Kinematika dan Mekanisme Batang Hubung Pengeruk Traktor Roda-4

a Ditcher satu mata b Rotary Ditcher Gambar 5. Tipe Ditcher yang sudah ada. Gambar 6. Ditcher tipe lengan ayun.

D. Kinematika dan Mekanisme Batang Hubung Pengeruk

Kinematika adalah ilmu yang mempelajari tentang suatu gerak tanpa memandang gaya penyebabnya, sedangkan rantai kinematik adalah gabungan dari batang hubung dan sambungan yang saling terkait untuk menghasilkan gerakan teratur sebagai produk dari gerakan sumber Norton, 1992. Norton 1992 menyatakan bahwa: 1. Gerakan rotasi murni adalah gerakan suatu benda kaku yang hanya memiliki satu titik pusat putaran. Pusat putaran tersebut tidak bergerak terhadap rangka acuan. Gerakan setiap titik pada benda tersebut akan menggambarkan busur dari lingkaran-lingkaran yang mengelilingi pusat putaran. Garis acuan yang melalui pusat lingkaran dan setiap titik pada benda hanya akan membedakan sudutnya saja. 2. Gerakan translasi murni adalah gerakan suatu benda kaku dimana seluruh titik pada benda tersebut bersifat paralel. Garis acuan yang menggambarkan pergerakan benda tersebut berupa garis lurus tetapi tidak mengalami perubahan sudut. 3. Gerakan kompleks adalah gerakan gabungan secara bersamaan antara gerakan rotasi dan translasi. Garis acuan yang terbentuk pada benda menunjukan perubahan posisi secara linier dan orientasi sudutnya. Norton 1992 menyatakan Mekanisme merupakan suatu alat pengubah gerakan menjadi pola tertentu yang diinginkan dan biasanya melipatgandakan gaya yang kecil. Mekanisme adalah rantai kinematik yang setidaknya memiliki satu batang penghubung linkage yang bersifat sebagai ground atau terikat pada rangka. Batang penghubung diasumsikan sebagai benda kaku yang setidaknya memiliki dua titik hubung atau nodes.

E. Traktor Roda-4

Traktor roda-4 merupakan penarik, penggerak dan penyalur daya bagi alat pengolahan tanah atau implemen. Daywin et al. 1999 menyatakan bahwa, kapasitas lapangan pengolahan tanah dikelompokkan menurut 3 jenis traktor, yaitu traktor kecil mini dengan daya lebih kecil dari 15 kW, traktor sedang daya 22 kW sampai 34 kW, traktor besar dengan pembagian 50 kW sampai 60 kW, 60 kW sampai dengan 90 kW dan dengan daya lebih besar dari 90 kW dan khusus untuk traktor roda rantai. Untuk kelompok traktor mini, pengolahan tanah umumnya menggunakan bajak pisau berputar, baik untuk sawah maupun tanah kering. Sedangkan traktor roda empat yang lebih besar dayanya, daya yang diperoleh seluruhnya untuk pengolahan tanah kering dengan menggunakan bajak piringan untuk pengolahan tanah primer dan dengan garu piring untuk pengolahan tanah sekunder. Menurut Koga 1988, traktor yang biasa digunakan di lahan pertanian adalah traktor empat roda dan traktor dua roda traktor tangan. Penggunaan traktor di lahan biasanya disesuaikan dengan luas lahan, kondisi tanah, dan jenis kegiatannya.

F. Sifat Fisik dan Mekanik Tanah