BAGIAN 3 4 DASGRON

(1)

BAGIAN III

IDENTIFIKASI TANAMAN PERKEBUNAN I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman perkebunan sangat memiliki arti ekonomi. Pertanian Indonesia kaya akan tanaman perkebunan. Maka dari itu perlu adanya pembudidayaan tanaman perkebunan yang lebih baik lagi untuk meningkatkan pembangunan ekonomi. Selain itu negara Indonesia juga termasuk pengekspor tanaman perkebunan terbesar di dunia, seperti teh, kakao, karet, kopi dan kelapa sawit.

Tanah Indonesia yang subur dan kaya akan mineral menunjang proses pembudidayaan tanaman perkebunan. Oleh karena itu, melalui mata kuliah Dasar-dasar Agronomi diberikan praktikum tentang mengidentifikasikan tanaman perkebunan sebagai pelengkap dan pendukung materi kuliah. Praktikum pengidentifikasian tanaman perkebunan dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan Atas. Praktikum ini diselenggarakan sebagai sarana pengenalan tanaman perkebunan serta pembudidayaannya.

1.2 Tujuan

Mahasiswa mampu mengidentifikasikan berbagai jenis dan karakteristik tanaman perkebunan di Kebun Percobaan Cikabayan Atas.


(2)

II. METODE PELAKSANAAN 2.1 Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 Desember 2015 di Kebun Percobaan Cikabayan Atas. Kebun Percobaan Cikabayan Atas (KP Cikatas), merupakan salah satu tempat praktikum mahasiswa Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Kebun ini ditanami berbagai macam tanaman perkebunan yang notabene merupakan tanaman-tanaman penghasil devisa negara. Hal ini dikarenakan tanaman perkebunan tersebut, merupakan tanaman ekspor. Tanaman perkebunan tersebut diantaranya kakao, kopi, teh, karet, dan kelapa sawit.

2.2. Cara Pelaksanaan

Praktikan diberi bimbingan terlebih dahulu di dalam kelas oleh Dr. Ir. Ade Wachjar, MS. Selanjutnya praktikan dibagi kelompok yang seperti biasa berdasarkan asprak yang membimbing dalam setiap praktikum di Kebun Percobaan Leuwi Kopo. Setelah pembagian, setiap asprak membawa kelompok praktikannya untuk mengunjungi tempat-tempat kebun percobaan untuk mengidentifikasi tanaman-tanaman perkebunan. Kunjungan dimulai dari tempat tanaman kelapa sawit, kopi, kakao, teh, dan terakhir ke tempat karet. Praktikan ditugaskan untuk menulis dan mengidentifikasi tanaman perkebunan.


(3)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil

Tanaman Perkebunan merupakan tanaman tahunan atau tanaman perennial. Perawatannya tergolong sederhana, hanya pemupukan dan pemangkasan cabang yang tidak berguna. Hasil tanaman perkebunan memiliki nilai jual yang cukup tinggi, karenanya termasuk komoditas cukup penting bagi negara kita. Tanaman perkebunan yang terdapat pada Kebun Percobaan Cikabayan adalah kakao (Theobroma cacao), kopi (Coffea sp.), teh (Camellia sinensis), karet (Hevea braziliensis), dan kelapa sawit (Elaeis guineensi).

3.2 Pembahasan

a) Kakao (Theobroma cacao)

Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) yang berasal dari Amerika Selatan. Ketinggiannya dapat mencapai 10 m di alam bebas. Namun, dalam pembudidayaan tinggi kakao tidak lebih dari 5 m dan memiliki tajuk menyamping meluas untuk memperbanyak cabang produktif.Kakao membutuhkan naungan dan jarak tanamnya adalah 3 m x 3 m. Biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat.

Hasil yang diambil dari kakao adalah bijinya, yang dijadikan bahan makanan, minuman, dan kosmetik.Buah kakao dipanen dari tanamannya. Setelah itu, kakao dipecahkan bijinya dipisahkan dari kulitnya, baik secara manual maupun menggunakan mesin pengolahan.Biji kakao yang telah dipisahkan kemudian dibersihkan dari lendir yang berlebihan.Pembersihan dapat dilakukan menggunakan mesin pembersih, yang memisahkan lendir berlebihan dan membuangnya, baik menggunakan air ataupun tidak.Biji kakao basah yang telah dikurangi lendirnya kemudian difermentasikan. Secara tradisional, biji kakao basah ditempatkan di atas hamparan daun pisang, kemudian kembali ditutupi oleh lembaran-lembaran daun pisang sehingga tertutup rapat.Biji kakao kemudian dicuci untuk mendapatkan biji kakao basah yang sudah bebas dari lendir dan bermutu lebih tinggi.Setelah biji kakao bersih dan beraroma khas coklat didapatkan, harus segera dikeringkan.Pengeringan dilakukan hingga biji kakao mencapai kadar air yang aman untuk disimpan, kemudian dimasukkan ke dalam karung-karung kemasan untuk disimpan atau dikirim ke pabrik produsen makanan atau minuman yang membutuhkan, atau ke negara tujuan ekspor.

b) Kopi (Coffea sp.)

Kopi merupakan salah sati komoditas ekspor penting bagi indonesia. Walaupun indonesia juga masih melakukan imor untuk komoditas ini.Era penemuan biji kopi dimulai sekitar tahun 800 SM di Afrika. Selanjutnya, kopi mulai berkembang di Arab dan barulah pada tahun 1600-an biji kopi keluar dari Mekah lalu tumbuh di berbagai daerah di luar Arab, seperti di Eropa, Amerika, dan seluruh dunia.

Terdapat dua jenis kopi, yaitu tipe Arabica (dataran tinggi) dan tipe Robusta (dataran rendah) yang terdapat di Kebun Percobaan Cikabayan.Kopi arabika hanya dapat bertahan pada daerah dataran tinggi yang dimana tingkat serangan penyakit karat daun tidak terlalu hebat. Sedangkan kopi robusta


(4)

cenderung kuat terhadap penyakit karat daun, dan produksi kopi robusta lebih tinggi dibanding kopi arabika.Daun kopi robusta umumnya berbentuk membulat dengan ujung daun tumpul sedangkan daun kopi arabika cenderung lebih kecil dengan ujung daun meruncing.

Secara umum, tanaman kopi memiliki dua tipe pertumbuhan cabang, yaitu ortotrop dan plagiotrop.Tipe ortotrop merupakan pertumbuhan cabang ke arah atas atau vertikal, sedangka tipe plagiotrop merupakan pertumbuhan cabang ke arah samping atau horisontal.Kopi memiliki jarak tanam 3 m x 3 m, dan terdapat tunas air di sebelah batang bawah yang harus dipangkas.

Jenis arabika dan robusta berbuah secara musiman. Robusta memerlukan waktu 8-11 bulan dari mulai kuncup hingga matang. Sedangkan arabika memerlukan waktu 6-8 bulan. Jenis kopi lain seperti liberika bisa berbuah sepanjang tahun. Tingkat kematangan buah kopi tidak terjadi secara serentak. Sehingga proses pemanenan memerlukan waktu yang lama. Musim panen kopi di Indonesia biasanya dimulai pada bulan Mei/Juni dan berakhir sekitar Agustus/September. Periode panen raya berlangsung 4-5 bulan dengan frekuensi pemetikan buah kopi bisa setiap 10-14 hari sekali.Buah kopi muda berwarna hijau, lalu menguning, dan masak berwarna merah. Hasilnya adalah biji kopi, diolah menjadi bahan minuman dan makanan.

Indonesia merupakan salah satu negara pengekspor kopi dunia, terutama untuk jenis kopi Arabika. Komposisi komoditi kopi yang diekspor itu, sekitar 75% masih diekspor dalam bentuk green bean, 5% dalam bentuk olahan. Hanya sekitar 20% yang diolah untuk konsumsi dalam negeri.

c) Teh (Camellia sinensis)

Pohon teh mempunyai tinggi yang tidak boleh lebih dari 65 cm. Tedapat 2 jenis pucuk daun teh, yaitu pucuk burung (pucuk yang tidak berkembang) dan pucuk peko (pucuk yang berkembang). Terdapat 3 jenis teh, yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh olong. Jarak tanam teh adalah 1,2 m x 0,7 m. Pohon produktif selama 50–70 tahun, namun setelah itu hasil produksinya menurun, yang berarti pohon telah saatnya diganti oleh yang baru.

Ada dua kelopok varietas teh yang terkenal, yaitu jenis Assamica dan jenis Sinensis. Jenis Assamica ini dapat berbatang setinggi 12 meter, tumbuhnya cepat, mulainya bercabang agak tinggi, ukuran daunnya lebih besar kalau dibandingkan dengan jenis Sinensis dan ujungnya runcing panjang. Assamica ini dapat menghasilkan daun banyak sekali, tetapi kulaitas produksinya kurang. Sedangkan jenis Sinensis, pohonnya rendah hanya sekitar 3 meter, bercabang banyak dan mulai bercabang di dekat permukaan tanah. Daunnya berukuran kecil bila dibandingkan dengan jenis Assamica, panjangnya kurang lebih hanya 9 cm. ujung daunnya runcing pendek. Tumbuhnya lambat dengan produksinya sedikit, akan tetapi mempunyai kulaitas produksi yang baik.

Pemanenan teh membutuhkan tenaga kerja intensif dan prosedur yang digunakan memerlukan keahlian khusus. Pemetik teh belajar mengenali dengan tepat pucuk daun mana yang harus dipetik. Hal ini penting untuk memastikan kelunakan daun yang dipetik agar menghasilkan teh yang terbaik. Pemetikan pucuk teh di Kebun Percobaan Cikabayan menggunakan metode p+3, yaitu memetik pucuk peko dan tiga daun dibawahnya. Semakin muda daun teh, maka semakin bagus mutu dari teh tersebut. Gilir petik umumnya dilakukan setiap 6


(5)

hari. Gilir petik dapat dibedakan sesuai dengan ketinggian dari tempat teh tersebut ditanam. Gilir petik dataran pendek dilakukan setiap 7-9 hari karena pucuknya tumbuh lebih cepat. Gilir petik dataran tinggi dilakukan setiap 12-14 hari.Setelah pemetikan, daun teh dibawa ke pabrik untuk diproses lebih lanjut. Teh dapat disiling untuk menghasilkan teh hijau atau disiling lalu difermentasi untuk mendapatkan teh hitam.

d) Karet (Hevea braziliensis)

Awalnya pohon karet hanya tumbuh di Brasil, Amerika Selatan. Namun, akhirnya karet berhasil dikembangkan di Asia Tenggara hingga saat ini. Hasil utama pohon karet adalah lateks. Pohon karet yang sudah siap disadap jika telah tercium bau asam semut. Penyadapan adalah mengiris kulit batang dari kiri atas ke kanan bawah dengan sudut 30°- 40° dan pada ketinggian 2,5-3 m. Pohon karet dapat disadap selama 20 – 25 tahun. Waktu penyadapan pagi, hasil diambil siang. Bisa dilakukan sehari, dua hari, hingga tiga hari sekali. Utamanya, penyadapan dilakukan tiga hari sekali, agar memberi peluang tanaman karet berproduksi. e) Kelapa Sawit (Elaeis guineensi)

Kelapa sawit mulai menghasilkan buah setelah berumur lebih dari 3 tahun, kelapa sawit yang dibudidayakan di KP Cikabayan adalah varietas Dura, Pisivera, dan Tenera. Hal ini dikarenakan Dura memiliki cangkang tebal namun berdaging tipis, sedangkan Pasivera kebalikannya. Tenera (persilangan) adalah keseimbangan dari keduanya, dengan cangkang dan daging berrasio seimbang. Pada persilangan ini, yang menjadi jantan adalah varietas Pisivera sedangkan betinanya adalah varietas Dura. Jarak tanam tanam kelapa sawit adalah 8 m x 8 m atau 9 m x 9 m dengan bentuk segtiga sama sisi. Kelapa sawit memerlukan air dengan jumlah yang sangat banyak. Kelapa sawit memiliki bulan kering selama dua bulan.

Kelapa sawit dapat dipanen setiap 1 bulan. Hasil panennya adalah tandan buah segar (TBS) yang berasal dari bunga betina. Satu buah kelapa sawit terdiri dari sabut dan kernel. Sabut kelapa sawit dapat diolah menjadi Crude Palm Oil (CPO). Sedangkan kernel kelapa sawit dapat diolah menjadi Kernel Palm Oil (KPO). Satu ton tandan buah segar dapat menghasilkan 200-250 liter CPO.


(6)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Tanaman perkebunan yang ada di Kebun Percobaan Cikabayan Atas adalah kopi, kelapa, kelapa sawit, kakao, karet dan teh. Jenis tanaman kelapa yang ada di KP Cikatas adalah kelapa dalam yang ditumpangsari dengan kopi robusta (kopi dataran rendah). Kelapa sawit yang dibudidayakan di KP Cikatas adalah varietas Dura, Pisivera, dan Tenera. Sedangkan tanaman teh di KP Cikatas merupakan jenis teh dataran rendah.

Saran untuk praktikum di KP Cikatas adalah tanaman perkebunannya diharapkan diperbaharui, terutama untuk tanaman tumpangsari kelapa dan kopi. Terlihat sudah tua-tua dan tidak terurus, sehingga dalam mengidentifikasikan tanamannya sedikit sulit. Diharapkan agar KP Cikatas ini selain menjadi tempat praktikum bagi mahasiswa, tapi bisa juga dijadikan sebagai penyerap tenaga kerja dan sumber pengahasilan.


(7)

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim] . 1999. Kelapa Sawit. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Rahardjo P. 2012. Kopi : Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta (ID) : Penebar Swadaya.

Roesmanto J. 1991. Kakao : Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta (ID) : Aditya Media.

Untu Z, Androecia , Sudasrip, Ragapadmi, dan Nova N. 1990. Kelapa 1. Bogor(ID) : IPB press.


(8)

BAGIAN IV

BUDIDAYA TANAMAN SAYUR-SAYURAN DALAM NETHOUSE, CIKARAWANG

I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Teknik budidaya merupakan segala usaha untuk memodifikasi lingkungan tumbuh, sehingga cocok bagi pertumbuhan tanaman pertanian sehingga dicapai hasil maksimum serta berkelanjutan. Kegiatan budidaya dapat dianggap sebagai inti dari usaha tani. Teknik budidaya ini banyak dilakukan oleh orang-orang untuk memperoleh hasil yang maksimum, baik dan berkelanjutan. Pembudidayaan tanaman sendiri misalnya bisa dilakukan dengan budidaya dalam nethouse, hidroponik dan lain-lain yang dapat menghasilkan produksi yang maksimum.

Agribusiness Development Station (ADS) dahulu bernama Agribusiness Development Centre (ADC). ADC berganti nama menjadi ADS sejak Januari 2014. Taiwan Technical Mission bekerjasama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam mendirikan lembaga nonprofit ini di University Farm, Desa Cikarawang, Kampus IPB Darmaga Bogor pada tanggal 24 Oktober 2007.

Pusat pelatihan agribisnis ini berdiri pada lahan 10 hektar dengan sepertiga bagiannya adalah fasilitas penunjang diantarnya: cold storage room, packaging storage, pembangkit listrik, prossesing, packing, ruang kelas, cafetarian, lahan parkir dan sebagainya. Pusat pelatihan yang berdiri di pinggir Danau Situ Burung ini juga dihiasi hamparan rumput hijau serta diperindah dengan dua buah gazebo berwarna merah menyala.

Tempat ini akan difungsikan sebagai sarana untuk meningkatkan mutu sumberdaya petani Indonesia agar hasil pertanian mereka bisa menembus pasar domestic maupun internasional dan sebagai pusat pelatihan kelompik-kelompok tani di Indonesia, terutama dalam peningkatan pendapatan dari komoditas khususnya yang berada di sekitar lokasi IPB.

I.2 Tujuan

Tujuan diadakannya praktikum kunjungan ke Agribussiness Development Station ini antara lain adalah untuk menambah wawasan mahasiswa tentang budidaya tanaman dalam nethouse dan tentang pemeliharaan tanaman-tanaman tertentu agar dapat menghasilkan produk yang bermutu tinggi.


(9)

II. METODE PELAKSANAAN II.1 Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 di Kebun Percobaan Cikarawang (KP Cikarawang). Kebun Percobaan ini bernama ADS (Agribussiness Development Station). Kebun ADS adalah salah satu tempat praktikum untuk mahasiswa Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Kebun ini merupakan tempat pembudidayaan tanaman hortikultura. Berbagai jenis tanaman hortikultura dibudidayakan, mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, sampai berbagai jenis bunga. Selain tempat pembudidayaan, Kebun ADS juga merupakan tempat pembinaan para petani sekitar. Kebun ADS mempunyai progress dari hulu ke hilir, artinya tanaman di kebun ADS bukan hanya dibudidayakan saja, tapi sampai dipasarkan.

2.2 Cara Pelaksanaan

Setibanya di ADS, mahasiswa berkeliling mengitari greenhouse yang berfungsi sebagai tempat pembudidayaan berbagai jenis sayuran. Mahasiswa melihat tanaman-tanaman yang dibudidayakan, media tanam yang digunakan, pupuk yang digunakan, serta mendengar penjelasan dari instruktur mengenai teknik budidaya dari tanaman di greenhouse yang mereka amati.

Setelah itu mahasiswa pun mengunjungi kebun jambu kristal. Mahasiswa dijelaskan tentang potensi agribisnis jambu kristal, teknik budidayanya, serta keunggulannya maupun kekurangan jambu kristal dibanding jambu-jambu varietas lain seperti jambu mutiara.


(10)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III.1 Hasil

Kebun ADS ini adalah diseminasi hasil penelitian, untuk meningkatkan taraf hidup petani. Selain itu ADS ini memiliki peran membimbing dan mendampingi petani. Praktikum kali ini mengunjungi tiga tempat proyek penting ADS, yakni sayuran organik, sayuran non-organik dan jambu kristal. Sebagian besar pembudidayaan tanaman hortikultura di ADS dibudidayakan di dalam nethouse.

Nethouse merupakan tempat pembibitan dengan struktur yang terdiri dari bagian berongga galvanis, kawat baja dan untai dan ditutupi dengan logam mesh. Tujuan pembudidayaan tanaman di dalam nethouse yaitu untuk mencegah serangan hama serangga dan supaya tanaman dapat tumbuh secara optimal.

Proyek sayuran organik memiliki alat destilasi yang berfungsi mengubah asap menjadi cairan untuk bahan pestisida organik, bahannya dari sekam padi. Adapun tempat pembibitan organik yang ditanami kailan, pakcoy, caisin dan salada dengan cara disemai. Proyek sayuran non-organik, memiliki tempat pembibitan pula yang di tanami 12 jenis sayuran, diantaranya tomat ceri, terong bulat, kucai bunga, okra merah, oyong, dan asparagus. Tempat pembibitan jambu kristal terdiri dari jambu kristal cangkok dan sambung pucuk. Terdapat lahan jambu kristal seluas 2 ha. Selain itu di Kebun ADS pula ada tempat Packing House, tempat pengepakan barang sebelum dipasarkan.

III.2 Pembahasan Sayuran Organik

Kebun ADS membudidayakan sayuran organik yang pembibitannya dilakukan dengan cara disemai. Pada netouse tempat pembudidayaan tanaman organik, penyemprotannya tidak menggunakan pestisida alami melaikan menggunakan asap cair dari hasil pembakaran arang sekam yang asapnya dicairkan. Tanaman sayuran yang dibudidayakan ,yaitu selada, sawi atau caisin, kailan, pokcoy, bayam, dan kangkung.

Selada (Lactuca sativa L.)

Selada merupakan famili Umbelliferae, pusat penyebaran tanaman selada diduga dari kawasan laut Mediteran. Selada merupakan tanaman sayuran semusim, ditanam dengan bijinya dan dikonsumsi daunnya. Tanaman selada tumbuh baik pada tanah dataran tinggi tropik.

Caisin/Sawi (Brassica sinensis L.)

Termasuk famili Brassicaceae, berdaun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Biasanya dibudidayakan di daerah 100 - 500 mdpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik.


(11)

Pakcoy merupakan tanaman sayuran yang masih tergolong keluarga Brassicaceae. Sayuran pakcoy berwarna hijau dan putih atau hijau muda pada tangkai daun. Panjang maksimal baby pakcoy biasanya 17 cm dan pakcoy hijau dan putih 25 cm.

 Kangkung (Ipomoea sp.)

Dapat ditanam di dataran rendah dan tinggi, merupakan jenis tanaman sayuran daun termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung merupakan sumber vitamin pro vitamin. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu kangkung darat dan kangkung air.

 Bayam (Amaranthus spp.)

Bayam merupakan sayuran yang tergolong dalam famili Amaranthaceae. Sayur bayam biasa ditanam di daerah tropik yang beriklim hangat. Bayam memiliki batang berair dan kurang berkayu, daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bayam dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Sayuran non-organik

Tanaman non-organik yang dibudidayakan adalah tanaman yang dikonsumsi bukan bagian daunnya. Penggunan pupuk dan pestidida pada tanaman non-organik yangmembedakannya dari tanaman organik. Tanaman non-organik yang dibudidayakan antara lain tomat ceri, terung, okra merah, kucai bunga, oyong, dan asparagus.

 Tomat Ceri (Lycopersicon esculentum)

Tomat ceri sangat cocok ditanam pada dataran tinggi dengan ketinggian antara 600-1200 meter di atas permukaan laut. Tomat jenis ini sangat jarang ditanam di sawah atau ladang secara konvensional dan lebih banyak ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik pada rumah kaca.

 Terung (Solanum melongena L.)

Berasal dari Benua Asia, terutama India dan Birma. Jenis terung yang ditanam ada 2, yaitu terung Ungu dan terung Bogor yang berbentuk bulat. Buah pertama dipetik setelah umur 3-4 bulan, tergantung varietas. Pemetikan berikutnya dilakukan rutin 3-7 hari sekali, dipilih buah yang siap dipetik.

 Okra merah (Abelmoschus esculentus)

Okra merah dapat tumbuh hingga ketinggian 2 meter. Daunnya mempunyai ukuran 10-20 cm memanjang dan melebar. Sedangkan buahnya bisa tumbuh memanjang hingga 18 cm dengan warna hijau atau merah keunguan dan berbiji didalamnya. Buah Okra berbentuk seperti belimbing bersegi 5-8 dan mengandung banyak lendir.

 Kucai (Allium tuberosum)

Kucai atau bawang kucai dikenal sebagai sayuran daun. Kucai berasal dari keluarga Alliaceae. Kucai berdaun pipih dan bunganya berwarna putih. Daunnya beraroma tajam dan pekat serta bunganya dapat digunakan sebagai rempah penyedap.


(12)

Berasal dari India, namun tanaman ini telah beradaptasi lama di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pemeliharaan tanaman gambas yang biasa dilakukan adalah pemangkasan daun. Oyong diperbanyak dengan biji. Benih oyong dapat ditanam langsung di lapangan dengan menggunakan para‐para maupun trails sebagai tempat merambatnya sulur.

 Asparagus (Asparagus officinalis L.)

Asparagus merupakan tanaman yang tergolong dalam famili Asparagaceae. Bagian yang dikonsumsi adalah rebungnya. Tanaman Asparagus sangat baik tumbuh pada daerah pegunungan tropik. Sedangkan untuk daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900 m diatas permukaan laut. Faktor suhu memang cukup berperan terutama berpengaruh terhadap pertumbuhan individu baru.

Jambu Kristal

Jambu kristal adalah varian lain dari Psidium guajava. Selama ini, jambu kristal dikultivasi di Taiwan dan Thailand namun sekarang sudah menyebar di Indonesia terutama daerah Lampung dan Jawa Barat. Terdapat 2 genotip Jambu yang berada di kawasan ADS, yaitu Taiwan 1 (Kristal) yang berbiji sedikit dan Taiwan 2 (Mutiara) yang berbiji banyak dan rasanya manis. Cara pembibitan Jambu Kristal, yaitu dengan sambung pucuk dan cangkok. Batang atas Jambu Kristal sambung pucuk dengan batang bawah Jambu Lokal. Pembibitan tersebut dipilih karena sistem perakaran Jambu Lokal lebih kuat dan tahan terhadap penyakit.

Waktu pembibitan jambu kristal bervariasi, waktu yang diperlukan untuk semai dan sambung pucuk adalah 8 bulan, dan waktu yang dibutuhkan untuk penanaman dilapang hingga panen adalah selama 4-6 bulan. Pohon Jambu Kristal dilapang rutin dilakukan bending, pemangkasan, pemupukan serta perawatan. Bending yang dilakukan menggunakan tambang untuk menarik tumbuhnya pohon agar tumbuh agak tumbuh ke bawah. Sedangkan perawatan pohon dilakukan dengan cara menyisakan 1 buah/cabang, buah pada cabang diseleksi yang terbaik lalu daun pucuk dicabut agar aliran fotosintat berjalan ke buah sehingga buah cepat berkembang. Buah ditutup menggunakan plastik gunanya melindungi buah dari serangga dan hama. Selain itu buah dilapisi jaring sterofoam yang berfungsi sebagai pembentuk buah agar berbentuk bulat sempurna.


(13)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Tanaman yang terdapat di kawasan Agribussiness Development Station (ADS), Cikarawang Dramaga adalah sebagian besar tanaman horikultura. Beberapa jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman sayuran organik, tanaman non-organik, dan jambu kristal . Selain sebagai pusat kajian pengembangan agribisnis pengelolaan tanaman tersebut, tanaman yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi sekaligus sebagai peningkatan perekonomian skala kecil. Tak hanya itu, terdapat keuntungan yang didapat seperti adanya kerja sama yang menguntungkan dengan petani dan faktor tenaga kerja yang ada sebagian berasal dari warga desa atau petani setempat. Harapan untuk ke depannya adalah perlu adanya penambahan jumlah komoditas atau varietas lain, seperti penambahan tanaman organik untuk buah – buahan.


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Gehel JZ. 2012. Teknik Budidaya Asparagus (Asparagus officinalis.). [Internet]. [diunduh 2015 Desember 26]. Tersedia pada http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/587-teknik-budidaya-asparagus-asparagus-officinalis Harnoko R. 2011. Mengenal Okra yang Bermanfaat untuk Diabetes.

[Internet]. [diunduh 2015 Desember 26]. Tersedia pada http://indodiabetes.com/mengenal-okra-yang-bermanfaat-untuk-diabetes.html

Narundana VT. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Tanaman Buah Jambu Kristal Pada Kelompok Tani Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor: Departemen Manajemen, FEM, IPB.

Poerwadarminta WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta [ID]: Balai Pustaka.


(1)

II. METODE PELAKSANAAN II.1 Tempat dan Waktu

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 Desember 2015 di Kebun Percobaan Cikarawang (KP Cikarawang). Kebun Percobaan ini bernama ADS (Agribussiness Development Station). Kebun ADS adalah salah satu tempat praktikum untuk mahasiswa Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian, IPB. Kebun ini merupakan tempat pembudidayaan tanaman hortikultura. Berbagai jenis tanaman hortikultura dibudidayakan, mulai dari sayur-sayuran, buah-buahan, sampai berbagai jenis bunga. Selain tempat pembudidayaan, Kebun ADS juga merupakan tempat pembinaan para petani sekitar. Kebun ADS mempunyai progress dari hulu ke hilir, artinya tanaman di kebun ADS bukan hanya dibudidayakan saja, tapi sampai dipasarkan.

2.2 Cara Pelaksanaan

Setibanya di ADS, mahasiswa berkeliling mengitari greenhouse yang berfungsi sebagai tempat pembudidayaan berbagai jenis sayuran. Mahasiswa melihat tanaman-tanaman yang dibudidayakan, media tanam yang digunakan, pupuk yang digunakan, serta mendengar penjelasan dari instruktur mengenai teknik budidaya dari tanaman di greenhouse yang mereka amati.

Setelah itu mahasiswa pun mengunjungi kebun jambu kristal. Mahasiswa dijelaskan tentang potensi agribisnis jambu kristal, teknik budidayanya, serta keunggulannya maupun kekurangan jambu kristal dibanding jambu-jambu varietas lain seperti jambu mutiara.


(2)

III. HASIL DAN PEMBAHASAN III.1 Hasil

Kebun ADS ini adalah diseminasi hasil penelitian, untuk meningkatkan taraf hidup petani. Selain itu ADS ini memiliki peran membimbing dan mendampingi petani. Praktikum kali ini mengunjungi tiga tempat proyek penting ADS, yakni sayuran organik, sayuran non-organik dan jambu kristal. Sebagian besar pembudidayaan tanaman hortikultura di ADS dibudidayakan di dalam nethouse.

Nethouse merupakan tempat pembibitan dengan struktur yang terdiri dari bagian berongga galvanis, kawat baja dan untai dan ditutupi dengan logam mesh. Tujuan pembudidayaan tanaman di dalam nethouse yaitu untuk mencegah serangan hama serangga dan supaya tanaman dapat tumbuh secara optimal.

Proyek sayuran organik memiliki alat destilasi yang berfungsi mengubah asap menjadi cairan untuk bahan pestisida organik, bahannya dari sekam padi. Adapun tempat pembibitan organik yang ditanami kailan, pakcoy, caisin dan salada dengan cara disemai. Proyek sayuran non-organik, memiliki tempat pembibitan pula yang di tanami 12 jenis sayuran, diantaranya tomat ceri, terong bulat, kucai bunga, okra merah, oyong, dan asparagus. Tempat pembibitan jambu kristal terdiri dari jambu kristal cangkok dan sambung pucuk. Terdapat lahan jambu kristal seluas 2 ha. Selain itu di Kebun ADS pula ada tempat Packing House, tempat pengepakan barang sebelum dipasarkan.

III.2 Pembahasan Sayuran Organik

Kebun ADS membudidayakan sayuran organik yang pembibitannya dilakukan dengan cara disemai. Pada netouse tempat pembudidayaan tanaman organik, penyemprotannya tidak menggunakan pestisida alami melaikan menggunakan asap cair dari hasil pembakaran arang sekam yang asapnya dicairkan. Tanaman sayuran yang dibudidayakan ,yaitu selada, sawi atau caisin, kailan, pokcoy, bayam, dan kangkung.

Selada (Lactuca sativa L.)

Selada merupakan famili Umbelliferae, pusat penyebaran tanaman selada diduga dari kawasan laut Mediteran. Selada merupakan tanaman sayuran semusim, ditanam dengan bijinya dan dikonsumsi daunnya. Tanaman selada tumbuh baik pada tanah dataran tinggi tropik.

Caisin/Sawi (Brassica sinensis L.)

Termasuk famili Brassicaceae, berdaun panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi. Biasanya dibudidayakan di daerah 100 - 500 mdpl, dengan kondisi tanah gembur, banyak mengandung humus, subur dan drainase baik.


(3)

Pakcoy merupakan tanaman sayuran yang masih tergolong keluarga Brassicaceae. Sayuran pakcoy berwarna hijau dan putih atau hijau muda pada tangkai daun. Panjang maksimal baby pakcoy biasanya 17 cm dan pakcoy hijau dan putih 25 cm.

 Kangkung (Ipomoea sp.)

Dapat ditanam di dataran rendah dan tinggi, merupakan jenis tanaman sayuran daun termasuk kedalam famili Convolvulaceae. Daun kangkung merupakan sumber vitamin pro vitamin. Berdasarkan tempat tumbuh, kangkung dibedakan menjadi dua macam yaitu kangkung darat dan kangkung air.

 Bayam (Amaranthus spp.)

Bayam merupakan sayuran yang tergolong dalam famili Amaranthaceae. Sayur bayam biasa ditanam di daerah tropik yang beriklim hangat. Bayam memiliki batang berair dan kurang berkayu, daun bertangkai, berbentuk bulat telur, lemas, berwarna hijau, merah, atau hijau keputihan. Bayam dikenal sebagai sayuran sumber zat besi yang penting.

Sayuran non-organik

Tanaman non-organik yang dibudidayakan adalah tanaman yang dikonsumsi bukan bagian daunnya. Penggunan pupuk dan pestidida pada tanaman non-organik yangmembedakannya dari tanaman organik. Tanaman non-organik yang dibudidayakan antara lain tomat ceri, terung, okra merah, kucai bunga, oyong, dan asparagus.

 Tomat Ceri (Lycopersicon esculentum)

Tomat ceri sangat cocok ditanam pada dataran tinggi dengan ketinggian antara 600-1200 meter di atas permukaan laut. Tomat jenis ini sangat jarang ditanam di sawah atau ladang secara konvensional dan lebih banyak ditanam dengan menggunakan sistem hidroponik pada rumah kaca.

 Terung (Solanum melongena L.)

Berasal dari Benua Asia, terutama India dan Birma. Jenis terung yang ditanam ada 2, yaitu terung Ungu dan terung Bogor yang berbentuk bulat. Buah pertama dipetik setelah umur 3-4 bulan, tergantung varietas. Pemetikan berikutnya dilakukan rutin 3-7 hari sekali, dipilih buah yang siap dipetik.

 Okra merah (Abelmoschus esculentus)

Okra merah dapat tumbuh hingga ketinggian 2 meter. Daunnya mempunyai ukuran 10-20 cm memanjang dan melebar. Sedangkan buahnya bisa tumbuh memanjang hingga 18 cm dengan warna hijau atau merah keunguan dan berbiji didalamnya. Buah Okra berbentuk seperti belimbing bersegi 5-8 dan mengandung banyak lendir.

 Kucai (Allium tuberosum)

Kucai atau bawang kucai dikenal sebagai sayuran daun. Kucai berasal dari keluarga Alliaceae. Kucai berdaun pipih dan bunganya berwarna putih. Daunnya beraroma tajam dan pekat serta bunganya dapat digunakan sebagai rempah penyedap.


(4)

Berasal dari India, namun tanaman ini telah beradaptasi lama di daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Pemeliharaan tanaman gambas yang biasa dilakukan adalah pemangkasan daun. Oyong diperbanyak dengan biji. Benih oyong dapat ditanam langsung di lapangan dengan menggunakan para‐para maupun trails sebagai tempat merambatnya sulur.

 Asparagus (Asparagus officinalis L.)

Asparagus merupakan tanaman yang tergolong dalam famili Asparagaceae. Bagian yang dikonsumsi adalah rebungnya. Tanaman Asparagus sangat baik tumbuh pada daerah pegunungan tropik. Sedangkan untuk daerah perbukitan ketinggian antara 200-1900 m diatas permukaan laut. Faktor suhu memang cukup berperan terutama berpengaruh terhadap pertumbuhan individu baru.

Jambu Kristal

Jambu kristal adalah varian lain dari Psidium guajava. Selama ini, jambu kristal dikultivasi di Taiwan dan Thailand namun sekarang sudah menyebar di Indonesia terutama daerah Lampung dan Jawa Barat. Terdapat 2 genotip Jambu yang berada di kawasan ADS, yaitu Taiwan 1 (Kristal) yang berbiji sedikit dan Taiwan 2 (Mutiara) yang berbiji banyak dan rasanya manis. Cara pembibitan Jambu Kristal, yaitu dengan sambung pucuk dan cangkok. Batang atas Jambu Kristal sambung pucuk dengan batang bawah Jambu Lokal. Pembibitan tersebut dipilih karena sistem perakaran Jambu Lokal lebih kuat dan tahan terhadap penyakit.

Waktu pembibitan jambu kristal bervariasi, waktu yang diperlukan untuk semai dan sambung pucuk adalah 8 bulan, dan waktu yang dibutuhkan untuk penanaman dilapang hingga panen adalah selama 4-6 bulan. Pohon Jambu Kristal dilapang rutin dilakukan bending, pemangkasan, pemupukan serta perawatan. Bending yang dilakukan menggunakan tambang untuk menarik tumbuhnya pohon agar tumbuh agak tumbuh ke bawah. Sedangkan perawatan pohon dilakukan dengan cara menyisakan 1 buah/cabang, buah pada cabang diseleksi yang terbaik lalu daun pucuk dicabut agar aliran fotosintat berjalan ke buah sehingga buah cepat berkembang. Buah ditutup menggunakan plastik gunanya melindungi buah dari serangga dan hama. Selain itu buah dilapisi jaring sterofoam yang berfungsi sebagai pembentuk buah agar berbentuk bulat sempurna.


(5)

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Tanaman yang terdapat di kawasan Agribussiness Development Station (ADS), Cikarawang Dramaga adalah sebagian besar tanaman horikultura. Beberapa jenis tanaman yang ditanam adalah tanaman sayuran organik, tanaman non-organik, dan jambu kristal . Selain sebagai pusat kajian pengembangan agribisnis pengelolaan tanaman tersebut, tanaman yang dihasilkan memiliki nilai jual tinggi sekaligus sebagai peningkatan perekonomian skala kecil. Tak hanya itu, terdapat keuntungan yang didapat seperti adanya kerja sama yang menguntungkan dengan petani dan faktor tenaga kerja yang ada sebagian berasal dari warga desa atau petani setempat. Harapan untuk ke depannya adalah perlu adanya penambahan jumlah komoditas atau varietas lain, seperti penambahan tanaman organik untuk buah – buahan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Gehel JZ. 2012. Teknik Budidaya Asparagus (Asparagus officinalis.). [Internet]. [diunduh 2015 Desember 26]. Tersedia pada http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/587-teknik-budidaya-asparagus-asparagus-officinalis Harnoko R. 2011. Mengenal Okra yang Bermanfaat untuk Diabetes.

[Internet]. [diunduh 2015 Desember 26]. Tersedia pada http://indodiabetes.com/mengenal-okra-yang-bermanfaat-untuk-diabetes.html

Narundana VT. 2011. Studi Kelayakan Bisnis Tanaman Buah Jambu Kristal Pada Kelompok Tani Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. [Skripsi]. Bogor: Departemen Manajemen, FEM, IPB.

Poerwadarminta WJS. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta [ID]: Balai Pustaka.