Analisis rantai nilai Kopi Analisis rantai nilai Buah-buahan

79 Secara lengkap jalur distribusi mente diprovinsi bali disajikan dalam bagan pada Gambar 6.3. Tabel 6.14 Jalur Distribusi Mete dan Aktivitasnya Jalur distribusi Aktivitas Petani Memanen Memisahkan biji mente dan buah semu Mengangkut ke pengepul Pengepulkelompok tani memilah biji mente mengeringkan mengemas mengangkut mente ke konsumen Pengepul luar provinsi Penggudangan Analisis mutu Pengeringan Industri pengolah mente Pengkacipan Pengeringan Pengolahan Konsumen

6.3. Analisis rantai nilai

6.3.1 Analisis rantai nilai Kopi

Proses pengolahan kopi berkembang di provinsi bali masih terbatas pada proses pembubukan kopi. Kelompok tani kopi bahkan lebih banyak bergarak dibagian penyedia bahan baku berupa kopi beras kopi OC. Selain kopi OC tahan simpan, produksi kopi OC tidak membutuhkan peralatan dan biaya tambahan untuk kemudian dijual. Proses penyangraian kopi membutuhkan energy listrik dan bahan bakar, proses pembubukanpenggilingan kopi juga membutuhkan energy dan juga terjadinya kehilangan akibat tertinggal dalam alat penggilingan. Biaya terbesar kemungkinan datang dari proses pengemasan apabila dilakukan dengan menggunakan kemasan khusus dan baik. Harga pembungkus kopi berkisar dari Rp5000- Rp10.000 per buah. Besarnya biaya yang dibutuhkan untuk proses lanjut kopi ini membuat beberapa kelompok memilih untuk melakukan penjualan dalam bentuk kopi OC. Kelompok tani yang sudah 80 mempunyai pangsa pasar yang baik melakukan proses lanjut hanya berdasarkan permintaan saja. Selama ini ekspor kopi bijian lebih banyak ke Negara-negara eropa seperti Itali. Tabel 6.15 Jalur Distribusi Mete dan Aktivitasnya Jalur Distribusi Aktivitas Nilai jual Rp Petani Panen Rp7000kg Petani pengepul Pemecahan kulit Perendaman kopi pecah kulit Pemisahan kulit dan biji kopi Penjemuran Pemisahan kulit ari Pengemasanpenggudangan Pengangkutan Rp65.000kg Koperasi Grading mutu Penggudangan Pengemasan Penyangraian penggilingan Pengangkutan ke retailer Bubuk Rp200.000kg dengan kemasan Rp100.000kg tanpa kemasan Eksportir Grading mutu Penggudangan Pengemasan ekspor - Retailer Sortasi biji Penyanggraian Penggilingan Pengemasan Distribusi ke konsumen -

6.3.2 Analisis rantai nilai Buah-buahan

Sebagai studi kasus, jalur distribusi klaster buah-buahan digunakan buah anggur. Komoditi buah anggur terbesar di provinsi bali terdapat di kabupaten buleleng, tepatnya di kecamatan seririt. Petani melakukan beberapa aktivitas pemeliharaan tanaman, diantaranya, penyiangan rumput, pemupukan dan penyemprotan, serta pemangkasan tanaman setelah panen. Pengepul memanen buah dengan memetik buah langsung dilahan. 81

6.3.3 Analisis rantai nilai Mente