34
4.2.3. Struktur Organisasi Pengelola Jaringan Irigasi
Dalam pengelolaan jaringan irigasi desa Linamnutu ada tiga struktur organisasi yang berperan dalam pengelolaan jaringan irigasi desa Linamnutu.
1. Petugas Pengelolah dan Pembagian Air P3A
Gambar 2. Petugas Pengelolah dan Pembagian Air P3A
Sumber: Modul Pelatihan Instruktur Tata Guna Air Dalam Rangka
Pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air, 2012. P3A atau yang disebut petugas pengelolaan dan pembagian air ialah petugas
yang mengatur pembagian air ke setiap blok jaringan irigasi pertanian masyarakat desa Linamnutu baik lahan pertanian yang berada pada dataran tinggi paling dekat
dengan pintu air utama maupun masyarakat dataran rendah atau yang berada jauh dari pintu air irigasi. P3A memliki wewenang atau kekuasaan dalam pembagian air
pada lahan pertanian. P3A memegang kendali pada pintu air blok kunci pintu air irigasi Petugas pengelola pintu air di bentuk berdasarkan blok-blok, ada empat blok
pintu air pembagi yang berada di desa Linamnutu dataran tinggi dan rendah.
KETUA P3A WAKIL KETUA P3A
SEKERTARIS BENDAHARA
PELAKSANA TEKNIS ULU-ULU
KETUA BLOK KETUA BLOK
KETUA BLOK KETUA BLOK
35
Petugas pembagian air dipilih berdasarkan keputusan dalam anggota blok anggota petani, dan setelah itu struktur P3A dibentuk. Kepercayaan di berikan kepada petugas
pengelola untuk membagi air yang merata pada lahan pertanian masyarakat. Dalam struktur petugas pengelola dan pembagian air terdapat diskripsi tugas
mulai dari Ketua, Wakil Ketua, Sekertaris, Bendahara, Ulu-ulu, Ketua Blok. Diskripsi tugasnya Ketua dan Wakil Ketua, Ketua bertugas mengatur seluruh organisasi dan
mengorganisasikan berbagai kegiatan seksi. Wakil Ketua berfungsi membantu ketua, Sekertaris mencatat atau membukukan segala peristiwa atau kegiatan yang di lakukan
oleh organisasi termaksut rapat-rapat anggota. Bendahara mencatat keluar masuknya sumber keuangan dan mengendalikan penggunaan uang. pelaksana teknis atau ulu-
ulu. Ulu-ulu bertugas mengadakan pengamatan pada jaringan tersier, merencanakan pemeliharaan jaringan dan memberi saran pada perkumpulan petani pemakai air,
Tugas lainnya pendekatan dan penyuluhan pada petani untuk melakukan pekerjaan gotong-royong, mengawasi pelaksana dalam pekerjaan dalam pembagian air yang di
lakukan ketua blok. Ketua blok sendiri memiliki tugas pembagian air pada lahan pertanian,
mengamati saluaran, mencegah pemakainyan air secara liar. Apabilah ada sadapan liar ketua blok melaporkan kepada Ulu-ulu P3A, dan ulu-ulu melaporkan pada ketua
P3A sehingga Petani yang melakukan hal tersebut akan diberi sanksi. Ketua Blok juga berfungsi mengelola dan mengatur bloknya sendiri, ketika ketua blok menemukan
masalah misalnya kekeringan pada lahan pertanian dia harus melaporkan pada ketua P3A dan Petugas Penjaga Pintu air utama.
Pintu air utama juga memiliki petugas pengelola dan pembagian air di mana pemegang kendali atau kunci pintu air adalah Petugas Pekerjaan Umum PU tapi
dalam waktu ini kepercayaan di berikan pada masyarakat petani yang mempunyai kemampuan dalam membuka dan menutup pintu yang di pilih berdasarkan
kesepakatan perkumpulan petani pemakai air untuk membuka dan menutup pintu air utama. Pintu air utama di buka dan setelah itu pembagian airnya di jalankan kelahan
pertanian oleh Petugas pengelolah dan pembagian air P3A Pada pintu air pembagi atau blok, disinilah muncul masalah karena pembagian air ke lahan pertanian menjadi
tidak merata dan menimbulkan pengeluhan masyarakat.
36
Pemberdayaan P3A sudah di lakukan oleh pemerintah Irigasi 1 Kupang untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam pembagian air kelahan pertanian
masyarakat. Pemberdayaan Petugas Pengelola dan pembagian air adalah untuk meningkatkan kinerja dalam pengelolaan irigasi di tingkat usaha tani.
2. Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air IP3A