Proses Keputusan Investasi Pengertian Investasi

Dalam tahap ini pemodal atau investor melakukan penilaian terhadap kinerja performance portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung. Tidak benar kalau portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik dari potofolio lainnya.

3. Proses Keputusan Investasi

Menurut Tandelilin 2001: 8, proses keputusan investasi merupakan proses keputusan yang berkesinambungan. Proses keputusan investasi terdiri dari lima tahap keputusan yang berjalan terus menerus sampai tercapai keputusan investasi yang terbaik dijelaskan sebagai berikut: a. Menentukan tujuan investasi Tujuan investasi harus sesuai dengan tujuan finansial secara keseluruhan. Terdapat dua komponen penting dalam proses ini, yaitu return dan risk yang akan ditanggung dan time horizon dari sebuah investasi. Pengaruh dari return yang diharapkan dan risk yang ditanggung biasanya akan tercermin dari alokasi aset pada portofoliio. Risk dan return ini juga terkait dengan toleransi risiko risk tolerance yang dimiliki investor. b. Membuat Kebijakan Investasi Kebijakan investasi ditentukan oleh tujuan dan kebutuhan investasi. Kebijakan inilah yang kemudian dijadikan petunjuk untuk pedoman selanjutnya untuk mengurangi terjadinya keputusan yang salah dan sekaligus menciptakan standar untuk menilai kinerja manajer portofolio. c. Memilih Strategi Portofolio Pada dasarnya ada dua strategi besar yang tersedia dalam mengelola portofolio, yakni strategi aktif dan strategi pasif. Pilihan gaya yang dipakai akan sangat tergantung pada pandangan manajer atas efisiensi harga sekuritas di pasar dan toleransi risiko serta ciri liabilitas yang harus dicapai. d. Memilih Aset dan Proses Alokasi Kebijakan investasi tidak memberikan petunjuk sekuritas spesifik yang harus dibeli dan kapan harus dijual, tetapi sekadar menyediakan tuntunan atau arahan jenis-jenis aset dan proporsi yang dapat tersusun dalam sebuah portofolio. Proses pembagian dana dalam berbagai macam aset inilah yang disebut sebagai aset allocation process. e. Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Hasil pengukuran menunjukkan keberhasilan manajer dalam mencapai tujuan investasi yang telah ditetapkan, dan dapat pula dipakai untuk melakukan komparasi dengan suatu benchmark ataupun portofolio lainnya. Pengukuran dapat dilakukan dengan menghitung average return, standar deviasi, kovarian dan beta serta beberapa indeks pemeringkatan risk adjusted lainnya.

4. Jenis-jenis Instrumen Investasi Syariah