Serangan Uret Dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus Hybrid Di Hutan Tanaman Pt. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara

(1)

SERANGAN URET DAN CARA PENGENDALIANNYA PADA

TANAMAN Eucalyptus hybrid DI HUTAN TANAMAN

PT. TOBA PULP LESTARI SEKTOR AEK NA ULI

SUMATERA UTARA

DORA MEGAWATI SARAGIH

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(2)

SERANGAN URET DAN CARA PENGENDALIANNYA PADA

TANAMAN Eucalyptus hybrid DI HUTAN TANAMAN

PT. TOBA PULP LESTARI SEKTOR AEK NA ULI

SUMATERA UTARA

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DORA MEGAWATI SARAGIH E14204030

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(3)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Serangan Uret dan

Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman

Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan Dosen Pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan karya yang diterbitkan manapun tidak dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Bogor, Februari 2009

Dora Megawati Saragih E14204030


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman

Eucalyptushybrid di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp

Lestari Sektor Aek Na Uli SUMATERA UTARA

Nama : Dora Megawati Saragih

Nomor Pokok : E14204030

Menyetujui : Dosen Pembimbing

Ir. Endang A. Husaeni

NIP. 130 338 569

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto, M. Agr.

NIP. 131 578 788


(5)

ABSTRACT

Dora Megawati Saragih. The Grub Attack and Controlling on Eucalyptus hybrid

Plants in Industrial Plantation Forest (HTI) of PT Toba Pulp Lestari, Sector of Aek Na Uli, North Sumatera (Under Academic Supervision of Ir. Endang A Husaeni).

PT Toba Pulp Lestari Tbk is one of the companies which undertake the business of Industrial Plantation Forest (HTI) in Sumatra Utara Province. The objective of the undertaking was producing pulp wood for paper raw materials. The developed plant species was Eucalyptus spp which constituted a fast growing species. According to information from PT Toba Pulp Lestari, one kind of pest which often attacks Eucalyptus spp was insect grub. The attack by this grub often occurs in Sector of Aek Na Uli. This grub attacks roots of plants which are 1- 3 months old, and up to now this problem has not been able to be controlled yet. The objectives of this research were determining the kinds of grub which attacked

Eucalyptus in the HTI area of Toba Pulp Lestari in Aek Na Uli sector, determining the effect of attack and the extent of loss created by the grub attack, learning the controlling technique practiced by the company, and learning the effectiveness of insecticide for controlling the grub. edit.

This research was conducted in 2 months old Eucalyptus hybrid plants in compartment D 095 with area size of 5.8 ha in Aek Nauli sector, the province of North Sumatra, from 1 April through 20 May 2008. Equipments used in this study were 25 m plastic rope, 14 m plastic rope, compass, wooden pegs, digital camera, and insect collection bottles. Materials used in this study were Karbofuran 3-G and formalin 2 %. Research procedure comprised the counting of the number of eucalypt trees existing in the measurement plot, counting the number of eucalypt trees which were attacked by the grub, examining the tree condition which suffered attack from the grub (wilting, drying, dying), and collecting the various kinds of attacking grubs for identification purpose.

Research results showed that percentage of grub growth in each plot was 90.67 % on the average. Species of grub which attacked eucalypt trees in compartment D 095 were Leucopholis rorida, Lepiodata stigma, and Euchlora viridis. On the basis of attack percentage in each measurement plot, the grub attack on Eucalyptus hybrid was categorized as nearly uniform in all compartments. Percentage of plants which suffered attack by grub in compartment D 095 reached 18 % or around 240 trees per hectare. The material loss due to attack by grub in compartment D 095 Rp 189.976,8.

Control action conducted in the field to overcome the attack by this grub was by replanting of failures. The use of Karbofuran 3 – G with dosage of 10 gram / planting hole was effective enough to control the grub attack.

Key words: PT Toba Pulp Lestari, grub, Eucalyptus hybrid, compartment, Karbofuradan 3-G.


(6)

RINGKASAN

Dora Megawati Saragih

.

Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada

Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari

Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara (Dibawah Bimbingan Ir. Endang. A.

Husaeni).

PT Toba Pulp Lestari Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan HTI di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pengusahaannya adalah untuk memproduksi kayu pulp untuk bahan kertas. Jenis tanaman yang diusahakannya adalah Eucalyptus spp yang merupakan jenis yang cepat tumbuh. Menurut informasi dari pihak PT. Toba Pulp Lestari salah satu jenis hama yang sering terjadi pada tanaman Eucalyptus spp adalah uret. Serangan uret ini banyak terjadi di Sektor Aek Na Uli. Uret ini menyerang akar tanaman yang berumur antara 1-3 bulan dan sampai sekarang belum bisa diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis uret yang menyerang tanaman ekaliptus di areal HTI PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli, menentukan pengaruh serangan dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan uret, mengetahui cara pengendalian yang dilakukan oleh pihak perusahaan, mengetahui efektivitas insektisida untuk pengendalian uret.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanaman Eucalyptus hybrid berumur 2

bulan di Kompartemen D 095 dengan luas areal 5,8 ha di Sektor Aek Na Uli Provinsi Sumatera Utara.Tanggal 1 April sampai 20 Mei 2008. Alat-alat yang digunakan adalah tambang plastik 26 meter, tambang plastik 14 meter, kompas, patok kayu, kamera digital, botol koleksi serangga. Bahan yang diperlukan adalah karbofuran 3-G dan formalin 2 %. Metode yang dilakukan yaitu menghitung

jumlah pohon ekaliptus yang ada dalam PU, menghitung jumlah pohon ekaliptus

yang terserang uret. memeriksa kondisi pohon yang mendapat serangan hama uret (layu, kering, mati), mengumpulkan jenis-jenis uret yang menyerang untuk keperluan identifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan uret rata-rata dari tiap plot adalah 90,67 %, Jenis-jenis uret yang menyerang tanaman

ekaliptus di Kompartemen D 095 adalah Leucopholis rorida, Lepiodata stigma,

dan Euchlora viridis. Dilihat dari segi persentase serangannya pada setiap PU,

serangan uret pada tanaman Eucalyptus hybrid hampir merata di seluruh

kompartemen. Persentase tanaman yang mengalami serangan uret di Kompartemen D 095 mencapai 18 % atau sekitar 240 pohon per ha. Kerugian akibat serangan uret di Kompartemen D 095 adalah Rp 189.976,8

Pengendalian yang dilakukan di lapangan dalam mengatasi serangan hama uret ini adalah dengan cara menyulam. Penggunaan karbofuran 3-G dengan takaran 10 gram per lubang tanam cukup efektif untuk mengendalikan serangan uret.

Kata Kunci : PT. Toba Pulp Lestari, Uret, Eucalyptus hybrid, Kompartemen,


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada

Tanaman Eucalyptus hybrid di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari

Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara. Penulis menyadari terlaksananya penelitian ini dengan baik tidak lepas dari bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan skripsi ini, semoga hasil penelitian yang tertuang dalam skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Bogor, Februari 2009

Penulis


(8)

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih untuk Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat, berkat, perlindungan, cinta, dan kasih – Nya yang teramat besar sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini mulai dari persiapan, pengamatan di lapangan, pengolahan data, samapi dengan penulisan skripsi yang berjudul ‘Serangan Uret

dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman

Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara’ ini dengan baik.

Alangkah indahnya, hikmat dan pengetahuan Allah. Semuanya dikaruniakan oleh Dia. Tetapi engkau telah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan engakau memberi kekelan bagi hati kami.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Endang. A. Husaeni sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan

kesempatan, waktu, bimbingan dan arahannya baik sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi MS sebagai dosen penguji sidang

komperensif wakil dari departemen hasil hutan dan Ir. Tutut Sunarminto, M.Si sebagai dosen penguji siding komperensif wakil dari departemen konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata.

3. Bapa dan Mama, Adikku yang paling kusayangi Cipta Edward Saragih dan di

Saribudolok atas Doa dan dukungannya yang selalu diberikan setiap saat sehingga penulis selalu diberi kekuatan dan semangat dalam melaksakan penelitian ini dari awal sampai akhir

4. PT. Toba Pulp Lestari Tbk sebagai tempat dilaksanakannya Penelitian dan

Bapak Juanda Panjaitan (General Manajer) dan Ir. Thomas Saragih selaku Manajer Sektor Aek Na Uli beserta staf-stafnya dan Bapak Jony Marpaung dan seluruh staf di T&D Centre.

5. Kelompok satu perjuangan PKL (Praktek Kerja Lapang) di Porsea PT. Toba

Pulp Lestari Laura Hutagalung, Mery N. Nadeak untuk Doa dan dukungannya yang diberikan.


(9)

6. Kakak Dorma, Mega, Lusyeta, Roma, Ani, Weda dan Bang Donal, Jhon, Reinhat, Darwin, Thomas dan semua mengenal penulis atas dukungan, kebersamaan, dan ide-ide cemerlang yang diberikan.

7. Passing Out (Mery, Afin, Meita, Risde, Adie, Yoga, Fadli, Hendra, Indah,

Melinca, Lilis atas kebersamaan dalam memberikan semangat dalam seminar penulis.

8. Spesial yang paling sayang dan tercinta Fernando A. J. Sihombing, atas cinta dan kasih sayang, doa dan dukungannya. Ade bisa bahagia mengenal dan mencintai abang. Semoga cinta dan kasih sayang kita selalu tumbuh.

9. Bapa abang, Mama, dan Kakak, adik-adikku sekeluarga abang nando

sihombing atas perhatian dan dukungannya.

10.Teman-teman satu kosan Nuri, Ranti, Atu, Fitri, Risde, mbak Devina, Iyis, Irma, Ima, Reni, Indah, Meri, Ani, Rin, Isti atas semangat yang diberikan kepada penulis.

11.Sahabatku; Nyonya Rin Manis, Risde Ciut, Mery Centil, atas dukungan, doa, dan ide yang cemerlang, semangat dan bantuannya saat seminar.

12.Teman-teman seperjuangan BDH 41 atas kebersamaan dalam berbagai

kegiatan akademik di kampus maupun di luar kampus.

13.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Harapan terbesar penulis adalah semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi yang membutuhkannya.

Februari, 2009


(10)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 25 November 1985 di Saribudolok Sumatera Utara sebagai putri dari dua bersaudara keluarga Bapak Soter Saragih dan Ibu Kuria Br Tarigan.

Pendidikan penulis diawali pada tahun 1992 di SD Swasta Don Bosco Saribudolok dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMP Swasta BUNDA MULIA Saribudolok lulus pada tahun 2001 dan melanjutkan ke SMA Swasta VAN DUYNHOVEN Saribudolok lulus pada tahun 2004. Setelah lulus pada tahun 2004, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menuntut Ilmu di IPB, penulis aktif di Organisasi Mahasiswa Daerah atau OMDA pada tahun 2005-2006. Selain itu penulis melakukan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) jalur Cilacap–Baturaden, serta melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Sumatera Utara.

Untuk memperoleh gelar sarjana IPB, penulis menyelesaikan tugas akhir dengan judul Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara di bawah bimbingan Ir. Endang A. Husaeni.


(11)

SERANGAN URET DAN CARA PENGENDALIANNYA PADA

TANAMAN Eucalyptus hybrid DI HUTAN TANAMAN

PT. TOBA PULP LESTARI SEKTOR AEK NA ULI

SUMATERA UTARA

DORA MEGAWATI SARAGIH

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(12)

SERANGAN URET DAN CARA PENGENDALIANNYA PADA

TANAMAN Eucalyptus hybrid DI HUTAN TANAMAN

PT. TOBA PULP LESTARI SEKTOR AEK NA ULI

SUMATERA UTARA

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kehutanan

Pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DORA MEGAWATI SARAGIH E14204030

DEPARTEMEN SILVIKULTUR

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR


(13)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi berjudul Serangan Uret dan

Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman

Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan Dosen Pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau kutipan karya yang diterbitkan manapun tidak dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Bogor, Februari 2009

Dora Megawati Saragih E14204030


(14)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman

Eucalyptushybrid di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp

Lestari Sektor Aek Na Uli SUMATERA UTARA

Nama : Dora Megawati Saragih

Nomor Pokok : E14204030

Menyetujui : Dosen Pembimbing

Ir. Endang A. Husaeni

NIP. 130 338 569

Mengetahui :

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr. Ir. Hendrayanto, M. Agr.

NIP. 131 578 788


(15)

ABSTRACT

Dora Megawati Saragih. The Grub Attack and Controlling on Eucalyptus hybrid

Plants in Industrial Plantation Forest (HTI) of PT Toba Pulp Lestari, Sector of Aek Na Uli, North Sumatera (Under Academic Supervision of Ir. Endang A Husaeni).

PT Toba Pulp Lestari Tbk is one of the companies which undertake the business of Industrial Plantation Forest (HTI) in Sumatra Utara Province. The objective of the undertaking was producing pulp wood for paper raw materials. The developed plant species was Eucalyptus spp which constituted a fast growing species. According to information from PT Toba Pulp Lestari, one kind of pest which often attacks Eucalyptus spp was insect grub. The attack by this grub often occurs in Sector of Aek Na Uli. This grub attacks roots of plants which are 1- 3 months old, and up to now this problem has not been able to be controlled yet. The objectives of this research were determining the kinds of grub which attacked

Eucalyptus in the HTI area of Toba Pulp Lestari in Aek Na Uli sector, determining the effect of attack and the extent of loss created by the grub attack, learning the controlling technique practiced by the company, and learning the effectiveness of insecticide for controlling the grub. edit.

This research was conducted in 2 months old Eucalyptus hybrid plants in compartment D 095 with area size of 5.8 ha in Aek Nauli sector, the province of North Sumatra, from 1 April through 20 May 2008. Equipments used in this study were 25 m plastic rope, 14 m plastic rope, compass, wooden pegs, digital camera, and insect collection bottles. Materials used in this study were Karbofuran 3-G and formalin 2 %. Research procedure comprised the counting of the number of eucalypt trees existing in the measurement plot, counting the number of eucalypt trees which were attacked by the grub, examining the tree condition which suffered attack from the grub (wilting, drying, dying), and collecting the various kinds of attacking grubs for identification purpose.

Research results showed that percentage of grub growth in each plot was 90.67 % on the average. Species of grub which attacked eucalypt trees in compartment D 095 were Leucopholis rorida, Lepiodata stigma, and Euchlora viridis. On the basis of attack percentage in each measurement plot, the grub attack on Eucalyptus hybrid was categorized as nearly uniform in all compartments. Percentage of plants which suffered attack by grub in compartment D 095 reached 18 % or around 240 trees per hectare. The material loss due to attack by grub in compartment D 095 Rp 189.976,8.

Control action conducted in the field to overcome the attack by this grub was by replanting of failures. The use of Karbofuran 3 – G with dosage of 10 gram / planting hole was effective enough to control the grub attack.

Key words: PT Toba Pulp Lestari, grub, Eucalyptus hybrid, compartment, Karbofuradan 3-G.


(16)

RINGKASAN

Dora Megawati Saragih

.

Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada

Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari

Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara (Dibawah Bimbingan Ir. Endang. A.

Husaeni).

PT Toba Pulp Lestari Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan HTI di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pengusahaannya adalah untuk memproduksi kayu pulp untuk bahan kertas. Jenis tanaman yang diusahakannya adalah Eucalyptus spp yang merupakan jenis yang cepat tumbuh. Menurut informasi dari pihak PT. Toba Pulp Lestari salah satu jenis hama yang sering terjadi pada tanaman Eucalyptus spp adalah uret. Serangan uret ini banyak terjadi di Sektor Aek Na Uli. Uret ini menyerang akar tanaman yang berumur antara 1-3 bulan dan sampai sekarang belum bisa diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis uret yang menyerang tanaman ekaliptus di areal HTI PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli, menentukan pengaruh serangan dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan uret, mengetahui cara pengendalian yang dilakukan oleh pihak perusahaan, mengetahui efektivitas insektisida untuk pengendalian uret.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanaman Eucalyptus hybrid berumur 2

bulan di Kompartemen D 095 dengan luas areal 5,8 ha di Sektor Aek Na Uli Provinsi Sumatera Utara.Tanggal 1 April sampai 20 Mei 2008. Alat-alat yang digunakan adalah tambang plastik 26 meter, tambang plastik 14 meter, kompas, patok kayu, kamera digital, botol koleksi serangga. Bahan yang diperlukan adalah karbofuran 3-G dan formalin 2 %. Metode yang dilakukan yaitu menghitung

jumlah pohon ekaliptus yang ada dalam PU, menghitung jumlah pohon ekaliptus

yang terserang uret. memeriksa kondisi pohon yang mendapat serangan hama uret (layu, kering, mati), mengumpulkan jenis-jenis uret yang menyerang untuk keperluan identifikasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase pertumbuhan uret rata-rata dari tiap plot adalah 90,67 %, Jenis-jenis uret yang menyerang tanaman

ekaliptus di Kompartemen D 095 adalah Leucopholis rorida, Lepiodata stigma,

dan Euchlora viridis. Dilihat dari segi persentase serangannya pada setiap PU,

serangan uret pada tanaman Eucalyptus hybrid hampir merata di seluruh

kompartemen. Persentase tanaman yang mengalami serangan uret di Kompartemen D 095 mencapai 18 % atau sekitar 240 pohon per ha. Kerugian akibat serangan uret di Kompartemen D 095 adalah Rp 189.976,8

Pengendalian yang dilakukan di lapangan dalam mengatasi serangan hama uret ini adalah dengan cara menyulam. Penggunaan karbofuran 3-G dengan takaran 10 gram per lubang tanam cukup efektif untuk mengendalikan serangan uret.

Kata Kunci : PT. Toba Pulp Lestari, Uret, Eucalyptus hybrid, Kompartemen,


(17)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada

Tanaman Eucalyptus hybrid di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari

Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara. Penulis menyadari terlaksananya penelitian ini dengan baik tidak lepas dari bantuan dari banyak pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari penulisan skripsi ini, semoga hasil penelitian yang tertuang dalam skripsi ini bermanfaat bagi yang membutuhkannya.

Bogor, Februari 2009

Penulis


(18)

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih untuk Tuhan Yang Maha Esa atas hikmat, berkat, perlindungan, cinta, dan kasih – Nya yang teramat besar sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian ini mulai dari persiapan, pengamatan di lapangan, pengolahan data, samapi dengan penulisan skripsi yang berjudul ‘Serangan Uret

dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman

Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara’ ini dengan baik.

Alangkah indahnya, hikmat dan pengetahuan Allah. Semuanya dikaruniakan oleh Dia. Tetapi engkau telah membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan engakau memberi kekelan bagi hati kami.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimaksih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Endang. A. Husaeni sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan

kesempatan, waktu, bimbingan dan arahannya baik sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan penelitian ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Imam Wahyudi MS sebagai dosen penguji sidang

komperensif wakil dari departemen hasil hutan dan Ir. Tutut Sunarminto, M.Si sebagai dosen penguji siding komperensif wakil dari departemen konservasi sumberdaya hutan dan ekowisata.

3. Bapa dan Mama, Adikku yang paling kusayangi Cipta Edward Saragih dan di

Saribudolok atas Doa dan dukungannya yang selalu diberikan setiap saat sehingga penulis selalu diberi kekuatan dan semangat dalam melaksakan penelitian ini dari awal sampai akhir

4. PT. Toba Pulp Lestari Tbk sebagai tempat dilaksanakannya Penelitian dan

Bapak Juanda Panjaitan (General Manajer) dan Ir. Thomas Saragih selaku Manajer Sektor Aek Na Uli beserta staf-stafnya dan Bapak Jony Marpaung dan seluruh staf di T&D Centre.

5. Kelompok satu perjuangan PKL (Praktek Kerja Lapang) di Porsea PT. Toba

Pulp Lestari Laura Hutagalung, Mery N. Nadeak untuk Doa dan dukungannya yang diberikan.


(19)

6. Kakak Dorma, Mega, Lusyeta, Roma, Ani, Weda dan Bang Donal, Jhon, Reinhat, Darwin, Thomas dan semua mengenal penulis atas dukungan, kebersamaan, dan ide-ide cemerlang yang diberikan.

7. Passing Out (Mery, Afin, Meita, Risde, Adie, Yoga, Fadli, Hendra, Indah,

Melinca, Lilis atas kebersamaan dalam memberikan semangat dalam seminar penulis.

8. Spesial yang paling sayang dan tercinta Fernando A. J. Sihombing, atas cinta dan kasih sayang, doa dan dukungannya. Ade bisa bahagia mengenal dan mencintai abang. Semoga cinta dan kasih sayang kita selalu tumbuh.

9. Bapa abang, Mama, dan Kakak, adik-adikku sekeluarga abang nando

sihombing atas perhatian dan dukungannya.

10.Teman-teman satu kosan Nuri, Ranti, Atu, Fitri, Risde, mbak Devina, Iyis, Irma, Ima, Reni, Indah, Meri, Ani, Rin, Isti atas semangat yang diberikan kepada penulis.

11.Sahabatku; Nyonya Rin Manis, Risde Ciut, Mery Centil, atas dukungan, doa, dan ide yang cemerlang, semangat dan bantuannya saat seminar.

12.Teman-teman seperjuangan BDH 41 atas kebersamaan dalam berbagai

kegiatan akademik di kampus maupun di luar kampus.

13.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Harapan terbesar penulis adalah semoga hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, terutama bagi yang membutuhkannya.

Februari, 2009


(20)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 25 November 1985 di Saribudolok Sumatera Utara sebagai putri dari dua bersaudara keluarga Bapak Soter Saragih dan Ibu Kuria Br Tarigan.

Pendidikan penulis diawali pada tahun 1992 di SD Swasta Don Bosco Saribudolok dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SMP Swasta BUNDA MULIA Saribudolok lulus pada tahun 2001 dan melanjutkan ke SMA Swasta VAN DUYNHOVEN Saribudolok lulus pada tahun 2004. Setelah lulus pada tahun 2004, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

Selama menuntut Ilmu di IPB, penulis aktif di Organisasi Mahasiswa Daerah atau OMDA pada tahun 2005-2006. Selain itu penulis melakukan Praktek Pengenalan dan Pengelolaan Hutan (P3H) jalur Cilacap–Baturaden, serta melakukan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Toba Pulp Lestari Tbk Sumatera Utara.

Untuk memperoleh gelar sarjana IPB, penulis menyelesaikan tugas akhir dengan judul Serangan Uret dan Cara Pengendaliannya Pada Tanaman Eucalyptus hybrid Di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara di bawah bimbingan Ir. Endang A. Husaeni.


(21)

DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAAN

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... iv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Penelitian ... 1

1.3. Manfaat Penelitian ... 2

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

2.1. Sejarah Serangan Uret 2.2. Klasifikasi Uret ... 3

2.3. Morfologi ... 4

2.4. Derah Penyebaran ... 5

2.5. Tumbuhan Inang ... 5

2.6. Siklus Hidup... 6

2.7. Cara Penyerangan ... 6

2.8. Pengaruh Lingkungan ... 7

2.9. Cara Pengendalian ... 8

BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN ... 10

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10

3.2. Bahan dan Alat ... 10

3.3. Pelaksanaan Penelitian ... 10

3.4. Analisis data ... 11

BAB. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 12

4.1. Jenis Uret... 13

4.2. Pengaruh Serangan ... 15

4.3. Kerugian Akibat Serangan ... 17

4.4. Pengendalian yang dilakukan ... 18

4.5 Hasil Percobaan Pengendalian ... 18

BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 20

5.1. Kesimpulan ... 20


(22)

DAFTAR PUSTAKA ... 21 LAMPIRAN ... 22


(23)

DAFTAR TABEL

No

Halaman 1. Pertumbuhan tinggi pohon Eucalyptus hybrid yang berumur 2

bulan Kompartemen D 095 sektor Aek Na Uli... 13 2. Persentase serangan uret pada tanaman Eucalyptus hybrid

yang berumur 2 bulan di Kompartemen D 095 sektor Aek Na Uli

Sumatera Utara adalah ... 15 3. Hasil Percobaan Pengendalian Uret dengan Karbofuran 3-G... 17


(24)

DAFTAR GAMBAR

No

Halaman 1. Teknik penanaman Eucalyptus hybrid di lapangan ... 13 2. Leucopholis rorida ... 14 3. Lepiodata stigma ... 14 4. Euchlora viridis ... 15 5. Pucuk yang mengering ... 16 6. Eucalyptus hybrid yang mati... 16 7. Akar Eucalyptus hybrid habis dimakan uret ... 16


(25)

DAFTAR LAMPIRAN

No

Halaman 1. Data pengamatan pohon Eucalyptus hybrid yang terserang

hama uret ... 23 2. Alat dan bahan yang digunakan di lapangan ... 31


(26)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk memenuhi kebutuhan kayu yang terus meningkat pemerintah telah membangun hutan tanaman industri (HTI) sejak tahun 1980 an di seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaanya terdiri dari badan usaha milik pemerintah (BUMN) dan badan usaha milik swasta (BUMS).

PT Toba Pulp Lestari Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pengusahaan HTI di Provinsi Sumatera Utara. Tujuan pengusahaannya adalah untuk memproduksi kayu pulp untuk bahan kertas. Jenis tanaman yang diusahakannya adalah Eucalyptus spp yang merupakan jenis yang cepat tumbuh. Menurut informasi dari pihak PT. Toba Pulp Lestari salah satu jenis hama yang sering terjadi pada tanaman Eucalyptus spp adalah uret, atau dalam bahasa setempat (Batak) disebut guridap. Serangan uret ini banyak terajdi di Sektor Aek Na Uli. Uret ini menyerang akar tanaman yang berumur antara 1-3 bulan dan sampai sekarang belum bisa diatasi. Cara yang dilakukan untuk mengatasi hama ini adalah dengan melakukan penyulaman pada tanaman-tanaman yang mati.

Untuk dapat mengendalikan hama uret di areal HTI PT Toba Pulp Lestari diperlukan berbagai informasi, mencakup jenis uret yang menyerang, persen serangan, pengaruh serangan pada tanaman ekaliptus dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi kehidupan uret tersebut.

1.2 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menentukan jenis uret yang menyerang tanaman ekaliptus di areal HTI

PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Na Uli

2. Menentukan pengaruh serangan dan kerugian yang ditimbulkan oleh serangan uret.

3. Mengetahui cara pengendalian yang dilakukan oleh fihak perusahaan. 4. Mengetahui efektivitas insektisida untuk pengendalian uret.


(27)

1.3 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan dalam mengendalikan serangan hama uret pada tanaman Eucalyptus spp di Sektor Aek Na Uli.


(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Serangan Uret

Serangan uret pada tanaman muda memanfatkan akar sebagai sumber makanan untuk melangsungkan sebagian dari siklus hidupnya. Hama ini tinggal di sekitar perakaran, merusak leher akar, kulit dan kambium akar dan akar rambut pada sistem perakaran tanaman muda. Kerusakan ini akan meghambat aliran zat hara, melemahkan pohon dan dapat mematikan pohon. Serangan uret pada pohon-pohon yang telah dewasa biasanya tidak menimbulkan masalah, karena sistem perakaranya sudah berkembang dengan baik. Hama ini sering juga menimbulkan kerusakan hebat pada bibit tanaman hutan di persemaian.

Serangan uret pada HTI bukanlah persoalan baru. (Hall 1920, dalam Intari dan Natawiria, 1973) melaporkan tentang serangan uret Dichodontus crassus pada

tanaman hambirung (Vernonia arborea) yang berumur 5 tahun di daerah Gunung

Salak pada tahun 1919. Pada tahun 1929 terjadi serangan uret Euchlora viridis

pada tanaman muda rasamala di daerah Gunung Ciremai yang mengakibatkan kematian 30.000 batang rasamala (Kalshoven, 1937 dalam Intari dan Natawiria,l 1973). Pada tahun 1964 terjadi serangan uret Lepidiota stigma, Leucholis rorida

dan Holotrichia helleri pada tanaman campuran sengon dengan jabon ( Anthoce-phalus cadamba Miq.) yang berumur 1 tahun di daerah Jombang. Sejak tahun

1959 ketiga jenis uret tersebut, bersama dengan uret Euchlora viridis telah

diketahui menyerang persemaian tusam di daerah Jember (Sempolan). Serangan

Holotrichia helleri pada tanaman jati berumur 1-2 tahun terjadi di daerah Saradan pada tahun 1970/1971 (Intari dan Natawari, 1973). Pada tahun 1980 serangan uret

Exopholis hypoleuca dan Leucopholis rorida terjadi pada tanaman rasamala berumur 2 tahun di daerah Cikawung, Sukabumi (Harsono, 1982).

2.2 Klasifikasi Uret

Uret disebut juga embug atau gayas (Jawa Tengah dan Jawa Timur) dan kuuk (Jawa Barat), adalah nama yang diberikan kepada larva dari kumbang yang tergolong superfamili Scarabaiodea (Lamellicornia), yang terdiri dari famili-famili


(29)

Lucanidae, Passalidae, Trogidae (Troxidae), dan Scarabaeidae. Famili Scarabaeidae terdiri dari sub famili Dynastinae, Rutelinae, Melolonthinae, dan Cetoninae (Kalshoven, 1981).

Menurut Intari dan Natawiria (1973) uret yang sampai saat ini diketahui menyerang tanaman industri terutama adalah jenis-jenis dari famili Melolonthidae (sub famili Melolonthinae menurut Kalsoven 1981) yaitu Leucopholis rorida F,

Lepidiota stigma F., Holotrichia helleri Brsk., H, constrica Burm. dan satu jenis dari famili Rutlidae (sub famili Rutelinae menurut Kalsoven 1981) yaitu Euchlora viridis F.

2.3 Morfologi

Kumbang–kumbang dari super famili Lamellicornia berukuran besar dan gemuk. Menurut Intari dan Natawiria (1973), salah satu ciri penting kumbang ini adalah 3 ruas terakhir dari antenanya melebar ke satu arah, (kecuali pada famili Passalidae dan Lucanidae) yang dapat membuka dan menutup seperti kipas.. Pada famili Passalidae 6 buah ruas antena terakhir bentuknya memanjang seperti pentung sedangkan 5 ruas antena terakhir pada famili Lucanidae berbentuk seperti kerucut. Larva-larvanya mempunyai kepala dan mandibel yang kuat. Bentuk tubuhnya membengkok seperti huruf C, bagian belakang abdomen sering kali berbentuk seperti kantung, warna tubuhnya putih dan kepalanya berwarna coklat (Kalshoven, 1981). Di bawah ini diberikan deskripsi beberapa jenis kumbang yang sering menjadi hama pada tanaman kehutanan.

Kumbang Leucopholis rorida berwarna coklat tua pada bagian atas dan

bagian bawahnya berwarna coklat kemerahaan, permukaan tubuhnya ditutupi sisik renik berwarna putih kekuning-kuningan. Pada bagian belakang kepala dan pangkal antena tumbuh bulu-bulu halus berwarna kuning kecoklatan. Panjang tubuh kumbang betina 2,4-3,5 cm, lebarnya 1,3–1,8 cm. Panjang tubuh kumbang jantan adalah 2,0–3,0 cm dan lebarnya 1,0–1,6 cm Panjang tubuh uret dapat mencapai 5 cm, bentuknya melengkung seperti huruf C, berwarna putih kekuningan. Tubuh uret dapat merentang dengan baik tetapi bila diletakkan pada permukaan tanah posisi tubuhnya akan miring dan hanya bisa bergerak dengan menggunakan salah satu sisi tubuhnya (Intari dan Natawiria, 1973).


(30)

Kumbang Lepidiota stigma berwarna coklat keabuan, tubuhnya ditutupi sisik renik berwarna kuning atau putih kekuningan. Bila sisik-sisiknya lepas, warna tubuhnya menjadi coklat tua mengkilap. Pada ujung elitra terdapat bercak putih berukuran + 1,5 mm yang terdiri dari sisik renik yang berwarna putih dan tumbuh sangat rapat. Panjang tubuh kumbang betina 4,3–5,3 cm dan lebarnya 2,2 –2,7 cm, sedangkan panjang tubuh kumbang jantan adalah 4,2–5,3 cm dan lebarnya 2,0–2,6 cm. Uret dewasa dapat mencapai panjang 7,5 cm. cara bergerak uret pada permukaan tanah sama seperti pada L. rorida (Intari dan Natawiria, 1973).

Bagian dorsal (atas) kumbang Euchlora viridis berwarna hijau mengkilap, bagian ventralnya (bawah) berwarna hijau dengan kilapan berwarna merah tembaga. Tungkai dan segmen pertama antena berwarna hijau mengkilap. Secara morfologis antena kumbang betina dan kumbang jantan sukar dibedakan. Panjang tubuhnya 1,7–2,7 cm dan lebarnya 1,0–1,5 cm. Uret berwarna putih, panjangnya mencapai 4,5 cm, tubuhnya dapat direntangkan dengan baik dan dapat bergerak dengan menggunakan kaki-kakinya. (Intari dan Natawira, 1973).

2.4 Daerah Penyebaran

Uret mempunyai daerah penyebaran yang luas, meliputi daerah tropika sampai daerah beriklim sedang Euchlora viridis umumnya terdapat di Indonesia

bagian barat dan Malaysia, terutama di daerah pegunungan, Leucopholis rorida

terdapat di Jawa, Sumatera dan Malaysia. Lepodiota stigma terdapat di Sumatra, Kalimantan, Jawa dan Bali (Kalshoven, 1981).

2.5 Tumbuhan Inang

Uret termasuk serangga polifag. Jenis tanaman yang diserangnya antara lain adalah Acacia decurens, dadap, tumbuhan semak, padi gogo, singkong, pohon kemenyan, karet, tebu, jagung, agave dan kopi (Kalshoven, 1981). Menurut Intari dan Natawiria (1973), tanaman HTI yang pernah diserang uret antara lain adalah rasamala, jati, sengon, jabon dan Pinus merkusii.


(31)

2.6 Siklus Hidup

Sebagian besar kehidupan kumbang superfamili Lamellicornia berlang-sung di dalam tanah. Siklus hidup uret beragam tergantung pada jenis uret dan keadaan lingkungan setempat, namun pada umumnya berlangsung selama satu tahun dengan melalui berbagai stadia yang terdiri dari stadia telur, uret aktif, uret tak aktif (istirahat), pupa dan imago (kumbang). Dari kelima stadium ini hanya stadium kumbang yang muncul di atas permukaan tanah sedangkan stadia lainnya berlangsung di dalam tanah. Stadium uret aktif berlangsung paling lama yaitu antar 5-9 bulan (Intari dan Natawiria, 1973).

Pada Leucopholis rorida larva berkembang penuh pada bulan Agustus.

Tahap prepupa berlangsung 10–30 hari, dan tahap pupa 4-5 minggu. Bila dipelihara pada wortel, perkembangannya berlangsung 300 hari. Pupa terdapat pada ruang kecil, berwarna coklat kekuningan. Sesudah keluar kumbangnya tinggal diam (tak aktif) selama 4 minggu dan kemudian aktif selama 2 minggu lebih (Kalshoven, 1981).

Menjelang pupasi dibuatnya ruangan yang berdinding keras dengan permukaan sebelah dalam yang licin. Stadium istirahat terjadi didalam ruangan ini yang kemudian diikuti dengan stadium pupa. Kumbang yang keluar dari pupa tidak segera keluar dari tanah tetapi untuk beberapa lama tetap tinggal di dalam tanah.

2.7 Cara Penyerangan

Kumbang betina pada umumnya lebih menyukai untuk meletakkan telur-telurnya pada lapangan yang tertutup vegetasi dari pada lahan gundul atau ditutupi mulsa (Fluiter, 1941, dalam Intari dan Natawiria, 1973; Kalshoven, 1981). Telur-telurnya diletakkan tersebar di dalam tanah pada kedalaman yang berbeda-beda menurut spesies uret dan sifat fisik dari tanah. Telur L. rorida terdapat pada kedalaman 17–35 cm bahkan sampai 40-50 cm, mula-mula berwarna putih dengan ukuran + 3 mm. Pada waktu hampir menetes ukurannya berubah menjadi

+ 5 mm dan kulit telurnya menjadi keras (Leefmans, 1915 dalam Intari dan

Natawiria). Telur H. helleri terdapat pada kedalaman 5–15 cm bahkan kadang-kadang lebih dalam lagi, berbentuk lonjong dan berukuran 1 x 2 mm, menjelang


(32)

menetes berwarna kekuningan dan berukuran 2,5–3 mm (Tjoa, 1952, dalam Intari dan Natawiria, 1973).

Uret yang masih muda memakan bagian-bagian akar yang lunak, tetapi kerusakan yang diimbulkannya tidak begitu berarti. Semakin besar ukuran uret, jumlah makanan yang diperlukan akan semakin banyak sehingga kerusakan yang akan ditimbulkannya akan semakin besar. Uret dewasa dapat memakan kulit akar sampai habis. Adanya kerusakan akar ini dapat menyebabkan terjadinya kelayuan pada tanaman muda dan sering menimbulkan kematian.

2.8 Pengaruh Lingkungan 1 Tanah dan vegetasi

Karena sebagian besar dari kehidupan uret berlangsung di dalam tanah maka faktor tanah memegang peranan penting terutama kelembaban dan sifat fisiknya. Di Sempolan uret selalu ditemukan pada tanah yang gembur dan lembab yang ditumbuhi oleh rerumputan atau pada tanah yang secara periodik diolah, misalnya bedengan-bedengan persemaian dan tanah milik, yang pada permulaan musim hujan, bertepatan dengan musim bertelurnya kumbang, sudah mulai ditanami (Fluiter, 1941, dalam Intari dan Natawiria, 1973). Menurut Speers dan

Schmiege (1971, dalam Intari dan Natawiria, 1973), perpindahan tempat uret

secara vertikal dalam tanah dapat terjadi sesuai dengan perubahan kelembaban tanah sebagai suatu usaha untuk tetap hidup pada lingkungan yang optimum. 2 Iklim

Curah hujan dan dalamnya perembesan air hujan ke dalam tanah pada permulaan musim hujan menentukan saat keluarnya kumbang dari dalam tanah, karena tanah sudah cukup lembab hingga telur atau uret yang baru ditetaskan

tidak akan mengalami kekeringan. Penerbangan masal kumbang Leucopholis

rorida terjadi bila angka curah hujan telah mencapai 17 mm (Leefmans, 1915,

dalam Intari dan Natawiria, 1973) sedangkan kumbang H. helleri keluar dari dalam tanah bila air hujan telah menembus tanah sedalam 16 mm, tetapi tidak menunjukkan reaksi bila tanahnya sengaja dibasahi (Tjoa, 1952, dalam Intari dan Natawiria, 1973).


(33)

3 Musuh-musuh alami

Uret mempunyai musuh-musuh alami yang cukup banyak yang terdiri dari parasit dan predator, tetapi dari percobaan-percobaan pengendalian hayati yang telah dilakukan hanya sebagian kecil yang memberikan hasil yang memuaskan. Jenis-jenis serangga yang hidup sebagai parasit uret sebagian besar tergolong dari famili Scolidae, ordo Hymenoptera. Franssen (1940, dalam Intari dan Natawiria, 1973) telah menemukan 9 jenis ektoparasit dari genus Campsomeris pada uret, namun tidak begitu banyak data yang diperoleh mengenai angka kematian uret yang disebabkan oleh parasit-parasit tersebut. Menurut Tjoa (1952, dalam Intari

dan Natawiria, 1973, yang paling banyak menginfeksi uret adalah Campsomeris

agilis pada uret Holotrichia helleri (sampai 59%). Di Sempolan hanya ditemu-kan satu spesies parasit yaitu Campsomeris quadriguttulata dari dalam tanah yang terdapat uret E. viridis dan L. rorida dalam jumlahjumlah yang sedikit sekali, hal ini mungkin karena di tempat tersebut tidak ada atau sedikit sekali adanya bahan makanan bagi kerawai yang berupa nektar dari bunga-bungaan meskipun jumlah uret yang tersedia cukup banyak.

2.9 Cara Pengendalian

Pemberantasan biologis terhadap hama uret tidak begitu banyak dilakukan karena kurang efektif meskipun musuh-musuh alami dari uret cukup banyak. Dua macam cara pemberantasan yang banyak dilakukan adalah cara mekanis baik terhadap uret maupun terhadap kumbangnya pada waktu mengerjakan tanah atau pada waktu musim kumbang dan cara yang kedua adalah penggunaan insektisida. (Intari dan Natawiria, 1973).

1 Pembrantasan mekanis

Pengumpulan uret yang kemudian diikuti dengan pemusnahan dapat dilaksanakan pada waktu mengolah tanah. Bila penanaman hutan dengan cara tumpangsari maka sebaiknya tanah segera dikerjakan setelah panen. Stadium uret aktif umumnya berkisar antara 5 sampai 9 bulan sedangkan tanaman tumpang sari berumur antara 3-4 bulan hingga pada waku panen sebagian besar dari uret masih aktif dan masih berada di sekitar perakaran.


(34)

2 Pembrantasan kimiawi

Untuk mencegah/membrantas uret dengan menggunakan insektisida maka insektisida dicampur dengan tanah baik dalam bentuk larutan, embusan (dust) maupun butiran. Di daerah yang sering terjadi serangan hama uret, pecampuran insektisida dengan tanah harus dilakukan sebelum atau pada saat menanam dan jangan ditunggu sampai kerusakan oleh uret terjadi.


(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada tanaman Eucalyptus hybrid berumur 2 bulan di Kompartemen D 095 dengan luas areal 5,8 ha di Sektor Aek Na Uli Provinsi Sumatera Utara. Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah dari tanggal 1 April sampai 20 Mei 2008.

3.2 Bahan dan Alat

Alat-alat yang digunakan adalah tambang plastik 26 meter, tambang plastik 14 meter, kompas, patok kayu, kamera digital, botol koleksi serangga. Bahan yang diperlukan adalah karbofuran 3-G dan formalin 2 %.

3.3 Pelaksanaan Penelitian

Pada tanaman Eucalyptus hybrid yang berumur 2 bulan dibuat 4 buah

petak ukur (PU) berbentuk lingkaran dengan jari-jari 12,6 meter (luas 1 PU = 0,05 ha). Jarak antar PU adalah 100 meter ke semua arah sehingga membentuk kisi-kisi (grid). Pada setiap PU dilakukan kegiatan sebagai berikut :

1. Mengitung jumlah pohonekaliptus yang ada dalam PU

2. Menghitung jumlah pohon ekaliptus yang terserang uret.

3. Memeriksa kondisi pohon yang mendapat serangan hama uret (layu, kering, mati)

4. Mengumpulkan jenis-jenis uret yang menyerang untuk keperluan identifikasi.

Untuk mengatasi hama uret maka dilakukan percobaan pengendalian secara kimiawi dengan menggunakan insektisida karbofuran 3-G. Sebelum bibit ekaliptus dimasukkan ke dalam lubang tanam, insektisida butiran ini dicampur-kan pada tanah di lobang tanam. Dalam percobaan ini digunadicampur-kan 3 takaran insektisida yaitu 10 gram, 20 gram, dan 30 gram per lobang tanam. Untuk masing-masing takaran tersebut diberikan pada 50 pohon.


(36)

3.4 Analisis Data

Untuk mengetahui jenis-jenis uret yang menyerang tanaman Eucalyptus

hybrid, spesimen uret yang dikumpulkan diidentifikasi di Puslitbang Biologi Cibinong. Persen serangan uret dihitung dengan cara membagi jumlah pohon yang terserang dalam 1 PU dengan jumlah semua pohon yang ada dalam PU tersebut. Persen serangan pada seluruh kompartemen (petak) dihitung dari jumlah persen serangan pada setiap PU dibagi dengan jumlah PU. Adapun rumus untuk menentukan persentase pohon yang terserang dari hama uret adalah sebagai berikut :

Persen Serangan = Jumlah pohon yang terserang dalam 1 PU x 100 % Jumlah semua pohon yang ada dalam PU

Persen serangan pada seluruh Kompartemen (Petak) % serangan = Jumlah serangan pada setiap PU


(37)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis ekaliptus yang ditanam di Sektor Aek Na Uli adalah E. grandis

(IND 47), E. hybrid (IND 48) dan E. urophylla (IND 51). Pada saat penelitian hanya ada penanaman E. hybrid (IND 48) yaitu di Kompartemen D 095 seluas 5,8 ha. Penelitian ini dilaksanakan di Kompartemen terebut. Areal ini merupakan bekas tanaman ekaliptus yang telah ditebang habis sebelumnya. Jenis ekaliptus

yag ditanam adalah Eucalyptus hybrid (IND 48) yang merupakan hasil

persi-langan dari E. grandis dan E. pellita.

Persiapan lapangan terdiri dari pembersihan lahan, penentuan arah larikan dan jarak tanam, pemasangan ajir dan pembuatan lubang tanam dengan ukuran 20 x 20 x 20 cm. Jarak tanam yang digunakan adalah 3 x 2,5 m (1.333 pohon per ha). Pembersihan lahan dilakukan dengan cara menebas semak-semak jenis daun lebar dan menggunakan herbisida untuk mematikan alang-alang. Limbah hasil tebasan dan alang-alang yang mati dibiarkan terhampar di dalam areal penanaman. Sebulan kemudian dilakukan penentuan arah larikan dan jarak tanam lalu pemasangan ajir dan pembuatan lubang tanam. Pupuk dasar yang digunakan adalah rock phospate 333 gr/lubang tanam, pupuk TSP 70 gr/lubang tanam, dan pupuk urea 24 gr/lubang tanam. Bibit ekaliptus untuk penanaman dari persemaian pusat ke lapangan diangkut dengan menggunakan truk. Satu truk dapat memuat 25.920 bibit. Untuk keperluan penanaman seluas 5,8 ha hanya memerlukan + 10.000 bibit (termasuk untuk keperluan penyulaman).

Penanaman dilakukan oleh para pekerja harian yang diadakan oleh pemborong pembuatan tanaman. Pemupukan dilakukan 3 kali yakni pada saat tanaman berumur 3 bulan, berumur 5 bulan dan pada saat tanaman berumur 8 bulan.


(38)

Gambar 1. Teknik penanaman Eucalyptus hybrid di lapangan

Pertumbuhan tinggi Eucalyptus hybrid di kompartemen D 095 di Sektor

Aek Na Uli cukup merata dan persen tumbuhnya cukup tinggi. (Tabel 1).

Tabel 1. Pertumbuhan tinggi pohon Eucalyptus hybrid yang berumur 2 bulan di Kompartemen D 095 Sektor Aek Na Uli.

No Petak Ukur

Persen Tumbuh (%)

Tinggi rata-rata (cm)

1 94,0 25,61

2 94,0 28,06

3 89,6 26,72

4 85,1 26,53

Rata-rata 90,67 26,73

5.1 Jenis Uret

Berdasarkan hasil identifikasi di Puslitbang Biologi LIPI Cibinong, jenis-jenis uret. yang menyerang tanaman ekaliptus di Kompartemen D 095 adalah

Leucopholis rorida, Lepiodata stigma, dan Euchlora viridis.

1 Leucopholis rorida

Tubuh uret ini dapat merentang dengan baik tetapi bila diletakkan di atas tanah tidak dapat bergerak dengan mempergunakan tungkai-tungkainya tetapi dengan sisi tubuhnya. Bahan makannya terdiri dari akar-akar tanaman yang masih hidup. Panjang tubuh uret sekitar 3–5 cm, yang berarti uret tersebut ada yang masih muda dan ada yang sudah dewasa.

Uret ini menyerang akar tanaman yang muda, juga memakan kulit akar sampai pangkal batangnya.


(39)

Gambar 2. Leucopholis rorida

2 Lepiodata stigma (F)

Uretnya berukuran besar (panjang ± 7 cm), tubuhnya juga melengkung seperti huruf C. sering ditemukan pada tanah berpasir yang gembur. Tubuh uret ini dapat meretang dengan baik tetapi tidak dapat bergerak dengan menggunakan tungkai-tungkainya, tetapi dengan menggunakan salah satu sisi tubuhnya.

Uretnya memakan akar tanaman ekaliptus dan kulit akar dapat pula dimakannya. Menurut Kalshoven (1981), bila bergerombol uret ini menunjukkan sifat kanibalistik. Pertumbuhan uret sangat cepat dan dalam waktu 2,5 bulan dapat

mencapai ukuran 4 cm. Uret ini kadang-kadang ditemukan bersama Euchlora

viridis.

Gambar 3. Lepiodata stigma 3 Euchlora viridis

Uret ini juga berwarna putih, panjang tubuh mencapai 4 cm dan juga melengkung seperti huruf C. Tubuh uret dapat direntangkan dengan baik dan bila diletakkan di permukaan tanah uret dapat bergerak dengan menggunakan kaki-kakinya. Menurut Leefmans (1915) dan Fluiter (1941) dalam Intari dan Natawiria


(40)

(1973), bahan makanan uret ini adalah berupa tanaman atau bagian tanaman yang telah mati dan juga akar-akar tanaman yang masih hidup.

Hama ini juga menyerang akar yang masih muda dan kulit akar tanaman ekaliptus sehingga banyak mengakibatkan tanaman yang mati kering. .

Gambar 4. Euchlora viridis

5.2 Pengaruh Serangan

Dilihat dari segi persentase serangannya pada setiap PU, serangan uret

pada tanaman Eucalyptus hybrid hampir merata di seluruh kompartemen.

Persentase tanaman yang mengalami serangan uret di Kompartemen D095 mencapai 18 % atau sekitar 240 pohon per ha. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Persentase serangan uret pada tanaman Eucalyptus hybrid yang berumur

2 bulan di Kompartemen D 095, Sektor Aek Na Uli Sumatera Utara. Jumlah pohon yang ada

dalam PU

Jumlah pohon yang terserang

Persentase serangan (%)

63 12 19,0

63 13 20,6

60 10 16,7

57 9 15,7

Rata-rata 11 18

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan adanya serangan uret ini pertama kali dapat dilihat dari gejala serangan uret pada tanaman muda yaitu mula-mula daun akan layu, menguning, dan mengering diikuti dengan


(41)

mengeringnya ranting-ranting dan batang akhirnya tanaman tersebut akan mati. (Gambar 5 sampai Gambar 7).

Gambar 5. Pucuk yang mengering

Gambar 6. Ekaliptus hybrid yang mati


(42)

5.3 Kerugian Akibat Serangan

Kerugian akibat serangan uret di Kompartemen D 095 dapat dihitung berdasarkan jumlah tanaman yang mati per ha, harga bibit, biaya angkut bibit, dan upah penanaman sulaman.

1 Harga Bibit

Harga satu bibit tanaman ekaliptus adalah sebesar Rp 600,-. Jumlah tanaman yang mati adalah 240 per ha, sehingga untuk keperluan penyulaman diperlukan juga 240 bibit. Harga bibit untuk keperluan penyulaman tanaman yang mati karena serangan uret adalah 240 pohon per ha x Rp 600 = Rp 144.000,-/ha. 2 Biaya Angkutan Bibit

Bibit ekaliptus diangkut dari persemaian di Porsea ke Sektor Aek Na Uli dengan menggunakan truk. Jarak persemaian ke sektor adalah 50 km. Truk kosong berangkat dari kantor sektor ke persemaian dengan personil terdiri dari sopir dan kernet. Sopir dan kernet melakukan pemuatan bibit di persemaian dan pembongkaran bibit di sektor. Satu harinya dapat melakukan 1 kali pengangkutan. Upah sopir dan kernet dihitung secara harian (HOK) masing-masing Rp 47,343 per HOK. Truk dan bahan bakar disediakan oleh perusahaan. Satu truk dapat memuat 25.920 bibit.

Biaya angkut bibit dapat diperhitungkan sebagai berikut : 1. Upah sopir dan kernet = 2 x Rp. 47.343,- = Rp 94.686,-

2 Biaya bahan bakar = 20 L x Rp 5.500,- = Rp 110.000,-

Biaya angkut per bibit = Rp 204.686 = Rp 7,89 25.920

Biaya angkut untuk 240 bibit (untuk keperluan penyulaman) adalah 240 x Rp 7,89,- = Rp 1.893,60.

3 Biaya Penanaman

Penanaman areal seluas 5,8 ha dikerjakan oleh 10 orang pekerja harian selama 3 hari, jadi seluruhnya memerlukan 30 HOK. Jadi untuk 1 ha areal tanaman memerlukan 5,172 HOK (30 HOK : 5,8 ha). Satu HOK setara dengan Rp 47.343.- jadi untuk 1 ha memerlukan biaya tanaman sebesar 5,172 x Rp 47.343 = Rp 244.857,9.-. Biaya tanam 1 bibit adalah Rp 244.857,9 : 1.333 = Rp 183,68.


(43)

untuk penanaman 240 bibit (penyulaman) memerlukan biaya sebesar 240 x Rp 183,68 = Rp 44.083,2.

Kerugian akibat serangan uret sebesar 18 % (240 anakan per ha )adalah 1. Harga bibit = Rp 144.000 .-

2. Biaya angkut = Rp 1.893,6 .-

3. Biaya penanaman = Rp 44.083,2 .-

Jadi total kerugian akibat serangan uret adalah Rp 189.976,8.

Adapun biaya untuk mengendalikan serangan hama akar tersebut adalah dengan membeli butiran insektisida yang bermerek karbofuran. Harga dari karbofuran tersebut adalah Rp 50.000 /kg. Furadan ini dilakukan untuk mengendalikan hama akar yang menyerang tanaman ekaliptus yang berumur 2 bulan dengan cara mencampurkan butiran Furadan ke dalam lubang tanam yang berbeda-beda takarannya. Ada yang 10 gram, 20 gram, dan 30 gram. Ketiga takaran tersebut mengeluarkan biaya yang cukup besar dalam penanaman.

5.4 Pengendalian yang Dilakukan

Untuk mengatasi akibat serangan uret ini Perusahaan HTI tersebut hanya melakukan penyulaman. Penyulaman bisa dilakukan sampai lebih dari satu kali.

5.5 Hasil Percobaan Pengendalian

Dari hasil percobaan pengedalian yang dilakukan dengan pencampuran karbofuran 3-G pada tanah di lubang tanam pada saat penanaman di lapangan diperoleh hasil seperti disajikan pada Tabel 3. Percobaan ini ternyata memberikan hasil yang berbeda. Tampaknya pemberian karboofuran 3-G dengan takaran 10 gram per lubang tanam dianggap sudah cukup baik untuk mengendalikan uret. Harga 1 kg karbofuran 3-G adalah Rp 50.000.-. Dengan takaran 10 gram per lubang tanam 1 kg karbofuran dapat digunakan untuk 100 lubang tanam. Untuk 1 ha areal penanaman memerlukan (1.333 lubang tanam : 100) x 1 kg = 13,33 kg karbofuran atau sebesar Rp 666.500.-per ha. Harga karbofuran ini setara dengan 2,72 kali biaya penanaman per ha (Rp 244.857.9) atau setara dengan biaya penyulaman bila serangan uret mencapai 63 %. Persentase serangan sebesar itu mungkin saja terjadi dimasa yang akan datang. Pengalaman di daerah Jombang


(44)

menunjukkan bahwa serangan uret L. stigma, L rorida, dan Holotrihia helleri

pada tanaman campuran sengon dan jabon yang berumur 1 tahun menyebabkan tanaman itu harus disulam samapi 5–6 kali dan tidak itu tidak berhasil mengatasi serangan hama ini. Dari uraian di atas penggunaan insektisida butiran seperti karbofuran dapat dianjurkan untuk penggendalian uret di Sektor Aek Na Uli.

Tabel 3. Hasil percobaan pengendalian uret dengan Karbofuran 3-G.

Perlakuan Jumlah pohon Jumlah yang diserang

Kontrol 50 35

10 gram 50 5

20 gram 50 8


(45)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Jenis-jenis uret yang menyerang tanaman ekaliptus adalah Leucopholis rorida, Lepiodata stigma (F), dan Euchlora viridis.

2. Akibat dari serangan hama ini adalah tanaman akan menguning, layu dan akan mengalami kematian

3. Persen serangan hama uret pada seluruh kompartemen D 095 adalah 18 %. 4. Kerugian akibat serangan hama uret pada tanaman ekaliptus di kompartemen

D 095 adalah sebesar Rp 189.976,8,-.per ha

5. Pengendalian yang dilakukan di lapangan dalam mengatasi serangan hama uret ini adalah dengan cara menyulam

6. Penggunaan karbofuran 3-G dengan takaran 10 gram per lubang tanam cukup efektif untuk mengendalikan serangan uret.

6.2 Saran

1. Melakukan pengamatan serangan uret pada tanaman ekaliptus sampai tanaman tersebut mencapai umur 1–2 tahun.

2. Melakukan tindakan penilitian lanjutan tentang serangan uret dan cara pengendaliannya pada tanaman Eucalyptus hybrid di Hutan Tanaman Industri.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Harsono, DPB. 1981. Serangan Hama Uret pada Tanaman Muda Rasamala di RPH Ciguha, BKPH Cikawung, KPH Sukabumi. Skripsi Fakultas Kehutanan IPB, Bogor. Tidak diterbitkan.

Intari, SE dan. Natawiria, D, 1973. Hama Uret pada Persemaian dan Tegakan Muda. Laporan LPH No. 167. Bogor.

Kalshoven, LGE, 1981. The Pests of Crops in Indonesia. (edited by PA. Van Der Laan). PT. Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta.


(47)

(48)

Lampiran 1. Data pengamatan pohon Eucalyptus hybrid yang terserang hama uret

No. Kompartemen : D 095 (luas 5,8 Ha) Jenis Pohon : EHYB (IND 48)

Tgl. Tanam : 15 Maret 2008 Jarak Tanam: 3 m x 2,5 m

Topografi : Bergelombang Keadaan Tanah Kering, Basah

No. PU : 1 (satu)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

1 27,5 Tidak

2 25 Diserang Kering

3 30 Tidak

4 22,5 Diserang Layu

5 27 Tidak

6 26 Tidak

7 23 Tidak

8 21,6 Diserang Mati

9 20,3 Diserang Mati

10 25,1 Tidak

11 24 Tidak

12 23,5 Tidak

13 26,8 Diserang Kering

14 27 Tidak

15 25,7 Tidak

16 26 Tidak

17 25,3 Tidak

18 23,7 Tidak

19 21,5 Tidak

20 22 Diserang Layu

21 25,2 Tidak

22 27,5 Tidak

23 30 Tidak

24 28 Diserang Mati

25 28,1 Tidak

26 29 Tidak

27 28,5 Tidak

28 27,3 Tidak

29 25,4 Tidak

30 26,3 Diserang Kering

31 23 Tidak

32 21 Tidak

33 22,8 Tidak


(49)

Lampiran 1 (lanjutan).

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

35 26,1 Tidak

36 27,4 Tidak

37 21,2 Tidak

38 25,1 Tidak

39 26 Tidak

40 25,1 Tidak

41 23,1 Tidak

42 24,3 Tidak

43 26 Tidak

44 27 Tidak

45 28,1 Tidak

46 27,4 Tidak

47 25,3 Diserang Layu

48 27,2 Tidak

49 28 Tidak

50 29 Tidak

51 27,1 Tidak

52 25,4 Diserang Layu

53 24,7 Tidak

54 23,6 Tidak

55 29 Tidak

56 30 Tidak

57 27,5 Tidak

58 21,2 Diserang Mati

59 22,8 Tidak

60 24,5 Tidak

61 20 Tidak

62 21,3 Tidak


(50)

Lampiran 2. Data pengamatan pohon Eucalyptus hybrid yang terserang hama uret

No. Kompartemen : D 095 (luas 5,8 Ha) Jenis Pohon : EHYB (IND 48)

Tgl. Tanam : 15 Maret 2008 Jarak Tanam: 3 m x 2,5 m

Topografi : Bergelombang Keadaan Tanah Kering, Basah

No. PU : 2 (dua)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

1 26,3 Diserang Layu

2 27 Tidak 3 25,2 Tidak 4 28 Tidak

5 27,1 Tidak

6 23,4 Diserang Mati

7 25 Tidak 8 26,2 Tidak 9 27 Tidak

10 24,2 Tidak

11 23,8 Diserang Mati

12 27 Tidak 13 28,1 Tidak

14 25,4 Tidak

15 26,3 Tidak

16 27,1 Tidak 17 28,3 Tidak

18 25 Diserang Mati

19 29 Tidak

20 28 Tidak 21 30 Tidak 22 30 Tidak 23 29,2 Tidak

24 25,5 Diserang Mati

25 26,7 Tidak

26 27,8 Tidak 27 29 Tidak 28 30 Tidak

29 25 Diserang Mati

30 29,2 Tidak

31 28,7 Tidak

32 26,8 Diserang Kering


(51)

Lampiran 2 (lanjutan)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

34 29 Tidak 35 30 Tidak 36 25,4 Tidak

37 26,3 Tidak

38 24,7 Diserang Mati

39 28,7 Tidak

40 29 Tidak

41 27 Tidak

42 30 Tidak

43 23 Diserang Layu

44 25 Tidak

45 26,5 Tidak

46 27,3 Tidak

47 28 Tidak

48 27,5 Tidak

49 30 Tidak

50 24,7 Diserang Kering

51 26,7 Tidak

52 28 Tidak

53 29 Tidak

54 30 Tidak

55 23 Diserang Mati

56 22,6 Diserang Layu

57 24,5 Tidak

58 30 Tidak

59 21,5 Tidak

60 28 Tidak

61 29 Tidak

62 26 Tidak

63 24,5 Diserang Mati


(52)

Lampiran 3. Data pengamatan pohon Eucalyptus hybrid yang terserang hama uret

No. Kompartemen : D 095 (luas 5,8 Ha) Jenis Pohon : EHYB (IND 48)

Tgl. Tanam : 15 Maret 2008 Jarak Tanam: 3 m x 2,5 m

Topografi : Bergelombang Keadaan Tanah Kering, Basah

No. PU : 3 (tiga)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan 1 28 Tidak

2 27,5 Tidak 3 30 Tidak

4 29 Diserang Layu

5 28,7 Tidak

6 26,3 Tidak

7 25,4 Tidak 8 26,3 Tidak

9 23,5 Diserang Mati

10 25,5 Tidak

11 26,1 Tidak 12 27,3 Tidak 13 28 Tidak

14 30 Tidak

15 29,1 Tidak

16 24,5 Diserang Layu

17 25,7 Tidak 18 28,2 Tidak

19 29 Tidak

20 30 Diserang Mati

21 21,5 Tidak 22 22,3 Tidak

23 25,1 Diserang Layu

24 26 Tidak

25 22 Tidak

26 24 Tidak 27 25 Tidak 28 29 Tidak

29 28 Diserang Layu

30 29,1 Tidak

31 24 Tidak

32 25,2 Tidak


(53)

Lampiran 3 (lanjutan)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

34 28 Tidak 35 23,5 Tidak 36 28 Tidak

37 30 Tidak

38 29 Tidak

39 24,8 Tidak

40 25,3 Tidak

41 26 Tidak

42 28 Tidak

43 27,6 Tidak

44 29 Tidak

45 21,3 Diserang Layu

46 25,8 Diserang Mati

47 24,5 Tidak

48 26,5 Tidak

49 28 Tidak

50 30 Tidak

51 21,8 Tidak

52 23 Diserang Mati

53 23,5 Tidak

54 25 Tidak

55 24 Tidak

56 27,4 Tidak

57 28,2 Tidak

58 29 Tidak

59 30 Tidak


(54)

Lampiran 4. Data pengamatan pohon Eucalyptus hybrid yang terserang hama uret

No. Kompartemen : D 095 (luas 5,8 Ha) Jenis Pohon : EHYB (IND 48)

Tgl. Tanam : 15 Maret 2008 Jarak Tanam: 3 m x 2,5 m

Topografi : Bergelombang Keadaan Tanah Kering, Basah

No. PU : 4 (empat)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

1 29 Tidak

2 30 Tidak

3 25 Diserang Mati

4 25,6 Tidak

5 24,3 Tidak

6 29,2 Tidak

7 26 Tidak

8 27 Tidak

9 30 Tidak

10 24,5 Diserang Mati

11 30 Tidak 12 25 Tidak 13 26 Tidak

14 28 Tidak

15 27,5 Tidak

16 24 Diserang Layu

17 25,6 Tidak 18 26,3 Tidak

19 27 Tidak

20 28 Tidak 21 30 Tidak 22 29 Tidak

23 27,5 Diserang Layu

24 28 Tidak

25 27 Tidak

26 26,4 Tidak

27 27 Diserang Mati

28 26 Tidak 29 25 Tidak 30 23 Tidak

31 24 Tidak

32 25 Tidak


(55)

Lampiran 4 (lanjutan)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan 34 30 Tidak 35 29 Tidak

36 29 Diserang Mati

37 30 Tidak

38 28,5 Tidak

39 27,5 Tidak

40 29 Tidak

41 23 Diserang Layu

42 24,5 Tidak

43 26 Tidak

44 27 Tidak

45 28 Tidak

46 29 Tidak

47 27,5 Tidak

48 28 Tidak

49 29 Diserang Mati

50 30 Tidak

51 30 Tidak

52 28,5 Tidak

53 29,6 Tidak

54 28,7 Tidak

55 29,3 Tidak

56 30 Tidak


(56)

Lampiran. 5 Alat dan bahan yang digunakan di lapangan

Gambar 1. Furadan 3G Gambar 2. Kompas

Gambar 3. Tali rapiah, alat tulis, Gambar 4. Pengaris

dan kamera


(1)

36 25,4 Tidak 37 26,3 Tidak

38 24,7 Diserang Mati 39 28,7 Tidak

40 29 Tidak 41 27 Tidak 42 30 Tidak

43 23 Diserang Layu 44 25 Tidak

45 26,5 Tidak 46 27,3 Tidak

47 28 Tidak 48 27,5 Tidak

49 30 Tidak

50 24,7 Diserang Kering 51 26,7 Tidak

52 28 Tidak 53 29 Tidak

54 30 Tidak

55 23 Diserang Mati 56 22,6 Diserang Layu 57 24,5 Tidak

58 30 Tidak 59 21,5 Tidak

60 28 Tidak 61 29 Tidak 62 26 Tidak

63 24,5 Diserang Mati


(2)

No. Kompartemen : D 095 (luas 5,8 Ha) Jenis Pohon : EHYB (IND 48) Tgl. Tanam : 15 Maret 2008 Jarak Tanam: 3 m x 2,5 m Topografi : Bergelombang Keadaan Tanah Kering, Basah No. PU : 3 (tiga)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan 1 28 Tidak

2 27,5 Tidak 3 30 Tidak

4 29 Diserang Layu 5 28,7 Tidak

6 26,3 Tidak

7 25,4 Tidak 8 26,3 Tidak 9 23,5 Diserang Mati 10 25,5 Tidak

11 26,1 Tidak 12 27,3 Tidak 13 28 Tidak 14 30 Tidak

15 29,1 Tidak

16 24,5 Diserang Layu 17 25,7 Tidak 18 28,2 Tidak 19 29 Tidak

20 30 Diserang Mati 21 21,5 Tidak 22 22,3 Tidak 23 25,1 Diserang Layu 24 26 Tidak 25 22 Tidak

26 24 Tidak 27 25 Tidak 28 29 Tidak 29 28 Diserang Layu 30 29,1 Tidak 31 24 Tidak

32 25,2 Tidak 33 30 Tidak


(3)

36 28 Tidak 37 30 Tidak

38 29 Tidak 39 24,8 Tidak 40 25,3 Tidak 41 26 Tidak 42 28 Tidak 43 27,6 Tidak 44 29 Tidak

45 21,3 Diserang Layu 46 25,8 Diserang Mati 47 24,5 Tidak 48 26,5 Tidak

49 28 Tidak 50 30 Tidak 51 21,8 Tidak

52 23 Diserang Mati 53 23,5 Tidak

54 25 Tidak 55 24 Tidak 56 27,4 Tidak 57 28,2 Tidak

58 29 Tidak 59 30 Tidak


(4)

No. Kompartemen : D 095 (luas 5,8 Ha) Jenis Pohon : EHYB (IND 48) Tgl. Tanam : 15 Maret 2008 Jarak Tanam: 3 m x 2,5 m Topografi : Bergelombang Keadaan Tanah Kering, Basah No. PU : 4 (empat)

No. Pohon Tinggi (cm) Diserang (D) / Tidak (T) Keadaan

1 29 Tidak

2 30 Tidak

3 25 Diserang Mati

4 25,6 Tidak

5 24,3 Tidak 6 29,2 Tidak

7 26 Tidak

8 27 Tidak

9 30 Tidak

10 24,5 Diserang Mati 11 30 Tidak

12 25 Tidak 13 26 Tidak 14 28 Tidak 15 27,5 Tidak

16 24 Diserang Layu 17 25,6 Tidak 18 26,3 Tidak 19 27 Tidak

20 28 Tidak 21 30 Tidak 22 29 Tidak

23 27,5 Diserang Layu 24 28 Tidak

25 27 Tidak

26 26,4 Tidak 27 27 Diserang Mati 28 26 Tidak

29 25 Tidak 30 23 Tidak 31 24 Tidak 32 25 Tidak 33 30 Tidak


(5)

36 29 Diserang Mati 37 30 Tidak

38 28,5 Tidak 39 27,5 Tidak 40 29 Tidak

41 23 Diserang Layu 42 24,5 Tidak

43 26 Tidak 44 27 Tidak 45 28 Tidak 46 29 Tidak

47 27,5 Tidak 48 28 Tidak

49 29 Diserang Mati 50 30 Tidak

51 30 Tidak

52 28,5 Tidak 53 29,6 Tidak

54 28,7 Tidak 55 29,3 Tidak 56 30 Tidak


(6)

Gambar 1. Furadan 3G Gambar 2. Kompas

Gambar 3. Tali rapiah, alat tulis, Gambar 4. Pengaris dan kamera


Dokumen yang terkait

Daur Volume Maksimum Tegakan Eucalyptus hybrid (IND-32) di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sumatera Utara

7 49 69

Analisis Finansial Dan Daur Volume Maksimum Tegakan Eukaliptus Eucalyptus Hybrid (IND-47) Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sektor Aek Nauli

5 57 68

Pemetaan Potensi Simpanan Karbon Hutan Tanaman Industri Tegakan Eucalyptus spp. Studi Kasus di HTI PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. Sektor Aek Nauli

0 51 96

Fungi yang Berperan dalam Proses Biodelignifikasi pada Jaringan Kayu Mati Tanaman Eucalyptus sp. Di hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari Sektor Aek Nauli

1 61 53

Penyusunan Tabel Volume Eucalyptus grandis di Hutan Tanaman PT. Toba Pulp Lestari, Tbk Sektor Tele Kabupaten Samosir

11 104 75

Pendugaan Biomassa Akar Hutan Tanaman Eucalyptus grandis W. Hill ex Maiden di Areal Hutan Tanaman PT. Toba Pulp Lestari Tbk. Sumatera Utara

0 30 76

Daur Volume Maksimum Tegakan Eucalyptus hybrid (IND-32) di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sumatera Utara

1 9 18

Daur Volume Maksimum Tegakan Eucalyptus hybrid (IND-32) di Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sumatera Utara

0 0 13

Analisis Finansial Dan Daur Volume Maksimum Tegakan Eukaliptus Eucalyptus Hybrid (IND-47) Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sektor Aek Nauli

0 5 14

Analisis Finansial Dan Daur Volume Maksimum Tegakan Eukaliptus Eucalyptus Hybrid (IND-47) Hutan Tanaman Industri PT. Toba Pulp Lestari, Tbk., Sektor Aek Nauli

0 3 11