Pengaruh Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) sebagai Sumber Belajar Biologi
i
PENGARUH SEDUHAN JAHE (Zingiber officinale Rosce)
DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS
WISTAR MODEL DIABETES TIPE-2 (NIDDM) SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
DISUSUN OLEH:
ANDRI RUDI YANTO
201210070311060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(2)
ii
PENGARUH SEDUHAN JAHE (Zingiber officinale Rosce)
DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS
WISTAR MODEL DIABETES TIPE-2 (NIDDM) SEBAGAI
SUMBER BELAJAR BIOLOGI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang untuk Memenuhi sebagai
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi
DISUSUN OLEH:
ANDRI RUDI YANTO
201210070311060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
(3)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang dan diterima untuk memenuhi
Sebagian dari Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana (S1) Pendidikan Biologi Mengesahkan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang
Malang, 28 Juli 2016 Dekan
(Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes)
Dewan Penguji
1. Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes 1. ...
2. Dr. Rr. Eko Susetyorini, M.Si 2. ...
3. Dr. Abdulkadir Rahardjanto, M.Si 3. ...
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul
“Pengaruh Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam Menurunkan
Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) sebagai Sumber Belajar Biologi”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada teladan kita Sang pelopor Ilmu Pengetahuan untuk membaca tanda-tanda kekuasaan-Nya, Nabi Muhammad SAW.
Selama proses penyusunan hingga selesainya skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, pengarahan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Dr. Yuni Pantiwati, M.M., M.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi 3. Ibu Dr. Nurul Mahmudati, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
4. Ibu Dr. Rr. Eko Susetyarini, M.Kes. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.
5. Bapak dan ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.
6. Ibunda Sumarmi (Almr) dan Ayahanda Basuki atas segala kasih sayang, pengorbanan serta doa yang tiada batasnya sepanjang masa.
7. Teman-teman biologi Pipit, Naruto, Anam, Marina, Fatim, Nisak, Ilmiyah, Maratus, Artanti, Ajeng, L Wah, Ayu Ros, Fitri, Sufri, Nur, Ifa, teman-teman biologi khususnya kelas B, teman-teman bimbingan, dan teman-teman seangkatan 2012 semuanya, dan tak lupa adik-adikku Dhany, Adebobi, Adjar, Ihsan, Ari yang selalu memberikan support serta membantu selama penelitian.
(5)
v
8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya taka da gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa proposal ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan. Oleh karena itu diharapkan kritik dan saran yang konstruktif. Semoga proposal ini dapat bermanfat bagi kita semua dan sekaligus menjadi tenaga baru untuk mengembalikan kejayaan maritime Indonesia.
Malang, 28 Juli 2016 Penulis,
(6)
vi DAFTAR ISI
Halaman Sampul Luar ... i
Halaman Sampul Dalam ... ii
Halaman Persetujuan ... iii
Halaman Pernyataan ... iv
Halaman Pengesahan ... v
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... ix
Daftar Isi ... xi
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Gambar ... xiv
Daftar Lampiran ... xv
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Manfaat Penelitian ... 6
1.5. Batasan Penelitian ... 7
1.6. Definisi Istilah ... 8
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Jahe (Zingiber officinale) ... 9
2.1.1.Sistematika Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 10
2.1.2.Morfologi Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 10
2.1.3.Kandungan Senyawa pada Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 12
2.1.4.Manfaat Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 14
2.2. Diabetes Melitus ... 14
2.2.1.Penyebab Diabetes Melitus ... 15
2.2.2.Gejala Penderita Diabetes Melitus ... 16
2.2.3.Mekanisme Diabetes Mellitus Tipe-2 (NIDDM) ... 18
2.3. Streptozotocin (STZ) ... 18
2.4. Oksidan dan Antioksidan ... 20
2.4.1.Oksidasi (Radikal Bebas) ... 20
2.4.2.Antioksidan ... 21
2.5. Hubungan Stres Oksidatif dengan Diabetes Mellitus ... 22
2.5.1.Peran Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) sebagai Antioksidan dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah ... 23
2.6. Tinjauan Tentang Tikus Putih (Rattus norvegicus) ... 24
2.6.1.Klasifikasi Tikus Putih (Rattus norvegicus) ... 24
2.6.2.Morfologi Tikus Putih (Rattus norvegicus) ... 25
2.7. Tinjauan Tentang Sumber Belajar ... 25
2.7.1.Artikel ... 27
2.8. Kerangka Konsep ... 28
2.9. Hipotesis ... 28
BAB III Metode Penelitian 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29
(7)
vii
3.2. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 29
3.3. Populasi dan Teknik Sampling ... 30
3.3.1.Populasi ... 30
3.3.2.Sampel ... 30
3.3.3.Teknik Sampling ... 31
3.4. Jenis Variabel dan Definisi Operasional ... 31
3.4.1.Variabel Bebas ... 31
3.4.2.Variabel Terikat ... 32
3.4.3.Variabel Kendali ... 32
3.4.4.Definisi Operasional ... 32
3.5. Prosedur Penelitian ... 33
3.5.1.Persiapan ... 33
3.5.1.1. Alat ... 33
3.5.1.2. Bahan ... 34
3.5.2.Pelaksanaan Penelitian ... 35
3.5.3.Alur Penelitian ... 36
3.6. Metode Pengumpulan Data ... 36
3.7. Teknik Analisis Data ... 37
BAB IV Hasil dan Pembahasan 4.1. Hasil Penelitian ... 38
4.1.1.Kadar Glukosa Darah Tikus Setelah Pemberian Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 38
4.2. Hasil Analisis ... 40
4.2.1.Hasil Uji Anava Satu Faktor (One Way Anava) ... 40
4.2.2.Hasil Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) ... 41
4.3. Pembahasan ... 42
4.3.1. Pengaruh Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) ... 42
4.3.2. Dosis Optimal Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) ... 45
4.3.3. Pemanfaatan Pengaruh Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) sebagai Sumber Belajar Biologi dalam Perencanaan Pembelajaran Biologi ... 45
BAB V Penutup 5.1. Kesimpulan ... 49
5.2. Saran ... 49
(8)
viii DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Komposisi Jahe Segar per 100 gr ... 13
Tabel 2.2 Komposisi Kandungan Senyawa Jahe Segar dan Jahe Kering ... 13
Tabel 2.3 Kandungan Fenol Total Jahe Gajah Geprek dan Iris ... 13
Tabel 3.1 Skema Rancangan Penelitian ... 30
Tabel 4.1 Data Hasil Kadar Glukosa Darah Pasca Perlakuan Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 38
Tabel 4.2 Hasil Ringkasan Uji Anava Satu Faktor (One Way Anava) Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus ... 40
Tabel 4.3 Hasil Ringkasan Uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND) Srduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus ... 41
(9)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Foto Jahe Gajah (Zingiber officinale Rosce) ... 11
Gambar 2.2 Foto Jahe Emprit (Zingiber officinale Rosce) ... 11
Gambar 2.2 Foto Jahe Merah (Zingiber officinale Rosce) ... 12
Gambar 2.4 Mekanisme Terjadinya Diabetes Mellitus Tipe-2 ... 18
Gambar 2.5 Struktur Kimia Streptozotocin ... 19
Gambar 2.6 Hubungan Hiperglikemia dan Stres Oksidatif dengan Diabetes 23
Gambar 3.1 Alur Penelitian ... 36
Gambar 4.1 Diagram Batang Rerata Kadar Glukosa Darah Tikus Setelah Pemberian Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 39
(10)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Penelitian Kadar Glukosa Darah Tikus Pasca Pemberian
Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 56
Lampiran 2. Perhitungan Konversi Dosis Streptozotocin STZ dan Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) ... 57
Lampiran 3. Hasil Analisa Data ... 58
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ... 60
Lampiran 5. Pemanfaatan Sumber Belajar sebagai Artikel Ilmiah ... 63
Lampiran 6. Surat Permohonan ... 73
(11)
xi
DAFTAR PUSTAKA
Adel, P, R, S., Prakash, J. 2010. Chemical Composition and Antioxidant Properties of Ginger Root (Zingiber officinale). Journal of Medicinal Plants Research. Vol 4 (24) 2010: 2674-2679.
Adeyi, A, O., Idowu, B, A., Mafiana, C, F., Oluwalana, S, A., Ajayi, O, L., Akinloye, O, A. 2012. Rat Model of Food-Induced Non-Obese-Type 2 Diabetes Mellitus: Comparative Pathophysiology and Histopathology. International Journal Physiol Phatophysiol Pharmacol. Vol 4 (1) 2012: 51-58.
Agustin, R, D., Aulani’am., Mahdi, C. 2014. Pengaruh Pemberian Herbal Spray
Berbasis Bioaktif dari Spirulina (Spirulina sp.) terhadap Ekspresi Inos pada Sel β-pankreas dan Aktivitas Protease pada Luka Tikus DM Tipe 1. Kimia Student Journal, No. 1 Vol. 1 Maret 2014 Hal 64-70.
Ajie, R, B. 2015. White Dragon Fruit (Hylocereus undatus) Potential As Diabetes Mellitus Treatment. Artikel Review Jurnal Majority, No. 1 Vol. 4 Januari 2015 Hal. 69-72
Akrom., Harjanti, P.D., Armansyah, T. 2014. Efek Hipoglikemik Ekstrak Etanol Umbi Ketela Rambat (Ipomoea Batatas P) (EEUKR) pada Mencit Swiss yang Diinduksi Alloxan. Pharmaciana, No. 1 Vol. 4 2014 Hal. 65-76.
Arista, M. 2013. Aktivitas Ekstrak Etanol 80% & 96% Daun Katuk (Sauropus andronynus (L.) (Merr.)). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya No. 2 Vol. 2 (2013) Hal 1-16.
Badriyah, L. 2010. Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMP Bakti Mulya 400 Pondok Pinang Jakarta Selatan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Kegurun-UIN. Jakarta.
Betteng, R., Pangemanan, D., Mayulu, N. 2014. Analisis Faktor Resiko Penyebab Terjadinya Diabetes Melitus Tipe 2 pada Wanita Usia Produktif di Puskesmas Wawonasa. Jurnal e-Biomedik. Vol 2 (2) 2014: 404-412.
Djama’an, Q., Goenarwo, E., Mashoedi, I. 2012. Pengaruh Air Perasan Jahe terhadap Kadar Glukosa Darah dan Gambaran Histopatologi Sel Beta Pankreas. Fakultas Kedokteran UNISSULA. Semarang.
Djamil. 2011. Hubungan Hiperglikemia dengan Aktivitas SOD, Kadar Ciprum, dan Zink pada Penderita Diabetes Melitus Tipe2. Journal of American Colledge of Nutrition No. 2 Vol. 17 September 2011 Hal. 109-115.
(12)
xii
Ekawati, E, R. 2012, Hubungan Kadar Glukosa Darah terhadap Hypertrigliceridemia pada Penderita Diabetes Mellitus. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 25 Februari 2012. Surabaya.
Fatimah, R, N. 2015. Diabetes Melitus Tipe 2. Artikel Review Jurnal Majority, No. 5 Vol. 4 Februari 2015 Hal. 93-101.
Febrinda, A, E., Astawan, M., Wresdiyati, T., Yuliana, D, N. Kapasitas Antioksidan dan Inhibitor Alfa Glukosidase Ekstrak Umbi Bawang Dayak. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan, No. 2 Vol 24 (2013) Hal 161-167. Ginting, D, B. 2011. Identifikasi Komponen Kimia Minyak Atsiri Rimpang Jahe
Emprit (Zingiber Officinale Rosc.) Dan Uji Aktivitas Antibakteri. Skripsi. Departemen Kimia, FMIPA, Universitas Sumatra Utara. Medan.
Hargono., Pradhita, F., Aulia, M, P. 2013. Pemisahan Gingerol dari Rimpang Jahe Segar Melalui Proses Ekstraksi Secara Bathc. Momentum. Vol 9 (2) 2013: 16-21.
Hassan, B, A, R. 2013. Overview on Diabetes Mellitus (Type 2). Journal Chromat Separation Techniq. Vol 4 (3) 2013: 114.
Hongdiyanto, A., Yamlean, P, V, Y., Supriati, H, S. Evaluasi Koresionalan Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2 pada Pasien Rawat Inap di RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Farmasi, No. 2 Vol. 3 Mei 2014 Hal 77-86.
International Diabetes Federation. 2013. Diabetes Atlas sixth edition.
Kalejaiye, O, F., Iwalewa, E, O., Omobuwajo, O, R., Oyedapo, O, O. Hypogliycaemic Effects of Nigerian Zingiber Officinale Rhizome on Experimental Diabetic Rat. Nigerian Journal Natural Product And Medicine Vol 6 Hal 33-35.
Kamus Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Karina, A. 2008. Pemanfaatan Jahe (Zingiber officinale Rosc) dan Teh Hijau (Camellia sinensis) dalam Pembuatan Selai Rendah Kaloridan Sumber Antioksidan. Skripsi. Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga-Fakultas Pertanian-IPB. Bogor.
Kemas, Ali. 1991. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Kementrian Kesehatan RI. 2009. Tahun 2030 Prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia Mencapai 21,3 Juta Orang. Indonesia.
(13)
xiii
Kohei, K. 2010. Pathophysiology of Type 2 Diabetes and Its Treatment Policy. Journal of the Japan Medical Association. Vol 53 (1) 2010: 41-46.
Kusumaningati, R, W. 2009. Analisis Kandungan Total Fenol Jahe (Zingiber officinale Rosce) Secara In Vitro. Skripsi, Prodi Pendidikan Dokter, FK-UI. Jakarta.
Lusiyawati, V. 2008. Pengaruh Pemberian Ekstrak Tanin Daun Beluntas (Pluchea indica Less) terhadap Kualitas Spermatozoa Tikus Putih (Rattus norvegicus). Skripsi. Pendidikan Biologi-FKIP-UMM. Malang.
Mahmudati, N. 2015. Peran Seduhan Jahe (Zingiber Officinale Roscoe) Pada Signaling Insulin Dalam Mempengaruhi Penurunkan Kadar Glukosa Darah Pada Tikus Model Diabetes Tipe 2. Proposal Pendanaan. FKIP-UMM.
Mahmudati, N. 2015. Analisis Antioksidan Jahe (Zingiber officinale) (Percobaan). Laboratorium Kimia-UMM. Malang.
Majeed, M., Prakash, L. 2007. Ginger (Zingiber officinale) Product Write-Up. Sabinsa Corporation Ginger-Product Insight Paper: 1-7.
Miryanti, Y.I.P, A., Sapei, L., Budiono, K., Indra, S. 2011. Ekstraksi Antioksidan dari Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana). Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Katolik Parahyangan. Bandung.
Mayani, L., Yuwono, S, S., Ningtyas, D, W. 2014. Pengaruh Pengecilan Ukuran Jahe dan Rasio Air Terhadap Sifat Fisik Kimia dan Organoleptik pada Pembuatan Sari Jahe (Zingiber officinale). Jurnal Pangan dan Agroindustri. Vol 2 (4): 148-158.
Muchid, A., & Umar, F. (Eds). 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus. RI: Departemen Kesehatan.
Munawaroh, H. 2009. Media Online sebagai Sumber Belajar di Kalangan Mahasiswa. Skripsi. Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam-UIN. Yogyakarta.
Ndraha, S. 2014. Diabetes Melitus Tipe-2 dan Tatalaksana Terkini. Medicinus. Vol 27 (2) 2014: 9-16.
Nugroho, A, N. 2006. Hewan Percobaan Diabetes Mellitus : Patologi Dan Mekanisme Aksi Diabetogenik. Jurnal Biodeversitas. Vol7 (4): 376-382. Notoatmodjo, S. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
(14)
xiv
Purwanto, B., Liben, P. 2014. Model Hewan Coba untuk Penelitian Diabetes. Surabaya: PT Revka Petra Media.
Pramitasari, D. 2010. Penambahan Ekstrak Jahe (Zingiber Officinale Rosc.) Dalam Pembuatan Susu Kedelai Bubuk Instan Dengan Metode Spray Drying : Komposisi Kimia, Sifat Sensoris Dan Aktivitas Antioksidan. Skripsi. Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Qiu, Z., Kwon, A-Hon., Kamiyama, Y. 2007. Effect of Plasma Fibronectin on the Healing of Full-Thickness Skin Wounds in Streptozotocin-Induced Diabetic Rat. Journal of Surgical Reaserch, No. 1 Vol. 138 Maret 2007 Hal 64-70 Japan.
Riana, M. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Alkohol 70% Kulit Buah Labu Siam (Sechium Edule (Jacq.) Sw.) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Kelinci Yang Dibebani Glukosa. Skripsi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
Rohmana, Q, A. 2014. Pengaruh Sari Buah Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.) Dan Lama Penyimpanan Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Dan Kadar Protein Ikan Bandeng (Chanos Chanos Forsk.) Sebagai Sumber Belajar Dalam Perencanaan Pembelajaran Biologi Materi Kingdom Monera. Skripsi. Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP-UMM. Malang.
Rosidah, N. 2013. Studi Tentang Penggunaan Bahan Ajar Mata Pelajaran Ekonomi Materi Akuntasi pada Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Kota Mojokerto. Jurnal, Jurusan Pendidikan Ekonomi, FE-UNESA. Surabaya. Rostiana, O., Bermawie, N., Rahardjo, M. Standart Prosedur Operasional
Budidaya Jahe. Balai Tanaman Obat dan Aromatika. Rukmana, R. 2000. Usaha Tani Jahe. Yogyakarta: Kanisius.
Setiadi, L., Wahyudianingsih, R. 2014. Efek Antifungal Minyak Atsiri Jahe Merah (Zingiber officinale var. rubrum) terhadap Candida albicans Secara In Vitro. Bagian Patologi Anatomi, FK-Universitas Kristen Maranatha. Bandung.
Setiwan, B., Suhartono, E. Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes Melitus. Maj. Kedokt Indon, No. 2 Vol 55 Februari 2005 Hal 86-91.
Siahaan, S. 2012. Penulisan Karya Tulis Ilmiah. Modul pelatihan. Kemendikbud, RI.
(15)
xv
Sugiyanta. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Air Kulit Semangka (Citrullus vulgaris Schard) Terhadap Kadar Glukosa dan Trigliserida Serum Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Streptozotocin. Tesis. Universitas Airlangga. Surabaya.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sulistiawati, I, D, A, N. 2011. Pemberian Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe Vera) Konsentrasi 75% Lebih Menurunkan Jumlah Makrofag Daripada Konsentrasi 50% Dan 25% Pada Radang Mukosa Mulut Tikus Putih Jantan. Tesis. Program Pascasarjana, Universitas Udayana. Denpasar. Sumangkut, S., Supit, W., Onibala, F. 2013. Hubungan Pola Makan dengan
Kejadian Penyakit Diabetes Melitus Tipe-2 di Poli Interna BLU.RSUP. Prof. Dr. R. Kandou Manado. Ejournal Keperawatan. Vol 1 (1) 2013: 1-6 Sunaryo, dkk. 2014. Aktivitas Ekstrak Jahe Gajah (Zingiber officinale) dengan
Zink terhadap Kadar Glukosa Darah Mencit yang Diinduksi Streptozotocin dan Pakan Hiperkolesterol. Jurnal Lemlit UHAMKA fakultas Farmasi dan Sains: 29-33.
Supriyanto., Cahyono, B. 2012. Perbandingan Kandungan Minyak Atsiri Antara Jahe Segar dan Jahe Kering. Chem.Prog No. 2 Vol. 5 November 2012 Hal 81-85. Diponegoro.
Sontakke, S., Thawani, V. 2003. Ginger as an Antiemetic in Nausea and Vomiting Iinduced by Chemotherapy: a Randomized, Cross-Over, Double Blind study. Indian Journal of Pharmacology. 35: 32-36
Tokan, I, A. 2014. Pengaruh Pemberian Infus Kulit Buah Salak (Salacca edulis) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Aloksan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Biologi, FKIP-UMM. Malang.
Umayah, E, U., Amrun, M, H. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Buah Naga Hylocereus undatus). Jurnal Ilmu Dasar No. 1 Vol. 8 2007 Hal 83-90. Wardani, R, K. 2010. Pemberian Ekstrak Daun Lidah Buaya (Aloe Vera)
Konsentrasi 75% Lebih Menurunkan Jumlah Makrofag Daripada Konsentrasi 50% Dan 25% Pada Radang Mukosa Mulut Tikus Putih Jantan. Skripsi. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret. Surakarta. Widowati, W. 2008. Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes. JKM, No. 2 Vol. 7
Februari 2008 Hal: 1-11
Wulandari, C, E. 2010. Pengaruh Pemberian Ekstrak Bawang Merah (Allium ascalonicum) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus
(16)
xvi
Wistar dengan Hiperglikemia. Artikel KTI, Program Pendidikan Sarjana Kedokteran, FK-UNDIP. Diponegoro.
Yuliadi, A. 2014. Pengaruh Berbagai Dosis Ekstrak Daun dan Buah Pare (Momordica charantia) terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih Jantan (Rattus norvegicus) Hiperglikemia. Skripsi. FKIP-UMM. Malang.
Zadeh, J, B., Kor, N, M. 2014. Physiological and Pharmaceutical Effect of Ginger (Zingiber officinale Roscoe) as a Valuable Medicinal Plant. European Journal of Experimental Biology. Vol 4 (1): 87-90
(17)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Prevalensi penyakit diabetes di dunia lebih kurang diperkirakan mencapai 382 juta. Sekitar 316 juta diperkirakan dengan gangguan glukosa toleransi yang tinggi. Dikhawatirkan peningkatan jumlah jiwa akibat penyakit diabetes mencapai 471 juta jiwa pada tahun 2035 (IDF, 2013). Peningkatan jumlah penderita diabetes tersebut diakibatkan karena kegemukan (overweight) atau obesitas. Menurut (Kemkes, 2009) jumlah pengidap penyakit diabetes mellitus di Indonesia sekarang mencapai 14,7% pada tahun 2007 dan 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Indonesia berada diurutan keempat dengan jumlah penyandang penyakit diabetes mellitus di dunia (Sumangkut et al; 2013).
Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya konsentrasi gula darah dan pengeluaran glukosa dalam urin (Adeyi, 2012). Diabetes mellitus disebabkan oleh hormon insulin yang tidak mencukupi atau tidak efektif, oleh karena itu tidak dapat melakukan fungsinya dalam mengatur kadar gula darah. Insulin merupakan hormon yang dihasilkan oleh organ pankreas yang fungsinya untuk memasukkan glukosa yang diperoleh dari makanan ke dalam sel yang akan diubah menjadi energi yang dibutuhkan oleh otot dan jaringan untuk bekerja sesuai dengan fungsinya (Hongdiyanto, 2014). Oleh karena itu pada diabetes mellitus (DM) terjadi gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
(18)
2
metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein akibat ketidakmampuan insulin menjalankan fungsinya (Muchid et al; 2005).
Diabetes Mellitus dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan, salah satunya gaya hidup yang kurang baik seperti bermalas-malasan dan kurangnya aktifitas dapat berpeluang terjadinya obesitas (overweight). Aktifitas fisik yang kurang tersebut dan disertai dengan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat seperti tinggi lemak/karbohidrat, kurangnya makanan yang mengandung serat dapat memicu kegemukan dan obesitas. Interaksi kedua faktor tersebut dapat mempercepat terjadinya diabetes tipe-2 (Kohei, 2010). Berdasarkan riset atau penelitian yang telah ada menunjukkan bahwa gaya hidup, stres, obesitas, kelaparan, faktor genetik menjadi dampak yang serius bagi kesehatan di masyarakat dan dapat menyebabkan insiden penyakit diabetes mellitus tipe 2 (Hassan, 2013).
Diabetes Mellitus Tipe 2 dapat diartikan sebagai gangguan metabolik yang ditandai dengan naiknya gula darah akibat penurunan sekresi insulin pada pankreas (Fatimah, 2015). NIDDM berbeda dengan IDDM. IDDM diperkirakan terjadi karena kelenjar pankreas tidak berfungsi sama sekali untuk mengeluarkan insulin sedang NIDDM dapat terjadi akibat kerusakan kelenjar pankreas yang merangsang untuk mengeluarkan atau mensekresi insulin dalam jumlah banyak sehingga glukosa dalam darah meningkat. Penderita diabetes tipe 2 ini terjadi akibat produksi insulin pada sel beta pankreas berkurang atau tidak mampu mensekresi, akibatnya glukosa tidak bisa masuk ke jaringan (Ndraha, 2014), oleh karena itu terjadinya resistensi insulin mengakibatkan penurunan insulin yang dapat menyebabkan
(19)
3
glukosa tidak tersekresi dengan baik. Akibatnya pankreas akan mengurangi rangsangan untuk mensekresikan insulin.
Penggunaan obat herbal dalam mempertahankan kesehatan sudah lama diketahui. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, lebih kurang 1000 spesies tanaman diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional. Banyak jenis tanaman yang dipercaya dapat mengobati antidiabetes. Beberapa riset mengenai tanaman antidiabetes sudah sering dilakukan, Wulandari (2010) menyatakan ekstrak bawang merah dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus hiperglikemia secara bermakna. Pemberian ekstrak etanol umbi ketela rambat pada dosis 67,5 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit (Akrom, 2014). Sugiyanta (2010) dalam tesisnya mengatakan ekstrak air kulit semangka dapat menurunkan kadar glukosa serum dan trigliserid tikus.
Pengetahuan tentang keamanan tanaman obat ataupun minuman di Indonesia biasanya hanya sebatas berdasarkan pengalaman empiris yang biasanya diwariskan secara turun temurun dan belum teruji secara ilmiah. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian mengenai hal tersebut, agar nantinya dapat digunakan dengan aman dan efektif. Salah satu bahan pangan fungsional yang berpotensi sebagai obat ataupun minuman tradisional yaitu jahe. Jahe (Zingiber officinale Rosce) dikenal sebagai bahan masakan dan rempah-rempah serta pengobatan tradisional di beberapa negara, jahe juga dapat tumbuh di Asia, China, India, dan Afrika (Majeed dan Prakash, 2007).
(20)
4
Penggunaan minuman jahe sebagai bahan pangan sebenarnya sudah lama dilakukan diberbagai negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memanfaatkan jahe sebagai bahan pangan bumbu dan minuman sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Beberapa riset mengatakan bahwa jahe merupakan sumber antioksidan yang baik dan meningkatkan aktivitas antioksidan (Adel et al; 2010). Menurut Djama’an et al; (2012) pemberian jahe dalam bentuk perasan dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Kandungan senyawa dari jahe yang utama adalah minyak atsiri dan non atsiri. Senyawa yang diduga sebagai antidiabetik pada rimpang jahe adalah gingerol, shogaol, paradol, fenol, dan zingeron yang merupakan derivat dari flavonoid. Kandungan Fenol total beberapa bahan alami dengan metode ekstraksi menggunakan metanol antara lain jahe 84,23 mgGAE/100g, mengkudu 43,04 mgGAE/100g, bawang merah 37,88 mgGAE/100g, bawang putih 31,26 mg GAE/100g, pisang 27,12 mgGAE/100g, tomat 24,86 mgGAE/100g (Kusumaningati, 2009). Berbagai kadar kandungan fenol tersebut kandungan fenol total jahe yang paling tinggi. Data pengujian fenol Mahmudati (2015) menunjukkan kandungan fenol seduhan jahe iris 26,18 mgGAE/25g dan geprek 12,11 mgGAE/25g.
Mekanisme senyawa flavonoid sebagai penurunan gula darah yaitu dengan kemampuannya sebagai zat antioksidan karena struktur kimia dari flavonoid dapat bertindak sebagai penangkap radikal bebas. Flavonoid tersebut bersifat protektif terhadap kerusakan sel beta pankreas sebagai penghasil insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin (Ajie, 2015). Mengingat minum jahe adalah tradisi turun
(21)
5
temurun masyarakat Indonesia, berdasarkan kajian teori yang telah ada di atas maka penelitian ini akan mengungkap aktivitas seduhan jahe dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Permasalahan ini berkaitan dengan konsep yang diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester 1, materi “Upaya keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya” pada KD 4.2 yaitu “Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi”. Pencapaian materi tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan inovasi pembelajaran berupa sumber belajar dengan menggunakan artikel sebagai acuan tambahan guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan untuk mengurangi adanya peningkatan penyakit diabetes tipe-2 (NIDDM), oleh karena itu peneliti perlu melakukan penelitian
tentang “Pengaruh Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam
Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) sebagai Sumber Belajar Biologi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM)?
(22)
6
2. Dosis seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) berapakah yang berpengaruh paling optimal untuk menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM)?
3. Bagaimanakah pemanfaatan pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran biologi? 1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM).
2. Mengetahui dosis optimal seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus model diabetes tipe-2 (NIDDM). 3. Mengetahui pemanfaatan pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce)
dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus model diabetes tipe-2 (NIDDM) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran biologi.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis
1. Menambah daya guna jahe (Zingiber officinale Rosce) sebagai sumber belajar dalam dunia ilmu pendidikan dan ilmu kesehatan.
2. Memperkaya informasi tentang manfaat bahan pangan fungsional jahe (Zingiber officinale Rosce) untuk menurunkan kadar glukosa darah dan sekaligus memperluas terapan peneliti untuk mengembangkan dan mempraktikan kepada masyarakat cara pengobatan tradisional dalam bentuk artikel.
(23)
7
Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan dasar bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pemanfaatan bahan hayati sebagai bahan alami yang dimanfaatkan sebagai obat penyakit diabetes.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jahe (Zingiber officinale Rosce) dapat dijadikan sebagai alternatif alami untuk menurunkan kadar glukosa darah, selain itu penggunaan seduhan jahe alami tidak menimbulkan efek samping dan rasa ketergantungan seperti halnya pada penggunaan obat kimia yang dijual di apotek atau dijual di pasaran.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun batasan penelitian ini adalah:
1. Bahan yang digunakan adalah jahe gajah (Zingiber officinale Rosce) segar yang dibeli di pasar lokal atau supermarket.
2. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jenis winstar, berkelamin jantan, umur lebih kurang 2-3 bulan, dan berat badan sekitar 150-200 gram.
3. Pakan yang digunakan adalah pakan 94.
4. Bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah yaitu Streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kgBB.
5. Dosis yang digunakan yaitu: 1g/kgBB dan 3g/kgBB. 6. Parameter yang diteliti yaitu kadar glukosa darah tikus.
(24)
8
1.6 Definisi Istilah
1. Seduhan merupakan sediaan yang mencampurkan sesuatu dengan air panas atau hangat tidak sampai mendidih (KBBI, 2008).
2. Jahe (Zingiber officinale Rosce) adalah tanaman sejenis rempah rempah yang digunakan bahan pengobatan tradisional/ herbal di seluruh dunia (Djama’an, et al; 2012).
3. Kadar glukosa darah merupakan salah satu bentuk hasil metabolisme karbohidrat yang paling sederhana atau monosakarida. Bentuk monosakarida yang lain adalah fruktosa dan galaktosa (Wardani, 2010).
4. Tikus putih merupakan hewan laboratorium yang dibesarkan sebagai objek penelitian dimana tergolong hewan yang mudah dipegang dan memiliki struktur yang hamper sama dengan manusia (Lusiyawati, 2008).
5. Sumber belajar adalah suatu media atau bahan yang dimanfaatkan oleh guru maupun siswa untuk mendukung proses pembelajaran untuk memperoleh materi (Badriyah, 2010).
(1)
glukosa tidak tersekresi dengan baik. Akibatnya pankreas akan mengurangi rangsangan untuk mensekresikan insulin.
Penggunaan obat herbal dalam mempertahankan kesehatan sudah lama diketahui. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan keanekaragaman hayati yang tinggi, lebih kurang 1000 spesies tanaman diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan tradisional. Banyak jenis tanaman yang dipercaya dapat mengobati antidiabetes. Beberapa riset mengenai tanaman antidiabetes sudah sering dilakukan, Wulandari (2010) menyatakan ekstrak bawang merah dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus hiperglikemia secara bermakna. Pemberian ekstrak etanol umbi ketela rambat pada dosis 67,5 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit (Akrom, 2014). Sugiyanta (2010) dalam tesisnya mengatakan ekstrak air kulit semangka dapat menurunkan kadar glukosa serum dan trigliserid tikus.
Pengetahuan tentang keamanan tanaman obat ataupun minuman di Indonesia biasanya hanya sebatas berdasarkan pengalaman empiris yang biasanya diwariskan secara turun temurun dan belum teruji secara ilmiah. Oleh karena itu diperlukan adanya penelitian mengenai hal tersebut, agar nantinya dapat digunakan dengan aman dan efektif. Salah satu bahan pangan fungsional yang berpotensi sebagai obat ataupun minuman tradisional yaitu jahe. Jahe (Zingiber officinale Rosce) dikenal sebagai bahan masakan dan rempah-rempah serta pengobatan tradisional di beberapa negara, jahe juga dapat tumbuh di Asia, China, India, dan Afrika (Majeed dan Prakash, 2007).
(2)
Penggunaan minuman jahe sebagai bahan pangan sebenarnya sudah lama dilakukan diberbagai negara berkembang. Indonesia merupakan salah satu negara yang memanfaatkan jahe sebagai bahan pangan bumbu dan minuman sudah menjadi kebiasaan turun temurun. Beberapa riset mengatakan bahwa jahe merupakan sumber antioksidan yang baik dan meningkatkan aktivitas antioksidan (Adel et al; 2010). Menurut Djama’an et al; (2012) pemberian jahe dalam bentuk perasan dapat menurunkan kadar glukosa darah.
Kandungan senyawa dari jahe yang utama adalah minyak atsiri dan non atsiri. Senyawa yang diduga sebagai antidiabetik pada rimpang jahe adalah gingerol, shogaol, paradol, fenol, dan zingeron yang merupakan derivat dari flavonoid. Kandungan Fenol total beberapa bahan alami dengan metode ekstraksi menggunakan metanol antara lain jahe 84,23 mgGAE/100g, mengkudu 43,04 mgGAE/100g, bawang merah 37,88 mgGAE/100g, bawang putih 31,26 mg GAE/100g, pisang 27,12 mgGAE/100g, tomat 24,86 mgGAE/100g (Kusumaningati, 2009). Berbagai kadar kandungan fenol tersebut kandungan fenol total jahe yang paling tinggi. Data pengujian fenol Mahmudati (2015) menunjukkan kandungan fenol seduhan jahe iris 26,18 mgGAE/25g dan geprek 12,11 mgGAE/25g.
Mekanisme senyawa flavonoid sebagai penurunan gula darah yaitu dengan kemampuannya sebagai zat antioksidan karena struktur kimia dari flavonoid dapat bertindak sebagai penangkap radikal bebas. Flavonoid tersebut bersifat protektif terhadap kerusakan sel beta pankreas sebagai penghasil insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin (Ajie, 2015). Mengingat minum jahe adalah tradisi turun
(3)
temurun masyarakat Indonesia, berdasarkan kajian teori yang telah ada di atas maka penelitian ini akan mengungkap aktivitas seduhan jahe dalam menurunkan kadar glukosa darah.
Permasalahan ini berkaitan dengan konsep yang diajarkan pada siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester 1, materi “Upaya keanekaragaman hayati Indonesia dan pemanfaatannya” pada KD 4.2 yaitu “Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi”. Pencapaian materi tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melakukan inovasi pembelajaran berupa sumber belajar dengan menggunakan artikel sebagai acuan tambahan guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan untuk mengurangi adanya peningkatan penyakit diabetes tipe-2 (NIDDM), oleh karena itu peneliti perlu melakukan penelitian tentang “Pengaruh Seduhan Jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Model Diabetes Tipe-2 (NIDDM) sebagai Sumber Belajar Biologi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Adakah pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM)?
(4)
2. Dosis seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) berapakah yang berpengaruh paling optimal untuk menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM)?
3. Bagaimanakah pemanfaatan pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran biologi?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus wistar model diabetes tipe-2 (NIDDM).
2. Mengetahui dosis optimal seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce) dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus model diabetes tipe-2 (NIDDM). 3. Mengetahui pemanfaatan pengaruh seduhan jahe (Zingiber officinale Rosce)
dalam menurunkan kadar glukosa darah tikus model diabetes tipe-2 (NIDDM) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran biologi.
1.4 Manfaat Penelitian Manfaat Teoritis
1. Menambah daya guna jahe (Zingiber officinale Rosce) sebagai sumber belajar dalam dunia ilmu pendidikan dan ilmu kesehatan.
2. Memperkaya informasi tentang manfaat bahan pangan fungsional jahe (Zingiber officinale Rosce) untuk menurunkan kadar glukosa darah dan sekaligus memperluas terapan peneliti untuk mengembangkan dan mempraktikan kepada masyarakat cara pengobatan tradisional dalam bentuk artikel.
(5)
Manfaat Praktis
1. Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan dasar bagi penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pemanfaatan bahan hayati sebagai bahan alami yang dimanfaatkan sebagai obat penyakit diabetes.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa jahe (Zingiber officinale Rosce) dapat dijadikan sebagai alternatif alami untuk menurunkan kadar glukosa darah, selain itu penggunaan seduhan jahe alami tidak menimbulkan efek samping dan rasa ketergantungan seperti halnya pada penggunaan obat kimia yang dijual di apotek atau dijual di pasaran.
1.5 Batasan Penelitian
Untuk menghindari meluasnya permasalahan dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan-batasan penelitian agar tidak menyimpang dari rumusan masalah. Adapun batasan penelitian ini adalah:
1. Bahan yang digunakan adalah jahe gajah (Zingiber officinale Rosce) segar yang dibeli di pasar lokal atau supermarket.
2. Objek yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jenis winstar, berkelamin jantan, umur lebih kurang 2-3 bulan, dan berat badan sekitar 150-200 gram.
3. Pakan yang digunakan adalah pakan 94.
4. Bahan kimia yang digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah yaitu Streptozotocin (STZ) dengan dosis 40 mg/kgBB.
5. Dosis yang digunakan yaitu: 1g/kgBB dan 3g/kgBB. 6. Parameter yang diteliti yaitu kadar glukosa darah tikus.
(6)
1.6 Definisi Istilah
1. Seduhan merupakan sediaan yang mencampurkan sesuatu dengan air panas atau hangat tidak sampai mendidih (KBBI, 2008).
2. Jahe (Zingiber officinale Rosce) adalah tanaman sejenis rempah rempah yang digunakan bahan pengobatan tradisional/ herbal di seluruh dunia (Djama’an, et al; 2012).
3. Kadar glukosa darah merupakan salah satu bentuk hasil metabolisme karbohidrat yang paling sederhana atau monosakarida. Bentuk monosakarida yang lain adalah fruktosa dan galaktosa (Wardani, 2010).
4. Tikus putih merupakan hewan laboratorium yang dibesarkan sebagai objek penelitian dimana tergolong hewan yang mudah dipegang dan memiliki struktur yang hamper sama dengan manusia (Lusiyawati, 2008).
5. Sumber belajar adalah suatu media atau bahan yang dimanfaatkan oleh guru maupun siswa untuk mendukung proses pembelajaran untuk memperoleh materi (Badriyah, 2010).