commit to user
b. Memberikan alternatif obat premedikasi peroral pada pediatrik.
D. Manfaat Penelitian
1. Aspek Teoritik
Sebagai bukti ilmiah perbedaan premedikasi klonidin dan diazepam peroral terhadap level sedasi dan stabilitas hemodinamik pada pediatrik
yang menjalani operasi.
2. Aspek Aplikatif
Sebagai alternatif obat-obat yang dapat digunakan sebagai premedikasi pada pediatrik untuk mendapatkan level sedasi yang adekuat dan
stabilitas hemodinamik selama operasi pada pediatrik.
3. Aspek Kedokteran Keluarga
Memberikan wacana mengenai perbedaan efek premedikasi clonidine dan diazepam peroral terhadap level sedasi dan stabilitas hemodinamik
pada pediatrik yang menjalani operasi.
commit to user
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Premedikasi
Premedikasi merujuk pada pemberian obat-obatan pada periode 1-2 jam sebelum induksi anestesi dilakukan. Hal ini bukan sesuatu yang rutin
dilakukan pada persiapan preoperasi, tetapi pemberian premedikasi harus dipertimbangkan setelah faktor-faktor yang berhubungan untuk diberikan
premedikasi dapat diidentifikasi Soenarjo dkk, 2010. Secara umum tujuan dari premedikasi adalah sebagai berikut :
a. Menghilangkan kecemasan dan ketakutan. Pasien yang akan dilakukan
pembedahan mempunyai insidensi kecemasan yang tinggi dan kecemasan berhubungan dengan kelancaran saat dilakukan induksi anestesi.
Penghilangan kecemasan yang efektif dilakukan dengan cara non farmakologis yaitu dengan psikoterapi. Penderita diberikan penjelasan
tentang segala hal yang akan dilakukan selama tindakan anestesi dan bedah. Pada beberapa pasien, meskipun telah diberikan penjelasan tetapi
kecemasan dan ketakutan tetap saja terjadi. Pada kondisi ini, pasien memerlukan obat-obatan ansiolitik seperti benzodiazepin yang terbukti
efektif untuk menghilangkan kecemasan. b.
Untuk mengurangi sekresi glandula yang ada di faring dan bronkial, dengan memberikan obat antikolinergik. Pemberian obat antikolinergik