Pemasok Pembeli Sistem Pasar Tradisional

commit to user 38 RPH sudah terpotong-potong sehingga tidak perlu repot menguliti atau memisahkan tulangnya, lebih mudah membawanya, dan lebih terjamin kualitasnya walaupun harganya sedikit lebih mahal.

c. Pemasok

Sebagian besar pemasok yang ada di pasar merupakan perantara atau agen yang mengambil barang dari produsen. Mereka secara rutin memasok barang kepada para pedagang di pasar setiap pekan atau sesuai permintaan dari pedagang. Namun ada juga pedagang yang lebih proaktif dengan mengambil sendiri barangnya dari tempat pemasok, tanpa harus menunggu pemasok datang ke pasar. Dalam hal pembayaran, pada umumnya para pedagang dapat membayar secara tunai maupun kredit sesuai dengan kesepakatan antara kedua belah pihak. Untuk barang yang cacat, pembeli dapat melakukan komplain kepada pedagang dan selanjutnya pedagang akan mengembalikan barang cacat tersebut kepada pemasok.

d. Pembeli

Mayoritas pembeli yang datang ke pasar tradisional adalah masyakarat yang tinggal di sekitar pasar pada level kelurahan sampai kabupaten atau kota. Namun beberapa pasar memiliki beberapa pengunjung dari luar kota karena kekhasan pasar tersebut sehingga mereka menjadikannya sebagai tempat wisata. Misalnya Pasar Klewer di Solo, Pasar Beringharjo di Yogyakarta, dan Pasar Senen di Jakarta. commit to user 39 Secara umum, pembeli dibedakan menjadi dua, yaitu pembeli yang membeli barang untuk dikonsumsi untuk kepentingan sendiri, dan pembeli yang membeli barang untuk dijual kembali dengan atau tanpa diolah terlebih dahulu, misalnya orang yang mempunyai warung di rumah, penjual sayur keliling, pemilik warung makan, dan sebagainya. Para pembeli yang membeli untuk kepentingan sendiri, mempunyai perilaku yang berbeda dalam membeli barang kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan bahan makanan seperti sayur dan daging, masyarakat lebih memilih membelinya di pasar tradisional karena barangnya lebih beragam, lebih segar, dan harganya lebih murah dengan kualitas yang bagus. Akan tetapi untuk membeli barang yang sifatnya lebih awet, seperti minyak goreng, sabun, dan deterjen, mereka lebih memilih membelinya di pasar modern karena lebih bersih dan teratur. Beberapa pembeli juga memiliki keluhan terkait dengan kondisi pasar tradisonal, yaitu tempat yang kurang bersih dan kurang teratur, bau yang kurang sedap, pembagian wilayah kategori barang dagangan yang kurang jelas, penempatan barang dagangan yang tidak teratur dan kadang mengganggu pengunjung, dan sebagainya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi banyaknya pengunjung yang datang ke pasar tradisional. Di antaranya adalah faktor kenyamanan meliputi fasilitas, kebersihan, dan keamanan, ketersediaan barang dan variasinya, kualitas barang yang bagus, harga yang relatif lebih murah, dan kesempatan untuk tawar commit to user 40 menawar. Selain itu ada lagi faktor yang tak kalah penting yaitu lokasi pasar yang strategis dan mudah untuk diakses.

2. Pasar Tradisional dan Pasar Modern