Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

(1)

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi SMA AL-AZHAR Medan Dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

NABILA AL FISTA 100100152

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2013

     


(2)

Abstrak

 

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar pencapaian hasil secara nasional (Keeves,1994).Sesorang dikatakan lulus atau kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus di sebut batas kelulusan. Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Kata kunci : kebiasaan belajar , kecemasan siswa , ujian nasional

           


(3)

     

Abstract

Relationship Study Habits With Anxiety Level Students in Facing the National Exam Preparation

Education is all influences that enabled the school to children and adolescents who handed him the ability to have a complete and full awareness of relationships and social tasks.National Exam (UN) is one form of evaluation conducted nationally in education and adapted to the national standard of achievement (Keeves, 1994). Someone said to pass or incompetent when it has passed the limit value a limit value between learners who have mastered certain competencies with students who have not mastered certain competencies. If it happens on the national exams or school then the limit value serves to separate the learners who pass and do not pass the boundary is called passing. None of the respondents are very anxious to learn the results are catastrophic. There is one respondent who felt anxious to learn the results are catastrophic. None of the respondents less anxious to learn the results are catastrophic.

Keywords: study habits, student anxiety, the national exam

   


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya yang begitu besar sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan hasil penelitian ini. Sebagai salah satu area kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang dokter umum, laporan hasil penelitian ini disusun sebagai rangkaian tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan di program studi Sarjana Kedokteran, Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu penulis dalam menyelesaikan laporan hasil penelitian ini, diantaranya:

1. Kepada Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Kepada dosen pembimbing dalam penulisan penelitian ini, dr.Elmeida Effendi, Sp.KJ., yang dengan sepenuh hati telah meluangkan segenap waktu untuk membimbing dan mengarahkan saya, mulai dari awal penyusunan penelitian, pelaksanaan di lapangan, hingga selesainya laporan hasil penelitian ini.

3. Kepada dosen penguji dr. Hemma Yulfi, DAP&E dan dr. Kristo A. Nababan, SpKK yang dengan penuh perhatian telah menguji Karya Tulis Ilmiah ini dan telah memberikan banyak nasehat,saran, dan petujuk

4. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. dr. H. Aznan Lelo, Sp.FK, Ph.D., yang telah menjadi dosen penasehat akademik selama menjalani pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

5. Kepada kedua orangtua saya, Ayahanda Drs.Ridwan., dan Ibunda hj.Marfuah., adik saya M.Iqbal Al Zarefi., yang senantiasa mendukung dan memberikan bantuan dalam menyelesaikan laporan penelitian ini.


(5)

6. Kepada Ardika Ermansah Putra yang telah membantu dalam pengerjaan Karya Tulis Ilmiah saya dan memberikan semangat bagi saya selama ini

7. Sahabat-sahabat saya Yulisa Afriani Ninasara, Citra Mega Kharisma, Derizkalia Syahputri, Jannatun Naimah, Tita Rizki Utami, Nova Tantya,Monika Ayuningrum terima kasih atas bantuan dan dukungan semangat yang selalu diberikan selama ini.

Semoga penelitian ini dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan ilmu pengetahuan khusunya di bidang ilmu kedokteran.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan proposal penelitian ini masih belum sempurna, baik dari segi materi maupun tata cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan laporan proposal penelitian ini di kemudian hari.

Medan, Desember 2013 Nabila Al Fista


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PERSETUJUAN... i

DAFTAR ISI... ii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR... v

DAFTAR LAMPIRAN... vi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1

1.2. Rumusan Masalah... 4

1.3. Tujuan Penelitian... 4

1.3.1. Tujuan Umum... 4

1.3.2. Tujuan Khusus... 4

1.4. Manfaat Penelitian... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar... 6

2.1 .1 Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan prestasi Belajar……… 7

2.1.2 Hubungan Perilaku Penyesuaian Sosial dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar……… 7


(7)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep... 9

3.2. Definisi Operasional... 9

3.3. Hipotesis... 11

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian... 12

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian... 12

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian... 12

4.4. Teknik Pengumpulan Data... 14

4.5. Pengolahan dan Analisa Data... 14

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 16

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Sampel Penelitian... 17

5.2. Pembahasan... 31

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan... 33

6.2. Saran... 34


(8)

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

5.1. Gambaran karakteristik usia reponden………... 17

5.2. Gambaran karakteristik jenis kelamin responden………… 18

5.3. Gambaran karakteristik jurusan responden………... . 18

5.4. Gambaran kecemasan siswa dalam menghadapi ujian

Nasioal……… 18

5.5. Gambaran kebiasaan belajar siswa dalam menghadapi


(9)

DAFTAR LAMPIRAN 1. Riwayat Hidup

2. Lembar Penjelasan Penelitian

3. Lembar Persetujuan (Informed Consent) Penelitian 4. Data Induk

5. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Sampel 6. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin 7. Tabel Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jurusan

8. Tabel Kuesioner Kecemasan Menghadapi Ujian Nasional 9. Tabel Kuesioner Kebiasaan Belajar


(10)

Abstrak

 

Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional

Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial mereka

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar pencapaian hasil secara nasional (Keeves,1994).Sesorang dikatakan lulus atau kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus di sebut batas kelulusan. Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Kata kunci : kebiasaan belajar , kecemasan siswa , ujian nasional

           


(11)

     

Abstract

Relationship Study Habits With Anxiety Level Students in Facing the National Exam Preparation

Education is all influences that enabled the school to children and adolescents who handed him the ability to have a complete and full awareness of relationships and social tasks.National Exam (UN) is one form of evaluation conducted nationally in education and adapted to the national standard of achievement (Keeves, 1994). Someone said to pass or incompetent when it has passed the limit value a limit value between learners who have mastered certain competencies with students who have not mastered certain competencies. If it happens on the national exams or school then the limit value serves to separate the learners who pass and do not pass the boundary is called passing. None of the respondents are very anxious to learn the results are catastrophic. There is one respondent who felt anxious to learn the results are catastrophic. None of the respondents less anxious to learn the results are catastrophic.

Keywords: study habits, student anxiety, the national exam

   


(12)

BAB 1 Pendahuluan

1.1Latar Belakang .

Di era reformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, perbaikan kegiatan belajar dan mengajar harus diupayakan secara maksimal agar mutu pendidikan meningkat, hal ini dilakukan karena majunya pendidikan membawa implikasi meluas terhadap pemikiran manusia dalam berbagai bidang sehingga setiap generasi muda harus belajar banyak untuk menjadi manusia terdidik sesuai dengan tuntunan zaman. Menurut Mudyahardjo (2002), arti pendidikan ada dua yaitu definisi pendidikan secara luas yaitu segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.

Pendidikan adalah segala situasi yang mempengaruhi pertumbuhan individu. Pendidikan berlangsung seumur hidup dalam setiap selama ada pengaruh lingkungan baik yang khusus diciptakan untuk pendidikan maupun yang ada dengan sendirinya. Tujuan pendidikan terkandung dalam setiap pengalaman belajar, tidak ditentukan dari luar yaitu pertumbuhan, sama dengan tujuan hidup. Definisi pendidikan secara sempit adalah sekolah dimana pengajaran yang diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan yang sempurna dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugas-tugas sosial merek

Ujian Nasional (UN) adalah salah satu bentuk evaluasi yang dilakukan secara nasional dalam dunia pendidikan dan disesuaikan dengan standar pencapaian hasil secara nasional (Keeves,1994). Berdasarkan Kepmendiknas UU Nomor 20 Tahun 2003, UN merupakan kegiatan penilaian hasil belajar siswa yang telah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan pada jalur sekolah atau madrasah yang diselenggarakan secara nasional. Ujian Nasional dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia pada hari yang sama. Soal-soal Ujian Nasional pun dibuat oleh guru-guru terpilih yang harus menjalani karantina.


(13)

Guru-guru ini ditunjuk oleh panitia pelatihan guru mata pelajaran UN dalam kesepakatan musyawarah guru mata pelajaran. Pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2012 terdapat sedikit perubahan dari tahun sebelumnya dalam hal penilaian Di tahun ini , nilai kelulusan ditentukan dari nilai akhir yang terdiri dari 60% nilai Ujian Nasional dan 40% nilai Ujian Sekolah. Siswa dinyatakan lulus apabila rata-rata nilai akhir paling rendah adalah 5,5 dengan nilai akhir mata pelajaran paling rendah 4,0. Prosedur penilaian ini dilaksanakan seragam di seluruh Indonesia. Ujian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Siswa harus mampu mencapai standar nilai tertentu sebagai syarat kelulusan. UN yang telah dilaksanakan dalam beberapa tahun terakhir bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu yang masuk dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu, pentingnya UN yang dilaksanakan saat ini adalah sebagai alat untuk memantau kualitas pendidikan disekolah dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya di jenjang pendidikan yang sama. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Mardapi (2000), yang menyatakan

bahwa hasil UN berfungsi untuk memantau kualitas pendidikan baik antar wilayah

antarwaktu, memotivasi siswa, guru, sekolah agar lebih berprestasi dan sebagai

umpan balik bagi pengelola pendidikan.

Ujian Nasional menimbulkan fenomena yang selalu dibahas setiap tahunnya oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah, guru, orang tua, dan siswa sendiri. Ujian Nasional menimbulkan tekanan dan stres pada diri siswa. Bagi merekayang gagal dalam Ujian Nasional sering dihinggapi rasa tidak berdaya, malu, stres, bahkan sampai berujung pada kasus yang dramatis seperti percobaan bunuh diri. Jumlah kasus ini meningkat signifikan pada masa menjelang dilaksanakannya ujian nasional dan setelah hasil ujian nasional diumumkan. Siswa yang mengalami kecemasan melakukan tindakan


(14)

percobaan bunuh diri dan beberapa di antaranya mengalami akibat fatal sehingga nyawanya tidak dapat diselamatkan (Purwanto,2012). Ujian Nasional bagi sebagian siswa sering dirasakan sebagai stressor yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang timbul pada saat Ujian Nasional diperkirakan dapat mengganggu konsentrasi dankemampuan dalam berpikir serta bertindak saat ujian. Sehingga hal ini akan berpengaruh terhadap hasil yang dicapai pada saat ujian tersebut (Purwanto, dalam sPrawitasari, 2012).

Sejalan dengan itu, menurut Harti (2007), siswa mengalami kecemasan jika mereka tidak mampu mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan. Di dalam kehidupan sehari-hari, individu tidak akan lepas dari berbagai persoalan yang terkadang sulit diatasi, sehingga dapat menimbulkan perasaan gelisah, tidak aman, dan cemas. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila setiap individu pernah mengalami kecemasan. Kecemasan adalah suatu keadaan atau kondisi emosi yang tidak menyenangkan dan merupakan pengalaman yang samar-samar yang disertai dengan perasaan tidak berdaya dan tidak menentu. Kecemasan biasanya bersifat subjektif yang ditandai dengan adanya perasaan tegang, khawatir,takut, dan disertai dengan adanya perubahan fisiologis (Lazarus,1976).Kecemasan (Anxiety), dalam psikologi didefinisikan sebagai perasaan campuran berisikan ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tersebut serta bersifat individual (Chaplin,2008). Nevid (2005) menjelaskan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan apprehensive bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Untuk bertahan terhadap stres dan kecemasan, sistem dukungan sering kali diperlukan. Salah satu yang dibutuhkan siswa, selain belajar yang lebih intensif, adalah adanya dukungan sosial untuk mengurangi kecemasan yang dihadapinya (Santrock,2003). Keterikatan yang dekat dan positif dengan orang lain, terutama dengan keluarga dan teman secara konsisten ditemukan sebagai pertahanan yang baik terhadap stres dalam kehidupan remaja (Gottlieb, dalam Santrock,2003) Pada penelitian yang dilakukannya, O’Brien (dalam Santrock,2003) menemukan bahwa teman sebaya adalah sumber utama


(15)

dukungan yang menyeluruh bagi remaja. Sebagai remaja, mereka dapat memperoleh dukungan sosial dari berbagai sumber, seperti dari keluarga, guru, orang tua, pasangan, sahabat, dan teman sebayanya (peers).

1.2 Rumusan Masalah

Adakah pengaruh kebiasaan belajar terhadap kecemasan dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa-siswi SMA AL-AZHAR di MEDAN.

1.2Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh kebiasaan belajar terhadap tingkat kecemasan siswa-siswi dalam menghadapi Ujian Nasional pada siswa kelas

XII SMA AL-AZHAR di MEDAN

Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pengaruh belajar siswa dalam menghadapi persiapan ujian nasional

2. Untuk mengetahui tingkat konsentrasi belajar siswa dalam menghadapi ujian nasional

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi siswa: memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada siswa-siswi mengenai pentingnya belajar dengan baik, serta dapat saling memberi dukungan secara positif kepada teman.

2. Menjadi studi awal untuk penelitian dalam bidang Psikologi Pendidikan khususnya yang berfokus pada kecemasan UN maupun kebiasaan belajar. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pengembangan ilmu


(16)

psikologi dan memperkaya kajian teoritis, khususnya bidang Psikologi Sosial dan Psikologi Pendidikan mengenai pengaruh dukungan


(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. Kebiasaan Belajar dan Ujian Nasional 2.1 Pengertian Belajar

Belajar menurut Slameto (2003:2) secara psikologis adalah”Suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”. Skinner dalam Dimyati (2002:9) menyatakan “belajar adalah suatu perilaku pada

saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik”.

Kata belajar oleh Hilgard yang disadur oleh Ahmadi didefinisikan bahwa seseorang yang belajar, kelakuaannya akan berubah dari pada sebelumnya. Skinner mendefinisikan belajar sebagaimana yang dikutip oleh Barlow adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku) yang berlangsung secara progresif. Sedangkan Wittig mendefinisikan belajar sebagai perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil pengalaman.Sebagai hasil perubahan subjek didik, prestasi belajar ditengarai dengan evaluasi belajar, dalam konteks ini, evaluasi belajar adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai keberhasilan belajar seseorang, setelah mengalami proses belajar selama satu periode tertentu. Evaluasi (penilaian) hasil belajar adalah pengukuran dan penilaian terhadap kemampuan warga belajar berdasarkan atas materi pelajaran yang sedang dan telah dipelajari.


(18)

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi belajar, sehingga perlu diperhatikan sejumlah faktor esensial bagi terjadinya proses belajar yang efektif. Diantaranya,

(1) kematangan mental,

(2) intensitas bimbingan guru kearah tercapainya tujuan pengajaran, (3) transfer belajar,

(4) latihan-latihan dan persepsi siswa terhadap hasil belajarnya, (5) motivasi yang dapat membangkitkan, mengarahkan, dan

mempertahankan serta menentukan intensitas masalah belajar, dan (6) kondisi emosional yang memungkinkan siswa bebas dari rasa cemas

dalam menghadapi tugas-tugas belajarnya.

2.1.2 Hubungan Perilaku Penyesuaian Sosial dan Kebiasaan Belajar dengan Prestasi Belajar

1. Hubungan perilaku penyesuaian sosial dengan prestasi belajar

Di lingkungan budaya Amerika, para orang tua dan guru sangat menaruh perhatian terhadap aspek penyesuaian diri di lingkungan sosial yang dilakukan anak. Bagi masyarakat Amerika, popular atau tidaknya seorang anak begitu penting. Meskipun budaya Amerika berbeda dengan budaya di Indonesia, pada hal-hal tertentu terdapat persamaan pandangan. Bahkan dalam hal peningkatan usaha-usaha pendidikan, bangsa Indonesia masih lebih banyak meniru dan mengadopsi strategi yang dipergunakan di Amerika.

2. Hubungan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar

Pada dasarnya kebiasaan belajar seseorang bukanlah bakat yang dibawah sejak kecil tetapi merupakan sesuatu yang diperoleh melalui usaha dan pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh seseorang dari waktu ke waktu sehingga menjadi sesuatu menetap dan terus menerus dapat dikembangkan lagi sampai pada puncak kebiasaan belajar yang dapat mendukung prestasi belajar seseorang.


(19)

Ujian nasional sistem evaluasi standard pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yang dilakukan oleh pusat penilaian pendidikan , depdiknas di indonesia berdasarkan undang-undang Republik Indonesia 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Lebih lanjut di nyatakan bahwa evaluasi di lakukan oleh lembaga mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dengan proses pemantauan evaluasi tersebut harus di lakukan secara berkesinambungan.

Sesorang dikatakan lulus atau kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yang sudah menguasai kompetensi tertentu dengan peserta didik yang belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pada ujian nasional atau sekolah maka nilai batas berfungsi untuk memisahkan antara peserta didik yang lulus dan tidak lulus di sebut batas kelulusan.

Standar nasional pendidikan

Selama ini penentuan batas kelulusan ujian nasional ditentukan berdasarkan kesepakatan antara mengambil keputusan saja. Batas kelulusan itu ditentukan sama untuk setiap mata pelajaran. Padahal karakteristik mata pelajaran dan kemampuan peserta didik tidaklah sama.


(20)

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

a. Kerangka konsep

Variabel independen Variabel dependen

b. Definisi operasional

1. Umur adalah lama waktu perjalanan hidup sejak di lahirkan sampai sekarang yang di nyatakan dalam satuan waktu

2. Jenis kelamin adalah perbedaan perempuan dan laki-laki secara biologis sejak lahir

3. Jurusan adalah pembelajaran siswa-siswi untuk menghasilkan lulusan di bidangnya IPA atau IPS

4. Belajar adalah proses atau usaha yang di lakukan tiap siswa-siswi untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan ataupun keterampilan

5. Kecemasan dalam menghadapi ujian nasional adalah suatu respon dari pengalaman yang dirasa tidak menyenangkan dan diikuti perasaan gelisah,khawatir,dan takut dalam menghadapi ujian nasional.

6. Cara pengukuran : kuesioner Kebiasaan belajar

1. Umur 2. Jenis

kelamin 3. Jurusan

Kecemasan siswa-siswi dalam

menghadapi ujian nasional


(21)

7. Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analis mempelajari sikap-sikap,keyakinan,perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam orgnisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang di ajukan atau oleh sistem yang sudah ada yang akan dijawab siswa-siswi.

8. Alat ukur: kuesioner , pertanyaan kuesioner pertama 30 pertanyaan yang diajukan,dan kuesioner yang kedua sebanyak 12 pertanyaan yang diajukan dengan 5 pilihan jawaban

 Pada kuesioner pertama :

1. SS (Sangat Sesuai) = 1 2. S (Sesuai) = 2 3. KR (Kurang Sesuai) = 3 4. TS(Tidak Sesuai) = 4 5. STS (Sangat Tidak Sesuai) = 5  Pada kuesioner kedua :

1. PS (Paling Setuju) = 5 2. S (Setuju) = 4 3. KS (Kurang Setuju) = 3 4. TS (Tidak Setuju) = 2 5. STS (Sangat Tidak Setuju) = 1

6. Kategori Pada kuesioner pertama:

 0%-20% -> 30-59 = Sangat Cemas  21%-405 -> 60-89= Cemas

 41%-60% ->90-119=Kurang Cemas  61%-80% ->120-149= Tidak Cemas

 81%-100% -> 150 = Semakin Tidak Cemas Pada kuesioner kedua:


(22)

 0%-20% -> 12-23= Buruk Sekali  21%-40% -> 24-35= Buruk  41%-60% -> 36-47= Sedang  61%-80% -> 48-59= Baik  81%-100% -> 60 = Sangat Baik

7. Skala pengukuran : ordinal

3.3 Hipotesis

Hipotesis dari penelitian ini adalah adanya perbedaan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional berdasarkan dukungan dari guru,orang tua,dan teman sebaya.


(23)

BAB IV

METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA AL-AZHAR Medan dalam menghadapi Ujian Nasional.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

4.2.1 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai bulan juli sampai bulan oktober 2013

4.2.2Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Sekolah Menengah Atas di Medan yaitu SMA AL-AZHAR Medan. Pemilihan lokasi ini dipilih secara purposive sampling dengan alasan :

1. Karena termasuk salah satu sekolah favorit di kota Medan 2. Lokasi penelitian terjangkau dengan peneliti

4.2.3Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA AL-AZHAR Medan kelas XII yang berjumlah 188 siswa

4.2.4Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel dihitung dengan rumus Slovin untuk menentukan ukuran sampel minimal (n) jika diketahui ukuran populasi (N) pada taraf signifikansi α adalah:

n = N 1 + N (α2)


(24)

Dimana : N = Besar Populasi n = Besar Sampel

α = Tingkat kepercayaan/nilai presisi ketepatan yang diinginkan 95% atau (0,05)

Maka :

355 355 , 5

355

, 5

355

, 5

Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini sebanyak 188 siswa.

Untuk pengambilan jumlah sampel dari tiap-tiap kelas dilakukan dengan cara proposional sampling. Dari perbandingan jumlah sampel yang dibutuhkan dengan jumlah populasi, diperoleh sample fraction dengan rumus :

Sample Fraction


(25)

4.3 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data di lakukan dengan kuesioner oleh peneliti untuk mengetahui hubungan kebiasaan belajar dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA Al-Azhar dalam menghadapi persiapan ujian nasional. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan mengajukan surat permohonan izin penelitian ke pihak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, dan mengajukan surat permohanan izin melaksanakan penelitian di SMA Al-Azhar. Selanjutnya , menentukan responen penelitian. Setelah itu,melakukan koordinasi dengan pengelolah sekolah tentang rencana kegiatan penelitian. Menjelaskan tujuan penelitian ,pengumpuln data dan meminta kesediaan responden untuk ikut serta dalam mengisi surat pernyataan persetujan yang telah disediakan. Melakukan analisis data pada setiap data yang dikumpulkan. Setelah semua data terkumpul kemudian di lakukan entry data dan selanjutnya melakukan penyusunan laporan penelitian

4.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dlakukan dengan metode statistik secara komputerisasi. Data yang dikumpulkan ditabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi. Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan ,menggunakan cara-cara tertentu (Wahyuni,2008) yaitu:

1. Editing

Editing dilakukan untuk memeriksa ketepatan dan kelengkapan data 2. Coding

Data yang telah dikumpul dan dikoreksi ketepatan dan kelengkapanya kemudian diberi kode secara manual sebelum diolah dengan computer 3. Entry

Data dibersihkan kemudian di masukkan ke program computer, menggunakan program statistic.


(26)

4. Cleaning Data

Pemeriksaan semua data yang telah di masukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan dalam pemasukan data 5. Saving

Penyimpanan data untuk di analisa

                         


(27)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di perguruan Al-Azhar.Perguruan Al-Azhar didirikan sebagai salah satu upaya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution dalam mewujudkan visi dan misinya dalam bidang sosial, pendidikan dan keagamaan. Pendiriannya Yayasan Hajjah Rachmah Nasution tidak terlepas dari rasa syukur keluarga besar H. Abdul Manan Muis atas keberhasilan operasi (open heart) jantung ibu Hajjah Rachmah Nasution. Sebagai wujud dari syukur itu, keluarga besar berniat mendirikan sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Ar Rahmah yang berlokasi di tanah keluarga Jalan Pintu Air IV Kuala Berkala, Padang Bulan Medan.

Yayasan Hajjah Rachmah Nasution didirikan tanggal 24 Januari 1983 dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No. 39 tanggal 24 Januari 1983 dan diubah dengan Akte Notaris Raskami Sembiring SH No. 17 tanggal 18 November 1997 lalu diubah kembali dengan Akte Notaris Adi Pinem SH No. 36 tanggal 21 Juli 2001.

Visi dan misi yayasan ini adalah melahirkan intelektual muslim dan muslim intelektual yaitu insan yang memiliki dua muatan dan satu ciri khas. Pertama bermuatan iman dan taqwa di kalbunya. Kedua bermuatan ilmu dan teknologi dalam akal pikirannya.

Kurikulum “two in one” yaitu perpaduan secara utuh kurikulum nasional dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (secara Depdiknas) dan kurikulum Diniyah dari Departemen Agama. Dengan penggabungan dua kurikulum ini lulusan Al-Azhar di targetkan mempunyai muatan iman dan taqwa dalam

qalbunya dan mempunyai bobot akademis sebagai dasar ilmu dan teknologi dalam pikirannya.


(28)

Sedangkan satu ciri khas adalah berakhlakul karimah dalam mengamalkan hablum minallah dan hablum minannas. Tujuan Pendidikan Al-Azhar adalah melahirkan generasi muda yang berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi, cemerlang dalam gagasan, menarik dalam penampilan, tanggap terhadap perubahan dan amanah dalam bertugas dan mempunyai daya saing tinggi.

Pada tanggal 16 Juli 1984 Yayasan Hajjah Rachmah Nasution mendirikan Perguruan Al-Azhar yang menyelenggarakan jenjang pendidikan pra sekolah, dasar dan menengah. Sedangkan Universitas Al-Azhar yang dibuka tanggal 27 Desember 1986 menyelenggarakan pendidikan tinggi. Nama Al-Azhar merupakan usulan dari seorang tokoh pengusaha Bapak Abdul Hakim Nasution (abang kandung Ibu Hajjah Rachmah Nasution) sebagai pengganti nama Perguruan Indra Utama. Maksud pendirian Perguruan/Universitas Al-Azhar adalah sebagai wadah untuk mendukung program pemerintah mendidik generasi penerus guna mencapai kualitas Insan Kamil.

5.2 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dari SMA Al-Azhar Medan yaitu berjumlah 188 responden. Pada penelitian ini, perbandingan berdasarkan usia, jenis kelamin, dan jurusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Usia Responden

Tabel 5.1 menunjukkan bahwa responden berusia 17 tahun adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 130 orang (55.8%) responden, sedangkan responden berusia 15 tahun adalah yang paling sedikit, yaitu sebanyak 3 orang (1.3%).

No. Usia Jumlah Responden % Responden

1 15 3 1.3

2 16 44 18.9

3 17 130 55.8

4 18 11 4.7


(29)

Tabel 5.2 Gambaran Karakteristik Jenis Kelamin Responden

T abel

5.2 diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 131 orang (69.7%) sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 57 orang (30.3%) responden.

Tabel 5.3 Gambaran Karakteristik Jurusan Responden

Tabel 5.3 diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden adalah jurusan IPA, yaitu sebanyak 101 orang (53.7%) sedangkan responden jurusan IPS sebanyak 87 orang (46.3%) responden.

5.4 Gambaran Kecemasan Siswa Dalam Menghadapi Persiapan Ujian Nasional No. Jenis Kelamin Jumlah Responden % Responden

1 Laki Laki 57 30.3

2 Perempuan 131 69.7

Total 188 100

No. Jurusan Jumlah Responden % Responden

1 IPA 101 53.7

2 IPS 87 46.3

Total 188 100

No. Pertanyaan Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5


(30)

1 Saya sulit mengungkapkan pendapat ketika teman-teman memperbincangkan masalah ujian nasional

15 8.0 77 41.0 46 24.5 41 21.8 9 4.8

2 Ketika belajar, saya sulit

berkonsenterasi karena memiliki percepatan ujian nasional

11 5.9 92 48.9 41 21.8 36 19.1 8 4.8

3 Saya pusing memikirkan ujian nasional

53 28.2 84 44.7 19 10,1 25 13.3 7 3.7

4 Saya resah dengan dipercepatnya ujan nasional

54 28.7 99 52.7 20 10.6 10 5.3 5 2.7

5 Meskipun ujian nasional dipercepat saya dapat tidur lelap

34 18.1 52 27.7 39 20.7 48 25.5 15 8.0

6 Jantung saya berdetak tak beraturan ketka mengetahui adanya percepatan ujian nasional

20 10.6 68 36.2 41 21.8 44 23.4 15 8.0

7 Saya merasa tenang meskipun ujian nasional dipercepat

19 10.1 54 28.7 57 30.3 39 20.7 19 10.1

8 Meskipun dipercepat, saya siap menghadapi ujian nasional

44 23.4 94 50.0 26 13.8 15 8.0 9 4.8

9. Saya sering menyendiri setelah


(31)

mengetahui adanya percepatan ujian nasional pada tahun ini

10 Meskipun ujian nasional dipercepat, saya tetap

konsentrasi dalam belajar

46 24.5 106 56.4 19 10.1 15 8.0 2 1.1

11. Saya merasa ragu dengan

kemampuan dalam menghadapi ujian nasional

21 11.2 61 32.4 47 25.0 39 20.7 20 10.6

12 Saya takut akan ketidak mampuan

dalam menjawab soal ujian nasional

19 10.1 54 28.7 59 31.4 35 18.6 21 11.2

13 Saya senang ujian nasional dipercepat

12 6.4 24 12.8 38 20.2 38 20.2 76 40.4

14 Saya merasa percaya diri akan kemampuan saya menghadapi ujian nasional

37 19.7 75 39.9 53 28.2 10 5.3 13 6.9

15 Setiap hari saya memikirkan adanya percepatan ujian nasional


(32)

16 Saya selalu teringat percepatan ujian nasional pada saat belajar

28 14.9 86 45.7 29 15.4 26 13.8 19 10.1

17 Saya tidak pusing memikirkan pelaksanaan ujian nasional yang dipercepat

17 9.0 50 26.6 43 22.9 28 14.9 50 26.6

18 Saya merasa lemas ketika mengingat bahwa ujian

nasional tidak lama lagi

16 8.5 85 45.2 45 23.9 30 16.0 12 6.4

19 Saya merasa gugup akan menghadapi ujian nasional

34 18.1 93 49.5 29 15.4 16 8.5 16 8.5

20 Saya selalu menghindar apabila teman-teman memperbincangkan masalah percepatan ujian nasional

10 5.3 32 17.0 53 28.2 50 26.6 43 22.9

21 Saya merasa prihatin tentang percepatan ujian nasional

44 23.4 76 40.4 29 15.4 26 13.8 13 6.9

22 Saya merasa sensitif sewaktu mendengar obrolan mengenai ujian nasional yang lebih cepat dari tahun sebelumnya


(33)

23 Saya seakan mau mati ketika

memikirkan percepatan ujian nasional

11 5.9 36 19.1 37 19.7 36 19.1 68 36.2

24 Saya selalu teringat akan percepatan ujian nasional

28 14.9 97 51.6 28 14.9 18 9.6 17 9.0

25 Saya merasa pesimis dengan dimajukannya ujian nasional tahun ini

17 9.0 51 27.1 33 17.6 40 21.3 47 25.0

26 Saya merasa santai saja dalam

menyikapi percepatan ujian nasional

10 5.3 47 25.0 37 19.7 46 24.5 48 25.5

27 Pikiran saya selalu teringat akan masalah percepatan ujian nasional

27 14.4 92 48.9 36 19.1 16 8.5 17 9.0

28 Saya gelisah memikirkan ujian nasional

36 19.1 91 48.4 33 17.6 14 7.4 14 7.4

29 Saya merasa optimis

menghadapi ujian nasional


(34)

Table 5.4 kuesioner kecemasan menghadapi persiapan ujian nasional di atas dapat dilihat pertanyaan nomor 10 yang bertuliskan ‘ meskipun ujian nasional di percepat, saya tetap berkonsenterasi dalam belajar’ yang menjawab sesuai terdapat 106 orang (56,4%), dan 2 orang (1,1%) menjawab sangat tidak sesuai

5.5 Gambaran Mengenai Kebiasaan Belajar Siswa Dalam Menghadapi Ujian Nasional

30 Saya tidak pernah memikirkan masalah ujian nasional yang di percepat

16 8.5 24 12.8 44 23.4 29 15.4 75 39.9

No. Pertanyaan Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5

n % n % n % n % N % 1 Saya harus

membaca suatu bagian bahan pelajaran berulang kali, untuk

mengerti isinya.

2 9 12 5.2 18 7.7 110 47.2 46 19.7

2 Saya membaca dengan keras (bersuara) kata demi kata bahan yang sedang saya pelajari.

16 6.9 20 8.6 37 15.9 81 34.8 34 14.6

3 Saya lebih banyak mencatat daripada mendengarkan


(35)

waktu guru menerangkan.

4 Saya mengalami kesukaran dalam memusatkan perhatian pada bahan yang sedang saya pelajari

4 1.7 29 12.4 64 27.5 77 33.0 14 6.0

5 Saya cenderung untuk melamun waktu saya sedang belajar.

22 9.4 52 22.3 69 29.6 36 15.5 9 3.9

6 Saya sering tidak menyelesaikan tugas-tugas pada waktunya.

54 23.2 60 25.8 43 18.5 24 10.3 7 3.0

7 Saya lebih banyak belajar pada teman daripada belajar sendiri.

12 5.2 17 7.3 51 21.9 89 38.2 19 8.2

8 Saya berusaha menjawab setiap soal sebaik baiknya sebelum meneruskan ke soal berikutnya.

8 3.4 38 16.3 36 15.5 66 28.3 40 17.2

9. Saya berusaha membuat

13 5.6 12 5.2 36 15.5 94 40.3 33 14.2

ringkasan tentang hal yang saya

pelajari.

10 Saya merasa terlalu lelah mengantuk dan kurang bersemangat untuk belajar dengan baik.


(36)

Tabel 5.4 Kuesioner tentang gambaran mengenai kebiasaan belajar siswa dalam menghadapi ujian nasional di pada tabel di atas dapat dilihat mayoritas pertanyaan yang paling banyak dijawab adalah tidak setuju pada pertanyaan nomor 1, sebanyak 110 orang (47.2%), sedangkan sebanyak 2 orang (9%) menjawab setuju

5.4.1 Tabulasi Silang Kuesioner Kecemasan

5.4.1.1 Tabulasi Silang Antara Kuesioner Cemas dan Jenis Kelamin Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total Jenis

kelamin

Laki-laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132

Total 1 113 49 188

11. Saya hanya dapat belajar dengan baik kalau sambil makan makanan kecil atau mendengarkan lagu-lagu.

29 12.4 37 15.9 49 21.0 51 21.9 22 9.4

12 Saya tidak senang pada mata

pelajaran atau guru tertentu, hal ini menganggu hasil belajar saya.


(37)

Tabel 5.4.1.1 diatas memperlihatkan bahwa mayoritas responden perempuan sebanyak 93 orang merasa cemas, sedangkan tidak ada responden laki-laki yang merasa sangat cemas.

5.4.1.2 Tabulasi Silang Antara Kuesioner Cemas dan Umur Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Tabel 5.4.1.2 memperlihatkan bahwa responden berumur 15 tahun, terdapat 3 orang responden yang merasa cemas. Responden yang berumur 16 tahun, terdapat 34 orang responden yang merasa cemas,dan 9 orang responden yang merasa kurang cemas. Responden yang berumur 17 tahun terdapat 94 orang responden yang merasa cemas, dan 37 orang responden merasa kurang cemas. Responden berumur 18 tahun terdapat 1 orang responden yang merasa sangat cemas,6 orang responden merasa cemas dan 3 orang responden merasa kurang cemas.

5.4.1.3 Tabulasi Silang Antara Kuesioner Cemas dan Jurusan Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

jurusan IPA 0 70 29 99

IPS 1 68 20 89

Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

Umur 15 0 3 0 3

16 0 35 9 44

17 0 94 37 131

18 1 6 3 10


(38)

Total 1 138 49 188

Tabel 5.5.3 Tabel di atas memperlihatkan bahwa mayoritas jurusan IPA merasa cemas,yaitu sebanyak 70 responden. Responden yang berjurusan IPS terdapat 1 responden yang merasa sangat cemas

Tabel 5.4.1.4 Tabulasi Silang Antara Cemas dan Kebiasaan Belajar Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Hasil Kecemasan

Hasil Sangat cemas Cemas Kurang cemas Total

Belajar Buruk sekali 0 1 0 1

Buruk 0 38 19 57

Sedang 1 85 29 115

Baik 0 14 1 15

Total 1 138 49 188

Tabel 5.4.1.4 diatas menunjukan bahwa tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Tidak terdapat terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk. Terdapat 38 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk. Terdapat 19 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk.T


(39)

Terdapat 1 responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang sedang. Terdapat 85 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang sedang.Terdapat 29 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang baik.

Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang baik. Terdapat 14 orang responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang baik. Terdapat 1 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang baik.

5.5.1 Tabulasi Silang Kebiasaan Belajar

5.5.1.1 Tabulasi Silang Antara Kebiasaan Belajar dan Jenis Kelamin Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Kebiasaan belajar

Buruk sekali

Buruk Sedang Baik Total

Jenis kelamin

Laki-laki 0 22 33 2 57

perempuan 1 35 82 13 131

Total 1 57 115 15 188

Tabel 5.5.1.1 diatas menunjukan Tidak terdapat responden laki-laki dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali.Terdapat 22 responden laki-laki dengan kebiasaan belajar buruk.Terdapat 33 responden laki-laki dengan kebiasaan belajar sedang. Terdapat 2 responden laki-laki dengan kebiasaan belajar baik.

Terdapat 1 responden perempuan dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali.Terdapat 35 responden perempuan dengan kebiasaan belajar

buruk.Terdapat 85 responden perempuan dengan kebiasaan belajar sedang. Terdapat 13 responden perempuan dengan kebiasaan belajar baik.


(40)

5.5.1.2 Tabulasi Silang Antara Kebiasaan Belajar dan Umur Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Kebiasaan Belajar

Buruk sekali Buruk Sedang Baik Total

Umur 15 0 1 2 0 3

16 0 10 27 7 44

17 1 41 80 8 130

18 0 5 6 0 11

total 1 57 115 15 188

Tabel 5.5.1.2 diatas menunjukan mayoritas responden umur 17 tahun dengan kebiasaan belajar sedang terdapat 80 orang responden dan terdapat 1 orang responden dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali.

Tabel 5.5.1.3 Tabulasi Silang Antara Kebiasaan Belajar dan Umur Dapat Dilihat Pada Tabel Dibawah ini

Kebiasaan Belajar

Buruk sekali Buruk Sedang Baik Total

Jurusan IPA 1 31 61 8 101

IPS 0 26 54 7 87

Total 1 57 115 15 188

Tabel 5.5.1.3 diatas menunjukan mayoritas responden adalah jurusan IPA yang berjumlah 101 orang, dengan kebiasaan belajar sedang dengan jumlah 61 0rang responden. Responden jurusan IPS dengan kebiasaan belajar yang baik terdapat 7 orang responden.


(41)

5.3. Pembahasan 5.3.1 Usia

Dari 188 mayoritas responden berusia 17 tahun sebanyak 130 orang (55,8%) dan paling sedikit berusia 15 tahun sebanyak 3 orang (1,3%)

5.3.2 Kecemasan ujian nasional dengan jurusan

Pada penelitian yang saya lakukan mayoritas jurusan IPA merasa cemas,yaitu sebanyak 70 responden. Responden yang berjurusan IPS terdapat 1 responden yang merasa sangat cemas.

5.3.4 Kecemasan ujian nasional dengan kebiasaan belajar

Dari hasil penelitian yang saya lakukan anak dengan hasil belajar yang sedang merasa cemas dalam menghadapi ujian nasional hal ini juga diungkapkan pada penelitian sebelumnya bahwa semakin tinggi kecerdasan siswa maka akan cenderung semakn rendah tingkat kecemasanya menghadapi ujian nasional, dan sebaliknya ,semakin rendah tingkat kecerdasan siswa maka tingkat kecemasan menghadapi ujian nasional akan cenderung semakin tinggi.

5.3.5 Kebiasaan belajar dengan usia

Dari hasil survey mayoritas responden umur 17 tahun dengan kebiasaan belajar sedang terdapat 80 orang responden dan terdapat 1 orang responden dengan kebiasaan belajar yang buruk sekali. Pengalaman belajar menentukan reaksi potensial mana yang di gunakan untuk menyerap semua ilmu yang diberikan. Belajar adalah faktor yang lebih dapat dikendalikan

5.3.6 Kebiasaan belajar dengan jenis kelamin

Pada penelitian ini mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 131 orang (69.7%) sedangkan responden yang berjenis kelamin


(42)

laki-laki yaitu sebanyak 57 orang (30.3%) responden. dari penelitian Tirmiji dan Dewinta di sebutkan bahwa perempuan lebih mempunyai rasa ingin tau yang besar dibandingkan dengan laki-laki meskipun perbandingannya tidak begitu signifikan.

5.3.7 Kebiasaan belajar dengan jurusan

Dari hasil survei mayoritas responden adalah jurusan IPA yang berjumlah 101 orang, dengan kebiasaan belajar sedang dengan jumlah 61 Orang responden. Responden jurusan IPS dengan kebiasaan belajar yang baik terdapat 7 orang responden. Hal ini sama dengan yang telah di tetapkan oleh sekolah bahwa jurusan IPA harus mempunyai nilai yang tinggi untuk bidang eksakta. Dan rata-rata jurusan IPA paling tekun belajar dikarenakan pelajarannya yang cukup sulit

   


(43)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan penelitian, maka dapat diambil kesimpulan mengenai hubungan kebiasaan belajar dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA Al-Azhar Medan berdasarkan kuesioner kecemasan menghadapi ujian nasional dengan cara belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Responden dalam penelitian ini adalah siswa-siswi dari SMA Al-Azhar Medan yaitu berjumlah 188 responden. bahwa responden berusia 17 tahun adalah yang terbanyak, yaitu sebanyak 130 orang (55.8%) responden, sedangkan responden berusia 15 tahun adalah yang paling sedikit, yaitu sebanyak 3 orang (1.3%). Selanjutnya menurut jenis kelamin mayoritas responden berjenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 131 orang (69.7%) sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 57 orang (30.3%) responden.Mayoritas responden adalah jurusan IPA, yaitu sebanyak 101 orang (53.7%) sedangkan responden jurusan IPS sebanyak 87 orang (46.3%) responden.

2. Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Terdapat 1 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali. Tidak terdapat responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk sekali.

Tidak terdapat terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang buruk. Terdapat 38 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang buruk. Terdapat 19 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang buruk.T

Terdapat 1 responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang sedang. Terdapat 85 responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang sedang.Terdapat 29 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang baik.


(44)

Tidak terdapat responden yang sangat cemas dengan hasil belajar yang baik. Terdapat 14 orang responden yang merasa cemas dengan hasil belajar yang baik. Terdapat 1 responden yang kurang cemas dengan hasil belajar yang baik.

6.2 Saran

Dari seluruh proses penelitian yang telah dijalani oleh penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, maka dapat diungkapkan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berperan dalam penelitian ini.

Adapun saran tersebut, yaitu:

1. Bagi siswa : sebagai responden sebaiknya lebih kooperatif dalam mengisi kuesioner yang di berikan oleh peneliti sehingga mendapatkan hasil yang sebenar-benarnya. Melatih diri untuk persiapan ujian nasional dngan cara mengulang pelajaran yang telah diberikan guru disekolah.

2. Orang tua : membimbing dan mengawasi anak untuk belajar dirumah, karena waktu anak lebih banyak di habiskan dirumah dari pada disekolah

3. Bagi peneliti : selain sebagai sayarat untuk meraih gelar S1 di bidang Ilmu Kedokteran. Karya tulis ilmiah ini tentunya merupakan pengalaman yang sangat berarti, dapat menghadapi kecemasan dalam menghadapi ujian nasional. Semoga ini dapat menjadi ilmu yang berguna yang dapat digunakan oleh peneliti suatu hari nanti


(45)

4. Bagi institusi pendidikan diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah studi kepustakaan dan diharapkan menjadi suatu masukan yang berarti dan bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Azwan, S ., 2009. Penyusun skala psikologi. Yogyakarta : Pustaka pelajar

Baron,R.A & Byrne,D., 1994. Social Psychology. Understanding Human Interaction . Boston : Allyn & Bacon,inc

Calhoun, J.F & Accocella, 1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Ed. Ketiga. Penerjemah, R.S. Satmoko. Semarang: IKIP Semarang Press.

James H.Mc Millan., 2008. Assessment Essentialsfor Standards-Based Education. Corwin Press

Keeves, J.P., 1994. National examinations: design, procedures and reporting. Paris: UNESCO, International Institute for Educational Planning.

Maentiningsih,D., 2008. Hubungan antara secure attachment dengan motivasi berprestasi pada remaja : Universitas Gunadarma

Mardapi, Djemari., dkk., 2000. Sistem ujian akhir dalam otonomi daerah. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Margono., 2000. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta

Misra, R. & McKean, M. 2000. Collage student’s academic stress and its relation to their anxiety, time management, and leisure satisfaction. American journal of health studies

Nevid, J. S., & Rathus, S. A., 2005. Psychology and the Challenges of Life: Adjustment and growth

Prawitasari ,E.J. 2012. Stres dan Kecemasan, simposium stres dan kecemasan, Fakultas Kedokteran UGM,Yogyakarta


(47)

Surini., 2010. Hubungan motivasi belajar dengan disiplin belajar siswa. Semarang :proposal skripi

Widanarti, N., 2002. Hubungan antara dukungan sosial keluarga dengan self efficacy pada remaja.Yogyakarta : Universitas Gajah Mada

Zagranski, R. , Wigham, W. T., , Patrice.L., 2007. Understanding Standards-based Education: A Practical Guide for Teachers and Administrators,Corwin Press


(48)

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Nabila Al Fista

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 5 Agustus 1992

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kapten Muslim, Setia Luhur No.100 Medan Riwayat Pendidikan

1. Tahun 1998 lulus taman kanak-kanak Hasanuddin, Medan 2. Tahun 2004 lulus sekolah dasar Ikal, Medan

3. Tahun 2007 lulus sekolah menengah pertama Kartika 1-2, Medan 4. Tahun 2010 lulus sekolah menengah atas Al-Azhar, Medan


(49)

LEMBAR PENJELASAN KEPADA SUBJEK PENELITIAN

 

Dengan hormat

Saya yang bernama Nabila Al Fista, mahasiswi semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, saat ini sdang melakukan penelitian yang berjudul “ Hubungan dukungan social dengan tingkat kecemasan siswa-siswi SMA AL-AZHAR Medan dalam menghadapi persiapan ujian nasional “. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan siswa-siswi dalam menghadapi ujian nasional.

Saya mengharapkan keikutsertaan dan kerjasama dari saudara-saudari untuk memberikan jawaban jawban yang sebenar-benarnya dalam penelitian ini. Jawaban yang saudara-saudari berikan hanya akan di gunakan untuk kepentingan penelitian ini dan informasi yg saudari berikan akan terjaga kerahasiaanya. Keikutsertaan saudara-saudari ini bersifat bebas dan tidak ada paksaan. Saudara saudara-saudari berhak untuk menolak partisipasinya dalam keikutsertaan penelitian tersebut. Demikian penjelasan ini saya sampaikan. Atas partisipasinya dan perhatian saudara-saudari saya ucapkan terima kasih

Medan , 2013


(50)

LAMPIRAN

PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Kelas : No Hp :

Setelah mendapat keterangan yang jelas mengenai tujuan,manfaat dan prosedur penelitian Hubungan Kebiasaan Belajar Dengan Tingkat Kecemasan Siswa-Siswi SMA

AL-AZHAR Medan Dalam Persiapan Menghadapi Ujian Nasional

Menyatakan bersedia untuk berperan serta dalam penelitian ini dengan memberikan data yang sebenarnya.

Medan, ………2013


(51)

LAMPIRAN

DATA INDUK

Kuesioner kecemasan

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 15 8.0 8.0 8.0

2 77 41.0 41.0 48.9

3 46 24.5 24.5 73.4

4 41 21.8 21.8 95.2

5 9 4.8 4.8 100.0

Total 188 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 11 5.9 5.9 5.9

2 92 48.9 48.9 54.8

3 41 21.8 21.8 76.6

4 36 19.1 19.1 95.7

5 8 4.3 4.3 100.0

Total 188 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 53 28.2 28.2 28.2

2 84 44.7 44.7 72.9

3 19 10.1 10.1 83.0

4 25 13.3 13.3 96.3

5 7 3.7 3.7 100.0


(52)

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 54 28.7 28.7 28.7

2 99 52.7 52.7 81.4

3 20 10.6 10.6 92.0

4 10 5.3 5.3 97.3

5 5 2.7 2.7 100.0

Total 188 100.0 100.0

P5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 34 18.1 18.1 18.1

2 52 27.7 27.7 45.7

3 39 20.7 20.7 66.5

4 48 25.5 25.5 92.0

5 15 8.0 8.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 20 10.6 10.6 10.6

2 68 36.2 36.2 46.8

3 41 21.8 21.8 68.6

4 44 23.4 23.4 92.0

5 15 8.0 8.0 100.0

Total 188 100.0 100.0


(53)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 19 10.1 10.1 10.1

2 54 28.7 28.7 38.8

3 57 30.3 30.3 69.1

4 39 20.7 20.7 89.9

5 19 10.1 10.1 100.0

Total 188 100.0 100.0

P8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 44 23.4 23.4 23.4

2 94 50.0 50.0 73.4

3 26 13.8 13.8 87.2

4 15 8.0 8.0 95.2

5 9 4.8 4.8 100.0

Total 188 100.0 100.0

P9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 7 3.7 3.7 3.7

2 24 12.8 12.8 16.5

3 38 20.2 20.2 36.7

4 64 34.0 34.0 70.7

5 55 29.3 29.3 100.0

Total 188 100.0 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(54)

Valid 1 46 24.5 24.5 24.5

2 106 56.4 56.4 80.9

3 19 10.1 10.1 91.0

4 15 8.0 8.0 98.9

5 2 1.1 1.1 100.0

Total 188 100.0 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 21 11.2 11.2 11.2

2 61 32.4 32.4 43.6

3 47 25.0 25.0 68.6

4 39 20.7 20.7 89.4

5 20 10.6 10.6 100.0

Total 188 100.0 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 19 10.1 10.1 10.1

2 54 28.7 28.7 38.8

3 59 31.4 31.4 70.2

4 35 18.6 18.6 88.8

5 21 11.2 11.2 100.0

Total 188 100.0 100.0

P13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 12 6.4 6.4 6.4

2 24 12.8 12.8 19.1


(55)

4 38 20.2 20.2 59.6

5 76 40.4 40.4 100.0

Total 188 100.0 100.0

P14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 37 19.7 19.7 19.7

2 75 39.9 39.9 59.6

3 53 28.2 28.2 87.8

4 10 5.3 5.3 93.1

5 13 6.9 6.9 100.0

Total 188 100.0 100.0

P15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 19 10.1 10.1 10.1

2 81 43.1 43.1 53.2

3 45 23.9 23.9 77.1

4 26 13.8 13.8 91.0

5 17 9.0 9.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 28 14.9 14.9 14.9

2 86 45.7 45.7 60.6

3 29 15.4 15.4 76.1

4 26 13.8 13.8 89.9

5 19 10.1 10.1 100.0


(56)

P17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 17 9.0 9.0 9.0

2 50 26.6 26.6 35.6

3 43 22.9 22.9 58.5

4 28 14.9 14.9 73.4

5 50 26.6 26.6 100.0

Total 188 100.0 100.0

P18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 16 8.5 8.5 8.5

2 85 45.2 45.2 53.7

3 45 23.9 23.9 77.7

4 30 16.0 16.0 93.6

5 12 6.4 6.4 100.0

Total 188 100.0 100.0

P19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 34 18.1 18.1 18.1

2 93 49.5 49.5 67.6

3 29 15.4 15.4 83.0

4 16 8.5 8.5 91.5

5 16 8.5 8.5 100.0

Total 188 100.0 100.0


(57)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 10 5.3 5.3 5.3

2 32 17.0 17.0 22.3

3 53 28.2 28.2 50.5

4 50 26.6 26.6 77.1

5 43 22.9 22.9 100.0

Total 188 100.0 100.0

P21

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 44 23.4 23.4 23.4

2 76 40.4 40.4 63.8

3 29 15.4 15.4 79.3

4 26 13.8 13.8 93.1

5 13 6.9 6.9 100.0

Total 188 100.0 100.0

P22

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 15 8.0 8.0 8.0

2 64 34.0 34.0 42.0

3 57 30.3 30.3 72.3

4 24 12.8 12.8 85.1

5 28 14.9 14.9 100.0

Total 188 100.0 100.0

P23

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(58)

2 36 19.1 19.1 25.0

3 37 19.7 19.7 44.7

4 36 19.1 19.1 63.8

5 68 36.2 36.2 100.0

Total 188 100.0 100.0

P24

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 28 14.9 14.9 14.9

2 97 51.6 51.6 66.5

3 28 14.9 14.9 81.4

4 18 9.6 9.6 91.0

5 17 9.0 9.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P25

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 17 9.0 9.0 9.0

2 51 27.1 27.1 36.2

3 33 17.6 17.6 53.7

4 40 21.3 21.3 75.0

5 47 25.0 25.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P26

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 10 5.3 5.3 5.3

2 47 25.0 25.0 30.3

3 37 19.7 19.7 50.0

4 46 24.5 24.5 74.5


(59)

P26

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 10 5.3 5.3 5.3

2 47 25.0 25.0 30.3

3 37 19.7 19.7 50.0

4 46 24.5 24.5 74.5

5 48 25.5 25.5 100.0

Total 188 100.0 100.0

P27

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 27 14.4 14.4 14.4

2 92 48.9 48.9 63.3

3 36 19.1 19.1 82.4

4 16 8.5 8.5 91.0

5 17 9.0 9.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P28

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 36 19.1 19.1 19.1

2 91 48.4 48.4 67.6

3 33 17.6 17.6 85.1

4 14 7.4 7.4 92.6

5 14 7.4 7.4 100.0

Total 188 100.0 100.0

P29

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(60)

Valid 1 51 27.1 27.1 27.1

2 77 41.0 41.0 68.1

3 23 12.2 12.2 80.3

4 22 11.7 11.7 92.0

5 15 8.0 8.0 100.0

Total 188 100.0 100.0

P30

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 16 8.5 8.5 8.5

2 24 12.8 12.8 21.3

3 44 23.4 23.4 44.7

4 29 15.4 15.4 60.1

5 75 39.9 39.9 100.0


(61)

Kuesioner kecemasan

P01

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 .9 1.1 1.1

2 12 5.2 6.4 7.4

3 18 7.7 9.6 17.0

4 110 47.2 58.5 75.5

5 46 19.7 24.5 100.0

Total 188 80.7 100.0

P02

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 16 6.9 8.5 8.5

2 20 8.6 10.6 19.1

3 37 15.9 19.7 38.8

4 81 34.8 43.1 81.9

5 34 14.6 18.1 100.0

Total 188 80.7 100.0

P03

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 9 3.9 4.8 4.8

2 24 10.3 12.8 17.6

3 40 17.2 21.3 38.8

4 81 34.8 43.1 81.9

5 34 14.6 18.1 100.0


(62)

 

P04

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 4 1.7 2.1 2.1

2 29 12.4 15.4 17.6

3 64 27.5 34.0 51.6

4 77 33.0 41.0 92.6

5 14 6.0 7.4 100.0

Total 188 80.7 100.0

 

P05

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 22 9.4 11.7 11.7

2 52 22.3 27.7 39.4

3 69 29.6 36.7 76.1

4 36 15.5 19.1 95.2

5 9 3.9 4.8 100.0

Total 188 80.7 100.0

P06

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 54 23.2 28.7 28.7

2 60 25.8 31.9 60.6

3 43 18.5 22.9 83.5

4 24 10.3 12.8 96.3

5 7 3.0 3.7 100.0

Total 188 80.7 100.0


(63)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 12 5.2 6.4 6.4

2 17 7.3 9.0 15.4

3 51 21.9 27.1 42.6

4 89 38.2 47.3 89.9

5 19 8.2 10.1 100.0

Total 188 80.7 100.0

P08

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 8 3.4 4.3 4.3

2 38 16.3 20.2 24.5

3 36 15.5 19.1 43.6

4 66 28.3 35.1 78.7

5 40 17.2 21.3 100.0

Total 188 80.7 100.0

P09

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 13 5.6 6.9 6.9

2 12 5.2 6.4 13.3

3 36 15.5 19.1 32.4

4 94 40.3 50.0 82.4

5 33 14.2 17.6 100.0

Total 188 80.7 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 43 18.5 22.9 22.9

2 51 21.9 27.1 50.0


(64)

4 22 9.4 11.7 91.5

5 16 6.9 8.5 100.0

Total 188 80.7 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 29 12.4 15.4 15.4

2 37 15.9 19.7 35.1

3 49 21.0 26.1 61.2

4 51 21.9 27.1 88.3

5 22 9.4 11.7 100.0

Total 188 80.7 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 47 20.2 25.0 25.0

2 32 13.7 17.0 42.0

3 24 10.3 12.8 54.8

4 42 18.0 22.3 77.1

5 43 18.5 22.9 100.0

Total 188 80.7 100.0

         


(65)

Distribusi frekuensi dari usia 

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 3 1.6 1.6 1.6

16 44 23.4 23.4 25.0

17 130 55.8 69.7 94.7

18 11 4.7 5.3 100.0

Total 188 100.0 100.0

 

Distribusi frekuensi dari jenis kelamin 

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki - laki 57 30.3 29.8 29.8

perempuan 131 69.7 70.2 100.0

Total 188 100.0 100.0

Distribusi frekuensi dari jurusan

jurusan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IPA 101 53.7 52.7 52.7

IPS 87 46.3 47.3 100.0

Total 188 100.0 100.0

     


(66)

Tabulasi silang kecemasan dengan  usia 

usia * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

umur 15 0 3 0 3

16 0 35 9 44

17 0 94 37 131

18 1 6 3 10

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kecemasan dengan jenis kelamin 

jeniskelamin * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

jeniskelamin laki - laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kecemasan dengan jurusan 

jeniskelamin * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

jeniskelamin laki - laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132


(67)

Tabulasi silang kecemasan dengan kebiasaan belajar

hasill * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

hasill Buruk Sekali 0 1 0 1

Buruk 0 38 19 57

Sedang 1 85 29 115

Baik 0 14 1 15

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan usia

Umur * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Umur 15 0 1 2 0 3

16 0 10 27 7 44

17 1 41 80 8 130

18 0 5 6 0 11

Total 1 57 115 15 188

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan jenis kelamin

Jeniskelamin * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Jeniskelamin lakilaki 0 22 33 2 57

perempuan 1 35 82 13 131


(68)

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan jurusan

Jurusan * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Jurusan IPA 1 31 61 8 101

IPS 0 26 54 7 87

Total 1 57 115 15 188

 


(1)

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 12 5.2 6.4 6.4

2 17 7.3 9.0 15.4

3 51 21.9 27.1 42.6

4 89 38.2 47.3 89.9

5 19 8.2 10.1 100.0

Total 188 80.7 100.0

P08

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 8 3.4 4.3 4.3

2 38 16.3 20.2 24.5

3 36 15.5 19.1 43.6

4 66 28.3 35.1 78.7

5 40 17.2 21.3 100.0

Total 188 80.7 100.0

P09

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 13 5.6 6.9 6.9

2 12 5.2 6.4 13.3

3 36 15.5 19.1 32.4

4 94 40.3 50.0 82.4

5 33 14.2 17.6 100.0

Total 188 80.7 100.0

P10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 43 18.5 22.9 22.9

2 51 21.9 27.1 50.0


(2)

4 22 9.4 11.7 91.5

5 16 6.9 8.5 100.0

Total 188 80.7 100.0

P11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 29 12.4 15.4 15.4

2 37 15.9 19.7 35.1

3 49 21.0 26.1 61.2

4 51 21.9 27.1 88.3

5 22 9.4 11.7 100.0

Total 188 80.7 100.0

P12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 47 20.2 25.0 25.0

2 32 13.7 17.0 42.0

3 24 10.3 12.8 54.8

4 42 18.0 22.3 77.1

5 43 18.5 22.9 100.0

Total 188 80.7 100.0

 

 

 

 

 


(3)

Distribusi

 

frekuensi

 

dari

 

usia

 

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 3 1.6 1.6 1.6

16 44 23.4 23.4 25.0

17 130 55.8 69.7 94.7

18 11 4.7 5.3 100.0

Total 188 100.0 100.0

 

Distribusi

 

frekuensi

 

dari

 

jenis

 

kelamin

 

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid laki - laki 57 30.3 29.8 29.8

perempuan 131 69.7 70.2 100.0

Total 188 100.0 100.0

Distribusi frekuensi dari jurusan

jurusan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IPA 101 53.7 52.7 52.7

IPS 87 46.3 47.3 100.0

Total 188 100.0 100.0

 

 

 


(4)

Tabulasi

 

silang

 

kecemasan

 

dengan

  

usia

 

usia * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

umur 15 0 3 0 3

16 0 35 9 44

17 0 94 37 131

18 1 6 3 10

Total 1 138 49 188

Tabulasi

 

silang

 

kecemasan

 

dengan

 

jenis

 

kelamin

 

jeniskelamin * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

jeniskelamin laki - laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132

Total 1 138 49 188

Tabulasi

 

silang

 

kecemasan

 

dengan

 

jurusan

 

jeniskelamin * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

jeniskelamin laki - laki 0 45 11 56

perempuan 1 93 38 132


(5)

Tabulasi silang kecemasan dengan kebiasaan belajar

hasill * HasilCem Crosstabulation

Count

HasilCem

Total Sangat Cemas Cemas Kurang Cemas

hasill Buruk Sekali 0 1 0 1

Buruk 0 38 19 57

Sedang 1 85 29 115

Baik 0 14 1 15

Total 1 138 49 188

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan usia

Umur * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Umur 15 0 1 2 0 3

16 0 10 27 7 44

17 1 41 80 8 130

18 0 5 6 0 11

Total 1 57 115 15 188

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan jenis kelamin

Jeniskelamin * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Jeniskelamin lakilaki 0 22 33 2 57

perempuan 1 35 82 13 131


(6)

Tabulasi silang kebiasaan belajar dengan jurusan

Jurusan * hasill Crosstabulation

Count

hasill

Total Buruk Sekali Buruk Sedang Baik

Jurusan IPA 1 31 61 8 101

IPS 0 26 54 7 87

Total 1 57 115 15 188