30
4.2.1. Prasarana Kondisi dan Kebutuhan Air Irigasi Tabel 4.5. Prasarana Irigasi
1. Prasarana Irigasi
No. Prasarana Irigasi
Jumlah Satuan Meter
1.
Panjang Saluran Primer
4000 79.67
2.
Panjang saluran skunder
1000 19.92
3.
Panjang salauran tersier
10 0.20
4.
Jumlah pintu sadap
7 0.14
5.
Jumlah pintu pembagi air
4 0.08
Total
5021 100
2. Kebutuhan Air Irigasi Tabel 4.6. Kebutuhan Air Irigasi
No Eo + P
T = 30 hari T = 45 hari
mmhari S = 250 mm
S = 300 mm S = 250 mm
S = 300 mm
1 5.0
11.1 12.7
8.4 9.5
2 5.5
11.4 13.0
8.8 9.8
3 6.0
11.7 13.3
9.1 10.1
4 6.5
12.0 13.6
9.4 10.4
5 7.0
12.3 13.9
9.8 10.8
6 7.5
12.6 14.2
10.1 11.1
7 8.0
13.0 14.5
10.5 11.4
8 8.5
13.3 14.8
10.8 11.8
Sumber: Laporan Advis Teknik Hasil Pengkajian Lapangan Bendungan
Linamnutu Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II, Provinsi NTT. Tahun
Anggara, 2010, Diolah.
S = Air yang diperlukan untuk kebetuhan ditambah dengan 50 mm, sehingga menjadi 250 + 50 =300 mm
Pengunaan konsumtif jumlah air yang dibutuhkan untuk mengairi lahan pertanian masyarakat petani desa Linamnutu dapat kita lihat pada table 4.6. diatas
Kebutuhan air irigasi adalah banyaknya air yang diperlukan oleh tanaman. Untuk perhitungan kebutuhan air irigasi selama penyiapan lahan digunakan metode yang
31
dikembangkan van de Goor . Metode ini di dasarkan pada kebutuhan air untuk mengamati kehilangan air, selama priode penyiapan lahan selama 30 hari dengan
tinggi genangan air 250 mm atau 11,1 mmhari atau selama priode penyiapan lahan 45 hari, dengan tinngi genamgan air 250 mm atau 8,4 mmhari. Namun perencanaan
efesiensi irigasi di asumsikan jumlah air yang diambil akan hilang sebelum air sampai ke lahan pertanian sawah. Kehilangan tersebut diakibatkan evoporasi rembesan dan
kegiatan eksploitasi.
3. Kondisi Bendungan Irigasi
Kondisi bendungan irigasi desa linamnutu pada tahun 2013 sedikit mengalami kerusakan pada bendungan atau pintu air irigasi yang amblas akibat banjir pada
sungai Noelmina, sedangkan bagian lainnya seperti lantai ruang olakan bagian kanan amblas sepanjang kurang lebih 210 meter, Endsil ruang olakan bagian kanan
sepanjang 210 meter, terguling dan patah, Tembok pangkal kanan retak vertikal, tubuh bendung blok-blok beton mengalami abrasi aus Permukaan lantai ruang
olakan kiri yang tidak amblas sepanjang 43 meter mengalami keausan. Namun pada tahun 2012 pemerintah Balai Wilayah Sungai BWS Nusa Tenggara II Direktorat
Jenderal Ditjen Sumber Daya Air SDA Kementrian Pekerjaan Umum PU melakukan kerja sama dengan PT. Waskita karya Persero untuk memperbaiki
jaringan irigasi dan bendungan yang rusak akibat banjir. Bisa kita lihat kondisi bendungan irigasi desa Linamnutu dibawah ini mulai
dari gambar pintu air utama, Bendungan dan pintu air pembagi :
Gambar 1. Pintu air utama dan saluran pembagi air irigasi dari pintu air utama
32
Gambar 2. Saluran Jaringan Irigasi Desa Linamnutu
Gambar 3 Bendungan irigasi dalam keadaan rusak karena banjir sungai Noelmina
Gambar 4.
33
Saluran pembagi dan wawancara petani desa Linamnutu
4.2.2 Pengelolaan Irigasi Linammutu