanah. Semakin padat suatu tanah maka
semakin tinggi kerapatan isinya, yang berarti semakin sulit meneruskan air atau ditembus oleh akar tanaman Hardjowigeno, 1995.
3. Struktur Tanah Menurut Hardjowigeno 1995, struktur tanah merupakan gumpalan
kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan-gumpalan kecil ini mempunyai bentuk, ukuran dan kemampuan ketahanan yang berbeda-beda. Faktor-
faktor yang mempengaruhi struktur tanah diantaranya adalah bentuk, ukuran, dan komposisi mineral dari butiran tanah serta sifat fisik dan
komposisi air tanah Das, 1993. Tanah yang berstruktur baik granuler atau remah mempunyai tata udara yang baik, unsur-unsur hara lebih
mudah tersedia dan mudah diolah Hardjowigeno, 1995. Menurut Ashari 1995, struktur tanah menentukan penyusunan
pertikel tanah menjadi agregat. Struktur tanah penting dalam lahan
pertanian karena menentukan aerasi tanah, pergerakan air tanah dan penetrasi akar tanaman. Tanah dengan granulasi tinggi remah
mempunyai aerasi yang baik dan dapat mengikat air dengan baik karena memiliki banyak ruang pori mikro.
4. Tahanan Penetrasi Tanah Kekuatan tanah adalah kemampuan dari suatu tanah untuk melawan
gaya yang bekerja, atau dikatakan juga sebagai kemampuan suatu tanah untuk mempertahankan diri dari deformasi atau regangan Mandang dan
Nishimura, 1991. Tahanan penetrasi dapat dijadikan ukuran untuk menggambarkan besarnya kemampuan tanah yang diperlukan oleh
peralatan pertanian untuk bekerja atau akar tanaman untuk menembus tanah.
Nilai tahanan penetrasi diukur dengan menggunakan penetrometer dengan parameter cone index indeks kerucut, yaitu suatu indeks untuk
menyatakan kemampuan tanah melawan atau menahan gaya penetrasi dari suatu kerucut. Indeks kerucut tanah menunjukkan tingkat kekerasan tanah
dan untuk mengetahui ada tidaknya lapisan kedap pada kedalaman tertentu. Faktor yang mempengaruhi nilai cone index adalah kerapatan isi,
kadar air dan jenis tanah. Devies et al. 1993, menyatakan bahwa tahanan penetrasi tanah sangat tergantung pada kadar air tanah dan biasanya
digunakan sebagai pembanding antara tempat-tempat yang berbeda pada areal lahan yang sama pada hari yang sama.
G. Tahanan Tarik Draft