Penentuan Kriteria Pemilihan Komoditas Unggulan

65 - Penguatan data berdasarkan berbagai pendekatan dan dukungan data misalnya : luas lahan, jumlah produksi, serta jumlah usaha sehingga diperoleh data unggulan yang valid untuk dalam dipersiapkan melaksanakan FGD I dengan metode expert judgment melalui pengisisan kuisioner, skala likert dan berdasarkan bobot kriteria yang telah ditentukan. Hasil analisis akan diperoleh 10 data yang memiliki bobot tertinggi. - Dari 10 data tersebut maka akan ditentukan 5 produk unggulan berdasarkan sub criteria yang telah ditentukan bobotnya melalui FGD II - Setelah dicapai 3-5 produk unggulan, maka dibuat masing-masing analisis SWOT dan Analisis Rantai Nilai. - Setelah ditentukan , maka dibuat strategi dan program sesuai dengan kebijakan pemerintah.

3. Tahap Analisis dan Interpretasi Data

Pada tahap ini akan dilakukan analisis dan interpretasi data terhadap data yang telah dikumpulan dan diolah sebelumnya. Luaran ini akan menjadi masukan bagi daerah untuk menerapkan peringkat komoditas industri agro unggulan daerah untuk dikembangkan. Analisis yang komprehensif akan disajikan terkait pemilihan prioritas unggulan dengan didukung data kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, disusun pula analisis peningkatan nilai tambah untuk komoditas yang menjadi prioritas utama.

1.2.2. Penentuan Kriteria Pemilihan Komoditas Unggulan

Dalam mengidentifikasi industri prioritas digunakan pendekatan hybrid MCDM multi criteria decision making, Metode Perbandingan Exponensial MPE, Expert Judgment, Analisis Rantai Nilai dan Analisis SWOT Metode multi criteria decision making MCDM, ditujukan untuk pengambilan keputusan yang mengandung kriteria obyektif majemuk, saling konfliktual, dan memiliki ukuran yang tidak bisa saling dibandingkan. MCDM dijadikan metode pilihan karena kemampuan metode ini dalam pengambilan keputusan atas satu pilihan jika proses pemilihan dilakukan oleh lebih dari satu orangpengambilan keputusan Artana, 2008. Hybrid MCDM digunakan dalam menghadapi permasalahan pengambilan keputusan yang kompleks, 66 yang umumnya terdiri atas faktor kualitatif dan kuantitatif. Hybrid MCDM digunakan sebagai kombinasi dari beberapa metode dalam pengambilan keputusan. Identifikasi terhadap kriteria-kriteria yang berpengaruh terhadap pengembangan klaster pernah dilakukan oleh BPPT 2006 yang menyepakati tujuh kriteria yakni bahan baku, tenaga kerja, teknologi, jangkauan pasar, kekhasan produk, omset, dan keterkaitan hulu-hilir. Kriteria lainnya disampaikan Soekartawi 1993, yang mengidentifikasi faktor yang harus diperhatikan dalam mendukung pengembangan industri berbasis pertanian, yaitu aspek kebijakan, koordinasi lintas sektoral, teknologi, kelembagaan, dan sumber daya manusia. Sementara itu, terdapat beberapa kriteria penilaian dari produk unggulan yaitu, kandungan lokal, harga, jangkauan pasar, tenaga kerja, nilai tambah pengolahan, dan ramah lingkungan. kajian ini memilih kriteria pemilihan berdasarkan assesment daya tarik daya saing dan signifikansinya terhadap pengembangan industri agro unggulan daerah di provinsi Bali. Penentuan produk yang terpilih berdasarkan kriteria: 1. Analisis Kuantitatif: a Pasar b Ketersediaan Bahan baku c Teknologi d Kebijakan 2. Analisis kualitatif: a Masukan Pokja Teknis terkait di daerah b Mampu menciptakan produk turunan derived product yang banyak c Kemampuan mensubstitusi impor atau potensi ekspor Berdasarkan dua kriteria di atas telah disusun sub kriteria dan bobotnya sesuai dengan Table 6.3. Dapat diketahui bahwa kriteria terkuat ada pada pasar, ketersediaan bahan baku dan teknologi. 67 Tabel 6.9 Kriteria dan sub kriteria penentuan prioritas Komoditi unggulan provinsi Bali. MAIN KRITERIA SUB KRITERIA BOBOT PASAR 30 Lokal 10 Antar pulau 10 Ekspor 10 KETERSEDIAAN BAHAN BAKU 30 Sumber bahan baku 15 1. Sumber bahanbaku Local 2. Antar pulau 3. Impor Waktu ketersediaan 10 1. Waktu Musiman 2. Waktu Sepanjang tahun Syarat untuk di olah 5 1. Syarat khusus untuk diolah 2. Tidak diperlukan syarat khusus TEKNOLOGI 30 PenguasaanTeknologi 10 Ketersediaan Teknologi 10 Pengembangan Teknologi 10 KEBIJAKAN 10 Kesesuaian dengan RPJMN 4 Kesesuaiandgn RPJMD 4 Isu-isu strategis 2

1.2.3. Komoditas Industri Agro Unggulan Daerah Prioritas