82
6.4 Analisis SWOT Berbasis THIO technology, Human resource, Informasi dan
Organization 6.4.1
Analisis SWOT KOPI
KEKUATAN STRENGHT 1. Produksi provinsi besar
2. Petani sudah sangat kenal dengan teknologi budidaya kopi serta teknologi
pengolahan 3. Alat-alat pengolahan sudah banyak dimiliki
oleh kelompok tani melalui skim bantuan dari pemerintah pusat maupun daerah.
4. Kopi termasuk produk yang tahan simpan, sehingga tidak mudah dipermainkan harga.
5. Jejaring informasi sudah terbangun berkat keunikan karakter dari kopi bali khususnya
kopi kintamani, banyuatis dsb. Konsumen sudah datang langsung atau melalui
perantara untuk melakukan transaksi pembelian.
6. Tumpang sari dengan tanaman jeruk merupakan kekuatan ekonomi penunjang
petani. 7. Infrastruktur sudah sangat memadai
meskipun topografi pegunungan yang curam
8. Petani kopi tergabung dalam gapoktan yang memudahkan dalam kordinasi dan
pembinaan 9. Produktivitas kopi tinggi dan lebih intensif
karena system tumpang sari. PELUANG OPPORTUNITY
1. Pasar local, regional dan dunia semakin berkembang sehingga pasokan kopi
masih terbuka lebar dan kopi bean dapat disiapkan dengan penggunaan teknologi
yang sederhana.
2. Munculnya kopi mix tidak menggeser konsumen kopi non mix bahkan kopi mix
merupakan langkah yang bagus untuk memunculkan konsumen-konsumen kopi
baru. Tren mengkonsumsi kopi sudah berkembang baik, sehingga tidak
memerlukan proses edukasipromosi yang besar.
3. Informasi tersebar di dunia maya, memudahkan petani utk memasarkan
produk yang dihasilkan, disamping itu informasi harga kopi dunia pun bisa
diakses melalui internet, sehingga memudahkan petani mengambil
keputusan waktu penjualan.
4. Peluang untuk melakukan program bersama untuk meningkatkan mutu
produk, tatakelola organisasi terbuka untuk petani dengan pihak luar baik
swasta maupun perguruan tinggi.
5. Kopi sudah memperoleh perhatian yang sangat cukup dari pemerintahan
6. Tingginya kedatangan wisatawan memungkinkan dikembangkannya usaha
agrowisata kopi bali.
83 KELEMAHAN WEAKNESS
1. Mutu produksi masih beragam karena dipanen dan diolah dengan metode yang
beragam pula. 2. Secara tradisi petani mengerti teknologi
budidaya dan pengolahan, namun belum memahami rekayasa proses produk kopi.
3. Sumberdaya manusia dalam proses rekayasa masih perlu dibina sehingga
mampu merekayasa kualitas kopi, menggunakan alat yang telah dimiliki untuk
meingkatkan produktivitas.
4. Penggudangan berarti pula modal yang tertanam sehingga mempengaruhi
ekonomi keluarga petani apabila tidak disalurkan dengan segera. Disamping itu
Kondisi penyimpanan masih belum memenuhi kondisi penyimpanan biji kopi
sehingga mengancam kerusakan selama penyimpanan
5. Desiminasi dan sosialiasi kekhasan kopi bali belum digarap oleh semua pihak
sehingga masih informasi keunggulan kopi bali masih belum terlalu tampak.
6. Seringkali kopi dijadikan tanaman selingan dari jeruk.
7. Meskipun fasilitas memadai, masih menimbulkan efek biaya yang tinggi
karena posisi yang jauh 8. Kelompok-kelompok petani produsen kopi
sudah terbentuk, namun peran perseorangan lebih menonjol dibandingkan
peran kelompok secara keseluruhan.
9. Pengembangan usaha pengolahan kopi terkendala modal meskipun pasokan dari
petani anggota gapoktan tinggi. 10. Biaya operasional besar karena geografi
yang curam. TANTANGAN THREAT
1. Kopi merupakan produk perkebunan yang sudah dibudidayakan diberbagai lokasi
dengan kekhasan masing-masing. Kreativitas produsen lain dalam bidang
pemasaran dan pengemasan memberikan sentuhan penting bagi perluasan
pemasarannya.
2. Teknologi pengolahan kopi sangat berkembang sehingga diversifikasi produk
kopi memunculkan banyak alternative bagi konsumen untuk menikmati kopi.
3. Munculnya gerai-gerai kopi yang juga menjual berbagai jenis kopi menyaingi
keberadaan kopi local.
84
6.4.2 Analisis SWOT BUAH-BUAHAN