BAB II LANDASAN TEORI
A. Pengertian Investasi
Menurut Husnan 2004: 13 investasi adalah setiap penggunaan dana dengan maksud untuk memperoleh penghasilan. Sedangkan
menurut Tandelilin 2001: 3 investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi adalah penundaan konsumsi sekarang untuk digunakan didalam
produksi yang efisien selama periode waktu yang tertentu Jogiyanto 2000, 5. Dari beberapa pengertian investasi dapat disimpulkan bahwa
investasi merupakan kegiatan dalam bidang finansial yang dimaksudkan untuk memperoleh hasil yang maksimal dari kekayaan atau asset yang
ditanam.
1. Investasi Dalam Konsep Islam
Investasi berdasarkan konsep Islam sesungguhnya tidak berbeda dengan konsep konvensional secara filosofis. Namun tentu
saja ada perbedaan dalam operasionalnya. Perbedaan investasi secara
Islam dengan investasi konvensional yang paling fundamental menurut Yasni dan Pontjowinoto dalam Setyanto 2006 adalah
sebagai berikut: a.
Investasi syariah mempunyai substansi entitas investasi yang sesuai syariah Islam.
b. Investasi syariah mempunyai cara mentransaksikan substansi
entitas investasi yang sesuai dengan syariat Islam. c.
Investasi konvensional dalam kedua hal di atas mengacu pada hukum positif dan kelaziman dalam komunitas investasi secara
umum.
2. Proses Investasi
Proses investasi menunjukkan bagaimana seorang investor membuat keputusan investasi pada efek-efek yang biasa dipasarkan,
dan kapan dilakukan. Untuk mengambil keputusan tersebut dilakukan langkah-langkah Husnan 2005, 48:
a. Menentukan kebijakan investasi
Di sini pemodal perlu menentukan tujuan investasinya tersebut akan dilakukan. Karena ada hubungan yang positif antara
risiko dan keuntungan investasi, maka pemodal tidak bisa mengatakan bahwa tujuan investasinya adalah mendapatkan
keuntungan sebesar-besarnya, tetapi menyadari bahwa ada kemungkinan untuk menderita rugi, jadi tujuan investasi harus
dinyatakan baik dalam keuntungan maupun risiko.
b. Analisis Sekuritas
Dalam tahap ini investor melakukan analisis terhadap suatu efek atau sekelompok efek. Salah satu tujuan penilaian ini adalah
untuk mengidentifikasikan efek yang salah harga
mispriced
, apakah harganya terlalu tinggi atau terlalu rendah, dan analisis ini
dapat mendeteksi sekuritas-sekuritas tersebut. c.
Pembentukan Portofolio Portofolio berarti sekumpulan investasi, tahap ini
menyangkut identifikasi sekuritas-sekuritas mana yang akan dipilih, dan berapa proporsi dana yang akan ditanamkan pada
masing-masing sekuritas tersebut. Pemilihan banyak sekuritas dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang ditanggung. Pemilihan
sekuritas dipengaruhi antara lain: preferensi risiko, pola kebutuhan kas, status pajak dan sebagainya.
d. Melakukan Revisi Portofolio
Tahap ini merupakan pengulangan terhadap tiga tahap sebelumnya, dengan maksud kalau perlu melakukan perubahan
portofolio yang telah dimiliki. Apabila portofolio sekarang tidak optimal atau tidak sesuai dengan preferensi risiko pemodal, maka
pemodal dapat melakukan perubahan terhadap sekuritas yang membentuk portofolio tersebut.
e. Evaluasi Kinerja
Dalam tahap ini pemodal atau investor melakukan penilaian terhadap kinerja
performance
portofolio, baik dalam aspek tingkat keuntungan yang diperoleh maupun risiko yang ditanggung.
Tidak benar kalau portofolio yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi mesti lebih baik dari potofolio lainnya.
3. Proses Keputusan Investasi