commit to user
36
konsep pasar tradisional merupakan mekanisme ekonomi yang berusia paling tua dibandingkan mekanisme ekonomi lainnya. Pasar tradisional juga merupakan
pilar ekonomi suatu wilayah yang kompleksitasnya tidak jauh berbeda dengan kondisi pasar saat ini. Dari pandangan politik, keberadaan pasar tradisional pada
saat itu merupakan simbol kekuasaan kerajaan dimana kerajaan berkuasa penuh dalam mengawasi aktivitas yang berlangsung.
1. Sistem Pasar Tradisional
Sistem dalam pasar tradisional terbangun atas beberapa subsistem yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi interdependen, yaitu subsistem
pengelola pasar, pegawai, pedagang atau pengecer, pekerja atau karyawan, pembeli, pemasok atau agen, dan produsen.
a. Pengelola Pasar
Pengelola pasar merupakan perusahaan daerah ataupun swasta yang membangun infrastruktur pasar, menyediakan sarana dan fasilitas, mengelola
pasar, dan mengatur segala aktivitas ekonomi yang berlangsung di dalamnya. Pengelola pasar pada umumnya memiliki pegawai yang bekerja di kantor yang
biasanya terletak di lingkungan pasar. Pengelola pasar menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan
perdagangan di pasar. Mereka membuat kios-kios yang dapat disewa oleh pedagang untuk menyimpan dan memperjualbelikan barang-barang dagangan
mereka. Pengelola pasar juga menetapkan peraturan dan pajak bagi penyewa kios
commit to user
37
kaitannya dengan aktivitas pasar sehari-hari, misalnya seperti perihal pengadaan air, listrik, maupaun lemari es untuk jenis dagangan tertentu.
Terkait dengan pengunjung pasar, pengelola pasar pada umumnya mengenakan biaya retribusi parkir kepada pengunjung dan pemasok yang
memarkirkan kendaraannya di area pasar.
b. Pedagang
Mayoritas pedagang di pasar menjalankan bisnis usaha turunan, yaitu meneruskan usaha orang tua mereka di tempat yang sama, dan dengan pemasok
dan pelanggan yang relatif sama pula. Tapi tidak semua pedagang di pasar melakukan usaha turunan, karena ada beberapa pula yang membuka usaha sendiri
tanpa ada faktor turunan. Pedagang di pasar mempunyai potensi yang besar dalam penyediaan
lapangan kerja. Bagi pedagang yang memiliki usahanya sudah cukup besar dengan barang dagangan yang lebih kompleks, biasanya akan memperkerjakan
karyawan untuk membantu kegiatan operasional sehari-hari. Sebagian besar orang yang menjadi karyawan tersebut statusnya adalah keluarga, saudara dekat, dana
kerabat atau sanak famili. Dengan mempertimbangkan kemudahan dan kepraktisan, para pedagang
biasanya lebih memilih memasok barang dagangan dari pemasok atau agen, ketimbang memasok langsung dari produsen. Sebagai contoh adalah pedagang
daging. Kebanyakan dari mereka memilih mengambil daging dari rumah pemotongan hewan RPH ketimbang dari peternak langsung, karena daging dari
commit to user
38
RPH sudah terpotong-potong sehingga tidak perlu repot menguliti atau memisahkan tulangnya, lebih mudah membawanya, dan lebih terjamin
kualitasnya walaupun harganya sedikit lebih mahal.
c. Pemasok