Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh untuk paling lama 2 bulan sejak batas waktu penyampaian
SPT Tahunan PPh dengan cara menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan PPh.
2.1.6 Sanksi Terlambat atau Tidak Melaporkan SPT
Apabila SPT tidak dilaporkan dalam jangka waktu telah ditentukan, maka WP akan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar:
1 Rp 500.000,00 lima ratus ribu rupiah untuk SPT Masa Pajak
Pertambahan Nilai PPN. 2
Rp 100.000,00 seratus ribu rupiah untuk SPT Masa lainnya. 3
Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah untuk SPT Tahunan PPh WP Badn. 4
Rp 100.000,00 seratus ribu rupiah untuk SPT Tahunan PPh WP Orang Pribadi.
Sanksi denda tersebut tidak akan dikenakan terhadap: a
Wajib Pajak Orang Pribadi yang telah meninggal dunia. b
Wajib Pajak Orang Pribadi yang sudah tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
c Wajib Pajak Orang Pribadi yang berstatus sebagai warga negara asing
yang tidak tinggal lagi di Indonesia. d
BUT yang tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia. e
Wajib Pajak Badan yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
f Wajib Pajak yang terkena bencana yang ketentuannya diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
g Bendahara yang tidak melakukan pembayaran lagi.
h Wajib Pajak lain yang tidak dapat melaporkan SPT Tahunan PPh dalam
jangka waktu yang telah ditentukan karena kerusuhan masal, kebakaran, ledakan bom atau aksi terorisme, perang antarsuku, kegagalan sistem
informasi administrasi penerimaan negara atau perpajakan, dan keadaan lain berdasarkan pertimbangan Dirjen Pajak.
Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban melaporkan SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang dalam satu tahun pajak menerima atau
memeroleh penghasilan netto tidak melebihi PTKP dikecualikan dari kewajiban penyampaian SPT Tahunan PPh.
2.1.7 Tata Cara Pelaporan SPT Tahunan PPh
Berdasarkan UU KUP dan Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER- 29PJ2014, SPT Tahunan PPh dapat dilaporkan melalui:
a Langsung, melalui TPT KPP mana saja, TPT KPP terdaftar, pojok
pajak, mobil pajak, atau drop box yang disediakan oleh KPP. b
Dikirim melalui Pos. c
Dikirim melalui perusahaan jasa ekspedisi. d
e-Filing
2.1.8e-Filing
Saat ini Direktorat Jenderal Pajak telah memperkenalkan cara mudah untuk melaporkan Surat Pemberitahuan SPT Tahunan Pajak Penghasilan
Orang Pribadi melalui internet. Fasilitas ini disebut sebagai e-Filing. e- Filing adalah suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan SPT secara
elektronik yang dilakukan secara online dan real time melalui internet pada
website Direktorat Jenderal Pajak DJP http:www.pajak.go.id
atau penyedia layanan SPT elektronik atau Application Service Provider ASP.
Layanan e-Filing melalui website DJP telah terintegrasi dalam layanan DJP online
http:djponline.pajak.go.id .
Tata cara pelaporan ini mempunyai beberapa keunggulan: 1
Mudah, karena pengisian SPT Tahunan PPh dengan e-Filing akan
dipandu step by step ketika memilih menggunakan fasilitas wizard.
2 Real time, dengan e-Filing tidak perlu menunggu dan antri di KPP,
karena begitu submit, laporan SPT Tahunan PPh kita sudah masuk ke
database Dirjen Pajak.
3 Bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, melalui e-Filing dapat
mengisi dan melaporkan SPT Tahunan PPh di rumah, di perjalanan, di kafe, di Mall selama ada koneksi internet. Pelaporan dengan e-Filing
mempunyai waktu selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk mengisi dan melaporkan SPT, tidak terbatas di hari dan jam kerja
saja.
Wajib Pajak Orang Pribadi yang memenuhi kriteria untuk menyampaikan SPT Tahunan menggunakan Formulir SPT Tahunan 1770 S
atau Formulir SPT Tahunan 1770 SS dapat menyampaikan SPT Tahunan secara e-Filing melalui website Dirjen Pajak
www.pajak.go.id .Formulir SPT
Tahunan 1770 S digunakan oleh WP OP yang mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, dari dalam negeri lainnya; danatau yang
dikenakan Pajak Penghasilan final danatau bersifat final. Dengan kata lain, yang bisa menggunakan SPT Tahunan PPh OP 1770 S adalah WP OP yang
mempunyai penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja dan memiliki bukti potong 1721-A1 atau 1721-A2 atau bukti potong lain.
Formulir SPT 1770 SS digunakan oleh WP OP yang mempunyai penghasilan hanya dari satu pemberi kerja dan tidak mempunyai penghasilan
lain kecuali penghasilan berupa bunga bank danatau bunga koperasi; jumlah penghasilan bruto dari pekerjaan tidak lebih dari Rp 60.000.000,00 setahun;
dan memiliki formulir bukti potong 1721-A1 atau 1721-A2.
2.1.9 Tata Cara Penyampaian SPT Tahunan secara e-Filing Melalui website DJP