Pengertian Paragraf Kajian Teori

2014, penelitian Resmayani, dkk. 2015 hanya meneliti pola pengembangan paragraf. Dalam penelitian ini, peneliti tidak hanya meneliti satu jenis paragraf, tetapi berbagai jenis paragraf dari tajuk rencana. Selain itu, penelitian ini tidak hanya meneliti pola pengembangan paragraf, tetapi juga unsur dan jenis paragrafnya. Kedua, dilihat dari subjek yang diteliti. Pada penelitian Hening 2015, subjek yang diteliti adalah karangan narasi karya guru-guru SD. Pada penelitian Purnamasari 2014, subjek yang diteliti adalah resensi surat kabar Kompas. Pada penelitian Resmayani, dkk. 2015, subjek yang diteliti adalah karangan siswa kelas XI Bahasa. Subjek yang diteliti oleh peneliti adalah tajuk rencana dalam surat kabar Kompas.

2.2 Kajian Teori

Teori yang digunakan adalah teori tentang paragraf yang meliputi pengertian paragraf, unsur-unsur paragraf, jenis-jenis paragraf, dan pola pengembangan paragraf. Selain itu, pada landasan teori ini juga dijelaskan tentang tajuk rencana.

2.2.1 Pengertian Paragraf

Ramlan 1993:1 mengungkapkan bahwa paragraf adalah bagian dari suatu karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan gagasan utama sebagai pengendalinya. Wiyanto 2004: 15 mengatakan bahwa paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang lebih besar, yaitu buah pikiran yang diungkapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dalam seluruh tulisan. Tarigan 1987: 10-11 mengatakan bahwa paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat satu sama lainnya. Kalimat- kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan dan diperjelas. Selain pendapat yang dikemukakan ketiga ahli di atas, ada juga pendapat lain tentang paragraf. Chaer 2011: 27-28 mengemukakan bahwa paragraf adalah satuan bahasa yang dibangun oleh dua buah kalimat atau lebih yang secara semantis dan sintaksis merupakan satu kesatuan yang utuh. Secara semantis artinya di dalam paragraf itu terdapat satu ide, satu gagasan pokok atau utama yang dilengkapi dengan keterangan tambahan mengenai ide atau gagasan pokok itu. Secara sintaksis berarti di dalam paragraf itu terdapat sebuah kalimat utama yang berisi gagasan pokok atau utama; ditambah dengan sejumlah kalimat lain yang berisi keterangan tambahan tentang gagasan utama pada kalimat itu. Rahardi 2009: 101-102 mengemukakan bahwa paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu disusun secara runtut dan sistematis sehingga dapat dijelaskan hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam paragraf itu. Satu hal lagi yang harus dicatat di dalam sebuah paragraf, yakni bahwa paragraf itu harus merupakan satu kesatuan yang padu dan utuh. Menurut peneliti, pendapat yang dikemukakan kelima ahli di atas pada dasarnya sama-sama mengungkapkan bahwa paragraf merupakan sekelompok kalimat. Rahardi 2009 dan Chaer 2011 sama-sama mengungkapkan bahwa paragraf merupakan satuan bahasa. Chaer 2011 hanya mengungkapkan bahwa paragraf merupakan satuan bahasa tanpa menjelaskan satuan bahasa yang dimaksud. Berbeda halnya dengan Chaer 2011, Rahardi 2009 sudah jelas mengungkapkan bahwa paragraf adalah satuan bahasa tulis. Peneliti lebih memilih pendapat yang dikemukakan Rahardi 2009 karena sudah jelas mengungkapkan bahwa satuan bahasa yang dimaksud adalah satuan bahasa tulis bukan bahasa lisan. Dari persamaaan dan perbedaan pendapat yang dikemukakan beberapa ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat yang memiliki kesatuan dan menjelaskan satu ide pokokgagasan utama. Beberapa kalimat yang dimaksud adalah paragraf terdiri dari beberapa kalimat yang dapat berupa kalimat utama, kalimat penjelas, dan kalimat penegas. Namun, tidak berarti kalimat-kalimat pada paragraf itu harus terdiri dari kalimat-kalimat tersebut. Ada paragraf yang hanya terdiri dari kalimat- kalimat penjelas, misalnya paragraf deskripsi. Namun, idealnya suatu paragraf memiliki kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Oleh karena itu, paragraf yang terdiri dari kalimat penjelas saja dapat dikatakan paragraf asalkan paragraf itu memiliki gagasan utama.

2.2.2 Unsur-unsur Paragraf