Simulasi Transportasi Cabai Keriting Segar pada Kemasan Kardus dan Keranjang Plastik

SIMULASI TRANSPORTASI CABAI KERITING SEGAR
PADA KEMASAN KARDUS DAN KERANJANG PLASTIK

SANDRO PANGIDOAN

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Simulasi Transportasi
Cabai Keriting Segar pada Kemasan Kardus dan Keranjang Plastik adalah benar
karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam
bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian
akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, Agustus 2014
Sandro Pangidoan
NIM F152130336

RINGKASAN
SANDRO PANGIDOAN. Simulasi Transportasi Cabai Keriting Segar pada
Kemasan Kardus dan Keranjang Plastik. Dibimbing oleh SUTRISNO dan Y.
ARIS PURWANTO.
Cabai merah adalah salah satu komoditas pertanian yang dibutuhkan
masyarakat Indonesia dan bernilai ekonomis tinggi. Cabai merah termasuk
komoditas mudah rusak dan biasanya dibutuhkan dalam bentuk segar, maka cara
pengemasan dan transportasi menjadi titik kritis pascapanen untuk menjaga
kesegaran produk pada saat didistribusikan sampai ke tangan konsumen. Tujuan
penelitian ini adalah melakukan investigasi kondisi getaran pada proses
transportasi di lapangan dan melakukan simulasi transportasi di laboratorium serta
menganalisis pengaruh transportasi dan pengemasan terhadap susut bobot,
kekerasan, derajat warna dan kadar air cabai keriting segar.
Penelitian dilaksanakan di lapangan (kebun cabai di Cibedug sampai Pasar
Induk Kemang) dan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil
Pertanian (TPPHP) TMB IPB. Pengemasan curah dilakukan dengan dua jenis

kemasan yaitu kemasan karton (kardus) dan keranjang plastik. Data getaran yang
terjadi selama transportasi di lapang direkam menggunakan Android Smartphone
(Vibrometer Pro 2.4.6). Selanjutnya data tersebut digunakan sebagai acuan untuk
melakukan simulasi transportasi di laboratorium. Setelah dilakukan simulasi
transportasi, sampel cabai disimpan pada suhu ruang selama 2 minggu untuk
melihat perubahan kualitasnya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa simulasi transportasi dapat
merepresentasikan transportasi langsung di lapangan dengan kondisi getaran yang
sama. Susut bobot terjadi di setiap perlakuan kemasan dan transportasi meskipun
hasil analisis sidik ragam menunjukkan perlakuan kemasan dan transportasi tidak
berbeda nyata terhadap susut bobot cabai. Kemasan kardus menunjukkan hasil
yang lebih baik dalam menekan susut bobot dibandingkan keranjang plastik.
Kekerasan pada cabai keriting segar mengalami penurunan setelah transportasi,
akan tetapi analisis sidik ragam menunjukkan bahwa jenis kemasan dan
transportasi tidak berbeda nyata terhadap kekerasan cabai. Penurunan kekerasan
tampak jelas setelah dilakukan penyimpanan setelah transportasi pada suhu ruang.
Derajat warna (nilai L,a,b) mengalami perubahan setelah transportasi, akan tetapi
dari analisis sidik ragam hanya derajat warna b yang berbeda nyata terhadap
perlakuan transportasi. Penurunan kadar air berkorelasi dengan susut bobot yang
terjadi akibat transportasi dan lebih tampak lagi setelah dilakukan penyimpanan.

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perubahan susut bobot, kekerasan,
warna dan kadar air tidak dipengaruhi oleh transportasi.

Kata kunci : cabai merah, pascapanen, pengemasan, simulasi transportasi, getaran

SUMMARY
SANDRO PANGIDOAN. Transportation simulation for Fresh Curly Chili on
Cardboard and Plastic Crate Packaging. Supervised by SUTRISNO and Y. ARIS
PURWANTO.
Chili is the one of agricultural commodity which is daily needed by
Indonesian people and therefore has high economic value. Chili is perishable
product and almost consumed as fresh product. For that reason, packaging and
transportation become a postharvest critical point in order to maintain the
freshness during from farmer to consumer. The objective of this study were to
investigate vibration in transportation, transport simulation with bulk packaging
for fresh chili and to evaluate the effect of transportation and packaging on weight
losses, firmness, colour and water content of fresh chili.
This study was conducted in real transportation mode (Cibedug Farm –
Kemang Market) and in the laboratory (IPB). Bulk packaging transportation was
performed in cardboard box and plastic crate. Vibration data during transportation

was recorded using Android Smartphone (Vibrometer Pro 2.4.6). Recorded
vibration was used to different packagings i.e cardboard box and plastic crate as
data for transport simulation in the laboratory. After transportation simulation,
chili was stored in room temperature for 2 weeks to observe its quality changes.
The result shows that transportation simulation could represent real
transportation mode with the same vibrate condition. Weight losses were occured
in every packaging and transportation treatments although statistical analysis
showed that it was not significant. Cardboard box shows better result than plastic
crate in maintaining weight losses. Firmness of fresh curly chili decreased in each
packagings and doing transportation. However, statistical analysis shows it’s not
significant. The decreases in firmness were observed clearly after stored in room
temperature. Color value (L, a, b value) changed after transportation but from the
statistical analysis, only b color value was significant for transportation treatment.
The decreases in water content have correlation with weight losses and this
phenomenon was observed more clearly after 14 days. It was concluded that the
change in weight losses, firmness, color and water content was not found clearly
after transportation process.
Keywords: Red chili, postharvest, packaging, transportation simulation, vibration

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2014

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

SIMULASI TRANSPORTASI CABAI KERITING SEGAR
DENGAN KEMASAN KARDUS DAN KERANJANG PLASTIK

SANDRO PANGIDOAN

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains
pada
Program Studi Teknologi Pascapanen


SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Penguji Luar Komisi Pada Ujian Tesis : Dr Ir M Solahudin MSi

Judul Tesis : Simulasi Transportasi Cabai Keriting Segar pada Kemasan Kardus
dan Keranjang Plastik
Nama
: Sandro Pangidoan
NIM
: F152130336

Disetujui oleh
Komisi Pembimbing

Prof Dr Ir Sutrisno, MAgr
Ketua


Dr Ir Y Aris Purwanto, MSc
Anggota

Diketahui oleh

Ketua Program Studi
Teknologi Pascapanen

Dekan Sekolah Pascasarjana

Prof Dr Ir Sutrisno, MAgr

Dr Ir Dahrul Syah, MScAgr

Tanggal Ujian:
25 Agustus 2014

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Tuhan
Yesus Kristus atas segala kasih karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil
diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan
Maret 2014 ini ialah tentang transportasi dan pengemasan, dengan judul Simulasi
Transportasi Cabai Keriting Segar pada Kemasan Kardus dan Keranjang Plastik.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Prof Dr Ir Sutrisno, MAgr dan
Bapak Dr Ir Y Aris Purwanto, MSc selaku pembimbing I dan II dalam
bimbingannya selama ini serta bantuan dana penelitian yang diberikan untuk
mengerjakan penelitian ini sampai selesai. Terima kasih kepada Bapak Dr. Ir. M.
Solahudin, M.Si sebagai dosen penguji atas saran dan koreksi yang diberikan.
Terima kasih pula untuk Pak Sulyaden dan Mas Abas atas bantuannya di Lab
selama penelitian. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada kedua
orang tua penulis, Bajongga B. Siahaan, SE MM dan Ritha Siagian, saudarasaudaraku, William Siahaan SE, Gabe Siahaan ST dan Nakkok Siahaan. Terima
kasih juga saya sampaikan untuk teman-teman seperjuangan Program Fast track
TMB IPB, TPP 2012 dan TPP 2013 semuanya atas kerjasamanya selama
perkuliahan dan penelitian ini. Terima kasih untuk Mongkus atas kerjasamanya
selama ini. Terima kasih untuk Debora Dian S. atas semangat dan perhatiannya.
Semua ucapan ini layak untuk saudara-saudara terima atas bantuannya selama ini.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.


Bogor, Agustus 2014
Sandro Pangidoan

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vi

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian


1
1
3
3

2 TINJAUAN PUSTAKA
Pascapanen cabai merah segar

3
3

3 METODE
Waktu dan Tempat Penelitian
Bahan
Alat
Prosedur Penelitian
Pengemasan Cabai Keriting Segar
Pengamatan
Rancangan Percobaan


4
4
5
5
6
7
8
10

4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Getaran Selama Transportasi
Hubungan antara MMI dengan Frekuensi dan Amplitudo
Suhu dan RH Transportasi
Perubahan Mutu Produk
Susut bobot

11
11
13
16
17
17

Perubahan Kekerasan

19

Perubahan Warna

21

Kadar Air

25

5 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran

28
28
28

DAFTAR PUSTAKA

28

LAMPIRAN

31

RIWAYAT HIDUP

35

DAFTAR TABEL
1 Perkembangan produksi cabai besar (ton) 2009-2011
2 Persyaratan mutu cabai merah segar

1
2

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Cabai merah keriting segar di kebun
Kemasan yang digunakan untuk penelitian
Diagram alir penelitian
Pengemasan cabai merah segar
Penimbangan dengan menggunakan timbangan Camry 30 kg
Pengukuran kekerasan cabai merah keriting
Data getaran selama transportasi langsung di lapangan
Getaran simulasi transportasi di laboratorium
Hubungan amplitudo dengan MMI pada f = 3.2 Hz
Hubungan amplitudo dengan MMI pada f = 4 Hz
Hubungan frekuensi dengan MMI pada A = 3 cm
Hubungan frekuensi dengan MMI pada A = 3.5 cm
Hubungan frekuensi dengan MMI pada A = 4 cm
Suhu dan RH selama transportasi langsung
Suhu dan RH selama simulasi transportasi
Susut bobot cabai keriting segar
Susut bobot cabai setelah penyimpanan
Perubahan kekerasan setelah penyimpanan
Perubahan derajat warna L setelah penyimpanan
Perubahan derajat warna a setelah penyimpanan
Perubahan derajat warna b setelah penyimpanan
Perubahan derajat kromatis (C*) setelah penyimpanan
Perubahan derajat hue setelah penyimpanan
Perubahan kadar air cabai setelah penyimpanan
Model regresi susut bobot dan kadar air

5
6
7
8
9
9
11
12
14
14
15
15
15
16
17
19
19
21
22
23
24
24
25
26
27

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Analisis sidik ragam susut bobot cabai keriting segar
Uji DMRT susut bobot cabai keriting segar
Analisis sidik ragam kekerasan cabai keriting segar
Uji DMRT kekerasan cabai keriting segar
Analisis sidik derajat warna L cabai keriting segar
Uji DMRT derajat warna L cabai keriting segar
Analisis sidik ragam derajat warna a cabai keriting segar
Uji DMRT derajat warna a cabai keriting segar
Analisis sidik derajat warna b cabai keriting segar
Uji DMRT derajat warna b cabai keriting segar
Analisis sidik ragam kadar air cabai keriting segar
Uji DMRT kadar air cabai keriting segar
Alat - alat yang digunakan pada penelitian ini

31
31
31
31
32
32
32
32
32
33
33
33
33

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Cabai merah (Capsicum annuum L.) termasuk salah satu komoditas sayuran
yang mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga cukup luas diusahakan oleh
petani. Manfaat dan kegunaan cabai tidak dapat digantikan dengan komoditas
lainnya, sehingga konsumen akan tetap membutuhkannya. Dengan melihat potensi
dan peluang pasar cabai di Indonesia, maka komoditas ini dapat dijadikan salah
satu komoditas unggulan hortikultura Indonesia. Untuk mewujudkannya perlu
diusahakan budidaya dengan anjuran teknologi yang tepat agar didapatkan
kualitas dan mutu hasil sesuai dengan standar mutu (SNI 01-4480-1998).
Perkembangan produktivitas cabai pada tahun 2012 – 2013 di 5 provinsi dengan
produksi tertinggi di Indonesia serta total produksi di Indonesia disajikan pada
Tabel 1.
Tabel 1 Perkembangan produktivitas cabai 2012-2013 (BPS 2013)
2012
Provinsi
Sumatera
Utara
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
Indonesia

Luas
panen
(Ha)

2013

Produksi

Produktivitas

(Ton)

(Ton/Ha)

22129

245773

22927
38895
63185
242366

291907
215129
343714
1656615

11.11

Luas
panen
(Ha)

Produksi Produktivitas
(Ton)

(Ton/Ha)

21254

198879

9.36

12.73 26256
5.53 39022
5.44 64114
6.84 249232

374669
230398
329177
1726382

14.27
5.90
5.13
6.93

Cabai merah adalah produk yang mudah rusak dan biasanya dibutuhkan
dalam bentuk segar sehingga pengemasan dan transportasi menjadi titik kritis
pascapanen untuk menjaga kesegaran produk saat didistribusikan sampai ke
konsumen. Jarak antara sentra produksi cabai dengan pasar yang tidak dekat
sehingga potensial menimbulkan kerusakan. Oleh karena itu, transportasi yang
tepat menjadi hal yang harus diperhatikan dengan seksama (Pangidoan et al. 2013).
Menurut SNI 1998, untuk dipasarkan di pasar lokal cabai merah segar
dikemas dalam karung plastik dengan berat isi berkisar antara 25-40 kg. Cabai
juga dikemas menggunakan karton yang diberi lubang ventilasi yang disesuaikan
dengan permintaan konsumen apabila dipasarkan ke tempat yang jauh.
Pengemasan yang terjadi di lapangan menggunakan karung bekas dan
pengisiannya ditekan sehingga cabai patah ketika dikeluarkan, ini mempengaruhi
kualitas cabai yang akan dipasarkan (Pangidoan et al. 2013). Persyaratan mutu
cabai merah segar menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) disajikan pada Tabel
2.

2
Tabel 2 Persyaratan mutu cabai merah segar
Persyaratan
Jenis Uji
Satuan
Mutu I
Mutu II
1. Keseragaman warna
%
Merah ≥ 95 Merah ≥ 95
Seragam
Seragam
2. Keseragaman bentuk
%
(98)
(96)
3. Keseragaman ukuran
%
98 normal
96 normal
a. Cabai merah besar segar
Panjang buah
cm
12-14
11-13
Garis tengah pangkal
cm
1.5-1.7
1.3-1.5
b. Cabai merah keriting
Panjang buah
cm
12-17
10-11
Garis tengah pangkal
cm
1.3-1.5
1.0-1.3
4. Kadar kotoran
Cabai merah besar segar
%
0
1
Cabai merah keriting
%
0
1

Mutu III
Merah ≥ 95
Seragam
(95)
95 normal