Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Kesehatan Tenaga kerja pada PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK ASURANSI
KESEHATAN TENAGA KERJA PADA PT JAMSOSTEK
(persero) CABANG BOGOR I, JAWA BARAT

Oleh
WILFRIDUS DELFRI OTEMUSU
H24104076

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK ASURANSI
KESEHATAN TENAGA KERJA PADA PT JAMSOSTEK
(persero) CABANG BOGOR I, JAWA BARAT

SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI
Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor

Oleh
WILFRIDUS DELFRI OTEMUSU
H24104076

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

RINGKASAN

WILFRIDUS DELFRI OTEMUSU. Analisis Strategi Pemasaran Produk

Asuransi Kesehatan Tenaga Kerja pada PT JAMSOSTEK (persero) Cabang
Bogor I. Di bawah bimbingan MIMIN AMINAH
Asuransi merupakan salah satu bidang jasa yang dilakukan untuk
mengantisipasi masalah gejolak sosial dan ekonomi di masyarakat. PT
JAMSOSTEK Cabang Bogor I hadir dengan tujuan meningkatkan kinerja
perusahaan dalam melayani masyarakat Bogor untuk mengikuti program asuransi
Kesehatan. Bauran pemasaran terbentuk berdasarkan keinginan perusahaan untuk
dapat menginformasikan melalui periklanan, penjualan personal, pemasaran
langsung, promosi penjualan, publisitas dan interaktif media. Penelitian ini
bertujuan (1)Megidentifikasi strategi pemasaran yang dilakukan PT
JAMSOSTEK Cabang Bogor I saat ini, (2) Menganalisis faktor-faktor internal
(kekuatan dan kelemahan)yang mempengaruhi strategi bauran pemasaran PT.
JAMSOSTEK Cabang Bogor I, dan (3) Merumuskan alternatif strategi pemasaran
PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I.
Penelitian dilaksanakan pada Bulan Oktober 2013 hingga bulan Desember
2013. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder data primer berasal dari
hasil wawancara terhadap 3 orang berpengalaman yang dipilih dengan sengaja
yaitu kabid pemasaran, kabid umum & SDM, dan 1 orang Account Officer Ibu
Rossana. Sedangkan data sekunder diperoleh dari observasi dan pencarian di
website resmi perusahaan. Pemberian kuesioner dipilih secara sengaja dengan

pertimbangan responden mengetahui dengan baik pelaksanaan pemasaran yang
telah diterapkan perusahaan.
Dengan matriks QSPM didapatkan alternatif strategi yang dapat
diimplementasikan oleh PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I, Berdasarkan tabel
nilai daya tarik didapatkan alternatif strategi pemasaran
yang dapat
diimplementasikan oleh PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I. Strategi alternatif
terpilih menambah manfaat kepesertaan yang dapat menarik minat nasabah
(peserta), promosi melalui jaringan mirta kerja, dan melakukan kegiatan
pemasaran langsung yang informatif untuk menarik minat mitra pengusaha dan
tenaga kerja. Merupakan strategi alternatif tertinggi Berdasarkan tabel 18, maka
didapatkan strategi dengan nilai daya tarik tertinggi yaitu melakukan kegiatan
pemasaran langsung yang informatif untuk menarik minat mitra pengusaha dan
tenaga kerja. Dalam melakukan pemasarannya perusahaan melakukan seminar
yang dapat dilakukan dalam menginformasikan keunggulan produk, manfaat,
syarat dan informasi lainnya yang mungkin diketahui peserta yang hadir dalam
seminar. mampu meningkatkan minat mitra pengusaha di seluruh daerah kota
bogor dan sekitarnya.

RIWAYAT HIDUP


Penulis yang bernama Wilfridus Delfri Otemusu Dilahirkan di Bogor pada
hari Minggu, 2 Oktober 1988 sebagai anak pertama dari 3 bersaudara dari
pasangan Alvonsus Otemusu dan Naety Nendayany. Pendidikan formal yang
dilalui penulis adalah SDN Citeureup 2 , SMP Mardi Yuana lalu pindah ke SMP
Kuwwa Kencana , SMA Eka Wijaya , di terima di Diploma III Manajemen
Pemasaran Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Jakarta dan melanjutkan S1 di departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen, Institut Pertanian Bogor
Selama menyelesaikan jenjang S1 di IPB, penulis pernah masuk dalam
organisasi EXOM (Executive Organitation Of Management) dan menjabat
sebagai Ketua KOMINFO (Komunikasi dan Info) pada tahun 2011-2012 yang
bekerja dalam memberikan informasi dan menjembatani mahasiswa alih jenis
dalam menyampaikan informasi apapun terkait akademis maupun non-akademis.
Untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Penulis melakukan penelitian
dengan judul skripsi “Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi Kesehatan
Tenaga Kerja pada PT Jamsostek Cabang Bogor I, Jawa Barat dibawah bimbingan
Ir. Mimin Aminah, MM.

KATA PENGANTAR


Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik. Judul skripsi ini adalah Analisis Strategi Pemasaran Produk Asuransi
Kesehatan Tenaga Kerja pada PT JAMSOSTEK (persero) Cabang Bogor I.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Sarjana Alih jenis Manajemen Departemen Manajemen,
Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu penulis mengharapkan saran maupun kritik yang membangun sebagai
perbaikan untuk penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga
skripsi ini dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi semua pihak yang
berkepentingan dan memberikan manfaat bagi yang membaca.

Bogor, 21 Juli 2014

Penulis

UCAPAN TERIMA KASIH


Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu membimbing. Memberikan saran dan
dorongan dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ir. Mimin Aminah, MM Selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan
banyak memberikan bimbingan, masukan, dan arahan hingga penyelesaian
skripsi ini.
2. Bapak Sudiono selaku KaBid pemasaran Formal PT JAMSOSTEK
Cabang Bogor I yang telah mengizinkan penulis meneliti perusahaannya.
3. Bapak Agus Salaim Staff Umum dan SDM PT JAMSOSTEK Cabang
Bogor I. Yang memberikan waktunya untuk memberikan banyak
informasi ketenagakerjaan.
4. Ayahanda dan Ibunda tercinta, dan keluarga besar OTEMUSU yang telah
banyak memberikan dukungan, semangat dan segala kasih sayang serta
doanya selama ini.
5. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung, menyemangati
penulis. Mbah (Pramadyka), Abok (Arnold), Awiw(Ari), Nijam(Syibil),
Yanda, Reza, Tikul(kartika), Kemas, Angger, M. Ikhsan, Prass,
Onte(Fanur), Agoy(Yoga), Eneng(Nia) dan teman-teman lainnya yang
penulis tidak dapat disebutkan satu-persatu


Bogor 21 Juli 2014

Penulis

DAFTAR ISI
RINGKASAN
RIWAYAT HIDUP ...............................................................................................................iii
KATA PENGANTAR........................................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... x
PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.


Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1
Perumusan Masalah ....................................................................................................... 3
Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 4
Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 4
Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................. 4

TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2

2.3
2.4
2.5

Analisis Strategi Pemasaran Jasa ................................................................................ 5
Analisis Strategi Pemasaran ........................................................................................ 7
2.2.1 Analisis Lingkungan Internal Perusahaan ..................................................... 7
2.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan .................................................. 9
2.2.3 Analisis Strategi-strategi Alternatif.............................................................. 16

Asuransi Jiwa ............................................................................................................. 17
Asuransi PT JAMSOSTEK ....................................................................................... 19
Penelitian Terdahulu .................................................................................................. 20

METODE PENELITIAN
3.1
3.2
3.3
3.4

Kerangka Pemikiran................................................................................................... 22
Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................................... 24
Jenis dan Sumber Data ............................................................................................... 24
Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................................................... 24
3.4.1 Pengolahan Data ............................................................................................ 24
3.4.2 Analisis Data.................................................................................................. 25

HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1


4.2

Lingkungan Internal Perusahaan ............................................................................... 39
4.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning.................................................. 39
4.1.2 Marketing Mix ............................................................................................... 41
Lingkungan Ekternal Perusahaan .............................................................................. 45
4.2.1 Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri ........................................... 45
4.2.2 Ancaman dari Produk Pengganti .................................................................. 47
vi

4.3

4.4
4.5
4.6

4.2.3 Kekuatan Tawar-menawar Pemasok ............................................................ 47
4.2.4 Kekuatan Tawa-menawar Pembeli .............................................................. 47
4.2.5 Ancaman Pendatang Baru............................................................................. 48
4.2.6 Sosial .............................................................................................................. 48

4.2.7 Teknologi ....................................................................................................... 49
4.2.8 Ekonomi ......................................................................................................... 49
4.2.9 Politik ............................................................................................................. 49
Analisis lingkungan eksternal dan internal perusahaan ........................................... 50
4.3.1 Analisis IFE ................................................................................................... 50
4.3.2 Analisis EFE .................................................................................................. 55
4.3.3 Analisis Matriks IE ....................................................................................... 60
Analisis SWOT .......................................................................................................... 61
Penentuan Alternatif Strategi .................................................................................... 65
Implikasi Manajerial .................................................................................................. 66

KESIMPULAN DAN SARAN
1
2

Kesimpulan ................................................................................................................ 68
Saran ........................................................................................................................... 69

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 71
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 72

vii

DAFTAR TABEL

1. Perkembangan asuransi diindonesia ....................................................................................... 1
2. Informasi kepesertaan program paket 2010-2012 .................................................................. 3
3. Definisi strategi-strategi ........................................................................................................... 7
4. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) .......................................................................... 30
5. Matriks External Factor Evaluation (EFE) ........................................................................ 30
6. Matriks QSPM ........................................................................................................................ 36
7. Informasi kepesertaanpemeliharaan kesehatan 2010-2012 ................................................. 42
8. Segmentasi jaminan sosial ..................................................................................................... 43
9. Komposisi karyawan PT JAMSOSTEK ............................................................................... 47
10. Persaingan asuransi jiwa ........................................................................................................ 50
11. Simulasi biaya ........................................................................................................................ 55
12. Perbandingan lokasi kantor ................................................................................................... 57
13. Perbandingan tenaga marketing ............................................................................................ 58
14. Hasil analisis IFE ................................................................................................................... 59
15. Pusat kesehatan kota bogor.................................................................................................... 62
16. Hasil analisis EFE .................................................................................................................. 65
17. Matriks SWOT PT. JAMSOSTEK Cabang Bogor I............................................................ 67
18. Bobot dan prioritas alternatif strategi PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I ......................... 72

viii

DAFTAR GAMBAR

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kerangka pemikiran penelitian .................................................................... 26
Matriks IE ...................................................................................................... 33
Matriks SWOT .............................................................................................. 34
Perubahan premi asuransi ............................................................................. 46
Grafik nilai tukar rupiah ............................................................................... 64
Hasil pengolahan data analisis matriks IE ................................................... 66

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur organisasi ........................................................................................ 78

x

xi

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Kebutuhan manusia tidak hanya dalam memenuhi kebutuhan psikologis
saja, tetapi juga manusia memerlukan kebutuhan yang lain, yaitu bahwa
manusia memerlukan kebutuhan akan rasa aman, baik terhadap jiwa,
kesehatan, kebendaan dan lain sebagainya. Di era modern sekarang,
kebutuhan akan rasa aman dapat diperoleh melalui jasa asuransi. Jasa asuransi
merupakan salah satu implementasi kebutuhan akan rasa aman tersebut,
dimana prinsip dari jasa asuransi adalah memberikan perlindungan akan rasa
aman terhadap obyek yang dijaminkan, seperti jiwa, kecelakaan, hari tua,
kerugian (kebakaran/kehilangan) dan lain-lain.
Bisnis dibidang jasa semakin berkembang dan menjadi peluang yang
besar di masa yang akan datang ditandai dengan pertumbuhan perusahaan
perasuransian pada setiap tahunnya. Pertumbuhan asuransi berdasarkan aset,
investasi, premi dan klaim di sajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Perkembangan asuransi di Indonesia
Perkembangan asuransi jiwa di indonesia 2008-2012
2008

2009

2010

2011

2012

Aset

102,4

141,6

188,4

221,5

246,8

Premi

50,3

61,7

75,49

92,35

73,6

Klaim

31,5

38,78

51,9

58,78

48,62

Investasi

90,6

128,3

167,7

196,6

219,8

Sumber : Bapepam-LK (2012)

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan dimaksudkan untuk melindungi atau
menyembuhkan peserta asuransi dari berbagai macam penyakit yang berimbas
pada peningkatan produktivitas tenaga kerja, sehingga dapat melaksanakan
tugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan di bidang penyembuhan
(kuratif). Oleh karena upaya penyembuhan memerlukan dana yang tidak
sedikit dan memberatkan jika dibebankan pada perseorangan, maka sudah
selayaknya diupayakan penanggulan kemampuan mayarakat melalui program

2

jaminan sosial kerja. Di samping itu pengusaha tetap berkewajiban
mengadakan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi upaya
peningkatan (promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), dan
pemulihan (rehabilitatif). Dengan demikian diharapkan tercapainya derajat
kesehatan tenaga kerja yang optimal sebagai potensi yang produktif bagi
pembangunan.
Di Indonesia, perkembangan Perlindungan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (Sosial) bagi Tenaga Kerja dimulai pada tahun 1947 dengan
dikeluarkannya UU No. 33 tahun 1947 jo UU No. 2 tahun 1951, tentang
kecelakaan kerja, dan mewajibkan pengesahan pembayaran ganti rugi kepada
tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja. Hal tersebut didukung dengan
dikeluarkannya Peraturan Menteri Perburuhan No. 15/1957, yang mengatur
tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan social
buruh, dan dilaksanakan oleh Yayasan Sosial Buruh. Perkembangan
kehidupan masyarakat kerja di indonesia semakin kompleks telah mendorong
meningkatnya kebutuhan atas biaya pemeliharaan kesehatan dan biaya
pengobatan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka berbagai sistem
pemeliharaan kesehatan dikembangkan.
Program perlindungan kesehatan kerja PT JAMSOSTEK merupakan
Perusahaan BUMN yang mengatur kesejahteraan masyarakat kerja (Tenaga
kerja). Jaminan kesehatan yang diberikan oleh PT. JAMSOSTEK (persero)
kepada tenaga kerja. Berupa Jaminan kecelakaan kerja, kematian, jaminan Hri
tua, dan pemeliharaan kesehatan yang diberikan melalui jaringan kerja sama
dengan berbagai pusat kesehatan seperti rumah sakit, poliklinik, puskesmas
serta pusat kesehatan lainnya yang tersebar hampir di seluruh wilayah
Indonesia.

Penyelenggaraan

program

jamsostek

dilaksanakan

secara

berjenjang, terstruktur, dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan yang
diberikan meliputi rawat jalan tingkat pertama berupa pemeriksaan dan
pengobatan dokter umum dan dokter gigi, rawat jalan tingkat lanjutan oleh
dokter spesialis, rawat inap, pemeriksaan kehamilan dan pertolongan
persalinan, penunjang diagnostik, pelayanan khusus serta pelayanan gawat
darurat.

3

PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I hadir dengan produk perlindungan
tenaga kerja yang telah dibentuk berdasarkan undang-undang perlindungan
tenaga kerja. Bagi masyarakat kerja khusus daerah bogor pasti banyak
menghadapi resiko kecelakaan kerja yang sering terjadi dalam menjalani tugas
kerja. PT JAMSOSTEK (persero) Cabang Bogor 1 hadir di tengah-tengah
masyarakat kerja untuk melindungi kehidupan tenaga kerja dari sakit,
kecelakaan kerja, hari tua dan kematian.
Tabel 2. Informasi kepersertaan program Paket 2010-2012
2010

Program
Paket

2011

2012

Perusahaan

TK

Perushaaan

TK

Perusahaan

TK

1.115

135.646

1.298

145.771

1.571

158.356

0

2

0

166

0

166

393

32.488

504

43.483

691

55.305

JKK, JHT,
JKM
(Paket A)
JKK, JKM
(Paket B)
JPK (Paket
C)

Sumber: PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I (2014)

Berdasarkan data di tabel 2 jumlah perusahaan dan tenaga kerja peserta
PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I yang berada di kabupaten bogor terus
meningkat tiap tahunnya (2010-2012) pada tahun 2011 terjadi penambahan
perusahaan peserta sebesar 1.115 menjadi 1.298 perusahaan dan pada tahun
berikutnya yaitu 2012 terjadi penambahan kepesertaan sebesar dari 1.298
menjadi 1571 perusahaan. PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I mengalami
peningkatan kepesertaan selama periode 2010-2012. Namun, strategi
pemasaran seperti apakah yang dilakukan oleh PT JAMSOSTEK Cabang
Bogor I sehingga terjadi peningkatan jumlah kepesertaan dan bagaimana PT
JAMSOSTEK Cabang Bogor I menghadapi persaingan dan menyeleksi
strategi alternatif yang dapat diimplementasikan PT JAMSOSTEK Cabang
Bogor I dalam mempromosikan produk-produknya .

4

1.2. Perumusan Masalah
PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I mengalami peningkatan pada tahun
2010 hingga 2012 disajikan pada tabel 2. Perumusan masalah dari penelitian
ini ialah untuk mengetahui strategi pemasaran apakah yang telah dilakukan
dan paling mempengaruhi peningkatan jumlah peserta perlindungan sosial
tenaga kerja pada periode 2010-2012. Perumusan masalah pada penelitian ini
adalah :
1.

Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan PT . JAMSOSTEK
Cabang Bogor I saat ini ?

2.

Faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) apa saja
yang mempengaruhi strategi pemasaran PT JAMSOSTEK Cabang
BogorI ?

3.

Alternatif strategi pemasaran apakah yang tepat untuk diterapkan sesuai
dengan keadaan PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I ?

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penilitian terhadap PT JAMSOSTEK(Persero) Cabang
Bogor I ini adalah :
1.

Mengidentifikasi

strategi

pemasaran

yang

dilakukan

PT

JAMSOSTEK Cabang Bogor I saat ini.
2.

Mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal (kekuatan dan
kelemahan)

yang

mempengaruhi

strategi

pemasaran

PT.

JAMSOSTEK Cabang Bogor I
3.

Merumuskan alternatif strategi pemasaran PT. JAMSOSTEK Cabang
Bogor I.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan
Melalui Penelitian ini dapat memberikan masukan dan pertimbangan
kepada manajemen PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I dalam
mempertahankan keunggulan di dunia asuransi kesehatan.
2. Lingkungan Perguruan Tinggi

5

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi kalangan
akademis dan mahasiswa tentang keefektivan dari bauran pemasaran
perusahaan PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal serta menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
pada PT JAMSOSTEK Cabang Bogor I, Jawa Barat terhadap produk Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan. Hal tersebut diharapkan dapat memberikan
alternative strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan agar dapat bertahan
dan terus berkembang dalam menghadapi persaingan ekonomi yang semakin
ketat. Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup manajemen pemasaran
mengenai strategi pemasaran produk.

6

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Macam-macam Strategi
Pada prinsipnya strategi generik dikelompokan menjadi 4 kelompok
strategi berdasarkan model strategi generik dari Fred R. David, yaitu :
a. Strategi Integrasi (Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan
yang lebih terhadap distributor, pemasok dan para pesaingnya, misalnya
melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.(intergasi
kedepan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal)
b. Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk
meningkatkan posisi persaingan perusahaan melalui produk yang
ada.(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk)
c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru.
Strategi ini makin kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya
tingkat kesulitan manajemen dalam mengendalikan aktivitas perusahaan
yang berbeda-beda.(diversivikasi terkait dan diversivikasi tak terkait)
d. Strategi Bertahan (Defensive Strategy)
Strategi ini dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan agar
terlepas dari kerugian yang lebih besar atau dengan kata lain untuk
menghindari

kebangkrutan

perusahaan.(penciutan,

divestasi,

dan

likuidasi)
Berdasarkan matriks IE strategi dibagi menjadi tiga bagian implikasi
strategi yang berbeda-beda. Pertama, ketentuan untuk divisi-divisi yang masuk
sebagai tumbuh dan membangun (grow and build). Strategi yang intensif
(penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau
integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal)
bisa menjadi yang paling tepatbagi divisi-divisi ini. Kedua, divisi-divisi masuk

7

strategi menjaga dan mempertahankan (hold and maintain) penetrasi pasar dan
pengembangan produk adalah dua strategi yang paling banyak digunakan
dalam jenis divisi ini. Ketiga, penciutan dan divestasi adalah dua strategi yang
digunakan dalam panen atau divestasi (harvest or divest).
Tabel 3. Definisi strategi-strategi
Strategi
Penetrasi pasar
Pengembangan pasar
Pengembangan produk
Integrasi ke depan
Integrasi ke belakang
Integrasi Horizontal
Diversifikasi Terkait

Definisi
Mencari pangsa pasar yang lebih besar untuk produk
atau jasa saat ini dipasar yang ada sekarang melalui
upaya-upaya pemasaran yang lebih baik
Memperkenalkan produk atau jasa saat ini ke wilayah
geografis baru
Mengupayakan peningkatan penjualan melalui
perbaikan produk atau jasa saat ini atau pengembangan
produk atau jasa baru
Memperoleh kepemilikan atau kendali yang lebih besar
atau distributor
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih
besar atas pemasok perusahaan
Mengupayakan kepemilikan atau kendali yang lebih
besar atas pesaing
Menambah produk atau jasa yang baru namun masih
berkaitan

Diversifiaksi tak
terkait
Penciutan
Divestasi
Likuidasi

Menambah produk atau jasa yang baru namun tidak
berkaitan
Pengelompokan ulang (regrouping) melalui
pengurangan biaya dan aset untuk membalik penjualan
dan laba yang menurun
Penjualan suatu divisi atau bagian dari sebuah
organisasi
Penjualan seluruh aset perusahan, secara terpisah-pisah,
untuk kekayaan berwujudnya

Sumber : Fred R David Manajemen Strategi 2009

2.2.Analisis Strategi Pemasaran
2.2.1

Analisis Lingkungan Internal Perusahaan
Menurut Umar (2003), lingkungan internal merupakan aspek-aspek

yang ada di dalam perusahaan. Analisis ligkungan internal adalah suatu
proses dalam perencanaan strategi yang mengkaji

faktor internal

perusahaan untuk menentukan di mana perusahaan memiliki kekuatan,

8

dan kelemahan yang berarti, sehingga dapat memanfaatkan peluang dan
menghindari ancaman dengan cara paling efektif. Factor-faktor yang
terkait dengan lingkungan internal meliputi segmentation, targeting dan
positioning serta marketing mix.
1.

Segmentation, Targeting, dan Positioning

a. Segmentation
Menurut Kasmir (2005), segmentasi merupakan kegiatan
membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang
berbeda

yang

mungkin memerlukan

produk

atau

ramuan

pemasaran tersendiri. Segmentasi pasar dapat dikelompokan
berdasarkan:
1. Segmentasi berdasarkan Geografik
Segmentasi berdasarkan geografik, artinya membagi pasar
berdasarkan wilayah tertentus seperti jenis bangsa, provinsi,
kabupaten, kecamatan, atau lainnya.
2. Segmentasi berdsarkan Demografik
Segmentasi berdasarkan deografik maksudnya membagi pasar
berdasarkan kependudukan secara umum seperti umur, jenis
kelamin, ukuran keluarga daur hidup keluarga, pendaptan,
pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebanggasaan, tingkat
social atau lainnya.
3. Segmentasi berdasarkan Psikografik
Segmentasi berdasarkan psikografik maksudnya membagi
pasar berdasarkan kriteria yaitu kelas social, gaya hidup,
karakteristik kepribadian, atau lainnya.
4. Segmentasi berdasarkan Perilaku
Segmentasi berdasar Perilaku disusun berdasarkan tingkah
laku atau kebiasaan masyarakat atau pengetahuan, sikap,
kegunaan, tanggap, terhadap suatu produk, atau lainnya
Segmentasi pasar digunakan untuk mendesain produkproduk yang lebih responsive terhadap kebutuhan apsar, mencari
peluang, merumuskan pesan-pesan komunikasi yang efektif dan

9

efesien, melayani lebih baik, menciptakan keunggulan bersaing,
menganalisis perilaku konsumen, dan sebagainnya segmentasi
pasar adalah untuk meningkatkan ketepatan saasaran dari suatu
perusahaan.
b. Targeting
Menurut Kasmir (2005), targeting artinya mengevaluasi
keaktifan setiap segmen, kemudian melalui salah satu segmen
pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan pasar sasaran dengan
cara mengembangkan ukuran-ukuran dan daya tarik segmen
kemudian memilih segmen sasaran yang diinginkan.
Targeting adalah suatu proses mengevaluasi beragam
segmen dan memutuskan berpa banyak dan mana yang akan
dibidik. Dalam mengevaluasi segmen-segmen pasar berbeda,
perusahaan harus melihat pada tiga faktor, yaitu ukuran segmen,
daya tarik segmen, dan tujuan serta seumber daya perusahaan.
Sedangkan memilih segmen pasar dapat dilakukan pada segmen
tunggal, bebrapa segmen (selektif), atau semua segmen (purwanto,
2008).
c. Positioning
Penentuan posisi psaar bagi produk ataupun jasa suatu
perusahaan sangat penting. Menentukan posisi pasar yaitu
menentukan posisis yang kompetitif untuk produk suatu pasar.
Pengertian posisi produk adalah bagaimana suatu produk yang di
definisikan oleh nasabah atau konsumen atas dasar atributatributnya. Untuk menentukan posisi pasar perlu dilakukan strategi
yang benar, sehingga posisi pasar yang diinginkan tepat pada
sasaranya. Memilih dan melaksanakan strategi penentuan posisi
pasar perlu dilakukan dengan berbagai tahap agar hasil yang di
harapkan optimal.
Tahapan dalam memilih dan melaksanakan strategi
penentuan posisi pasar yaitu identifikasi keunggulan kompetitif

10

yang tepat, dan mewujudkan serta

mengkomunikasikan posisi

yang dipilih (Kasmir, 2005). Penentuan posisi (positioning)
merupakan tindakan untuk merancang penawaran dan citra
perusahaan agar menempati suatu posisi kompetitif yang berarti
dan berbeda dalam benak pelanggan yang menjadi sasarannya
(Purwanto, 2008).
2.

Marketing Mix
Menurut

Kotler

dan

Keller

(2009),

para

pemasar

menggunakan sejumlah alat untuk mendapatkan tanggapan yang
diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat itu membentuk
suatu bauran pemasaran. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus
menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran. Untuk
pemasaran pada produk, marketing mix tidak hanya meliputi
product, price, place, dan promotion saja, juga meliputi tiga
elemen tambahan yaitu people, process, dan physical evidence.
a. Produk (product)
Produk adalah mengelola unsur produk termasuk
perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang tepat
untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang ada
dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang
mempengaruhi bermacam-macam produk atau jasa (Kotler dan
Keller, 2009). Produk adalah semua komponen kinerja jasa yang
menciptakan nilai bagi pelanggan. Dalam hal ini manajer harus
memilih fitur-fitur produk inti (baik barang maupun jasa) dan
beberapa elemen jasa pelengkap yang mengelilinginya, dengan
merujuk pada manfaat yang dinginkan pelanggan dan seberapa
tinggi daya saing produk tersebut.
b. Harga (Price)
Harga adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang
akan menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa
dan harus menentukan strategi yang menyangkut potongan

11

harga, pembayaran ongkos angkot dan berbagai variabel yang
bersangkutan (Kotler dan Keller, 2009). Harga menjelaskan
pengeluaran uang, waktu, dan usaha oleh pelanggan untuk
membeli dan mengkonsumsi jasa. Harga memperlihatkan
kepada manajemen berbagai biaya yang ditimbulkan pelanggan
dalam memperoleh manfaat suatu produk jasa. Manajer jasa
harus juga mengenali dan bila memungkinkan, mencari cara
untuk meminimalkan biaya yang harus ditanggung pelanggan
dalam membeli dan menggunakan jasa tersebut, termasuk
waktu, usaha fisik dan mental, dan pengalaman buruk.
c. Tempat (Place)
Tempat dalam hal ini meliputi kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Hal ini terkait
dengan distribusi barang untuk menggapai pelanggan sasaran
(Kotler dan Keller, 2009). Tempat menjelaskan keputusan
manajemen

tentang

kapan,

di

mana,

dan

bagaimana

menyampaikan jasa kepada pelanggan. Pengiriman elemen
produk ke pelanggan melibatkan keputusan tentang tempat dan
waktu pengiriman dan mungkin melibatkan saluran distribusi
fisik atau elektronik dan atau keduanya, serta bergantung pada
sifat jasa yang diberikan (Lovelock dan Wright, 2007).
d.

Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa
yang baru pada perusahaan melalui iklan (Kotler dan Keller,
2009). Promosi adalah semua aktivitas dan alat yang menggugah
komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi
pelanggan terhadap jasa tertentu. Komponen ini memainkan tiga
peran penting yaitu menyediakan informasi dan saran yang
dibutuhkan, membujuk pelanggan sasaran tentang kelebihan
suatu produk, dan mendorong pelanggan untuk mengambil
tindakan pada suatu waktu. Dalam pemasaran jasa, banyak

12

komunikasi bersifat mendidik, khususnya untuk pelanggan baru.
Perusahaan dapat mengajarkan mereka tentang manfaat jasa, di
mana dan kapan mendapatkannya, dan bagaimana terlibat dalam
prosesnya. Komunikasi dapat disampaikan oleh orang-orang
seperti tenaga penjual dan pelatih atau melalui media seperti
televisi, radio, surat kabar, majalah, reklame, brosur, dan website
(Lovelock dan Wright, 2007).
e. Sumbar Daya Manusia (People)
Menurut Lovelock dan Wright (2007), people merupakan
karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat
dalam proses produksi. Banyak jasa bergantung pada interaksi
langsung

dan

pribadi

antara

pelanggan

dan

karyawan

perusahaan. Sifat dan interaksi ini sangat mempengaruhi
persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa. Pelanggan sering
menilai kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian
terhadap

orang-orang

yang

menyediakan

jasa

tersebut.

Perusahaan jasa yang berhasil menyediakan upaya yang cukup
besar untuk merekrut, melatih, dan memotivasi karyawannya,
khususnya. Tetapi bukan semata-mata orang yang berhubungan
langsung dengan pelanggan.
f. Proses (Process)
Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian
tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang
diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. Untuk
menciptakan dan menyampaikan elemen produk kepada
pelanggan diperlukan desain dan implementasi dari proses yang
efektif. Sebuah proses menjelaskan metode dan urutan kerja dari
sistem yang beroperasi. Proses yang desainnya buruk akan
mengganggu pelanggan karena keterlambatan, birokrasi, dan
penyampaian jasa yang tidak efektif. Sama halnya, proses yang
buruk menyulitkan para staf garis depan untuk melakukan
tugasnya dengan baik, yang berakibat rendahnya produktivitas,

13

dalam

meningkatkan

kemungkinan

terjadinya

kesalahan

(Lovelock dan Wright, 2007).
g. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik merupakan petunjuk visual atau berwujud
lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa. Gedung, tanah,
kendaraan, perabotan interior, perlengkapan, anggota staf, tandatanda, barang cetakan, dan petunjuk yang terlihat lainnya yang
memberi bukti atas kualitas jasa. Perusahaan jasa perlu mengelola
bukti fisik secara hati-hati karena dapat mempengaruhi kesan
pelanggan. Dalam pemasaran jasa yang hanya memiliki sedikit
elemen berwujud, seperti asuransi, iklan sering digunakan untuk
menciptakan lambang-lambang bermakna tertentu. Misalnya,
payung mungkin melambangkan perlindungan dan benteng
melambangkan keamanan (Lovelock dan Wright, 2007).

2.2.2

Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal perusahaan terdiri dari berbagai variable
(peluang dan ancaman) yang berada diluar suatu organisasi dan berada
diluar pengendalian jangka pendek manajemen puncak (Kotler dan Keller,
2009). Peluang adalah suatu bidang kebutuhanpembeli dimana perusahaan
dapat beroperasi secara menguntungkan. Ancaman adalah tantangan akibat
kecenderungan atau perkembangan yang kurang menguntungkan, yang
akan mengurangi penjualan dan laba jika tidak dilanjutkan dengan
pemasaran defensive. Menurut Umar (2003), lingkungan eksternal dibagi
ke dalam dua kategori, yakni:
1. Lingkungan Jauh
Lingkungan Jauh perusahaan terdiri dari factor-faktor yang
pada dasarnya di luar dan terlepas dari perusahaan. Lingkungan jauh
ini memberikan kesempatan besar bagi perusahaaan untuk maju,
sekaligus dapat menjadi hambatan dan ancaman. Faktor-faktor utama
yang bias diperhatikan adalah factor politik, ekonomi, social dan
teknologi (Umar, 2003).

14

a. Politik
Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah menjadi
factor penting bagi para pengusaha. Beberapa hal utama yang perlu
diperhatikan dari factor poloti agar bisnis dapat berkembang
dengan baik, adalah undang-undang tentang lingkungan dan
perburuhan, peraturan tentang perdagangan luar negeri, stabilitas
pemerintah, peraturan tentang keamanan dan kesehatan kerja, dan
system perpajakan (Umar, 2003). Lingkungan politik atau undangundang maksudnyaadalah lembaga yang mengawasi perusahaan
seperti badan pemerintah, kelompok penekan yang mempengaruhi
dan membatasi ruang gerak oraganisasi dan individu dalam suatu
masyarakat seperti tumbuhnya Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang ikut mengawasi perusahaan baik secara langsung
maupun tidak langsung (Kasmir, 2005).
Falsafah pemerintah dalam hubungannya dengan perusahaan
dapat berunah sewaktu-waktu dan ini merupakan aspek penting
yang harus ditelaah para perencana strategi. Tindakan pemerintah
dapat memperbesar peluang atau hambatan usaha atau adakalanya
keduanya secara bersamaan. Beberapa contoh peluang atau
kemudahan usaha yang lebih besar dalam persaingan, yaitu
pemerintah merupakan pembeli pasar untuk barang dan jasa,
pemerintah memberikan subsidi pada perusahaan dan industry,
pemerintah melindungi produsen dalam negri terhadap pesaing luar
negeri yang tidak adil, perubahan kebijakan pemerintah dapat
memperbesar peluang dan munculnya bisnis baru bagi perusahaan.
Di

samping

mendorong

dan

membantu,

pemerintah

juga

menciptakan ancaman, ini berarti mempengaruhi kelangsungan
hidup dan keuntungan secara negative. Banyak peraturan dapat
membatasi pilihan strategi sejumlah perusahaan, diantaranya yaitu
kebijakan pemerintah yang mengubah kondisi ekonomi , undangundang pajak, dan sebagainya yang dapat menimbulkan ancaman
bagi amsing-masing perusahaan (Purwanto, 2008).

15

b. Ekonomi
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi
iklim berbisnis suatu perusahaan. Beberapa faktor kunci yang perlu
diperhatikan dalam menganalisis ekonomi suatu daerah atau negara
adalah siklus bisnis, ketersediaan energi, inflasi, suku bunga,
investasi, harga-harga produk dan jasa, produktivitas, dan tenaga kerja
(Umar, 2003).
Menurut Kasmir (2005), lingkungan ekonomis merupakan
faktor-faktor yang mempengaruhi daya beli dan pola pembelanjaan
konsumen. Daya beli ini dapat diukur dari tingkat pendapatan
masyarakat dan perkembangan tingkat harga-harga umum. Faktorfaktor yang menyebabkan perubahan daya beli nasabah adalah
perubahan pendapatan dan perubahan harga-harga produk dan jasa di
pasar.
Keadaan perekonomian pada waktu sekarang dan di masa yang
akan datang dapat mempengaruhi keberuntungan dan strategi
perusahaan. Faktor-faktor ekonomi spesifik yang dianalisis dan
didiagnosis kebanyakan perusahaan termasuk: (1) Tahapan siklus
bisnis. Perekonomian dapat digolongkan ke dalam keadaan depresi,
resesi, kebangkitan (recovery), atau kemakmuran; (2) Gejala inflasi
dan deflasi dalam harga barang dan jasa. Jika inflasi sangat tajam,
mungkin diadakan pengendalian upah dan harga; (3) Kebijakan
keuangan, suku bunga, dan devaluasi atau revaluasi uang dalam
hubungannya dengan uang asing; (4) Kebijakan fiskal, tingkat pajak
untuk perusahaan dan perseorangan; (5) Neraca pembayaran, surplus
atau defisit dalam hubungannya dengan perdagangan dengan luar
negeri. Setiap segi ekonomi dapat membantu atau menghambat upaya
mencapai tujuan perusahaan dan menyebabkan keberhasilan ataupun
kegagalan strategi. Dengan kata lain, setiap segi tersebut dapat
berperan sebagai peluang ataupun ancaman (Purwanto, 2008).
c. Sosial
Faktor-faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan
mencakup sikap, gaya hidup, adat istiadat, dan kebiasaan dari orang-

16

orang di lingkungan eksternal perusahaan, sebagaimana yang
dikembangkan misalnya dari kondisi kultural, ekologis, demografis,
religius, pendidikan, dan etnis (Umar, 2003). Lingkungan sosial atau
kultural merupakan lembaga-lembaga atau kekuatan lain yang
mempengaruhi nilai di masyarakat seperti persepsi, preferensi, dan
perilaku masyarakat terhadap produk dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan (Kasmir, 2005).
Faktor sosial terpusat pada nilai dan sikap orang, pelanggan, dan
karyawan yang dapat mempengaruhi strategi. Nilai-nilai terwujud ke
dalam perubahan gaya hidup yang mempengaruhi permintaan
terhadap produk dan jasa ataupun cara perusahaan berhubungan
dengan karyawan (Purwanto, 2008).
d. Teknologi
Faktor teknologi sebagaimana faktor-faktor lainnya dalam
lingkungan umum merefleksikan kesempatan dan ancaman bagi
perusahaan. Kemajuan teknologi secara dramatis telah mengubah
produk, jasa, pasar, pemasok, distributor, pesaing, pelanggan, proses
manufaktur, praktik-praktik pemasaran, dan posisi persaingan.
Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, perkembangan
produk, merubah relative competitive cost serta membuat barang dan
jasa menjadi cepat usang. Perubahan teknologi dapat mengurangi atau
menghilangkan perbedaan biaya antar perusahaan, menciptakan
proses produksi yang lebih singkat, menciptakan kelangkaan pada
tenaga teknikal serta mampu merubah nilai-nilai dan harapan
stakeholder (Umar, 2003).
Lingkungan teknologi merupakan kekuatan-kekuatan yang
menciptakan teknologi baru, menciptakan inovasi baru melalui
pengembangan produk baru serta mampu menangkap peluangpeluang yang ada (Kasmir, 2005). Lingkungan teknologi juga diukur
melalui laju pertumbuhan dan tingginya anggaran penelitian dan
pengembangan (Litbang). Perencanaan strategi yang efektif meneliti
lingkungan

untuk

mencari

perubahan teknologi

yang dapat

mempengaruhi bahan baku, operasi serta produk dengan jasa

17

perusahaan, karena perubahan teknologi dapat memberi peluang besar
untuk meningkatkan hasil, tujuan, atau mengancam kedudukan
perusahaan (Purwanto, 2008).
2. Lingkungan Industri
Menurut Purwanto (2008), strategi dan tujuan perusahaan
dipengaruhi oleh daya saing industri di mana mereka memilih untuk
menjalankan bisnis dan posisi sektor industri tersebut. Suatu industri
dapat digambarkan sebagai serangkaian perusahaan yang bersaing satu
sama lain untuk meraih pangsa pasar yang tinggi dalam mencapai skala
ekonomi dan strategi yang telah ditentukan. Intensitas persaingan dalam
suatu industri atau perusahaan bukanlah masalah kebetulan atau masih
buruk. Sebaliknya, persaingan dalam industri berakar pada struktur
ekonomi yang mendasarinya dengan berjalan di luar perilaku pesaingpesaing yang ada. Keadaan persaingan dalam suatu industri tergantung
pada lima kekuatan pesaing pokok. Menurut David (2009), hakikat
persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai kombinasi atas lima
kekuatan yang disebut Model Lima Kekuatan Porter (Porter‟s Five-Forces
Model), yaitu persaingan antar perusahaan sejenis, kemungkinan
masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk substitusi,
kekuatan tawar-menawar penjual atau pemasok, dan kekuatan tawarmenawar pembeli atau konsumen. yaitu sebagai berikut:
1.

Kekuatan Tawar-menawar Pembeli
Perencanaan strategi yang efektif menaruh perhatian pada jenis
konsumen serta kebutuhan dan keinginan konsumen. Mereka juga
berkepentingan dengan siapa dan di mana calon konsumen berada dan
kecenderungan di masa depan. Sektor ini membahas tiga faktor yang
mencakup perencanaan strategi sebagai bagian dari analisis industri
mereka atas sektor konsumen, yaitu identitas pembeli, faktor-faktor
demografi yang menciptakan perubahan dalam golongan-golongan
konsumen tertentu, dan lokasi geografi pasar.

18

2. Kekuatan Tawar-menawar Pemasok
Para pemasok memberikan modal, tenaga kerja, bahan dan
sebagainya kepada suatu perusahaan. Perencana strategi yang efektif
berkepentingan dengan perubahan pemasok di dalam lingkungan.
Perencana strategi harus meneliti biaya dan tersedianya semua faktor
produksi yang digunakan dalam perusahaan. Biaya dan ketersediaan
bahan baku, sub perakitan, uang, tenaga sampai pada batas yang lebih
kecil, karyawan juga terpengaruh oleh hubungan kekuatan antara
perusahaan dan pemasok.
3. Persaingan Sesama Perusahaan dalam Industri
Rivalitas (rivalry) dikalangan pesaing yang ada berbentuk
perlombaan untuk mendapatkan posisi dengan menggunakan taktiktaktik seperti persaingan harga, perang iklan, introduksi produk dan
meningkatkan

pelayanan

atau

jaminan

terhadap

pelanggan.

Persaingan terjadi karena satu atau lebih pesaing merasakan adanya
tekanan atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi. Pada
kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu perusahaan
mempunyai pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya. Dengan
demikian, dapat mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi
gerakan

tersebut,

artinya

perusahaan-perusahaan

saling

ketergantungan satu sama lain (mutually dependent).
4. Ancaman dari Produk Pengganti
Semua perusahaan dalam suatu industri bersaing, dalam arti
yang luas, dengan industri-industri yang menghasilkan produk
pengganti. Produk pengganti membatasi laba potensial dari industri
dengan menetapkan harga pagu (ceiling price) yang dapat diberikan
oleh perusahaan industri. Semakin menarik alternatif harga yang
ditawarkan oleh produk pengganti, maka semakin ketat pembatasan
laba industri. Produk pengganti yang perlu mendapat perhatian besar,
yaitu produk-produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki
harga atau prestasi yang lebih baik ketimbang produk industri dan
dihasilkan oleh industri yang berlaba tinggi.
5. Ancaman Masuk Pendatang Baru

19

Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru,
keinginan merebut bagian pasar, serta seringkali juga sumber daya
yang besar. Ancaman masuknya pendatang baru ke dalam industri
tergantung pada rintangan masuk yang ada, digabung dengan reaksi
dari para pesaing yang sudah ada yang dapat diperkirakan oleh
pendatang baru. Jika rintangan atau hambatan ini besar dan atau
pendatang baru memperkirakan akan ada perlawanan yang keras dari
pesaing lama, maka ancaman masuknya pendatang baru akan rendah.
Terdapat tujuh sumber utama rintangan masuk yaitu:
a. Skala ekonomis, dapat terjadi pada hampir semua fungsi bisnis,
meliputi manufaktur, pembelian, penelitian dan pengembangan,
pemasaran, jaringan pelayanan, distribusi, dan sebagainya.
b. Diferensiasi produk, artinya perusahaan tertentu mempunyai
identifikasi merek dan kesetiaan pelanggan, yang disebabkan oleh
periklanan, pelayanan terhadap pelanggan, perbedaan produk di
masa yang lampau, atau sekedar karena merupakan perusahaan
pertama yang memasuki industri. Diferensiasi menciptakan
hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan
biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.
c. Kebutuhan modal, untuk menanamkan modal yang besar bila akan
memasuki industri, dapat bersaing menciptakan hambatan masuk,
khususnya jika modal tersebut diperuntukkan untuk periklanan
yang tidak dapat kembali lagi atau untuk kegiatan penelitian dan
pengembangan yang penuh risiko.
d. Biaya beralih pemasok, hambatan masuk tercipta dengan adanya
biaya peralihan pemasok (switching costs) yaitu biaya satu kali
(one time cost) yang harus dikeluarkan pembeli bilamana
berpindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok
lainnya. Biaya peralihan ini dapat meliputi biaya melatih
karyawan, biaya peralatan pelengkap yang baru, dan waktu untuk
menguji atau menerima sumber baru.
e. Akses ke saluran distribusi, makin terbatasnya saluran distribusi
untuk suatu produk dan makin banyak pesaing yang telah banyak

20

mengikat saluran ini, jelas akan berat usaha untuk masuk ke dalam
industri.
f. Biaya yang tidak menguntungkan terlepas dari skala, perusahaan
yang mempunyai keunggulan biaya yang tidak dapat ditiru oleh
pendatang baru yang akan masuk tidak peduli berapapun besarnya
dan berapapun pencapaian skala ekonomis dari pendatang baru
tersebut.
g. Kebijakan pemerintah, pemerintah dapat membatasi atau bahkan
menutup kemungkinan masuk ke dalam industri dengan
peraturan-peraturan yang berlaku.

2.3.

Asuransi Jiwa
Asuransi pada umumnya adalah suatu perjanjian timbal balik dalam mana
pihak penanggung dengan menerima premi mengikatkan diri untuk memberikan
pembayaran kepada pengambil asuransi atau orang yang ditunjuk, karena
terjadinya peristiwa yang belum pasti. Yang disebutkan di dalam perjanjian, baik
karena pengambil asuransi atau tertunjuk menderita kerugian yang disebabkan
oleh peristiwa lain, maupun karena peristiwa tadi mengenai hidup dan kesehatan.

Asuransi jiwa sendiri menurut H.M.N Purwosutjipto adalah "Asuransi
jiwa dapat diartikan sebagai pertanggungan jiwa adalah perjanjian timbal
balik antara penutup (pengambil) asuransi dengan penanggung dengan mana
penutup asuransi mengika